Вы находитесь на странице: 1из 14

Ultisols

• Ultisol merupakan yang telah mengalami perkembangan


tanah tingkat akhir = Ultus). Nama ordo tanah Ultisol pada
tata nama untuk kategori sub ordo akan digunakan singkatan
dari nama ordo tersebut, yaitu: Ult merupakan singkatan dari
ordo Ultisol).
• Ultisols mirip dengan Alfisols memiliki subhorizon akumulasi
tanah liat tetapi lebih basa. ( Eswaran H, Reich P. F. 2005)
• Kebanyakan Ultisol bersifat asam,Ultisol yang ideal memiliki
horizon bawah permukaan pengayaan tanah liat karena
translokasi lempung dari permukaan ( Eswaran H, Reich P. F.
2005)
• Ultisols memiliki bahan organik rendah dan nutrisi makro
rendah dan memiliki ketersediaan P sangat rendah
Fitriatindkk (2014) dalam Syahputra dkk (2015) .
Ultisols dari dataran pesisir Amerika Serikat tenggara umumnya memiliki epipedons (Ap dan E
horizons) dengan butiran pasir dilapisi dengan lumpur dan tanah liat sebagaimana diikat oleh oksida
logam. Horizon Argilik (Bt atau Btg) Ultisols ini umumnya liat atau liat dalam tekstur dan dicirikan oleh
akumulasi lempung dan oksida logam (Soil survey Staff) dalam Dari (2017)
• Ultisol merupakn tanah yang terbentuk dari berbagai macam
batuan sedimen masam baik batu pasir, batu liat, maupun batu
lanau. Oleh karena itu,kandungan fraksi pasir, debu dan liat
baik pada horison A maupun B bervariasi dari rendah sampai
tinggi (Suharta, 2007)
• Memiliki Peningkatan liat pada kedalaman yang bisa diidentifikasi
pada horizon argilic atau kandik. ( Buol, et al. 2003)
• Ultisols biasanya terbentuk di daerah dengan vegetasi hutan alami
yang bahan induknya mengandung kation basa yang rendah ( Buol,
et al. 2003)
• Mulyani dkk (2010) dalam Syahputra dkk (2015) menyatakan
bahwa kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa (KB) dan
C-organik rendah, kandungan aluminium (kejenuhan Al) tinggi,
fiksasi P tinggi, kandungan besi dan mangan mendekati batas
meracuni tanaman,peka erosi
Klasifikasi Tanah menurut USDA
1.Horizon Argilik atau kandik, tetapi tanpa b. Yang paling dangkal dari kedalaman berikut :
fragipan, dan kejenuhan basa (berdasarkan (1). Pada 125 cm di bawah batas atas horizon argilik
jumlah kation) sebesar kurang dari 35% atau kandik; atau
pada salah satu kedalaman berikut : (2). Pada 180 cm di bawah permukaan tanah mineral
; atau
a. Apabila seluruh epipedon mempunyai (3). Pada Kontak Densik, litik, paralitik, petroferik;
kelas tekstur pasir kasar, pasir halus, pasir atau
kasar berlempung, pasir berlempung, pasir 2. Fragipan dan kedua sifat berikut:
halus berlempung pada fraksi tanah halus a. Horizon argilik atau kandik yang berada di atas, di
dalam seluruh satu hal berikut : dalam, atau di bawahnya , atau memiliki lapisan liat
tipis setebal 1 mm atau lebih pada satu
(1) pada kedalaman 125 cm di bawah atas subhorizonnya atau lebih,; dan
horizon argilik (tetapi tidak lebih dari 200 b Kejenuhan basa (berdasarkan jumlah kation)
cm di bawah permukaan tanah mineral), sebesar kurang dari 35 % pada kedalaman paling
atau 180 cm di bawah permukaan tanah dangkal berikut :
mineral dimana saja yang lebih dalam; atau (1) Kedalaman 75 cm di bawah batas atas fragipan;
(2) Pada kontak Densik, litik, paralitik, ata atau
(2) kedalaman 200 cm di bawah Permukaan tanah
petro ferrik apabila lebih dangkal ; atau
mineral; atau
(3) Pada kontak densik, litik, paralitik, atau petro
Klasfikasi Ultisols
Sub Ordo Great Grup
Basah

Aquuluts

Ustullts

Udults
Kering
Humults Xerults
Sub Grup
Formation and characteristics of an Ultisol in
Peninsular Malaysia utilized
for oil palm production
Deskripsi Profil dan Data Lab
KESESUAIAN LAHAN UNTUK KOMODITAS TEH
DI WILAYAH SAGALAHERANG, SUBANG, JAWA
BARAT
dapus
• Eswaran H, Reich, P.F. 2005. Enclopedia of Soils in The Enviroment. Reference Module in Earth
Systems and Environmental Sciences. https://www.sciencedirect.com/topics/earth-and-planetary-
sciences/ultisols diakses pada tanggal 16 Mei 2018
• Syahputra, Erwin, Fauzi, Razali. 2015. Karakteristik Sifat Kimia Sub Grup Tanah Ultisol di Beberapa
wilayah Sumatra Utara. Jurnal Agroekoteknologi Vol. 4 (1) 1796-1803.
• Buol, S. W., Southard, R. J., McCracken, R. J., and McDaniel, P.A. 2003. Soil Genesis and Classification,
5 Edn., The Iowa State Uni-versity Press, Ames, Iowa
• Fatai, Arolu Ayanda, Shamshuddim Jusop, Fauziah Che Ishaq, Radziah Othman and Bohluli Moohsen.
2017. Formation and Characteristic of an Ultisol in Penisular Malaysia utilized for oil palm
production. Solid Earth Discussions. Malaysia
• Mulyono Asep, Lestiana Hilda, Mulyadi Dedi. 2011. Kesesuaian Lahan untuk Komoditi Teh di Wilayah
Sagalaherang, Subang, Jawa Barat. Riset Geologi dan Pertambangan. Vol. 21 (2) 21-36
• Dari Biswanath, D Nair Vimala, Harris Willie G. 2017. Approaches for evaluating subsurface
phosphorus loss potential from soil profiles. Journal Agricultue, Ecosystems and Environment. 245
92-99
• Suharta, N. 2007. Sifat dan Karakteristik Tanah dari Batuan Sedimen Masam di Provinsi Kalimantan
Barat serta Implikasinya terhadap pengelolaan lahan. Jurnal Tanah dan Iklim

Вам также может понравиться