Вы находитесь на странице: 1из 30

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS

(MOBILISASI)

Ratna Agustiningrum

Program Studi D III Keperawatan


Stikes Muhammadiyah Klaten,
A. SISTEM TUBUH YG BERPERAN

Otot dan
Tulang
tendon

sendi

Ligamen Sintem saraf


• Jaringan yang kuat yang memebi
Tulang bentuk tubuh.
• Sistem gerak

Otot dan • Jaringan lunak yang menghubungkan


jaringan otot dan tulang
tendon
• Jaringan berbentuk serabut- serabut
Ligamen • Berfungsi sebagai penghubung antar
tulang dalam sendi.
Sendi • Area tempat perlekatan tulang
dengan tulang lainnya

Sist. • Salah satu system koordinasi


yang bertugas menyampaikan

saraf rangsangan dari rseptor dan


direspon oleh system tubuh
1. MOBILISASI/ MOBILITAS
a). Definisi

Merupakan kemampuan individu untuk


bergerak secara bebas, mudah, dan teratur
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
aktifitas guna
mempertahankan kesehatannya. (Aziz,
2014)
b). Tujuan Mobilisasi

a. Memenuhi kebutuhan dasar manusia


b. Mencegah terjadinya trauma
c. Mempertahankan tingkat kesehatan
d. Mempertahankan interaksi sosial dan
peran sehari – hari.
e. Mencegah hilangnya kemampuan
fungsi tubuh
c). Jenis Mobilisasi
a. Mobilisasi Penuh
Merupakan kemamp.seseorang untuk
bergerak scr penuh dan bebas sehingga
• dpt melakukan interaksi sosial dan
• menjalankan peran sehari-hari.

• Mobilitas penuh ini mrpk fungsi saraf


• motorik volunter dan sensorik untuk dpt
• mengontrol seluruh area tubuh seseorang
b. Mobilisisasi Sebagian

Merupakan kemampuan seseorang untuk


bergerak dengan batasan yang jelas dan
tidak mampu bergerak secara bebas
karena dipengaruhi oleh gangguan sistem
saraf motorik dan sensorik pada area
tubuhnya.
Jenis mobilitas sebagian

a. Mobilisasi sebagian temporer


Merupakan kemampuan individu untuk bergerak
dengan batasan yang sifatnta sementara.
Hal tersebut dikarenakan trauma reversibel pada
sistem muskuloskeletal.

Adanya dislokasi sendi


dan tulang
b. Mobilitas sebagian permanen
Merupakan kemampuan individu untuk bergerak
dengan batasan yang sifatnya menetap.
Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya sistem saraf
yang ireversibel.

Hemiplegi karna stroke

Paraplegi karna cidera tulang


belakang
d).Faktor- faktor yang mempengaruhi
Mobilisasi
1.

1. Gaya hidup

Perubahan gaya hidup dpt mempengaruhi


kemampuan mobilitas seseorang karena gaya
hidup berdampak pada perilaku/kebiasaan
sehari-hari  adat istiadat
2.Proses penyakit/cedera
Proses penyakit mempengaruhi mobilitas
krn dpt mempengaruhi fungsi sistem
tubuh.
NEXT..............
• 3. Kebudayaan
• Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap
dalam beraktifitas.

• 4.Tingkat energi
• Energi adlh sumber untuk melakukan mobilitas.
Agar dpt melakukan mobilitas dgn baik perlu energi
yg cukup.

• 5.Usia & status perkembangan


• Kemampuan mobilitas berbeda pd tiap tingkat usia,
karena kemampuan & kematangan fungsi alat gerak
sejalan dgn perkembangan usia
e). Kategori Tingkat Kemampuan
Aktivitas/Katz Indeks
Tingkat Aktivitas/ Kategori
Mobilitas

Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh

Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat bantu

Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain

Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain dan


peralatan

Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau


berpartisipasi dalam perawatan
f). Derajat Kekuatan Otot
Skala Prsntase Karakteristik
kekuatan

0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di
palpasi atau dilihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi
dengan topangan
3 50 Gerakan yang normal melawan gravitasi

4 75 Gerakan penuh normal melawan gravitasi


dan melawan tahanan minimal
5 100 Kekuatan normal, melawan tahanan dan
gravitasi dengan penuh
2. IMMOBILISASI /
IMOBILITAS
a). Definisi

Merupakan keadaan dimana seseorang


tdk dpt bergerak scr bebas krn
kondisi yg mengganggu
pergerakan/aktifitas.

