Вы находитесь на странице: 1из 15

Banjarbaru - Kalimantan Selatan

EPIDEMIOLOGI GIZI

Pertemuan 2
Mata Kuliah : EPIDEMIOLOGI GIZI

Hp. 0821 40 8000 88 Email: prampramono99@gmail.com


Pengertian secara umum tentang Patogenesis adalah perkembangan atau evolusi terjadinya penyakit
dalam lingkungan tertentu, yang dalam tulisan ini adalah patogensis penyakit defisiensi gizi,
merupakan bagian dari masalah gizi, ketidak seimbangan antara intake (makanan yang dimakan) dan
kebutuhan gizi tubuh adalah masalah gizi. Defisiensi gizi terjadi jika zat-zat gizi yang terdapat dalam
makanan yang dikonsumsi mengalami defisiensi atau kekurangan, bila ini terjadi secara bertahap sel,
intrasel, jaringan, dan organ tubuh akan mengalami kematian. Jika sebaliknya, terjadi kelebihan gizi,
zat-zat gizi makanan yang dikonsumsi mengalami kelebihan maka secara bertahap pula akan mengalami
proses toksisitas (over) dan selanjutnya secara bertahap sel, intrasel, jaringan, dan organ tubuh akan
mengalami kematian (lihat gambar diatas). Ketidak seimbangan antara intake dan kebutuhan tubuh
yaitu ketidak seimbangan zat-zat gizi yang terdapat dalam makanan yaitu karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, air dan serat yang diperlukan seseorang sehari yang dapat menimbulkan gejala
kekurangan/kelebihan akan zat makanan tersebut. Ketidak kesimbangan ini selalu berada dalam suatu
lingkungan tertentu, artinya lingkungan juga dapat mempengaruhi ketidak seimbangan antara intake
dan kebutuhan gizi tubuh. Misalnya lingkungan dimana terjadi gagal panen padi, disini tentunya
ketersediaan pangan akan berkurang sampai ketingkat konsumsi dan akhirnya akan terjadi kekurangan
gizi.
Secara keseluruhan patogenesis penyakit defisiensi gizi adalah perkembangan proses interaksi antara
seseorang, dengan penyebab defisiensi gizi (zat-zat gizi makanan yaitu KH, protein, Lemak, vitamin,
mineral dan air) serta dengan lingkungan dimana seseorang dan zat-zat gizi berada. Proses ini akan
mengakibatkan sel, intrasel, jaringan, dan organ tubuh secara bertahap akan mengalami gangguan dan
dapat berakhir dengan kematian
Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 2
Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 3
Konsep Alamiah Terjadinya Masalah Gizi
(Patogenesis Penyakit Defisiensi Gizi)
Pada gambar di bawah ini yaitu gambar riwayat alamiah terjadinya masalah gizi
(penyakit defisiensi gizi), yang telah dibuat oleh ahli epidemiologi gizi, gambar ini dapat
menunjukkan perkembangan patogenesis penyakit defisiensi gizi.
Riwayat alamiah terjadinya masalah gizi (defisiensi gizi), dimulai dari tahap prepatogenesis yaitu proses interaksi antara
penjamu (host=manusia), dengan penyebab (agent=zat-zat gizi) serta lingkungan (environment). Pada tahap ini terjadi
keseimbangan antara ketiga komponen yaitu tubuh manusia, zat gizi dan lingkungan dimana manusia dan zat-zat gizi
makanan berada (konsep : John Gordon). Ada 4 kemungkinan terjadinya patogenesis penyakit defisiensi gizi. Pertama
: makanan yang dikonsumsi kurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kedua: Peningkatan kepekaan host
terhadap kebutuhan gizi mis : kebutuhan yang meningkat karena sakit. Ketiga: Pergeseran lingkungan yang
memungkinkan kekurangan pangan, misalnya misalnya gagal panen. Keempat:Perubahan lingkungan yang mengubah
meningkatkan kerentanan host mis : kepadatan penduduk di daerah kumuh

Catatan : HOST (pejamu) : Manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi tempat proses alamiah
perkembangan penyakit defisiensi gizi. AGENT (penyebab): Zat-zat gizi yang terdapat dalam makanan yang
dapat menyebabkan suatu penyakit defisiensi gizi. ENVIRONMENT (lingkungan): Semua faktor luar dari individu
(manusia)

