Вы находитесь на странице: 1из 43

Asuhan Keperawatan Klien dengan

Tuberculosis paru
KELOMPOK IV
Afifah Qays Hendrawan
Gita Fitri Audiana
Anita Noor Fauziah
Ghani Iqram Septiana
Definisi
• Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobakterium Tuberculosa yang merupakan bakteri batang tahan
asam, dapat merupakan organisme patogen atau saprofit (Sylvia
Anderson, 1995:753).
• Tuberkulosis adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang
parekim paru (Bruner dan Suddart. 2002 : 584).
• Tuberkulosis adalah contoh lain infeksi saluran nafas bawah.
Penyakit ini disebabkan oleh mikrooganisme Mycobacterium
tuberculosis (Elizabeth J. Corwn, 2001 : 414).
Etiologi
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh mycobakterium tuberculosis.
Kuman ini bersifat aerob, sifat ini memungkinkan
kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi
kandungan oksigennya. Dalam hal ini tekanan
oksigen pada bagian apikal paru-paru lebih tinggi
dari pada bagian lain sehingga bagian apikal ini
merupakan predilaksi penyakit tuberkulosis.
Faktor predisposisi penyebab penyakit tuberkulosis
antara lain ( Elizabeth J powh 2001: 414).

• Mereka yang kontak dekat dengan seorang yang mempunyai


TB aktif.
• Individu imunosupresif (termasuk lansia, pasien kanker,
individu dalam terapi kartikoteroid atau terinfeksi HIV).
• Pengguna obat-obat IV dan alkoholik.
• Individu tanpa perawatan yang adekuat.
• Individu dengan gangguan medis seperti : DM, GGK,
penyimpanan gizi, by pass gatrektomi.
• Imigran dari negara dengan TB yang tinggi (Asia Tenggara,
Amerika Latin Karibia).
• Individu yang tinggal di institusi (Institusi psikiatrik, penjara)
• Individu yang tinggal di daerah kumuh.
Patofisiologi
Basil tuberkel yang mencapai permukaan alveolus
biasanya berada di bagian bawah lobus atas paru-paru
atau di bagian atas lobus bawah dan membangkitkan
reaksi peradangan. Leukosit polimorfonuklear (PMN)
memfagosit bakteri namun tidak membunuhnya.
Selanjutnya leukosit diganti oleh makrofag,
berkembangbiak di dalam sel. Basil juga menyebar
melalui kelenjar limfe regional.
Lesi berkembang dan terbentuk jaringan parut
yang mengelilingi tuberkel yang disebut fokus
ghon dan gabungan terserangnya kelenjar limfe
regional dengan fokus ghon disebut kompleks
ghon. Fokus ghon dapat menjadi nekrotik dan
membentuk masa seperti keju, dapat
mengalami kalsifiksi membentuk lapisan
protektif sehingga kuman menjadi dorman.
Setelah pemajanan dan infeksi awal, individu
dapat mengalami penyakit aktif karena
gangguan atau respons inadekuat dari sistem
imun dan aktivasi bakteri dorman. Hanya sekitar
10% yang awalnya terinfeksi yang mengalami
penyakit aktif. Basil TB dapat bertahan lebih dari
50 tahun dalam keadaan dorman.
Manifestasi Klinis
– Demam
– Batuk
– Sesak Nafas
– Nyeri Dada
– Malaise
Pemeriksaan Diagnostik
• Tes mantoux/tuberkulin
Menyuntikan tuberkulin (PPD) sebanyak 0,1 ml yang mengandung 5 unit tuberkulin secara
intrakutan pada sepertiga atas permukaan volar (bagian dalam) lengan bawah setelah
kulit dibersihkan dengan alcohol

• Pemeriksaan sputum BTA


Pemeriksaan sputum BTA memastikan diagnosis TB paru, namun pemeriksaan ini tidak
sensitif karena hanya 30-70 % pasien TB yang dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan
ini.

