Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kingdom : Protozoa
Filum : Apicomplexa
Kelas : Sporozoa
Sub kelas : Coceidia
Ordo : Eucoceidia
Sub ordo : Eimeriina
Famili : Eimeriidae
Genus : Eimeria
Spesies : Eimeria spp
Pendahuluan
Infeksi protozoa Coccidium pada usus manusia jarang terjadi. Magath meninjau 208 kasus
terotentikasi, sekitar tiga perempat yang ditemukan selama Perang Dunia I di antara tentara di
Mediterania timur, dan tambahan 25 kasus telah dicatat hingga saat ini. Meskipun infeksi biasanya
tidak menimbulkan gejala, laporan dalam literatur menyebutkan diare, sakit perut, kelesuan dan
penurunan berat badan ringan dalam kaitannya dengan coccidiosis. Berbeda dengan hemosporidia,
parasit malaria, dan coccidia usus manusia lainnya, Eimeria spp belum terbukti patogen bagi
manusia.
Sejauh ini Eimeria spp hanya terbukti menginfeksi hewan mamalia dan unggas terutama
hewan muda, tetapi belum ada bukti yang konkret bahwa protozoa jenis ini dapat menimbulkan
penyakit pada manusia.
Dalam beberapa literatur menyebutkan bahwa Eimeria spp hanya sebagai passant dalam
tubuh manusia karena tidak pernah dilaporkan menimbulkan gejala klinis apapun pada tubuh
manusia yang tertelan ookistanya. Hal tersebut diperkirakan karena sistem percernaan pada manusia
lebih kompleks daripada hewan sehingga kemungkinan ookista Eimeria spp telah hancur dalam
proses pencernaan di lambung sebelum mencapai usus/sekum (habitatnya).
Salah satu jenis-jenis Eimeria yang menyebabkan infeksi coccidiosis adalah Eimeria tenella
pada unggas (broiler) dan Eimeria bovis pada ternak sapi yang ditandai dengan berak darak pada
hewan yang terinfeksi.
EPIDEMIOLOGI
• Host utama: Hewan mamalia dan unggas
pada manusia parasit ini hanya sebagai passant
• Habitat : Usus/sekum
• Distribusi: Seluruh dunia
MORFOLOGI
Berbentuk ovid lebar, tidak ada perbedaan dari lebar kedua ujung.
Ookista Eimeria tenella panjang 14-31 mikron, lebar 9-25 mikron,
rata-rata panjang 23 mikron dan lebar 19 mikron.
Dinding halus, tidak ada mikropil.
Ookista yang bersporulasi mengandung 4 sporokista
Masing-masing sporokista mengandung 2 sporozoit.
Sporokista berukuran lebar 7 mikron dan panjang 11 mikron.
Sporozoit berbentuk sosis kecil terdapat 2 dalam sporokista dengan
massa bulat hyalin.
Merozoit berbentuk, seperti buah pisang
Lanjutan...
Sporozoit
Merozoit
SIKLUS HIDUP
Siklus hidup terdiri dari tiga stadium yaitu stadium skizogoni (aseksual),
gametogoni (seksual), dan sporogoni (pembentukan spora).
Lanjutan...
i
d
GEJALA KLINIS
• Diawali dengan terjadinya pendarahan pada sekum akibat
membesarnya skizon generasi kedua sehingga merozoit keluar dari
epitel. Hal tersebut terjadi pada hari ke-4 atau hari ke-5 sesudah
infeksi.
• Hewan tampak lesu, mengantuk, sayap terkulai, tampak bulu
terkotori oleh darah dan pendarahan hebat terjadi pada hari ke-5
dan ke-6.
• Kematian paling tinggi terjadi antara hari ke-4 sampai hari ke-6
sesudah infeksi.
• Ookista mulai ditemukan dalam tinja pada hari ke-7 setelah infeksi
bila hewan tersebut masih hidup.
DIAGNOSIS
• Yang paling baik dilakukan adalah dengan
pemeriksaan post mortem untuk melihat adanya
ookista dapat atau juga dengan flotasi tinja.
• Jika pendarahan terjadi di sekum maka diduga akibat
infeksi Eimeria tenella.