Вы находитесь на странице: 1из 26

SKIZOFRENIA

PARANOID
FRANDITA IVANA TANISIWA
201784037
I. IDENTITAS
 Nama : Nn. NW
 Umur : 28 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Waiheru
 Tanggal masuk RS : 11 Desember 2018
 Tanggal pemeriksaan : 13 Desember 2018
 Pengantar : Keluarga (ibu kandung)
 Agama : Islam
 Status pernikahan : Belum menikah
 Pendidikan : Kelas 3 SD
II . ANAMNESIS
 Keluhan Utama : gelisah dan mengamuk
 Riwayat Penyakit Sekarang :
pasien masuk RS pertama kali dibawa oleh ibu
kandungnya ke IGD RSKD Ambon pada tanggal 11
Desember 2018 dikarenakan gelisah dan sejak 6 bulan
terakhir. Pasien diceritakan sering marah-marah,
mondar-mandir, sulit tidur, berbicara sendiri berjalan
keliling kampung ke rumah tetangga-tetangganya
sambil memaki tetangganya. Kata-kata pasien kasar,
namun tidak jelas maksud dan tujuannya. Pasien sering
dipukuli oleh kakaknya karena perilakunya yang kasar.
Awal perubahan perilaku dialami sejak 6 bulan yang
lalu, pasien mulai sering berbicara sendiri, marah-
marah dan memaki-maki.
Riwayat Penyakit Dahulu :
 Riwayat keluarga : tidak ada
keluarga pasien yang mengalami
keluhan yang sama seperti pasien
 Riwayat NAPZA : tidak menggunakan
 Riwayat infeksi : tidak pernah
 Riwayat trauma : tidak ada
 Riwayat kejang : tidak ada
 Riwayat kebiasaan : tidak merokok
dan meminum alkohol
Riwayat Pribadi:
 Masa prenatal: pasien merupakan anak yang
diinginkan, pasien dilahirkan dalam proses
persalinan normal ditolong oleh dukun dan cukup
bulan
 Masa kanak-kanak awal (0 bulan – 3 tahun):
pasien mendapat ASI oleh ibu kandungnya
sampai usia 2 tahun
 Masa kanak-kanak pertengahan (3-11 tahun): ibu
pasien mengaku pasien siswi berprestasi semasa
sekolah dasar
 Masa kanak-kanak akhir (pubertas hingga
remaja): pasien hanya bersekolah sampai SD
kelas 3
Con’t...
 Masa dewasa:
 Riwayat pekerjaan: pasien tidak memiliki pekerjaan,
hanya membantu ibunya di rumah
 Riwayat hubungan dan perkawinan: pasien belum
menikah
 Riwayat militer: tidak ada
 Riwayat pendidikan: pasien sekolah hanya sampai
kelas 3 SD dan menurut pengakuan ibunya semasa
sekolah prestasinya baik, namun tidak dilanjutkan
karena keadaan kota ambon yang tidak kondusif
waktu itu
 Agama: pasien beragam Islam dan menjalankan
kewajibannya sesuai kepercayaannya
Con’t...
 Aktivitas sosial: tidak diketahui
 Situasi kehidupan terkini: pasien sekarang tinggal
bersama 5 orang saudara, 1 ipar dan ibu kandung.
Semua saudaranya memiliki pekerjaan. Sejak pasien
dirawat di RSKD, keluarga pasien sering berkunjung
dan membawa kebutuhan sehari-hari pasien.
 Riwayat pelanggaran hukum: tidak ada riwayat
kejahatan atau kekerasan yang berurusan dengan
pihak berwenang
 Riwayat seksual: tidak ada riwayat hubungan seks
diluar nikah
 Mimpi dan fantasi: tidak diketahui
 Nilai-nilai: daya nilai pasien baik
Genogram
PEMERIKSAAN FISIK
 TD: 120/90 mmHg; Nadi: 80x/menit; RR:
20x/menit; Suhu: 37C
 GCS: E4V5M6
 Kepala: dalam batas normal
 Leher: dalam batas normal
 Dada (jantung dan paru): dalam batas
normal
 Perut: dalam batas normal
 Anggota gerak: dalam batas normal
STATUS NEUROLOGIS
Pemeriksaan khusus
 Meningeal sign: tidak dilakukan
 Nervus kranialis: tidak dilakukan

1. Pemeriksaan sistem motorik: tidak dilakukan


2. Koordinasi gait keseimbangan (fungsi
cerebellum): tidak dilakukan
3. Gerakan-gerakan abnormal: tidak dilakukan
4. Vegetatif: tidak dilakukan
 STATUS LOKALIS
 Tidak ada