• Foto thorax posterior anterior dan lateral ditemukan :


⁻ Bayangan lesi terletak di lapangan atas paru atau segemen apikal lobus bawah.
⁻ Bayangan berawan (patchy) atau berbercak (nodular).
⁻ Adanya kavitas tunggal atau ganda.
⁻ Kelaian bilateral, terutama di lapangan atas paru.
⁻ Adanya klasifikasi.
⁻ Bayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudian.
⁻ Bayangan milier.
Penatalaksanaan
• uji kulit tuberkulin positif  antibiotik selama
6-9 bulan
• Pengobatan terdiri atas 2 tahap :
tahap intensif : 2 bln
tahap lanjutan :4-6 bln
Obatnya:
Rifampisin
INH
Streptomisin
DOSIS OAT

PEMBERIAN TIAP HARI/mg PEMBERIAN 3 KALI


JENIS OBAT
/Mg/mg
BB < 50 Kg BB > 50 Kg
Rifampisin 450 600 600
INH 300 400 600
Pyrazinamid 1500 2000 2000
Etambutol 1000 1500 1500
Streptomisin 750 1000 -
Thiacetazon - - 100
Diagnosa Keperawatan yang Muncul

• Dalam buku diagnosa keperawatan menurut


Doenges (1999:119-123)
– Pola pernapasan tidak efektif berhubungan dengan sistem
pertahanan tubuh yang menurun
– Resiko infeksi berulang berhubungan dengan sistem pertahanan
tubuh yang menurun
– Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekret
kental di jalan napas
– Resiko kerusakan gas berhubungan dengan penurunan luas
permukaan paru
– Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan anoreksia
– Kurang pengetahuan tentang kondisi, aturan tindakan dan
pencegahan berhubungan dengan keterbatasan kognitif
M. M. Bovis
Tuberkulosis

Tertiup melalui
udara

Menempel pada
bronchiole atau alveolus
WOC TUBERCULOSIS

Proliferasi sel epitel disekeliling basil dan membentuk


dinding antara basil dan organ yang terinfeksi (tuberkel)

Basil menyebar melalui kelenjar getah bening menuju


kelenjar regional

Inflamasi /infeksi <-- Lesi primer menyebabkan


kerusakan jaringan
- Demam
- Anoreksia
- Malaise Meluas keseluruh paru-paru (bronchiolus atau pleura)
- BB turun
-Batuk
Erosi pembuluh darah - Nyeri
- Pucat -Dada
MK : - Anemia -Haemaptue
Perubahan - Lemah - keletihan
nutrisi Basil menyebar kedaerah
yang dekat dan jauh

MK: Ggn pertukaran gas


- Demam
MK : Risiko tinggi infeksi Pola nafas tak efektif
- Kerusakan
Defisit perawatan diri
jaringan
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
• Identitas Klien
• Nama : Ny. S
• Umur : 30 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Burujul RT 05/01 Nagasari Cipedes
• Status Perkawinan : Kawin
• Agama : Islam
• Suku : Sunda
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• No Register : 16948559
• Diagnosa Medis : TBC (Paru)
• Tanggal Masuk : 18 Desember 2018
• Tanggal Pengkajian : 19 Desember 2018
Identitas Penanggung Jawab
• Nama : Tn. M
• Umur : 30 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Hubungan dengan Klien : Suami
• Alamat : Burujul RT 05/01
Nagasari Cipedes
ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
Klien mengeluh sesak dan batuk berdahak.

RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Klien mengeluh sesak dan batuk berdahak selama lebih dari dua
Minggu, klien hanya diistirahatkan di rumah karena sesak masih bisa
dikontrol, kemudian pada tanggal 18 Desember 2018 klien dibawa ke
Puskesmas karena sesak napas bertambah parah dan klien dirujuk ke
Rumah Sakit dr. Soekardjo pada tanggal 18 Desember 2018 pukul 13.00
WIB dan dipindahkan ke ruang rawat inap di ruang 6. Pada saat dilakukan
pengkajian pada tanggal 19 Desember 2018 pukul 07.45 WIB, klien
mengeluh sesak, masih batuk, dan merasa lemas. Sesak dirasakan ketika
berbaring dan cepat lelah jika beraktivitas. Sesak pada skala 2. Klien
hanya mampu berjalan + 5 meter karena sesak yang menganggu. Klien
juga mengeluhkan nafsu makan berkurang karena sakit tenggorokan.
RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Klien mengatakan tidak pernah mengalami sakit seperti sekarang
yang harus di rawat di rumah sakit.