Contoh : mengalami trauma tulang


belakang, fraktur pada ekstremitas
b). JENIS IMOBILITAS
1. Imobilitas fisik
Pembatasan untuk bergerak scr fisik dengan
tujuan mencegah terjadi gangguan komplikasi
pergerakan  px. Fraktur

2. Imobilitas intelektual
Keadaan ketika seseorang mengalami
keterbatasan daya pikir  px. Dengan
kerusakan otak .
3. Imobilitas emosional
Keadaan ketika seseorang mengalami
pembatasan secara emosional, karna
adanya perubahan secara tiba- tiba dalam
menyesuikan diri.  fase kehilangan

4. Imobilitas sosial
Keadaan individu yg mengalami hambatan
dlm interaksi sosial  keadaan penyakit
C. Perubahan sistem tubuh akibat
Imobilisasi
1). Perubahan metabolisme
Imobilitas  kecepatan metabolisme
dalam tubuh menurun  berkurangnya
energi untuk perbaikan sel- sel tubuh

2). Ketidakseimbangan Cairan & Elektrolit


Imobilitas  persediaan protein turun &
berkurangnya konsentrasi protein serum
Perpindahan cairan intravaskuler 
interstisial  oedema
3). Gangguan pengubahan zat gizi

Pemasukan protein & kalori turun pengubahan


zat-zat makanan pd tingkat sel turun  sel tdk
lg menerima glukosa, asam amino, lemak, oksigen
dlm jumlah yg cukup untuk melaksanakan
aktifitas metabolisme

4). Gangguan Fungsi Gastrointestinal


• Imobilitas  hasil makanan yg dicerna turun,
jumlah masukan turun  kembung, mual, nyeri
lambung, ggn eliminasi
5). Perubahan Sistem Pernafasan

• Imobilitas  Hb turun, ekspansi paru


turun, lemah otot metabolisme
terganggu.

• Hb turun  penurunan aliran oksigen


dr alveoli ke jaringan  anemia
6). Perubahan Sistem Kardiovaskuler

• Imobilisasi lama  reflek neurovaskuler


turun  vasokonstriksi, darah vena
terkumpul pada vena bagian bawah 
aliran darah ke sistem sirkulasi pusat
terhambat  arus balik ke vena  trombus

• Imobilisasi posisi horizontal  kerja


jantung meningkat
7). Perubahan Muskuloskeletal
1. Gangguan muskuler
• Massa otot turun kekuatan otot turun, atropi
otot
• Contoh : otot betis org yg dirwt lbh dr 6 mgg
ukurannya akan lbh kecil

2. Gangguan skeletal
• contoh : mudah terjadi kontraktur sendi &
osteoporosis
8). Perubahan Integumen
• Imobilitas  sirkulasi darah turun  penurunan
elastisitas kulit  iskemia serta nekrosis jaringan
superfisial  dekubitus

9). Perubahan Eliminasi


• Asupan cairan & curah jantung turun  aliran
• darah renal & jmlh urin berkurang
10). Perubahan Perilaku

• Imobilitas  perubahan peran, konsep


diri,

• Imobilisasi  Kecemasan  rasa


bermusuhan, bingung,cemas, emosional
tinggi, depresi, perubahan siklus tidur,
mekanisme koping turun
d. Tingkatan Immobilitas

1). Imobilitas Komplet


Imobilitas ini dilakukan pada individu dengan
gangguan tingkat kesadaran

2). Imobilitas Parsial


Imobilitas ini dilakukan pada klien yang
mengalami fraktur (fraktur ekstremitas
bawah)
3). Imobilitas Karna alasan pengobatan Imobilitas
ini dilakukan pada klien yang diharuskan
bedrest / tirah baring karena suatu penyakit.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться