Вы находитесь на странице: 1из 43

KURANG ENERGI KRONIS

(KEK) DAN ANEMIA PADA


IBU HAMIL

Ahmad Syafiq
Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia
KURANG ENERGI KRONIS (KEK)

 Sumber utama pertumbuhan dan perkembangan


janin adalah dari gizi ibu. Asupan gizi ibu saat hamil
digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan
bayinya.
 Namun, data Riset Kesehatan Dasar (2014) di
Indonesia menunjukkan 1 dari 2 ibu hamil di Indonesia
tidak terpenuhi kebutuhan gizinya

ASUPAN GIZI IBU HAMIL MENENTUKAN ASUPAN GIZI


YANG DIPEROLEH JANIN DALAM KANDUNGAN
PENTING…
Kurang lebih 70-80%
ibu hamil, yang
tinggal di desa/kota –
miskin/kaya, belum
tercukupi konsumsi
energi dan
proteinnya

Makanan tambahan
diperlukan bagi
seluruh ibu hamil
APA ITU KURANG ENERGI KRONIS
ATAU KEK?

 Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil


adalah keadaan dimana ibu hamil
mengalami kekurangan gizi (energi dan
protein) yang telah berlangsung lama
atau menahun (DepKes RI, 1999).
 Di
dunia, prevalensi KEK mencapai sekitar 47%
(Unicef 1997)
 Dampak dari ibu hamil yang mengalami KEK
adalah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
 Ibu
hamil KEK berisiko 4,8 kali lebih tinggi untuk
melahirkan BBLR dibandingkan ibu tidak KEK
 Di
Indonesia, diperkirakan setiap tahun lahir sekitar
350.000 BBLR yang menjadi salah satu penyebab
angka gizi kurang dan kematian balita (Depkes RI,
2007).

RISIKO IBU HAMIL KEK


 BBLR: Kemenkes (2003) menyebutkan
bahwa BBLR berisiko mengalami kematian
bayi 17 kali lebih besar dalam usia 1 tahun
dibandingkan bayi tidak BBLR
 Perdarahan: merupakan penyebab utama
kematian ibu
 Kesulitan persalinan
 Kematian janin/bayi

RISIKO IBU HAMIL KEK


 Karakteristik
ibu KEK adalah Ibu dengan LILA <
23,5 cm dengan salah satu atau beberapa
kriteria sebagai berikut:
1. Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg.
2. Tinggi badan ibu < 145 cm.
3. Berat badan ibu pada kehamilan trimester III
< 45 kg.
1. Indeks masa tubuh (IMT) sebelum hamil < 17,00
2. Ibu menderita anemia (Hb < 11 gr %)

APA KARAKTERISTIK IBU KEK?


 Asupan makanan  Lingkungan rumah di
kurang pedesaan,
 Penyakit kronis  Ibu hamil tidak dalam
 Tingkat pendidikan ikatan perkawinan,
rendah  Faktor internal seperti
 Tinggi badan ibu beban kerja berlebihan
pendek  Pengetahuan gizi
 Ibu tidak bekerja kurang baik
 Posisi ibu dalam rumah  Status ekonomi rendah
tangga lemah

PENYEBAB IBU HAMIL KEK


ZAT GIZI MAKRO
 Zat gizi makro merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah besar, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.
Seberapa besarnya? Tergantung kebutuhan tubuh kita.
Kebutuhannya bergantung kepada beberapa faktor
misalnya jenis kelamin, usia, aktivitas, dan kondisi tubuh.
 Zat gizi makro inilah yang menentukan pertambahan berat
badan ibu hamil. Ibu dengan status gizi kurang, pertambahan
berat badannya harus lebih besar daripada ibu dengan
status gizi normal/gemuk

MANFAAT ZAT GIZI MAKRO DAN MIKRO


Rekomendasi
Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil
menurut IMT Prahamil
Institute of Medicine, 2009
Status Gizi Ibu (IMT) Pertambahan BB (kg)
Rendah (<18,5) 12,5 – 18
Sedang (18,5-24,9) 11,5 – 16
Tinggi (25,0-29,9) 7-11,5
Obesitas (>30,0) 5-9
Protein
Beras Jagung Gandum

Daging Susu Telur Ikan

Singkong Ubi Kentang

Karbohidrat
Tahu Tempe Kacang-kacangan

ZAT GIZI Gajih (lemak daging) Minyak ikan Mentega

MAKRO
Margarin Minyak goreng Lemak
ZAT GIZI MIKRO
 Zat gizi mikro ialah zat yang diperlukan tubuh dalam jumlah
kecil. Walaupun kebutuhannya sedikit namun
keberadaannya di dalam tubuh tetap harus ada.
 Zat gizi yang termasuk zat gizi mikro ialah vitamin (seperti
vitamin B6, B12 dan folat) serta mineral (seperti zat besi,
kalsium, fosfor, dan lainnya).
 Manfaatnya sangat banyak terkait pengaturan
metabolisme tubuh, misalnya zat besi, folat dan vitamin B12
berperan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan volume
darah untuk janin & plasenta.
 Kalsium dan fosfor diperlukan untuk pembentukan tulang
dan gigi janin
Vitamin: Sayur dan Buah

MIneral: Sayur, Buah, Susu, Daging

ZAT GIZI
MIKRO
Manfaat Susu

 Susu dapat menjadi alternatif yang baik untuk


membantu ibu memenuhi kebutuhan zat gizinya
sehingga terhindar dari kekurangan gizi pada masa
kehamilan dan menyusui.
 Dalam 1 gelas susu terdapat sekitar 150 kalori.
Disarankan ibu hamil untuk mengonsumsi minimal 1
gelas per hari, dan untuk optimalnya 2 gelas per hari.
 Di samping memiliki fungsi gizi dasar pangan, susu
merupakan asupan yang relatif lengkap untuk
menyediakan segala kandungan yang dibutuhkan
manusia setiap hari.
Manfaat Susu 15
 Susumengandung protein, termasuk asam amino
esensial yang lengkap yang bermanfaat untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin/bayi
 Hal
ini penting karena tubuh tak bisa memproduksi
sendiri. Sehingga tubuh membutuhkan asupan
yang berasal dari makanan atau minuman untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
 Susu praktis dikonsumsi karena:
 Kemasan ringkas dan kuat tahan lama
 Berbentuk cair, konsumsi cepat dan mudah
diserap/dicerna
 Mudah disiapkan tidak perlu dimasak
 Konsumsi mandiri, tidak perlu dicampur dengan bahan
lain
Perbandingan Energi 1 Gelas Susu 16
Dengan 1Porsi Makanan
Per Sajian
3 Sendok Makan (35gr)
Air 180 ml

Energi : 150 Kkal


Karbohidrat Total : 22 gr
Protein : 6 gr
Lemak Total : 3.5 gr

Per Sajian
½ porsi Nasi Merah (51 gr)
40 gr Daging Ayam Suwir
5 ptg Mentimun
3 ptg Tomat

Energi : 141 Kkal


Karbohidrat Total : 14.5 gr
Protein : 12.1 gr
Lemak Total : 3.27 gr
Perbandingan Energi 1 Gelas Susu 17
Dengan 1Porsi Makanan
Per Sajian
3 Sendok Makan (35gr)
Air 180 ml

Energi : 150 Kkal


Karbohidrat Total : 22 gr
Protein : 6 gr
Lemak Total : 3.5 gr

Per Sajian
½ porsi Nasi Putih
1 sdg Telur Dadar
30 gr Cap Cay

Energi : 154.5 Kkal


Karbohidrat : 19.88 gr
Protein : 5.88 gr
Lemak Total : 5.51 gr
ANEMIA PADA IBU HAMIL

 Anemia adalah jumlah sel darah merah


menurun, kadar Hb menurun di bawah normal
(normal wanita 12 gr %, pria 14 gr%). Pada
wanita hamil dikatakan anemia apabila kadar
Hb nya di bawah 11 gr % dan anemia berat jika
Hb dibawah 8 gr%. Cara mengetahui secara
pasti kadar Hb dengan dilakukan tes darah.
METABOLISME FE & KEHAMILAN

 JumlahFe dalam tubuh wanita + 2,2 gr.