Bila salah satu kemungkinan terjadinya patogensis penyakit defisiensi gizi tersebut diatas, maka tahap pertama yang
terjadi adalah “simpanan berkurang” yaitu zat-zat gizi dalam tubuh terutama simpanan dalam bentuk lemak termasuk
unsur-unsur biokatalisnya akan menggantikan kebutuhan energi dari Karbohidart yang kurang, bila terus terjadi
maka “Simpanan Habis” yaitu titik kritis, tubuh akan menyesuaikan dua kemungkinan yaitu menunggu asupan gizi yang
memadai atau menggunakan protein tubuh untuk keperluan energi. Bila menggunakan protein tubuh maka “perubahan
faal dan metabolik” akan terjadi. Pada tahap awal akan terlihat seseorang “ Tidak Sakit dan Tidak Sehat” sebagai
batas klinis terjadinya penyakit defisiensi gizi, bukan saja terjadi pada zat gizi penghasil energi tetapi juga vitamin mineral
dan air termasuk serat.
Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 4
Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 5
Prinsipnya terjadinya patogenesis penyakit defisiensi
gizi
Zat gizi dipergunakan oleh sel tubuh untuk dipergunakan berbagai aktifitas,
bila zat gizi kurang maka sel tubuh akan mengambil cadangan zat gizi
(depot), bila zat gizi yang dikonsumsi berlebihan maka akan disimpan dalam
tubuh. Bila depot simpanan habis dan konsumsi zat gizi kurang maka akan
terjadi proses biokimia untuk mengubah unsur-unsur pembangun struktur
tubuh, ini artinya telah terjadi gangguan biokimia tubuh misalnya saja kadar
Hb dan serum yang turun. Bila terus berlanjut maka terjadi gangguan fungsi
sel, jaringan dan organ tubuh. Bila tidak segera diatasi dengan konsumsi gizi
yang adekuat maka secara anatomi sel-sel, jaringan dan organ tubuh akan
terlihat mengalami kerusakan misalnya saja pada penyakit defisiensi gizi
kwashirkor dan marasmus. Gangguan anatomi dengan kerusakan jaringan
yang parah dapat berakhir dengan kematian.

Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 6
Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 7
Pada masa prepatogenesis bibit penyakit
belum mamasuki penjamu, namun demikian telah ada
interaksi antara penjamu, bibit penjakit dan lingkungan, jika penjamu tidak
dalam keadaan baik, maka kondisi kesehatan menurun sehinga ada
kemungkinan bibit penyakit masuk kedalam tubuh.
Bila bibit penyakit telah masuk dalam tubuh, maka tahapan
patogenesis dengan gejala yang terlihat dan gejala yang tidak terlihat (horizon
klinis). Dimulai dengan masa inkubasi yaitu mulai masuknya bibit penyakit ke
dalam tubuh dan timbulnya gejala atau tanda sakit. Bila sudah muncul gejala
maka masa penyakit dini yaitu mulai munculnya gejala penyakit, dengan sifat
penyakit masih ringan. Selanjutnya bila tidak segera diatasi maka masa
penyakit lanjut akan muncul yaitu penderita tidak dapat melakukan aktivitas,
dan memerlukan perawatan. Dan yang terakhir adalah masa penyakit
berakhir yaitu dapat sembuh sempurna atau sembuh dengan cacat, dapat
juga Carrier, Kronis dan meninggal dunia
Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 8
Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 9
Penerapan patogenesis penyakit
defisiensi gizi dalam upaya-upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah gizi akan lebih mudah lagi difahami
jika diterapkan dalam konsep “pohon masalah” yang dapat
memperlihatkan penyebab langsung, tidak langsung, penyebab
utama dan akar masalah. Seperti diperlihatkan dibawah ini (
Konsep Masalah Gizi menurut Unicef). Masalah gizi dalam
tahapan penyebab langsung disebabkan oleh konsumsi zat
gizi (yang rendah), pada pendekatan patogenesis dinyatakan
sebagai Agent dan adanya penyakit infeksi dinyatakan sebagai
host. Kedua penyebab langsung ini juga saling berinteraksi
memperparah terjadinya masalah gizi.

Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 10
Dengan di diketahui penyebab langsung. Maka selanjutnya Penyebab tidak
langsung, penyebab utama dan akar masalah akan dengan mudah dijabarkan
dalam upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi.
Mempelajari konsep patogenesis (penyakit defisiensi gizi), sekaligus juga akan
akan terurai upaya-upaya pencegahan sesuai dengan tahapan patogenesis
yang terjadi. Leavell and Clark 1958, yang telah menjabarkan lima tahapan
pencegahan berdasarkan proses alamiah terjadi penyakit yang bisa juga
diterapkan dalam upaya pencegahan penyakit defisiensi gizi, seperti yang
diperlihatkan pada gambar Five Level of Prevention.
Lima tingkatan (tahapan) pencegahan itu adalah Pertama; Promosi Kesehatan
(Health Promotion), penyusunan Standar Kebutuhan Gizi yang di Anjurkan,
atau pedoman penerapan gizi seimbang – yang dulu lebih dikenal dengan 4
sehat 5 sempurna— merupakan bagian dari promosi kesehatan. Kedua ;
Perlindungan Khusus (specific Protektion) , pemberian zat gizi
tertentu misalnya saja Pemberian vitamin A pada anak balita dua kali dalam
setahun untuk melindungi anak dari kebutahan, merupakan salah satu
upaya dalam tahapan perlindungan khusus ini.
Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 11
Tahap pertama dan Kedua tingkatan pencegahan ini berada pada periode
prepatogenesis.
Tingkatan Pencegahan yang berada pada periode patogenesis yaitu tahapan
atau tingkat ke Ketiga; Diagnosa Dini dan Pengobatan yang tepat (Early
Diagnosis and Prompt Treatment), sekrening survei berat badan dibawah garis
merah pada KMS balita untuk penentukan anak balita yang benar-benar
menderita gizi kurang dan anak balita yang benar-benar tidak menderita gizi
kurang adalah salah satu contoh dari tahapan ini. Kempat; Mengurangi
Kelemahan (Disability Limitation). Pemberian diet sebagai bagian dari proses
penyembuhan penyakit merupakan bagian dari tahapan ini. Dan tahapan yang
terakhir adalah Tingkatan Kelima; Rehabilitasi, Pemberian makananyang
disesuaikan dengan keadaan pasien merupakan bagian dari tahapan ini.
Leavell and Clark juga mengelompokan lima tingkatan pencegahan dalam tiga
kelompok pencegahan promosi kesehatan dan perlindungan khusus
sebagai pencegahan tingkat pertama (primer), diagnosa dini dan pengobatan
yang tepat sebagai pencegahan tingkat kedua (sekunder), dan pengurangi
kecatatan dan rehabilitasi sebagai pencegahan tingkat tiga (tertiary).
Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 12
Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 13
ALAMAT JURNAL GIZI:
http://ijcn.or.id/
DAFTAR ALAMAT UNTUK CARI
http://pergizi.org/index.php/jurnal-gizi-dan-pangan.html
JURNAL & SKRIPSI http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPDG
Alamat Penting cari Skripsi: www.jurnalmediagizipangan.wordpress.com
1.http://repository.ipb.ac.id/ http://jurnalmedika.com/
2.USU Repository https://jurnalgiziprima.wordpress.com/
(repository.usu.ac.id) http://journal.unair.ac.id/media.php?med=22
3.Repository UI (repository.ui.ac.id) http://gizi.net/
4.Gunadarma University Repository http://www.internationalbreastfeedingjournal.com/
(repository.gunadarma.ac.id) http://nutriweb.org.my/publications/mjn0010_2/default.php
http://journals.cambridge.org/action/displayJournal?jid=BJN
Alamat Jurnal TEKPANG : http://www.thelancet.com/home
http://journal.ipb.ac.id/index.php/j http://emedicine.medscape.com/
gizipangan http://www.who.int/en/
http://journal.ift.or.id/ http://www.diabetes.org/
journal.wima.ac.id http://www.nejm.org/
http://www.liebertpub.com/products/product.aspx?pid=38
http://www.diabetes.org/
http://jama.ama-assn.org/
Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 14
Mohon maaf jika ada kata atau
perbuatan yang kurang
berkenan
Email: prampramono99@gmail.com
16/03/2014 15

Вам также может понравиться