Вы находитесь на странице: 1из 35

Pembimbing: dr. Raden Muhammad David Jayanegara Sp.

OT
Sumber: http://boneandspine.com/hip-joint-anatomy/
 Osteoartritis adalah suatu kelainan sendi
kronis dimana terjadi proses pelemahan
dan disintegrasi dari tulang rawan sendi
yang disertai dengan pertumbuhan tulang
dan tulang rawan baru pada sendi.

Sumber: https://www.pinterest.com/emadrouillard/osteoarthritis-hip/
 Osteoartritis merupakan penyakit
tersering yang menyebabkan timbulnya
nyeri dan disabilitas gerakan pada
populasi usia lanjut.

 Di Indonesia, prevalensi osteoartritis


mencapai 5% pada usia <40 tahun, 30%
pada usia 40-60 tahun, dan 65% pada
usia >61 tahun.
 Berdasarkan Patogenesisnya

OSTEOARTHRITIS
PRIMER
SEKUNDER
 Peningkatan usia
 Obesitas
 Jenis kelamin wanita
 Riwayat trauma
 Faktor genetik
 Kelainan pertumbuhan tulang
 Pekerjaan dengan beban berat
 Gangguan metabolik (menyebabkan
kegemukan
 Nyeri sendi
 Kekakuan
 Hambatan gerakan sendi
 Bunyi gemertak (krepitasi)
 Pembengkakan sendi
 Perubahan cara berjalan
 Kemerahan pada daerah sendi
Klinis dan laboratoris Klinis dan radiologis Klinis
Nyeri ditambah sedikitnya Nyeri ditambah sedikitnya Nyeri ditambah sedikitnya
lima dari sembilan hal berikut satu dari tiga hal berikut ini: tiga dari enam hal berikut ini:
ini: - a. Usia >50 tahun - a. Usia > 50 tahun
- a. Usia >50 tahun - b. Kekakuan <30 menit - b. Kekakuan <30 menit
- b. Kekakuan <30 menit - c. Krepitasi + osteofit - c. Krepitasi
- c. Krepitasi - d. Nyeri tulang
- d. Nyeri tulang - e. Pembengkakan tulang
- e. Pembengkakan tulang - f. Perabaan tidak hangat
- f. Perabaan tidak hangat
- g. LED <40 mm/jam
- h. RF < 1:40
- i. Tanda cairan sinovia OA

92% sensitif 91% sensitive 95% sensitif


75% spesifik 86% spesifik 69% spesifik
Keterangan : LED: laju endap darah (Westergen); RF: rhematoid factor, tanda cairan sendi
osteoarthritis adalah jernih, viskus, atau hitung sel darah putih kurang dari 2.000/mm3
Osteoarthritis Rheumatoid Arthritis Artritis Gout
Etiologi: Etiologi: Etiologi:
Inflamasi, Idiopatik Faktor genetik, autoimun Metabolik akibat penimbunan Kristal
Monosodium urat monohidrat.

Predileksi: Predileksi: Predileksi:


Sendi-sendi besar: Vertebra, Sendi-sendi kecil: PIP (Proximal Cenderung sendi bagian proksimal.
panggul, lutut, dan Interphalangeal), MCP Kronik → terbentuk tofus dicuping telinga,
pergelangan kaki. (Metacarpophalangeal), MTP MTP-1, olekranon, tendon achiles, dan jari
Cenderung sendi bagian (Metatarsophalangeal). tangan. Asimetris
distal. Simetris Simetris (menyerang pada
membrane sinovial

Gejala: Gejala: Gejala :


Gejala cenderung pada Gejala cenderung pada pagi Onset sewaktu-waktu
malam hari. Kaku dipagi hari hari. Kaku dipagi hari
berlangsung < 30 menit berlangsung > 60 menit

Gambaran radiologi: Gambaran radiologi: Gambaran radiologi:


Terdapat osteofit Terdapat Periosteal Pada fase awal → asimetris,
pembengkakan di sekitar sendi yang
terkena dan edema jaringan lunak
sekitar sendi.
Pada fase lanjut → perubahan tulang
pada MTP 1.
Gout kronis → tophi interoseus banyak
 Non-farmakologi
 Farmakologi
 Pembedahan
 pembedahan yang dilakukan untuk
merekonstruksi atau penggantian sendi
yang bermasalah (sakit) dengan sendi
tiruan dari bahan dasar metal, karet
silikon atau plastik.
 Identitas Pasien
Nama : Ny. L
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 20 September 1948
Umur : 68 tahun
Alamat : Perum Citra Surya Mas Blok
E-14 RT 40/10, Sukodono
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMP
Tanggal MRS : 25 Januari 2017
 KU : Nyeri pangkal paha kiri
 RPS :
Pasien mengatakan nyeri pada pangkal paha kiri
sejak ± 1 tahun yang lalu, nyeri dirasakan hilang
timbul. Nyeri terasa apabila kaki kirinya digerakkan,
saat kaki kiri diistirahatkan tidak terasa nyeri. Pasien
mengatakan sangat kesakitan saat berjalan, pasien
dapat menggunakan walker untuk berjalan. Pasien
juga mengeluhkan saat pagi hari seluruh persendian
pasien terasa kaku ± 30 menit. Pasien mengatakan
saat menggerakan kaki kirinya, terdengar suara
“kretak kretak” (krepitasi). Pasien juga mengalami
kesulitan untuk mengerjakan semua aktivitas pasien
sehari-hari di rumah karena nyeri pinggul yg
dialaminya, sehingga pasien lebih banyak diam di
rumah saja dan beristirahat.
 RPD :
Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Riwayat
jatuh terpeleset ± 5 tahun yang lalu, tetapi
tidak diperiksakan ke dokter.