Penting untuk transportasi dan utilisasi oksigen
untuk memproduksi energi seluler.
2 bentuk Fe cadangan : feritin dan
hemosiderin , dipergunakan bila suplai Fe dari
diet tidak mencukupi. (kerentanan suatu
individu terhadap kekurangan Fe bergantung
pada jumlah cadangan Fe ini)
KEHILANGAN FE

 Kebutuhan fisiologis  proses katabolisme biasa :


Pria : 0,9 mg/hari, Wanita: 0,8 mg/hari
 Kehilangan Fe yang meningkat pada :
- Wanita haid : + 1,3 mg/hari
- Wanita dgn OCs : + ½ X 1,3 mg/hr
- Wanita dgn IUD : + 2 X 1,3 mg/hr
- Donor darah : > 3 unit/th - Aspirin : 4x300 mg/hari.
- Jogging dan aktivitas fisik berat
- Penyakit seperti malaria, infeksi cacing dan
thalasemia.
ABSORPSI NON HEME & HEME FE DARI MAKANAN
 Penghambat absopsi non heme Fe:
Phytat (cereal, kacang, legumes), polyphenols pada tanin (teh,
sayur2an, legumes), sayuran yang mengandung protein tinggi
(kacang kedele & kacang tanah), Calsium.
 Promoters absorpsi non heme Fe:
Vitamin C, makanan sumber hewani, produk kedele oriental (miso)

KEBUTUHAN FE PADA KEHAMILAN


 Kebutuhan Fe rata-2 selama kehamilan + 1000 mg.
 Hallberg (1980) menghitung :
 350 mg Fe u/ janin & plasenta
 250 mg Fe u/ persalinan
 450 mg Fe u/ peningkatan sel darah merah
 240 mg Fe u/ kebutuhan basal
KEBUTUHAN FE PADA KEHAMILAN
 Kebutuhan Fe terjadi terutama pada 2 trimester
terakhir. Kebutuhan Fe ekivalen dengan kebutuhan
3-6 mg Fe setiap hari yang harus diabsorbsi sejak
awal kehamilan pada wanita yang mempunyai
cadangan Fe terbatas.
 Beberapa bulan setelah persalinan serum feritin level
akan meningkat terutama pada wanita yang
menderita defisiensi Fe yang ringan karena Fe yang
dilepaskan oleh adanya penurunan massa SDM.
 Pada ibu menyusui, status Fe akan meningkat
dengan berkurangnya kehilangan Fe hanya kurang
dari 0,3 mg/hari pada ASI dan karena terjadi
amenore laktasi
 Waktu dan Dosis
Dosis pemberian Fe adalah 30 mg/hari sejak 12 minggu gestasi.
Saat kebutuhan meningkat atau bila ada tanda-tanda anemia,
dosis menjadi 60 -120 mg/hari.

 Keluhan dan efek samping:


1. Keluhan yang tidak pasti
2. Mual/ Morning sickness
3. Diare
4. Konstipasi
5. Abdominal discomfort

 Potensial efek samping :


1. Heart burn
2. Nausea
3. Upper abdonimal discomfort
4. Konstipasi
5. Diare
AKIBAT ANEMIA PADA IBU HAMIL
 Abortus
 Persalinan preterm/sebelum waktunya
 Proses persalinan lama
 Perdarahan setelah persalinan
 Syok
 Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
 Payah jantung
 Bayi lahir prematur
 Bayi cacat bawaan
 Kekurangan cadangan besi
 Kematian janin
 Kematian ibu
PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN
ANEMIA PADA IBU HAMIL
 Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan adalah dengan
pemberian suplemen zat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut
selama masa kehamilan.
 Pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil dilakukan pada kunjungan ANC
pertama dan pada minggu ke-28. Apabila ditemukan ibu hamil dengan anemia
berikan tablet Fe 2-3 kali 1 tablet perhari dan disarankan untuk tetap minum
tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan.
 Pada ibu hamil trimester 3 dengan anemia perlu diberi zat besi dan asam folat
secara IM dan disarankan untuk bersalin di rumah sakit.
 Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung gizi seimbang dan memperbanyak konsumsi
makanan-makanan yang kaya akan zat besi.
 Dengan mengkonsumsi semua makanan tersebut, zat besi yang sangat
diperlukan oleh sel-sel darah merah dapat terpenuhi secara maksimal dan
dapat terhindar dari. Periksakan sedini mungkin apabila terdapat tanda-tanda
anemia, agar langkah-langkah antisipasi bisa segera dilakukan.
CARA MEMINUM TABLET ZAT BESI