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Klien tinggal bersama dengan suami, menurut klien di keluarganya
tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti jantung,
hipertensi, dan yang lain dan pihak suami juga tidak menderita
penyakit menular seperti Tuberculosis.

DATA BIOLOGIS
Penampilan Umum Klien tampak lemah dengan wajah lesu
Activity Daily Living
NO
ADL DI RUMAH DI RUMAH SAKIT
1
Nutrisi
a. Makan
- Jenis menu Nasi, lauk, sayur Bubur, lauk, sayur
- Frekuensi 3x sehari 3x sehari
- Porsi 1 porsi 1/2 porsi
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- keluhan Tidak ada Tidak ada
b. Minum
- Jenis Air putih Air putih
Minuman 4 s/d 5 gelas 4 s/d 5 gelas
- Frekuensi 1000 cc 1000 cc
- Jumlah Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- keluhan
2 Istirahat dan Tidur

a. Malam
- Berapa jam 8 jam 7 jam
- Dari jam .. s/d ... 07.00 s/d 03.00 08.00 s/d 03.00
WIB WIB
- Kesukaran tidur Tidak ada Tidak ada

b. Siang
- Berapa jam 2 jam 2 jam
- Dari jam ... s/d .. 12.00 s/d 14.00 12.00 s/d 14.00
WIB WIB
- Kesukaran tidur Tidak ada Tidak ada
3 Eliminasi
a. BAK
- Frekuensi 3 s/d 4 x/ hari 3 s/d 4 x/ hari
- Jumlah Tidak terkaji 1000 s/d 1500 cc
- Warna Kuning cerah Kuning cerah
- Bau Khas urin Khas urin
- Kesulitan Tidak ada Tidak ada
b. BAB
- Frekuensi 1x/hari Belum
- Konsistensi Keras -
- Warna Kuning -
- Bau kecoklatan -
- Kesulitan Khas feses -
Tidak ada
Personal Hygiene
a. Mandi
- Frekuensi 2x/hari 1x/hari
- Sabun 2x/hari Belum
- Gosok gigi 2x/hari 2x/hari

b. Berpakaian
Ganti pakaian 2x/hari 2x/hari

Mobilitas dan aktivitas


- Aktivitas Pekerjaan rumah Di tempat tidur dan
kamar mandi
- Kesulitan Tidak ada Mudah lelah, dibantu
oleh keluarga
Data Hasil Pemeriksaan Fisik

Sistem •

Status mental : baik
Tingkat kesadaran : Composmentis, GCS E4 V6 M5
• Refleks-refleks : tidak keadaan terganggu
persyarafan • Nerveus Cranial : tidak terganggu

• bentuk hidung simetris, septum berada di tengah,


terdapat pernapasan cuping hidung, tidak ada
Sistem sekret, tidak terdapat nyeri tekan sinus. Bentuk dada
simetris, batuk berdahak, tidak ada retraksi dinding
Pernapasan dada, pengembangan dada simetris, bunyi dada
ronchi di lobus kiri bawah, perkusi suara napas
resonan, respirasi 28x/menit.

Sistem • terdapat lesi di lidah, mukosa kering, bentuk


abdomen datar, tidak ada nyeri tekan, perkusi
pencernaan abdomen timpani, bising usus 7x/menit.
Sistem • Akral hangat, konjungtiva pucat, bunyi
jantung normal, tidak ada edema, tidak ada
Kardiovaskular peningkatan JVP, CRT < 2 detik.

Sistem • penyebaran warna kulit merata, terdapat


bekas luka di tungkai, tidak ada benjolan
Integumen akral hangat, turgor kulit baik.

