Вы находитесь на странице: 1из 34

Penemuan DNA

Tahun Penemu dan Temuannya


1869 Miescher : mengisolasi DNA untuk pertama kalinya
1944 Avery : mengajukan bukti bahwa DNA pembawa informasi genetik
1953 Watson & Crick : model heliks rangkap (struktur DNA)
1957 Konberg : penemu DNA polimerase, ez pendeteksi DNA, sangat radioaktif

1962 Arber : mengajukan bukti adanya ez nuklease restriksi untuk memotong


DNA dengan urutan spesifik
1967 Gellert : penemu DNA ligase, ez untuk menggabungkan fragmen-fragmen
DNA
1972-1973 Boyer, Cohen, Berg : mengembangkan teknik cloning DNA
1975-1977 Sanger & Barrel, Maxam & Gilbert : mengembangkan metode
pengurutan DNA secara tepat
1981-1982 Palmiter & Brinster : memproduksi tikus-tikus transgenik
Teknologi DNA Rekombinan
• Teknik Molekular
Aplikasi Teknik Molekuler
& Teknologi DNA
• Diagnosis Molekular
• Fingerprint DNA
• Protein Hasil DNA Rekombinan
• Kloning
• Terapi Sel & Gen
• Hewan & Tumbuhan Transgenik
Teknologi DNA Rekombinan
1. Pemotongan DNA tertentu (ez. Nuklease
restriksi) untuk mengisolasi & memanipulasi
setiap genn yang dikehendaki
2. Pengurutan secara cepat semua nukleotida
dalam fragmen DNA yang telah dimurnikan 
batas-batas sebuah gen ditentukan secara tepat
serta urutan asam amino yang menyandikan
3. Hibridisasi DNA : pengikatan as. Nukleat
komplementer
Teknologi DNA Rekombinan
4. Kloning DNA, apabila fragmen DNA tertentu
telah diintegrasikan ke dalam unsur genetik yang
dapat menggandakan diri sendiri (plasmid atau
virus) dan hidup pada bakteri sehingga DNA
dapat direproduksi  jutaan salinan identik,
begitu juga dengan produknya
5. Rekayasa genetik, suatu cara mengubah urutan
DNA untuk memodifikasi gen, kemudian
dimasukkan kembali ke dalam sel atau
organisme
Culture Cell Technique
Mengklon DNA dari Biakan Bakteri

 Biakan bakteri (E. coli) ditumbuhkan


kemudian dipanen
 Sel dipecah untuk melepaskan isinya
 Mengisolasi Plasmid
 molekul DNA kecil melingkar
mengandung sedikit gen
Mengklon DNA dari Biakan Bakteri
 DNA lain yang mengandung gen yang
diinginkan disisipkan ke dalam plasmid
  DNA rekombinan  bakteri rekombinan
 Pembiakan bakteri rekombinan  klon sel
 gene cloning :
• Membuat salinan dari gen tertentu
• Menghasilkan produk protein
Enzim restriksi  DNA rekombinan
Hibridisasi DNA

Membran nilon Membran diletakkan dibawah film fotografik


mengandung sehingga daerah radioaktif manapun terpapar ke film
bahan untuk Titk hitam, lokasi DNA yang telah berhibridisasi dg
melisiskan sel & probe/kuar DNA
mendenaturasi Lokasi dapat dilacak kembali ke sumur yang
DNA  DNA untai mengandung klon pembawa gen yang diinginkan
tunggal  Deteksi/Penapisan DNA melalui hibridisasi DNA
Hibridisasi Asam Nukleat
• Hibridisasi Southern ditemukan oleh Southern
(1975)  hibridisasi DNA, keberadaan target
dilacak menggunakan pelacak DNA berlabel
radioaktif dan non-radioaktif
• Hibridisasi Nothern, modifikasi dari Southern
dengan target RNA, pelacak DNA berlabel
• Hibridisasi dot, target asam nukleat (DNA atau
RNA) ditotolkan pada membran
• Hibridisasi in situ, target DNA atau RNA pada
preparat sitologis
Hibridisasi In Situ

