Вы находитесь на странице: 1из 14

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN PADA PASIEN : KEHILANGAN


PADA PROSES PENYANGKALAN

KELOMPOK 10

SUPIATNA AZHARI : 1614201083


MEGA NISCAYA ENDURU : 1614201074
 Pengertian Kehilangan
Kehilangan adalah suatu keadaan Individu berpisah dengan sesuatu
yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi
sebagian atau keseluruhan. Kehilangan merupakan pengalaman
yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupan,
sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan
mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda.
 Fase penyangkalan (Denial)
Reaksi pertama individu yang mengalami kehilangan adalah syok,
tidak percaya, atau mengingkari kenyataan bahwa kehilangan
benar-benar terjadi. Sebagai contoh, orang atau keluarga dari orang
yang menerima diagnosis terminal akan terus berupaya mencari
informasi tambahan. Reaksi fisik yang terjadi pada tahap ini adalah
letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernapasan, detak
jantung cepat, menangis, gelisah, dan sering kali individu tidak tahu
harus berbuat apa. Reaksi ini dapat berlangsung beberapa menit
hingga beberapa tahun.
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

 Gangguan rasa kehilangan

 PENGKAJIAN
Data yang biasa diperoleh :
• Perasaan sedih, menangis
• Perasaan putus asa, kesepian
• Mengingkari kehilangan
• Kesulitan mengekspresikan perasaan
• Konsentrasi menurun
• Kemarahan yang berlebihan
• Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain.
• Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan.
• Reaksi emosional yang lambat
• Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas
Koping maladaptif

a. DS : menyatakan putus asa, tidak berdaya dan tidak ada


harapan
b. DO : Nampak sedih, gelisah, mudah emosi, tidak dapat
mengontrol impuls
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Gangguan rasa kehilangan berhubungan dengan koping


maladaptif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
o Bina hubungan saling percaya dengan klien :
Rasa percaya merupakan dasar dari hubungan terapeutik yang mendukung dalam mengatasi
perasaannya.
o Berikan motivasi klien untuk mendiskusikan fikiran dan perasaannya :
Motivasi meningkatkan keterbukaan klien.
o Jelaskan penyebab dari harga diri yang rendah :
Dengan mengetahui penyebab diharapkan klien dapat beradaptasi dengan perasaannya.
o Dengarkan klien dengan penuh empati, beri respon dan tidak menghakimi :
Empati dapat diartikan sebagai rasa peduli terhadap perawatan klien, tetapi tidak terlibat secara emosi.
o Berikan motivasi klien untuk menyadari aspek positif dan negatif dari dirinya :
Meningkatkan harga diri.
o Beri dukungan, Support dan pujian setelah klien mampu melakukan aktivitasnya :
Pujian membuat klien berusaha lebih keras lagi.
o Ikut sertakan klien dengan aktifitas yang
Mengikut sertakan klien dalam aktivitas sehari-hari yang dapat meningkatkan harga diri klien.
PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN

 Tahap orientasi
 Salam terapeutik:
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu M. Saya Mardhiah, Ibu bisa memanggil
saya suster diah. Saya perawat yang dinas pagi ini dari pukul 07.00 sampai 14.00
nanti dan saya yang akan merawat Ibu. Nama Ibu siapa? Ibu senangnya
dipanggil apa?”
 Evaluasi / validasi:
“Baiklah bu, bagaimana keadaan Ibu M hari ini?”
 Kontrak:
 Topik :
“Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar tentang
keadaan ibu? Tujuannya supaya ibu bisa lebih tenang bu dalam menghadapi
keadaan ini, dengan ibu mau berbagi cerita dengan saya, kesedihan ibu mungkin
bisa berkurang”
 Waktu :
“Ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang?”
 Tempat :
“Ibu mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini saja? Bai klah.”
 Tahap kerja