Sistem • ekstremitas atas simetris, ekstremitas


bawah simetris, tidak ada bengkak dan
Muskuloskeletal tidak ada nyeri tekan.

Sistem • tidak ada distensi bladder, tidak ada nyeri


Genitourinaria tekan, tidak terpasang DC.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
•Laboratorium
Tanggal 19 Desember 2018

Jenis Hasil Nilai Satuan Metode


Pemeriksaan Rujukan

Hematology

Laju endap darah 24/39 <20 Mm/jam Ves Matic


(led)

Serology

Anti HIV NON Non Reaktif - Immunchroma


REAKTIF tography
2. Radiologi
Tanggal 19 Desember 2018
Photo Thorax
TB Paru Aktif dengan Effusi Pleura Bilateral
Milenial
Tidak tampak pembesaran Jantung
3. Therapy
• Ceftriaxon 2x1 g (Intravena)
• Ranitidin 2 x 25 mg (Intravena)
• Azitromycin 1 x 500 mg (Oral)
• Ambroxol 3x 30 mg (Oral)
ANALISA DATA
DATA KEMUNGKINAN ETIOLOGI MASALAH

DS: TBC Ketidakefektifan Bersihan


 Klien mengeluh Jalan Napas
sesak Proses Peradangan
 Klien mengatakan
batuk berdahak
DO:
Pembentukan cairan berlebih
 Klien tampak
sesak
 Pernapasan Effusi Pleura
cuping hidung
 Frekuensi napas
28x/menit Peradangan pada rongga pleura
 Ronchi (+)

Hipersekresi mukus

Sekret tertahan di saluran napas

Bersihan jalan napas tidak efektif


DS: Akumulasi sekret di jalan Ketidakefektifan Pola
 Klien mengeluh napas Napas
sesak napas
 Klien
mengatakan Menghalangi proses
cepat lelah jika oksigenasi
beraktivitas
DO:
 Klien tampak Kompensasi tubuh
sesak meningkatkan gerakan
 Frekuensi napas pernapasan
28 x/menit

Sesak napas

Ketidakefektifan pola napas


DS: Infeksi Kuman TBC pada Paru
Intoleransi Aktivitas
 Klien mengatakan
badan klien
lemah Peradangan pada paru-paru
 Klien mengatakan
cepat lelah jika
beraktivitas Penyekatan membran respirasi
 Klien mengatakan
hanya mampu
berjalan + 5 meter Oksigenasi kurang
karena sesak yang
mengganggu
DO: Metabolisme menurun
 Klien tampak
lemah dengan
wajah lesu
Energi dihasilkan menurun
 Keperluan klien
tampak dibantu
keluarga
Lemah

