Вы находитесь на странице: 1из 29

ANDRE SAPUTRO

201651
DOSEN : FEBRY..
 Protein adalah poliamida dan hidrolisis protein
menghasilkan asam-asam amino.
 Asam Amino sendiri di bagi menjadi 3 jenis :
1. Asam amino essensial
2. Asam amino non essensial
3. Asam amino essensial bersyarat
 Asam amino essensial.
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa
diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari
konsumsi makanan.
 Asam amino nonessendial.
Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa
diprosuksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas
konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam
amino esensial.
 Asam amino essensial bersyarat.
Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam
amino non-esensial, namun pada saat tertentu, seperti
setelah latihan beban yang keras, produksi dalam tubuh
tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga
harus didapat dari makanan maupun suplemen protein.
 Biosintesis merupakan fenomenon di
mana sebagian kimia dihasilkan
daripada bahan uji yang lebih ringkas.
 Biosintesis, tidak seperti sintesa kimia, berlaku
dalam organisme hidup dan
biasanya dibantu oleh enzim.
 Proses ini merupakan sebagian penting dari
proses metabolisme.
 Prasyarat untuk biosintesis adalah:
1. Bahan pelopor
2. Tenaga (biasanya dalam bentuk ATP)
 Semua asam amino berasal dari senyawa
intermediet. Glikolisis, siklus asam sitrat, dan
jalur pentose phosphat.
 Nitrogen masuk ke dalam metabolisme
melaluiGlutamat dan Glutamin.
Berdasarkan prekursor nya, biosintesis asam
amino dibagi menjadi 5 famili:
 α – ketoglutarat
 piruvat
 3-phosphogliserat
 fosfoenolpiruvat dan eritrose -4P
 Oksaloasetat
 Ribosa 5-P
 α – ketoglutarat adalah prekursor asam amino non
essensial yang berasal dari senyawa antara siklus
asam sitrat.
 Gugus aminonya dilengkapi dengan reaksi
transaminasi dari glutamat , dikatalisis oleh enzim
glutamat dehidrogenase dan selanjutnya oleh
aspartat aminotransferase, yang mengandung
piridoksal fosfat sebagai gugus prostetik.
 Reaksi Transaminasi telah menghasilkan,
Glutamat, Glutamin, Aspartat, Asparagin dan
Alanin.
Ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam
amino, yaitu:
 Transaminasi
α -ketoglutaratmenghasilkan glutamat atau
kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat2.
 Deaminasi oksidatif
Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan
ion ammonium
 Pada aspartat diturunkan juga dari aspargin
dengan bantuan asparginase.
 Glutamat sendiri berperan penting sebagai
donor asam amino intraseluler utama untuk
reaksi transaminasi
 aspartat sendiri adalah prekursor ornitin untuk
siklus urea.
• Glutamat disintesis dengan animasi reduktif
alfa-ketoglutarat yang dikatalisis oleh glutamat
dehidrogenase.
• Glutamat juga dihasilkan oleh reaksi
aminotransferase, yang dalam hal ini nitrogen
amino diberikan oleh sejumlah asam amino
lain.
 gugus amino dalam biosintesis asam amino
yang lain melalui reaksi transaminasi.
 L-glutamat dehidrogenase terletak di dalam
matriks mitokondrion yang berperan dalam
pembentukan glutamat.
 Tenaga pereduksinya yang diperlukan berasal
dari NADPH.
 Glutamin dibentuk dari glutamat dengan
bantuan glutamin sintetase.
 Reaksi pembentukan glutamin sangat penting
dalam biosintesis asama amino karena reaksi
ini mengubah amonia bebas yang beracun
menjadi glutamin tidak beracun dalam darah.
 Glutamin sintetase adalah enzim alosterik.
 Dalam pembentukan prolin, glutamat
mengalami reduksi menjadi -semialdehid