Embrio Drosophila diinkubasi dalam larutan mengandung kuar


un tuk 5 mRNA berbeda. Setiap kuar dilabel fluoresen
berwarna. Embrio diamati  mikroskop fluoresensi. Setiap
warna menandai di mana gen spesifik diekspresikan
Hibridisasi Antibodi
• Antibodi mengikat antigen pada lokus sangat
spesifik
• Prosedur  ELISA : enzyme-linked
immunosorbent assay
• Antibodi poliklonal, kelemahan tidak dapat
membedakan antara dua target serupa
– patogen dan non-patogen
• Antibodi monoklonal, lebih selektif , untuk
penggunaan diagnosis berbagai senyawa atau
organisme patogen
Polymerase
Chain
Reaction
(PCR)
Elektroforesis
• Teknik pemisahan suatu molekul dalam suatu
campuran di bawah pengaruh medan listrik
• Molekul terlarut bergerak dengan kecepatan
berdasarkan muatan dan massa
– Molekul dengan muatan lebih besar bergerak lebih
cepat ke elektroda
• Gel agarosa atau poliakrilamid  pemisahan,
identifikasi & pemurnian fragmen DNA
• Gel poliakrilamid  pemisahan, identifikasi &
pemurnian protein
Elektroforesis Gel
Diagnosis DNA
• Pelacak DNA  hibridisasi
• Prosedur diagnosis DNA dapat mendeteksi
bahwa seseorang sedang terinfeksi
• > 100 macam pelacak diagnosis yang telah
diisolasi dan dikarakterisasi untuk deteksi
berbagai galur patogen (bakteri, virus, parasit)
• Pelacak untuk mendeteksi
– Legionella pneumophila (kegagalan pernafasan)
– Campilobacter hyointestinalis (gastritis)
Diagnosis Penyakit Genetik
• Mendiagnosis penyakit keturunan tertentu
pada manusia, apakah ia atau anaknya
berisiko membawa penyakit genetik
• Analisis DNA :
– Untuk identifikasi pembawa penyakit keturunan
– Untuk diagnosis prenatal kelainan genetik
– Untuk diagnosis awal sebelum muncul gejala klinis
Hasil elektroforesis dari produk PCR yang
dipotong CvnI
Analisis Fragmen Restriksi

Situs restriksi Ddel dalam alel Elektroforesis fragmen-fragmen


normal dan alel sel sabit dari restriksi alel normal dan sel
gen β-globin sabit
Diagnosis secara Imunologi
• Prosedur diagnosis untuk agen infeksi
berdasarkan pada sejumlah sifat yang spesifik
dari agen patogen atau berdasarkan satu sifat
yang unik
• Suatu molekul penanda dapat diidentifikasi
dengan uji spesifik untuk molekul tsb tetapi
artinya akan banyak cara deteksi untuk setiap
patogen
• Metode standar akan lebih baik untuk
mendeteksi tanpa melihat sifat senyawa
Penggunaan Antibodi Monoklonal untuk Diagnosis

Hormon Gonadotropin korionik, hormon pertumbuhan,


polipeptida hormon lutinizing, hormon stimuli folikel,
hormon stimuli prolaktin
Penanda tumor Antigen karsinoembrionik, antigen spesifik
prostat, reseptor faktor tumbuh epidermal,
reseptor interleukin 2
Sitokin Interleukin 1 – 8

Monitor obat Teofilin, gentamisin

Penyakit infeksi Klamidia, herpes, hepatitis, HIV

Target Tiroksin, vitamin B12


campuran
Fingerprint DNA

Identifikasi hubungan kekeluargaan


Fingerprint DNA (Forensik)
Beberapa protein yang telah dibuat dengan teknologi
DNA rekombinan untuk pengobatan berbagai kelainan
Protein Kelainan
Hormon adrenokortikotropik Penyakit reumatik
Faktor tumbuh sel B Kelainan kekebalan
Faktor tumbuh epidermal Terbakar
Faktor pertumbuhan saraf Kerusakan saraf
Faktor pengaktif makrofag Kanker
Faktor nekrosis tumor Kanker
Albumin serum Kekurangan protein plasma
Interferon (αβγ) Infeksi virus, kanker
Eritropoitin Anemia, kelainan ginjal

Вам также может понравиться