Intoleransi aktivitaS
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d. sekret
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN
yang tertahan
PRIORITAS
DS:
• Klien mengeluh sesak
• Klien mengatakan batuk berdahak
DO:
• Klien tampak sesak
• Pernapasan cuping hidung
• Frekuensi napas 28x/menit
• Ronchi (+)
b. Ketidakefektifan pola napas b.d Hiperventilasi
DS:
• Klien mengeluh sesak napas
• Klien mengatakan cepat lelah jika beraktivitas
DO:
• Klien tampak sesak
• Frekuensi napas 28 x/menit
c. Intoleransi aktivitas b.d.keseimbangan suplai dan
kebutuhan Oksigen
DS:
• Klien mengatakan badan klien lemah
• Klien mengatakan cepat lelah jika beraktivitas
• Klien mengatakan hanya mampu berjalan + 5 meter karena
sesak yang mengganggu
DO:
• Klien tampak lemah dengan wajah lesu
• Keperluan klien tampak dibantu keluarga
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Ketidakefektifan NOC : Status Pernapasan, NIC :
Bersihan Jalan Napas Kepatenan jalan napas
berhubungan dengan Setelah dilakukan Manajemen jalan
sekret yang tertahan tindakan keperawatan napas
ditandai dengan : selama 2x24 jam 1. Untuk meringankan
diharapkan masalah klien
1. Posisikan
DO : untuk sesak
dapat teratasi dengan
• Klien mengeluh kriteria hasil : meringankan
sesak • Sesak napas dapat 2. Untuk
• Klien mengatakan berkurang dari skala sesak napas mengeluarkan
batuk berdahak 2 menjadi 1 2. Instrusikan
DS : • Frekuensi
sekret yang
• Klien tampak sesak pernapasan dengan melakukan tertahan
• Pernapasan cuping kisaran 16 – 24 batuk efektif 3. Untuk mengetahui
hidung x/menit
• Frekuensi napas 3. Monitor pola perkembangan
• Mampu
28x/menit mengeluarkan sekret dan frekuensi status kesehatan
• Ronchi (+) dengan mudah klien
pernapasan
• Pernapasan cuping 4. Untuk mengetahui
hidung menjadi tidak 4. Auskultasi
adanya suara
ada suara napas
• Dapat melakukan tambahan
batuk efektif tambahan 5. Untuk
• Tidak terdengar suara 5. Berikan terapi mengencerkan
tambahan
nebulizer sekret
Ketidakefektifan pola NOC : Status NIC : Monitor
napas berhubungan dengan
hiperventilasi ditandai Pernapasan : Ventilasi pernapasan
dengan Setelah dilakukan 1. Monitor
DS : 1. Mengetahui
• Klien tindakan keperawatan kecepatan perubahan
mengeluh selama 1x24 jam irama, kondisi klien
sesak napas diharapkan masalah frekuensi, 2. Mempermudah
• Klien klien dapat teratasi kedalaman klien untuk
mengatakan dengan kriteria hasil : dan kesulitan bernapas
cepat lelah 1. Sesak napas bernapas 3. Memperbaiki
jika berkurang dari 2. Posisikan status oksigen
beraktivitas skala 2 menjadi 1 klien 4. Mengetahui
DO : 2. Frekuensi napas senyaman suara napas
• Klien tampak dengan kisaran mungkin agar tambahan
sesak 16-24x/menit tidak sesak
• Frekuensi 3. Irama napas 3. Berikan
napas 28 teratur terapi
x/menit oksigen
• Ronchi (+) 4. Monitor
suara napas
tambahan
Intoleransi aktivitas NOC : Toleransi NIC: Manajemen 1. Untuk menentukan
terhadap aktivitas aktivitas yang tidak
b.d.keseimbangan suplai energi dan terapi terlalu berat bagi
dan kebutuhan oksigen Setelah dilakukan
oksigen klien
ditandai dengan : tindakan keperawatan 2. Untuk memenuhi
DS : selama 2x24 jam 1. Kaji penyebab kebutuhan oksigen
• Klien mengatakan diharapkan masalah kelelahan klien
badan klien lemah klien teratasi dengan 3. Agar aktivitas klien
• Klien mengatakan kriteria hasil : 2. Pemberian terbantu
oksigen sesuai 4. Agar klien
cepat lelah jika 1. Kemudahan
termotivasi untuk
beraktivitas bernapas ketika kebutuhan berjalan
• Klien mengatakan beraktivitas
3. Bantu klien
hanya mampu 2. Dapat berjalan
berjalan + 5 meter meningkat dari melakukan
karena sesak yang sejauh 5 meter aktivitas sehari-
mengganggu menjadi lebih dari 5 hari
DO : meter
3. Kemudahan 4. Monitor klien
• Klien tampak
melakukan aktivitas untuk berjalan
lemah dengan hidup harian dari
wajah lesu
sesuai
dibantu menjadi
• Keperluan klien tidak dibantu
kemampuannya
tampak dibantu 4. Kelelahan dapat
keluarga berkurang
NO DX Tgl Waktu Implementasi Evaluasi
1 19-12-2018 08.00 Memposisikan untuk meringankan sesak napas. S:
Hasil : Respon - Klien mengatakan sesak
Klien mengatakan dengan posisi semi fowler lebih napas berkurang dan
nyaman. klien mengatakan batuk
08.05 Menginstrusikan melakukan batuk efektif masih ada.
O:
Hasil : Respon - Frekuensi napas
26x/menit.
Klien dapat melakukan batuk efektif - Klien tampak
mengeluarkan sekret
08.15 Memonitor pola dan frekuensi pernapasan tetapi sedikit.
- Pernapasan cuping
Hasil : Respon hidung masih ada.
- Masih terdengar bunyi
Frekuensi napas 26x/menit, pola napas klien teratur, ronchi.
A : Ketidakefektifan bersihan
dan pernapasan cuping hidung masih ada. jalan napas, masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1, 2,
08.20 Melakukan auskultasi suara napas tambahan 3, 4, dan 5
Hasil : Respon

