Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Gagal jantung
dekompensasi akut
(ADHF)
perki,2015
Sistem klasifikasi New York Heart Association (NYHA)
Penyebab jantung
Penyebab non-jantung
NSAID
Volume overload
Neuenchwander,2007
Kriteria FRAMINGHAM
Penurunan berat badan ≥ 4,5 kg dalam kurun waktu 5 hari sebagai respon pengobatan
gagal jantung
Diagnosis gagal jantung kongestif ditegakkan jika terdapat minimal 1 kriteria mayor dan 2
kriteria minor.
Gejala dan Tanda Acute Decompensated Heart Failure
Volume Overload
- Dispneu saat melakukan kegiatan
- Orthopnea
- Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
- Ronchi
- Cepat kenyang
- Mual dan muntah
- Hepatosplenomegali, hepatomegali, atau splenomegali
- Distensi vena jugular
- Reflex hepatojugular
- Asites
- Edema perifer
Hipoperfusi
- Kelelahan
- Perubahan status mental
- Penyempitan tekanan nadi
- Hipotensi
- Ekstremitas dingin
- Perburukan fungsi ginjal
Pemeriksaan Penunjang
• Foto thoraks
• EKG
• Echocardiografi
• Peptida Natriuretik (BNP dan
NT-pro BNP)
• Kateterisasi jantung
Tatalaksana
Diuretik Transplantasi
ACEI ICD
CRT
ARB
Digoksin
Antagonis
Beta Blocker H-ISDN
Aldosteron
Dosis Awal (mg) Dosis Target (mg)
ACEI
Captopril 6,25 (3x/hari) 50-100 (3x/hari)
Enalapril 2,5 (2x/hari) 10-20 (2x/hari)
Lisinopril 2,5-5 (1x/hari) 20-40 (1x/hari)
Ramipril 2,5 (1x/hari) 5 (2x/hari)
Perindopril 2 (1x/hari) 8 (1x/hari)
ARB
Candesartan 4/8 (1x/hari) 32 (1x/hari)
Valsartan 40 (2x/hari) 160 (2x/hari)
Antagonis Aldosteron
Eplerenon 25 (1x/hari) 50 (1x/hari)
Spironolakton 25 (1x/hari) 25-50 (1x/hari)
Penyekat β
Bisoprolol 1,25 (1x/hari) 10 (1x/hari)
Carvedilol 3,125 (2x/hari) 25-50 (2x/hari)
Metoprolol 1,25/25 (1x/hari) 200 (1x/hari)
Diuretik
Diuretik Loop
Furosemid 20-40 40-240
Bumetanide 0,5-1,0 1-5
Torasemide 5-10 10-20
Tiazide
Hidrochlortiazide 25 12,5-100
Metolazone 2,5 2,5-10
Indapamide 2,5 2,5-5
Diuretic hemat kalium
Spironolakton (+ACEI/ARB) 12,5-25 (+ACEI/ARB)50
(-ACEI/ARB) 50 (-ACEI/ARB)100-200
Hipertention Heart Disease
LVH
Kekakuan
vaskuler &
ventrikel Gagal Jantung
Disfungsi
Diastolik
Penatalaksanaan
Diuretik
Beta Blocker
ACEI
ARB
CCB
Alpha Blocker
Diabetes Mellitus
Resistensi insulin
merupakan factor resiko
yang penting dalam
perkembangan gagal jantung DM tipe 2 menyebabkan
aterosklerosis yang pada
akhirnya akan mengalami gagal
jantung jika oklusi terdapat pada
arteri koroner dan jika tidak
ditangani dengan baik
Iskemik Trombosis Infark
Aritmia
Miokardial Koroner Miokardial
Remodeling
Penyakit Arteri
Koroner
Dilatasi Ventrikel
Aterosklerosis
LVH
Gagal Jantung
Faktor resiko
(Hipertensi, DM)
Identitas Pasien
Nama : Ny. Hn
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 61 tahun
Alamat : Jl. Anoa
Tgl Pemeriksaan : 06-04-2018
Ruangan : ICVCU Undata
ANAMNESIS
Keluhan utama : Sesak Nafas
Palpasi Perkusi :
- vocal fremitus kanan sama dengan Batas Atas : SIC II linea parasternal sinistra
Auskultasi
Peristaltik (+) kesan normal
Bawah : Akral hangat (+/+)
Perkusi
Edema (+/+) minimal
timphany (+)
Palpasi
Nyeri tekan epigastrium (-),
splenohepatomegaly (-)
Resume
Pasien perempuan usia 61 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas sejak
1 hari sebelum masuk rumah sakit, keluhan memberat sejak 1 jam sebelum masuk
RS. Keluhan ini disertai dengan nyeri dada. Nyeri dada yang dirasakan seperti
ditekan atau ditindih tembus kebagian belakang dan menjalar ke lengan. Pasien
mengaku sesak nafas sering timbul pada saat beraktivitas ringan seperti berjalan ke
kamar mandi. Pasien juga mempunyai kebiasaan kencing pada malam hari, sering
haus dan sering merasakan lapar. Pusing (+), sakit kepala (+), mudah lelah (+), edema
(+) minimal pada ekstremitas bawah buang air kecil, buang air besar (+) biasa.
