bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (Nurwijaya dkk, 2010) Tujuan Perawatan Paliatif Indikator tercapainya tujuan perawatan paliatif (Depkes, 2006) : 1. Aspek fisik berkurang 2. Aspek psikologis: keamaan psikologi, kebahagian meningkat dan pasien dapat menerima penyakitnya 3. Aspek sosial: hubungan interpersonal tetap terjaga, mengatasi masalah sosial 4. Aspek spritual: tercapainya kehidupan yang bernilai bagi pasien dan keluarga dalam menjalankan ibadah sampai akhir hayatnya Prinsip Dasar Perawtan Paliatif
Menurut WHO prinsip dasar perawatan paliatif adalah :
1. Meningkatkan kulaitas hidup dan menganggap kematian adalah proses wajar 2. Tidak mempercepat atau menunda kematian 3. Menghilangkan nyeri serta keluhan lain yang mengganggu 4. Menjaga keseimbangan aspek psiko-sosial dan spritual 5. Mengusahakan agar pasien tetap aktif sampai dengan akhirat hayatnya 6. Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita Lingkup Dasar Perawatan Paliatif Lingkup dasar perawatan paliatif menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 812/Menkes/Sk/Vii/2007 adalah sebagai berikut : 1. Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi : a. Penatalaksanaan nyeri. b. Penatalaksanaan keluhan fisik lain. c. Asuhan keperawatan d. Dukungan psikologis e. Dukungan social f. Dukungan kultural dan spiritual g. Dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement). 2. Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan/rawat rumah. Konsep Asuhan Keperawatan Paliatif Menurut Depkes (2006) asuhan keperawatan paliatif dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan mulai dari: 1. Pengkajian a. Anamnesa b. Pemeriksaan fisik c. Menganalisis hasil pemeriksaan penunjang yang pernah dilakukan 2. Diagnosa (masalah) keperawatan paliatif Lanjutan… Langkah-langkah dalam pelayanan paliatif (kemenkes,2013), adalah : 1. Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien 2. Memahami pasien dalam membuat wasiat atau keinginan terakhir 3. Pengobatan penyakit penyerta dan aspek sosial 4. Tatalaksana gejala 5. Informasi dan edukasi 6. Dukungan psikologis , kultural dan sosial 7. Respon fase terminal 8. Pelayanan pasien fase terminal Diagnosis Keperawatan Menurut Handerson 1. Oksigenasi dan sirkulasi 8. Mobilisasi 2. Pemenuhan kebutuhan 9. Psikologi putus asa dan cairan merasa tidak berguna 3. Kebutuhan nutrisi 4. Pemenuhan kebutuhan 10. Rasa aman dan nyaman aktifitas sehari-hari 11. Reproduksi 5. Pemenuhan kebutuhan 12. Integritas kulit eliminasi BAK/BAB 6. Citra diri atau konsep 13. Neurosensori diri 14. Komunikasi 7. Istirahat . Rencana Tindakan Perawatan pada Kasus Terminal Rencana dilakukan berdasarkan diagnosa keperawatan dan diprioritaskan. 1. Meningkatkan kualiatas hidup mengurangi nyeri, mengurangi sesak napas, menangani perawatan luka 2. Meningkatkan daya tahan tubuh 3. Mengajarkan pada pasien dan keluarga untuk menerima kenyataan yang ada 4. Mengajarkan keluarga untuk menghubungi petugas bila terjadi kondisi darurat 5. Mencegah timbulnya masalah baru Pelaksanaan dan Evaluasi Aktifitas perawatan paliatif pada penderita : 1. bantu penderita mendapat kekuatan dan rasa damai dalam menjalani kehidupan sehari-hari 2. Bantu kemampuan penderita untuk mentolerir pelaksanaan medis 3. Banti penderita untuk lebih memahami perawatan yang dipilih Aktivitas perawatan paliatif pada keluarga : 1. Bantu keluarga memahami pilihan perawatan yang tersedia 2. Tingkatkan kehidupan sehari-hari penderita, kurangi kekhawatiran dari orang yang dicintai 3. Beri kesempatan sistem pendukung yang berharga Evaluasi berdasarkan pada kategori masalah keperawatan disesuaikan dengan kondisi pasien, yang meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil yang diukur dengan kriteria hasil.