 Sehari
minum 1 tablet Fe pada malam hari
sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual
 Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C
dan vitamin B12, misalnya dengan jus jeruk atau
air lemon untuk membantu proses penyerapan.
 Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan
kopi, teh, alkohol dan susu karena dapat
menghambat proses penyerapan.
LAMPIRAN
 Kandungan Zat Besi Pada Makanan
 Sumber:
 Kementerian Kesehatan 2018. Tabel Komposisi
Pangan Indonesia 2017. Kemenkes RI. Jakarta.
SEREALIA DAN HASIL OLAHANNYA:

 Tunggal (n=21):  Olahan/Produk/Komposit


(n=89):
 Rata-rata: 2.95 mg
 Rata-rata: 2.39 mg
 5 Tertinggi:
 5 Tertinggi:
 Jali mentah 11.0 mg
 Koya mirasa 17.0 mg
 Beras ketan hitam
tumbuk,, mentah 6.2 mg  Misoa 8.7 mg
 Jawawut mentah &  Bakwan & Koya 7.0 mg
Jampang huma
 Mi basah 6.8 mg
mentah 5.3 mg
 Wajit camilan 5.5 mg
 Cantel mentah 4.4 mg
 Beras tumbuk merah,
mentah 4.2 mg
UMBI BERPATI DAN HASIL
OLAHANNYA:

 Tunggal (n=33):  Olahan (n=76):


 Rata-rata: 0.97 mg  Rata-rata: 2.42 mg
 5 Tertinggi:  5 Tertinggi:
 Lepok/ubi rumput 3.1 mg  Gatot 17.1 mg
 Gadeng/gadung kering &  Tepung mocaf 15.8 mg
sagu aren kering 2.2 mg
 Tepung tales beneng 10.7
 Ubi jalar manis segar 2.1 mg mg
 Arrowroot segar 1.7 mg  Ceriping getuk singkong 8.8
mg
 Bentul, talas segar 1.5 mg
 Bagea kw2 7.6 mg
KACANG, BIJI, BEAN DAN HASIL
OLAHANNYA:

 Tunggal (n=51):  Olahan (n=82):


 Rata-rata: 5.53 mg  Rata-rata: 6.22 mg
 5 Tertinggi:  5 Tertinggi:
 Lamtoro gung tanpa kulit  Bungkil kelapa 41.5 mg
23.3 mg
 Bungkil kacang tanah 30.7
 Saga merah terkupas, mg
mentah 14.2 mg
 Pepes oncom kacang
 Kacang tolo/tunggak tanah 34.4 mg
kering 13.9 mg
 Oncom & keripik oncom
 Komak polong, segar 13.1 27.0 mg
mg
 Tepung gembus yogya
 Kacang merah, kering 16.5 mg
10.3 mg
SAYURAN DAN HASIL OLAHANNYA:

 Tunggal (n=165):  Olahan (n=61):


 Rata-rata: 2.64 mg  Rata-rata: 2.78 mg
 5 Tertinggi:  5 Tertinggi:
 Tekokak, kering 22.2 mg  Botok lamtoro 26.0 mg
 Daun selasih segar 13.9  Buntil daun talas 14.5
mg mg
 Daun bangun-bangun,  Sayur gudeg 12.8 mg
segar 13.6 mg
 Beberuk 8.3 mg
 Komak segar 13.1 mg
 Gado-gado 7.5 mg
 Daun matel ambon,
segar 10.2 mg
BUAH DAN HASIL OLAHANNYA:

 Tunggal (n=112):  Olahan (n=10):


 Rata-rata: 0.99 mg  Rata-rata: 2,37 mg
 5 Tertinggi:  2 Tertinggi:
 Buah atung, segar  Tepung sukun 4.6
4.6 mg mg
 Salak segar 4.2 mg  Tepung pisang 4.0
mg
 Salak pondoh 3.9
mg
 Kelapa hutan
kering 3.8 mg
 Kranji segar 3.7 mg
DAGING, UNGGAS DAN HASIL
OLAHANNYA:

 Tunggal (n=34):  Olahan (n=88):


 Rata-rata: 4.02 mg  Rata-rata: 4.64 mg
 5 Tertinggi:  5 Tertinggi:
 Hati babi, segar 18.0 mg  Dendeng paru sapi,
mentah 21.1 mg
 Hati ayam, segar 15.8 mg
 Rendang sapi, masakan
 Daging belibis, segar 9.6 14.9 mg
mg
 Abon sapi asli 14.6 mg
 Ginjal domba, segar 9.2 mg
 Sate penyu, masakan 14.4
 Ginjal babi, segar 8.0 mg mg
 Dendeng daging rusa,
mentah 13.4 mg
IKAN, KERANG, UDANG DAN HASIL
OLAHANNYA:

 Tunggal (n=84):  Olahan (n=91):


 Rata-rata: 1.88 mg Rata-rata: 5.01 mg
 5 Tertinggi:  5 Tertinggi:

 Kerang segar 15.6 mg  Teripang dendeng,


mentah 96.4 mg
 Lokan segar 10.9 mg
 Ikan teri kering tawar,
 Udang segar 8.0 mg mentah 23.4 mg
 Ikan banjar segar 7.3 mg  Ikan calo peda, mentah
 Rusip 7.1 mg 22.6 mg
 Rebon kering, mentah
21.4 mg
 Ikan teri tepung, mentah
18.6 mg
TELUR DAN HASIL OLAHANNYA:
 Tunggal (n=11):  Olahan (n=5):
 Rata-rata: 4.09 mg  Rata-rata: 12.96 mg
 5 Tertinggi:  2 Tertinggi:
 Telur ayam ras, bagian  Telur ikan asin, mentah
kuning, segar 7.2 mg 15.1 mg
 Telur bebek, bagian  Telur bebek, dadar,
kuning, segar 7.0 mg masakan 9.2 mg
 Telur bebek alabio,
segar 6.0 mg
 Telur bebek tambak,
segar 5.4 mg
 Telur ayam kampung,
segar 4.9 mg
SUSU DAN HASIL OLAHANNYA:

 Tunggal (n=5):  Olahan (n=11):


 Rata-rata: 0.98 mg  Rata-rata: 1.00 mg
 2 Tertinggi:  2 Tertinggi:
 Susu kambing segar  Susu asam untuk bayi,
2.7 mg bubuk 7.0 mg
 Susu sapi segar 1.7 mg  Keju 1.5 mg
LEMAK DAN MINYAK:

 Tunggal (n=14): 0.8 mg

 Rata-rata: 2.72 mg  Olahan (n=4):


 5 Tertinggi:  Rata-rata: 0.78 mg
 Lemak ikan 32.7 mg  Tertinggi: Santan murni
 Kelapa tua daging 1.9 mg
segar 2.0 mg
 Kelapa setengah tua
daging segar 1.3 mg
 Minyak zaitun 1.2 mg
 Lemak babi (bacon)
GULA, SIRUP, DAN KONFEKSIONERI:

 Tunggal (n=14):
 Rata-rata: 7.78 mg
 5 Tertinggi:
 Teh melati daun kering 31.6 mg
 Sirup pirous 29.5 mg
 Teh hitam daun kering 24.3 mg
 Teh hijau daun kering 18.9 mg
 Coklat bubuk 11.6 mg
BUMBU:

 Tunggal (n=24):  Olahan/Produk/Komposit


 Rata-rata: 5.47 mg
(n=13):
 Rata-rata: 10.52 mg
 5 Tertinggi:
 Daun salam bubuk 44.1 mg  5 Tertinggi:
 Ketumbar kering 17.9 mg  Terasi 78.5 mg

 Merica kering 16.4 mg  Terasi dobo 22.9 mg

 Asam payak segar 5.7 mg  Bekasam 7.5 mg

 Cengkeh kering 4.9 mg  Kecap 5.7 mg


 Petis udang kering 3.8 mg
HEME IRON DAN NON HEME IRON

 Hemeiron lebih mudah diserap oleh tubuh,


sumber daging dan ikan (20-30%).
 Non-heme iron lebih sulit diserap oleh tubuh,
sumber susu, telur dan sayuran (sekitar 5%).

Вам также может понравиться