Pasien memiliki riwayat penyakit jantung sejak 1 tahun yang lalu dan tidak rutin
berkontrol, pasien juga memiliki riwayat hipertensi dan diabetes mellitus.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan Konjungtiva anemis (+/+) JVP 5+3
H2O, pernafasan vesicular (+/+) disertai rhonki (+/+) bunyi jantung regular (+),
abdomen kesan cembung. Suara perkusi abdomen timpani (+) dan edema ekstremitas
bawah (+/+) minimal
Diagnosis Kerja:
Acute Decompensative Heart Failure ec Hipertention Heart Disease
+ Diabetes Mellitus Tipe 2
Non Medikamentosa:
•Menjaga stabilitas fisik, menghindari Medikamentosa :
perilaku yang dapat memperburuk kondisi •IVFD RL 1 kolf/24 jam
•Taat minum obat •Furosemide 1 ampul/12 jam
•Rutin Berkontrol •Aspilet 80 mg 0-0-1
•Ramipril 5 mg 0-0-1
•Valsartran 80 mg 1-0-1
•Amlodipin 5 mg 1-0-1
•Novorapid 6-6-6
DISKUSI KASUS
Kriteria Framingham yang terpenuhi :
Pasien pada kasus ini di diagnosis HHD, dikarenakan sudah mempunyai riwayat
penyakit jantung kronis yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah. pengaruh
aktivasi sistem saraf simpatik, yang dimediasi melalui stimulasi norepinefrin dari
sistem adrenergik, juga merupakan faktor penting pada progresi kontium
kardiovaskular. Peningkatan sistem saraf simpatis akan mengakibatkan peningkatan
denyut jantung, kebutuhan oksigen miokard dan menurunkan suplai darah ke miokard
dengan menurunkan waktu perfusi diastolik koroner. Pada hipertensi, dimana terjadi
overload hemodinamik, aktivasi sistem saraf simpatis ini akan lebih lanjut lagi
mencetuskan proses remodeling miokard. Pada hipertensi bias menyebabkan terjadinya
hipertrofi ventrikel kiri sehingga bisa mengurangi cadangan aliran darah koroner.
Pada kasus ini Ny.HN 61 tahun juga mempunyai kebiasaan sering merasa kencing
pada malam hari, sering merasa lapar dan sering merasa haus. Selain itu pasien juga
kadang merasa kram2 pada jari tangan maupun jari kaki. Pada pemeriksaan laboratorium
di dapatkan peningkatan glukosa 2 jam post prandial yaitu 146 mg/dl. Keluhan-keluhan
tersebut menunjukan gejala dari diabetes mellitus.
.Pada penderita DM, risiko payah jantung kongestif meningkat 4 sampai 8 kali.
Peningkatan risiko ini tidak hanya disebabkan karena penyakit jantung iskemik. Dalam
beberapa tahun terakhir ini diketahui bahwa DM dapat pula mempengaruhi otot jantung
secara independen. Selain melalui keterlibatan aterosklerosis dini arteri koroner yang
menyebabkan penyakit jantung iskemik juga dapat terjadi perubahan-perubahan berupa
fibrosis interstisial, pembentukan kolagen dan hipertrofi sel-sel otot jantung.
Terima Kasih