 STATUS PSIKIATRI
Keadaan Umum
 Penampilan: perempuan, perawakan sedang,
perwatan diri cukup, pasien tampak sesuai
dengan usianya, kondisi fisik terlihat kurus, kulit
sawo matang, rambut panjang, mengenakan
baju kaos abu-abu dan celana kain
 Kesadaran: compos mentis
 Perilaku/psikomotor: cukup tenang
Status Psikiatri Con’t...
 Bicara: hanya menjawab 1-2 kata saja
 Emosi (mood/afek): mood labil, afek
terbatas
 Gangguan pikiran dan persepsi
 Bentuk pikir: observasi
 Ide pikir/ide/waham/persepsi: waham
kejar (+), halusinasi auditorik
 Arus berpikir: relevan
Memori dan orientasi
 Memori
 Segera: baik (pasien dapat mengingat nama pemeriksa)
 Pendek (baru): baik (pasien dapat mengingat jenis makanan
yang
baru dimakan saat pagi)
 Menengah: baik (pasien dapat mengingat pekerjaan istri dan
kejadian yang terjadi di rumahnya beberapa bulan sebelum
masuk
rumah sakit)
 Panjang: baik (pasien dapat mengingat tanggal lahirnya)
Con’t...
 Orientasi
 Tempat: baik (pasien tahu dimana ia berada
sekarang)
 Orang: baik (pasien menyebutkan nama pasien
lain yang dirawat
bersamaan)
 Waktu: baik (pasien dapat menyebutkan bulan
dan tahun saat ini

 Tilikan/insight: derajat 1 (pasien menyangkal


sepenuhnya terhadap penyakitnya)
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Darahrutin
 SGOT/SGPT
 GDS
VIII. RESUME
Pasien masuk RS pertama kali dibawa oleh
ibu kandungnya ke IGD RSKD Ambon pada
tanggal 11 Desember 2018 dikarenakan
gelisah dan sejak 6 bulan terakhir. Pasien
diceritakan sering marah-marah, mondar-
mandir, sulit tidur, berbicara sendiri berjalan
keliling kampung ke rumah tetangga-
tetangganya sambil memaki tetangganya.
Kata-kata pasien kasar, namun tidak jelas
maksud dan tujuannya. Pasien sering dipukuli
oleh kakaknya karena perilakunya yang
kasar.
CON’t..
Awal perubahan perilaku dialami sejak 6 bulan
yang lalu, diakibatkan pasien tidak menyukai
iparnya dan kemudian ayahnya meninggal.
Sejak saat itu pasien terlihat sering berbicara
sendiri, marah-marah dan memaki-maki.
Sebelum sakit, pasien sering mengerjakan
pekerjaan rumah dirumahnya.
Tidak ada riwayat infeksi, riwayat trauma,
riwayat kejang, riwayat merokok dan alkokol.
Tidak ada riwayat penggunaan NAPZA dan
riwayat penyakit yang sama dalam keluarga.
IX. DIAGNOSIS KERJA
 Axis 1: F20.0 Skizofrenia paranoid
DD: F29.0 Gangguan psikotik non organik ytt
 Axis 2: ciri kepribadian tidak khas
 Axis 3: tidak ada
 Axis 4: masalah dengan “primary support
group” (keluarga)
 Axis 5: GAF scale 80-71 (gejala sementara
dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
sosial, pekerjaan, sekolah dan lain-lain.)
X. PLANNING
 Farmakoterapi:
 Govotil1 mg/12 jam/IM
 Diazepam 1 amp/12 jam/IV

 Risperidone tab 2 mg 2x1


 Chlorpromazine tab 100 mg (0-0-1/2)
 Trihexyphenidil 2 mg (1-0-0)
XI. PROGNOSIS
 Ad vitam: bonam
 Ad functionam: bonam
XII. Follow up
FOLLOW UP
FOLLOW UP
DISKUSI
 Pada pasien ini ditemukan  Gejala-gejala yang timbul
gejala bermakna berupa pada pasien merupakan
mengamuk sejak 6 bulan gejala psikotik, dan karena
sebelumnya, marah-marah, gangguan penilaian realita
berbicara sendiri, tertawa, telah mengganggu
keliling rumah tetangga kehidupan dan fungsi
sambil memaki tetangganya, global pasien, selama lebih
serta berkata kasar, dari 1 bulan, maka gejala-
sedangkan pada gejala tersebut memenuhi
pemeriksaan fisik didapatkan kriteria skizofrenia.
adanya halusinasi auditorik
serta waham kejar.
Diskusi
 Selama episode  Permasalahan yang diduga
gejala psikosis, didapatkan merupakan pencetus gangguan
adanya perubahan pada mood psikotik pada
dan perilaku pasien berupa pasien ini adalah akibat
kecenderungan untuk banyak hubungan yang jelek dengan
berbicara dan kebutuhan iparnya dan kematian ayahnya.
tidurnya yang berkurang. Semua Berdasarkan kasus diatas, dapat
kemungkinan lebih disimpulkan bahwa pasien
mengarahkan pada diagnosis mengalami skizofrenia paranoid
Skizofrenia Paranoid. (F20.0) dengan stressornya
adalah masalah primary support
group (keluarga).
Diskusi
 Diagnosis skizofrenia  Farmakoterapi utama yaitu
paranoid diperoleh risperidone merupakan
antipsikotik atipikal
berdasarkan adanya golongan benzisoxazole
temuan berupa (APG II) yang efektif bagi
adanya preokupasi gejala positif dan negatif.
Pemberian chlorpromazine
oleh pasien dengan yang merupakan
skizofrenia paranoid antipsikotik tipikal (APG I)
terhadap waham golongan fenotiazin rantai
aliphatic lebih ditujukan
atau untuk membuat pasien
halusinasi auditorik lebih tenang di malam hari
yang timbul
berulang.

Вам также может понравиться