Вы находитесь на странице: 1из 15

DRUG UTILIZATION PATTERNS AND

REPORTED HEALTH STATUS IN ETHNIC


GERMAN MIGRANTS (AUSSIEDLER) IN
GERMANY: A CROSS-SECTIONAL STUDY
OLEH

HAYATUN NUFUS 1511011024


LATAR BELAKANG

penggunaan Konsumsi obat


layanan yang tidak
Masalah kesehatan yang memadai dan
kesehatan tidak memadai kepatuhan yang
masyarakat oleh penduduk buruk terhadap
pindahan rejimen
(migran) terapeutik
TUJUAN PENELITIAN

menyelidiki pola konsumsi obat


migran (penduduk pindahan) etnis
Jerman (Aussiedler) dan status
kesehatan mereka saat ini.
CROSS-SECTIONALSTUDY

dilakukan pada Data tentang


konsumsi obat, Hasilnya
sekelompok
faktor risiko dibandingkan
individu, yakni
kesehatan utama, dengan data dari
pada 18.621
dan prevalensi database
individu yang
penyakit satu Penganalisis
berusia 20-70
tahun diperoleh Penyakit dan
tahun yang
dari 114 individu laporan tahunan
bermigrasi ke
melalui kuesioner Robert Koch
Jerman antara
dan wawancara Institute (RKI)
tahun 1990 - 2005
 Usia rata-rata mereka pada saat migrasi adalah 36 tahun. Imigrasi puncak
adalah antara tahun 1994 dan 1996. Sampelnya meliputi 50% laki-laki
(57/114), usia rata-rata sampel adalah 49,7 ± 13 tahun, kisaran 21 hingga 70
(laki-laki 50,2 ± 13 rentang 21 hingga 69, perempuan 49,7 ± 12 tahun , kisaran
23 hingga 70).
 Status sosial ekonomi dinilai dari segi pendidikan, pekerjaan saat ini, dan status
pekerjaan saat ini. Sebagian besar responden (68%, 63% pada laki-laki, dan
73% pada perempuan) memiliki pendidikan tinggi dan 31% telah
menyelesaikan sekolah dasar atau menengah.
 Pada Tabel 2, didapatkan laporan terkait masalah kesehatan dalam 12 bulan
terakhir.
 97% responden melaporkan setidaknya ada satu masalah kesehatan selama
setahun terakhir.
 Frekuensi penyakit yang distandardisasi oleh usia dari data populasi Jerman
dengan pengecualian nyeri punggung yang secara signifikan lebih sering terjadi
pada migran (55% dibandingkan dengan 18,6%; p <0,001).
 Pada Tabel 3, mengenai Perbandingan konsumsi rokok dan alkohol.
 Meskipun konsumsi alkohol tampaknya serupa, ada prevalensi merokok
yang secara signifikan lebih rendah pada migran untuk kedua jenis
kelamin ( p <0,01).
Berdasarkan Figure 1 dan Table 4 - Konsumsi obat dan sumber pembelian
obat :
 Untuk menilai kemungkinan masalah dengan penanganan obat, peserta
ditanya apakah mereka mengalami kesulitan dalam menggunakan obat-
obatan mereka.
 Mayoritas responden (79%) menyatakan bahwa mereka tidak
mengalami kesulitan dalam menangani obat-obatan mereka.
 68% responden menyatakan juga bahwa mereka pergi ke GP berbahasa
Rusia untuk menghindari hambatan bahasa dan budaya.
 Dari responden, 97% dilaporkan memiliki setidaknya satu penyakit dalam
periode 12 bulan. Prevalensi dalam satu tahun yakni asma (6,9%), hipertensi
(26,7%), bronkitis kronis (8,6%), dan diabetes (4,9%) pada penduduk migran
yang mana mirip dengan populasi Jerman pada umumnya. 51% secara teratur
mengambil obat bebas atau obat resep. Dilakukan analisis terhadap enam
kelompok ATC. Konsumsi obat tertinggi dilaporkan untuk ATC kardiovaskular
(22%), saraf (9%), dan sistem muskulo-skeletal (8%). 30% menggunakan obat
bebas yang diperoleh di negara asal. Kesulitan dengan penanganan obat jarang
terjadi. Konsumsi alkohol tidak berbeda dari populasi Jerman (p = 0,19 laki-laki
dan 0,27 perempuan), namun prevalensi merokok lebih rendah (p <0,01) pada
kedua jenis kelamin.
KESIMPULAN

 Penduduk pendatang (migran) etnis Jerman hanya berbeda sedikit dari


Jerman asli dalam status kesehatan, penggunaan narkoba, dan faktor
risiko penyakit. Negara asal tetap menjadi sumber obat bagi sebagian
besar migran.
 Penelitian dibatasi oleh ukuran sampel yang kecil dan tingkat respons
yang rendah.

Вам также может понравиться