 RPK :
Di keluarga pasien, dari 10 bersaudara
ada 3 saudara pasien yang mengalami
rheumatoid arthritis pada jari-jari tangan
dan kakinya.
 Riwayat Sosial :
Pasien merupakan seorang ibu rumah
tangga, kegiatan sehari-hari hanya
melakukan pekerjaan rumah (memasak,
mencuci pakaian, menyapu, dll), pasien
mengaku tidak memiliki kebiasaan
berjalan dalam jarak jauh maupun berdiri
lama.

 Riwayat Alergi Obat : (-)


 Primary Survey
Airway : Jalan napas bebas
Breathing : Simetris
Circulation : Akral Hangat (+), TD:
130/90 mmHg
Disability : Eye (4), Verbal (5), Motorik
(6), Pupil isokor (3mm)

 Secondary Survey
KU : Cukup
GCS : Eye (4), Verbal (5),
Motorik (6)
 Status Generalis
Vital Sign
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 80 x/m
Suhu : 36,5 oC
Respirasi : 20 x/m

Kepala/leher
a/i/c/d : -/-/-/-
Pembesaran KGB : (-)
Mata, hidung, telinga, gigi/mulut, leher
dalam batas normal
Thorax
Dinding dada : Bentuk simetris (+), Retraksi
interkostalis (-)
Pulmo : Simetris, ves/ves, rh -/-, wh -
/-
Cor : S1 S2 tunggal, murmur -/-,
gallop -/-

Abdomen
Inspeksi : Soefl
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : Hepar, lien tidak teraba
pembesaran
Ekstremitas
 Superior:
Dextra : Akral hangat, capillary refill < 2
detik
Sinistra : Akral hangat, capillary refill < 2
detik
 Inferior:
Dextra : Akral hangat, capillary refill < 2
detik
Sinistra : Akral hangat, capillary refill < 2
detik

Pada ekstremitas superior, inferior dextra dan


sinistra tampak kaku, pergeseran sendi, dan
oedem pada sendi-sendi jari.
 True Leg Length:
Dextra : 75,3 cm
Sinistra : 73,0 cm
 Apparent Leg Length:
Dextra : 80,9 cm
Sinistra : 78,8 cm
 Uji Thomas:
Saat dilakukan uji Thomas, pasien tidak
bisa memfleksikan kaki kirinya secara
spontan, dan harus terlebih dahulu
memfleksikan kaki kanannya. Penderita
berusaha mengkompresikannya, sehingga
terjadi lordosis pada tulang belakang.
Sudut yang terbentuk antara tungkai atas
dan garis horizontal yang terbentuk
merupakan derajat besarnya deformitas
fleksi (30o).
 Pergerakan Sendi Panggul:
Fleksi: Dextra: Fleksi Optimal
Sinistra: Fleksi Tidak Optimal, Nyeri
(+)
Ekstensi: Dextra: Tidak dilakukan
Sinistra: Tidak dilakukan
Abduksi: Dextra: Optimal
Sinistra: Tidak Optimal, Nyeri (+)
Adduksi: Dextra: Optimal
Sinistra: Tidak Optimal, Nyeri (+)
Rotasi: Dextra: Optimal
Sinistra: Tidak Optimal, Nyeri (+)
 Pemeriksaan Stabilitas Postural: Tidak
dilakukan
 Cara Berjalan (gait): Cara berjalan
antalgik
 LOOK : Deformitas (-), Warna kulit
normal
 FEEL : Teraba lebih hangat (-), Nyeri
tekan (+), Krepitasi (+)
 MOVE : ROM terbatas, Nyeri gerak (+)
 Pemeriksaan laboratorium
Hb : 15.9
Leukosit : 8.000
Thrombosit : 210.000
Eritrosit : 5.150.000
BT : 24.2
CT : 12.0 INR 0.87
GDA : 89
BUN : 12.7
Serum Creatinin : 0.96
SGOT : 30.3
SGPT : 14.8
HBsAG : Negatif
HIV Test : Non Reaktif
 Pemeriksaan radiologi
Foto Ro sebelum operasi
 Assesment
Osteoarthritis Hip Joint Grade IV Sinistra

 Planning
Planning Diagnosis
a. Darah lengkap
b. Foto rontgen Pelvis

Planning Terapi
a. Pro OP Total Hip Replacement
b. AB Profilaksis dengan Bifotik
c. Diet TKTP

Planning Monitoring
a. Observasi Gizi
b. Observasi Vital Sign

Planning Edukasi
a. Penjelasan tentang penatalaksanaan operasi
Foto Ro setelah operasi
Ad Vitam : Dubia ad bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam

Вам также может понравиться