Вы находитесь на странице: 1из 14

KELOMPOK 2

 Inspeksi (periksa pandang)


• Bentuk Prekordium.
• Denyut pada apeks jantung.
• Denyut nadi pada dada.
• Denyut Vena.

 Polpasi (periksa raba)


 Urutan palpasi.
 Denyut apeks.
 Gerakan trakea.
 PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
 PERUT/ABDOMEN
 Tujuan
 Untuk mengetahui bentuk dan gerak-gerakkan perut
 Untuk mendengarkan bunyi pristaltik usus
 Untuk mengetahui respon nyeri tekan pada organ
dalam abdomen
 Tindakkan:
 1. Inspeksi
 Amati bentuk perut secara umum, warna kulit,
adanya retraksi, penonjolan, adanya ketidak
simetrisan, adanya asites.
 2. Auskultasi
 Auskultasi dilakukan pada keempat kuadran
abdomen. Dengarkan peristaltik ususnya selama satu
menit penuh. Bising usus normalnya 5-30 kali/menit.
 3. Perkusi
 Lakukan perkusi pada kesembilan regio
abdomen. Jika perkusi terdengar timpani
berarti perkusi dilakukan di atas organ yang
berisi udara. Jika terdengar pekak, berarti
perkusi mengenai organ padat.
 4. Palpasi
 Palpasi ringan: Untuk mengetahui adanya
massa dan respon nyeri tekan letakkan
telapak tangan pada abdomen secara
berhimpitan dan tekan secara merata sesuai
kuadran.
 Pemeriksaan Fisik Genetal dan Rektum
 GENETALIA
 TUJUAN
- Untuk mengetahui adanya lesi
- Untuk mengetahui adanya infeksi
(gonorea, shipilis, dll)
- Untuk mengetahui kebersihan genetalia
 Tindakkan:
 § Genetalia laki-laki:
 a. Inspeksi
 Amati penis mengenai kulit, ukuran dan kelainan lain. Pada
penis yang tidak di sirkumsisi buka prepusium dan amati
kepala penis adanya lesi. Amati skrotum apakah ada hernia
inguinal, amati bentuk dan ukuran
 b. Palpasi
 Tekan dengan lembut batang penis untuk mengetahui
adanya nyeri. Tekan saluran sperma dengan jari dan ibu
jari
 § Genetalia wanita:
 a. Inspeksi
 Inspeksi kuantitas dan penyebaran pubis merata atau
tidak. Amati adanya lesi, eritema, keputihan/candidiasis
 b. Palpasi
 Tarik lembut labia mayora dengan jari-jari oleh satu
tangan untuk mengetahui keadaan clitoris, selaput dara,
orifisium dan perineum.
Pemeriksaan Fisik Pada Ekstrermintas

a. Ekstermitas atas
1) Inspeksi
bagaimana pergerakan tangan,dan kekuatan otot
2) Palpasi
apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan
3) Motorik
untuk mengamati besar dan bentuk
otot,melakukan pemeriksaan tonus kekuatan
otot,dan tes keseimbangan.
4) Reflex
memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps
5) Sensorik
apakah klien dapat membedakan nyeri,
sentuhan,temperature,rasa ,gerak dan tekanan.
b. Ekstermitas bawah

• Inspeksi : bagaimana pergerakan kaki,dan


kekuatan otot
• Palpasi : apakah ada nyeri
tekan,massa/benjolan
• Motorik : untuk mengamati besar dan bentuk
otot,melakukan pemeriksaan
tonus kekuatan otot,dan tes keseimbangan.
• Reflex : memulai reflex fisiologi seperti
biceps dan triceps
• Sensorik : apakah klien dapat membedakan
nyeri, sentuhan,temperature,ra
sa ,gerak dan tekanan.
ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PEMASANGAN
INFUS.

 gtt= makro tetes


 mgtt= mikro tetes
 jumlah tetesan = banyaknya tetesan dalam
satu menit
1 gtt= 3 mgtt
 1 cc = 20 gtt
 1 cc = 60 mgtt
 1 kolf = 1 labu = 500 cc
 1 cc = 1 mL
 mggt/menit = cc/jam
 konversi dari gtt ke mgtt kali (x) 3
 konversi dari mgtt ke gtt bagi (:) 3
 1 kolf atau 500 cc/ 24 jam = 7 gtt
 1 kolf atau 500 cc/24 jam = 21 mgtt
 volume tetesan infus yang masuk per jam
infus set mikro ialah = jumlah tetesan X 1

 volume tetesan infus yang masuk per jam


infus set makro ialah = jumlah tetesan X 3
Rumus dasar dalam hitungan menit

Rumus dasar dalam jam


Faktor Tetes Dewasa : 20
Faktor Tetes anak : 60
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Вам также может понравиться