Meniere Disease

Presentator :Sanely Risti Siregar

Pembimbing :
dr.Ita L. Roderthani , Sp. THT - KL
Anatomi Telinga
 Meniere Disease
Definisi
Penyakit meniere adalah gangguan dengan suatu pembengkakan
rongga endolimfatik. Proses patologik ini disebut juga sebagai hidrops. Secara
patologis, penyakit meniere disebabkan oleh pembengkakan pada
kompartemen endolimfatik. Bila proses ini mengenai suatu pinna, maka
terjadi rupture membrane Reissner sehingga endolimfe tercampur dengan
perilimfe
 Epidemiologi

Dari beberapa penelitian tentang meniere disease

menunjukkan angka peningkatan kejadian dalam beberapa decade
terakhir. Dengan jumlah pendrita 3.5 per 100.000 populasi hingga
513 per 100.000 populasi. Hasil ini didapat dari metode penelitian
yang berbeda – beda, perubahan yang terjadi seiring waktu
didampingi perubahan criteria penentuan meniere disease, dan
sulitnya penegakan diagnosis dikarnakan hampir mirip dengan
migrain, dan vertigo. Penyakit ini meneyerang dari umur rata – rata
60-69 bahkan saat usia 20 tahun.
 Etiologi

1. Virus Herpes (HSV)

2. Herediter

3. Alergi

4. Trauma Kepala

5. Autoimun
 Patofisiologi

ruptur Membran
Etiologi Reissner

Pembengkakan
endolimfe
pada
kompartemen
perilimfe
endolimfatik
 Gejala Klinis

Trias : Vertigo

Tinitus

Tuli sensorineural terutama nada rendah

- Biasanya terdapat adanya suatu periode rasa penuh, Namun

sensasi ini terlupakan karena adanya serangan vertigo yang

hebat yang timbul tiba-tiba disertai mual dan muntah
 Diagnosis

Tidak ada tes definitive untuk memeriksa penyakit meniere.

Diagnosis dipermudah dengan dibakukan kriteria

diagnosis yaitu :
1. Vertigo hilang timbul
2. Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli saraf
3. Menyingkirkan kemungkinan penyebab dari
sentral
Pemeriksaan Penunjang

• Tes pendengaran (tes penala)

• Tes gliserin
• Audriogram
• Tes kalori
• Electronystamography
• Pemeriksaan Radiologi
 Diagnose Banding

 Fistel Labirin Spontan

 Tumor nervus akustikus

 Labirintitis

 Neuritis vestibularis

 Vertigo posisionil benigna

 Penatalaksanaan

 Diet ; rendah garam (1500mg/hari), diet tinggi protein

 Farmakologi; Antihistamin , Diuretik, Kortikosteroid, dan

Vasodilator Perifer

 Terapi Bedah;

a. Dibuat shunt endolimfatik subarakhoroid atau shunt

endolimfatik mastoid

b. Labirintektomi