Вы находитесь на странице: 1из 12

JOURNAL READING

necrotizing scleritis as a
complication of cosmetics
eye whitening procedure
DIPRESENTASIKAN

DINA GEUBRINA RIZKY


17174091

PEMBIMBING

dr. Hulya Cut Septiyani, Sp. M


ABSTRAK

LATAR
BELAKANG

Nekrosis scleritis adalah komplikasi serius


dari prosedur kosmetik pemutih mata yang
melibatkan penggunaan intraoperative dan
post operatif topical mitomycin C
ABSTRAK

TEMUAN

Seorang pria kaukasia 59 tahun dengan riwayat


blepharitis pasca bedah refraktif (LASIK )
dilaporkan hyperemia konjungtiva kronis selama
15 tahun sebelum menjalani prosedur kosmetik
pemutihan mata
ABSTRAK

KESIMPULAN

Hyperemia konjungtiva kronis dapat mendorong


pasien untuk melakukan koreksi bedah dengan
prosedur kosmetik pemutihan mata. Hyperemia
konjungtiva sekunder kerena kekurangan air mata
dan mata kering merupakan predisposisi
penyembuhan luka yang buruk
PENGANTAR

Prosedur kosmetik pemutih mata mirip dengan


conjunctivoplasty yang dilakukan pada eksisi pterygiem
tetapi melibatkan pembedahan dan kauter dari jaringan
konjungtiva ke tingkat episklera dan bagian dari kapsul
tenon dengan menggunakan intraoperative dan pasca
operasi topical mitomycin C.

Peneliti melaporkan kasus nekrosis scleritis


bilateral setelah I-BRITE merupakan kasus
pertama yang terdokumentasi sebagai
komplikasi dari prosedur kosmetik pemutih
mata.
KASUS

Seorang pria kaukasia 59 tahun datang ke klinik pada bulan


februari 2011 untuk mengetahui mengenai perkembangan
bitnik-bitnik putih yang ia lihat di sudut mata bagian dalam
dari kedua kelopak mata. Sebelumnya pasien melakukan
bedah refraktif (LASIK) dikedua mata pada tahun 1995.
Pasien melaporkan 15 tahun yang lalu melakukan I-BRITE
pada mata merah kronis dan iritasi. Operasi kosmetik
pemutih mata dilakukan pada bulan februari 2010.
Awal setelah prosedur pemutihan mata pasien menyadari kemerahan pada
kedua mata berkurang, namun 4-5 bulan setelah dilakukan prosedur
pemutihan mata pasien mencatan “bitnik-bitnik putih muncul disudut
mata, tidak ada rasa sakit,perubahan peglihatan, atau sensivitas terhadap
cahaya.pasien dirawat oleh dokter spesialis mata dengan siklosporin
0,05%,olopatadine 0,1%, epinastine 0,05% dan mencolokkan punctal pada
kedua kelopak mata tanpa perbaikan bitnik-bitnik putih.
Pada saat presentasi peneliti menggunakan ketorolac
0.5% dan air mata buatan pada kedua mata 3 kali
sehari. Pemeriksaan slit-lamp pada kelopak mata dan
bulu mata didapatka disfungsi pada kelenjar meibom
dengan pembuluh telangektasis.
DISKUSI

Nekrosis scleritis dengan atau


tanpa peradangan telah
dilaporkan sebagai komplikasi
dari pterygium eksisi dengan
terapi ajuvan mitomycin C.
DISKUSI

luka konjungtiva

corneoscleral
meleleh proferasi kornea

Komplikasi dari
intraoperative dan
edema kornea pasca operasi ulserasi sclera

topical mitomycn
C adalah:

keratitis uveitis
glaucoma
sekunder
DISKUSI

Pilihan pengobatan untuk nekrosis scleritis adalah:

Amniotic
Sclera Patch Membrane
Graft Patch Flat
Konjungtiva

Graft
Corneoscleral
Pipih

Вам также может понравиться