yang kemudian mengalami penutupan dan
reduksi lanjutan menjadi prolin.
 Pada sebagian besar organisme, asam amino
nonessensial alanin dan aspartat berasal dari
piruvat dan oksaloasetat oleh transaminasi dari
glutamat.
 Pada sebagian besar bakteri , aspartat adalah
prekursor langsung asparagin dalam suatu
reaksi
 Reaksi ini dikatalisis oleh asparagin sintetase,
analog dengan glutamin sintetase.
 sintesis asparagin pada mamalia (manusia)
gugus amino dipindahkan dari gugus amida
glutamin menjadi gugus -karboksil aspartat
oleh asparagin sintetase.
BIOSINTESIS ALANIN
 Alanin, aspartat dan asparagin juga berasal dari
metabolitsentral.
 Pada kebanyakan organism, asam amino nonesensial
Alanin dan aspartat berturut-turut berasal dari piruvat
dan oksaloasetat oleh transaminasidari glutamate
 Sistein dibuat dari metionin yang essensial pada
makanan dan serin yang tidak essensial.
 Metionin memberikan atom sulfur dan serin
memberikan kerangka karbon pada sintesis sistein.
 Pertama L-metionin diubah menjadi S-
adenosinmetionin dengan bantuan ATP.
 Gugus metil pada metionin sangat reaktif dan
dapat dipinahkan secara enzimatik ke berbagai
senyawa penerima gugus metil meninggalkan S-
adenosilhomosistein sebagai produk demetilasi.
 S-adenosilhomosistein bereaksi dengan air
menjadi adenosin dan homosistein.
 Homosistein bereaksi dengan serin yang
dikatalisis oleh sistationin -sintetase
menghasilkan sistasionin.
 sistationin diubah menjadi -ketobutirat dan
sistein bebas dengan bantuan sistationin -liase
yang juga merupakan enzim piridoksal fosfat.
 Hasil akhir dari reaksi yang kompleks ini adalah
penggantian gugus –OH pada serin dengan suatu
gugus –SH yang berasal dari metionin untuk
membuat sistein.
 Senyawa awal dari biosintesis serin adalah
intermediat glikolitik 3-fosfogliserat.
 NADH-linked dehidrogenase mengubah 3-
fosfogliserat menjadi sebuah asam keto yaitu 3-
fosfopiruvat
 Aktivitas amino transferase dengan glutamat
sebagai donor menghasilkan 3-fosfoserin, yang
diubah menjadi serin oleh fosfoserin fosfatase
• dimulai dengan 3-fosfogliserat, suatu senyawa antara-hidroksilnya dioksidasi
oleh NAD+
• lalu menghasilkan 3-fosfohidroksi piruvat.
•Transaminasi dari glutamatemenghasilkan 3-fosfoserin
• mengalami hidrolisis oleh fosfoserin fosfatase, menghasilkan serin bebas.
 Asam amino serin dengan 3-karbon adalah
prekusor glisin berkarbon 2atau 3.
 Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi
yang dikatalisis oleh serin hidroksi metil
transferase.
 Reaksi ini dilangsungkan oleh enzim yang
memerlukan koenzim tetrahidrofolat
 Reaksi ini melibatkan transfer gugus hidroksi
metil dari serin untuk kofaktor tetra hidrofolat
(THF), menghasilkan glisin dan N5N10 -
metilen-THF.
 Unit 1-carbon yang berasal dari serin dan
dibawa oleh THF dapat dipindahkan ke
berbagai molekul penerima.
 Inti porfirin memegang peranan penting
pada protein heme seperti hemoglobin
dan sitokrom
 Porfirin disusun dari empat molekul
turunan monopirol,
yaitu porfobilinogen, yang disintesis
sebagai berikut :
 Pada reaksi pertama glisin bereaksi dengan
suksinil-koA menghasilkan asam -amino--
ketoadipat
 Kemudian mengalami dekarboksilasi menjadi
asam -aminolevulinat dan karbondioksida.
 Dua molekul asam -aminolevulinat
mengalami kondensasi, membentuk
porfobilinogen
 Empat molekul porfobilinogen bersama-sama
membentuk protoporfirin melalui serangkaian
reaksi enzimatis yang kompleks
 Atom besi bergabung setelah protoporfirin
selesai bergabung

Вам также может понравиться