 “Baiklah Ibu M, bisa Ibu jelaskan kepada saya bagaimana perasaan Ibu M saat ini?”
 “Saya mengerti Ibu sangat sulit menerima kenyataan ini. Tapi kondisi sebenarnya memang
suami Ibu telah meninggal. Sabar ya, Bu ”
 “Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung Ibu. Tapi coba Ibu pikir, jika Ibu pulang ke
rumah nanti, Ibu tidak akan bertemu dengan suami Ibu karena beliau memang sudah
meninggal. Itu sudah menjadi kehendak Tuhan, Bu. Ibu harus berusaha menerima
kenyataan ini.”
 “Ibu, hidup matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan. Meninggalnya suami Ibu
juga merupakan kehendak-Nya sebagai Maha Pemilik Hidup. Tidak ada satu orang pun
yang dapat mencegahnya, termasuk saya ataupun Ibu sendiri.”
 “Ibu sudah bisa memahaminya?”
 “Ibu tidak perlu cemas. Umur Ibu masih muda, Ibu bisa mencoba mencari pekerjaan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga Ibu. Saya percaya Ibu mempunyai keahlian yang bisa
digunakan. Ibu juga tidak akan hidup sendiri. Ibu masih punya saudara-saudara, anak-anak
dan orang lain yang sayang dan peduli sama Ibu.”
 “Untuk mengurangi rasa cemas Ibu, sekarang Ibu ikuti teknik relaksasi yang saya lakukan.
Coba sekarang Ibu tarik napas yang dalam, tahan sebentar, kemudian hembuskan
perlahanlahan.”
 “Ya, bagus sekali Bu, seperti itu.”
 Tahap terminasi

 Evaluasi (Subjektif):
 “Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apa Ibu sudah mulai memahami kondisi
yang sebenarnya terjadi?”
 Evaluasi (Objektif) :
 “Kalau begitu, coba Ibu jelaskan lagi, hal-hal yang Ibu dapatkan dari
perbincangan kita tadi dan coba Ibu ulangi teknik relaksasi yang telah kita
lakukan.” b. Tindak Lanjut : “Ya, bagus sekali Bu. Nah, setiap kali Ibu merasa
cemas, Ibu dapat melakukan teknik tersebut. Dan setiap kali Ibu merasa Ibu
tidak terima dengan kenyataan ini, Ibu dapat mengingat kembali
perbincangan kita hari ini.
 Tindak Lanjut :
 “Ya, bagus sekali Bu. Nah, setiap kali Ibu merasa cemas, Ibu dapat melakukan
teknik tersebut. Dan setiap kali Ibu merasa Ibu tidak terima dengan kenyataan
ini, Ibu dapat mengingat kembali perbincangan kita hari ini.
 “Bu, ini ada buku kegiatan untuk ibu”
 “Bagaimana kalau kegiatan teknik rileksasi ibu masukkan kedalam jadwal
kegiatan ibu?”
 “Ibu setuju?”
 “Nah, Disini ada kolom kegiatan, tanggal, waktu dan keterangan”
 “Ibu bisa mengisi kegiatan tenik rileksasi pada kolom kegiatan”
 “Kira-kira jam berapa ibu nanti melakukan teknik rileksasi bu?”
 “Cara mengisi buku kegiatan ini: jika ibu melakukannya tanpa dibantu atau
diingatkan oleh orang lain ibu tulis “M” disini, jika ibu di bantu atau diingatkan ibu
tulis “B” dan jika ibu tidak melakukannya ibu tulis “T”
 “Ibu paham Bu?”
 “Nanti ibu jangan lupa mengisi buku kegiatannya ya”
 Kontrak yang akan datang:

 “Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30 menit


dan sekarang sudah 30 menit bu!”
 “Bu, kapan ibu mau kita melanjutkan perbincangan kita?”
 “Bagaimana kalau kita besok membicarakan tentang hobi ibu “
 “Ibu maunya dimana?”
 “Nah, sekarang ibu istirahat dulu”
 “Sebelum saya permisi apak ada yang mau ibu tanyakan?”
 “Baiklah, kalau tidak ada, saya permisi dulu ya Bu. Assalamu’alaikum.”
 TERIMAKASIH 

Вам также может понравиться