Masih terdengar bunyi ronchi.

08.30
Memberikan terapi nebulizer

Hasil : Respon

Sekret keluar hanya sedikit


2 19-12- 08.00 S:
2018 Memposisikan klien semi fowler. - Klien mengatakan
sesak napas
Hasil : Respon berkurang
- Klien mengatakan
Klien mengatakan nyaman dengan posisi semi fowler. masih merasa lelah
08.10 jika beraktivitas
Monitor kecepatan irama, frekuensi, kedalaman dan O :
- Frekuensi napas
kesulitan bernapas
26x/menit
Hasil : Respon - Pola dan irama
napas klien teratur
Klien bernapas cepat dengan irama teratur, frekuensi napas A : Ketidakefektifan pola
napas, masalah teratasi
26x/menit. sebagian
08.15 P : Lanjutkan intervensi
Memberikan terapi oksigen sebanyak 2-3 liter.
1, 2, 3, dan 4
Hasil : Respon

Klien mudah untuk bernapas.

08.20
Melakukan monitoring suara napas tambahan.

Hasil : Respon

Masih terdengar bunyi Ronchi.


3 19-12-2018 09.00 Mengkaji penyebab kelelahan S:
- Klien mengatakan
Hasil : Respon badan masih lemah
- Klien mengatakan
Klien mengatakan cepat lelah jika berjalan sejauh 5 masih merasa lelah
jika beraktivitas
meter lebih. - Klien mengatakan
mampu berjalan
09.15 Memberikan terapi oksigen sebanyak 2-3 liter/menit
hanya sekitar 5 meter
Hasil : Respon O:
- Klien masih tampak
Klien mudah untuk bernapas. lemah dan wajah
terlihat lesu
Membantu klien melakukan aktivitas sehari-hari - Aktivitas dan
09.20
keperluan klien
Hasil : Respon dibantu oleh keluarga
A : Masalah belum teratasi
Klien merasa terbantu P : Lanjutkan intervensi 1,
2, 3, dan 4

09.30 Memotivasi klien untuk berjalan sesuai


kemampuannya

Hasil : Respon

Klien mampu berjalan + 5 meter


Hari/Tanggal No Perkembangan TTD
Dx
Kamis, 1 S:
20 Desember - Klien mengatakan sesak napas berkurang dan klien mengatakan
2018 batuk masih ada.
O:
- Frekuensi napas 24x/menit.
- Klien tampak mengeluarkan sekret tapi belum banyak.
- Pernapasan cuping hidung sudah tidak ada.
- Masih terdengar bunyi ronchi.
A : Masalah teratasi sebagian. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, dan 5
I:
1. Memposisikan untuk meringankan sesak napas (14.30 WIB)
R : Klien merasa nyaman dengan posisi semi fowler
2. Menginstrusikan melakukan batuk efektif (14.45 WIB)
R : Klien dapat melakukan batuk efektif
3. Memonitor pola dan frekuensi pernapasan (15.00 WIB)
R : Pola napas klien teratur, dan frekuensi pernapasan 24x/menit
4. Melakukan auskultasi suara napas tambahan (15.10 WIB)
R : Masih terdengar bunyi ronchi
5. Memberikan terapi nebulizer (15.20 WIB)
R : Klien mengatakan sekretnya berkurang
E:
- Sesak klien berkurang
- Frekuensi napas 24x/menit
Masalah teratasi sebagian
Kamis, 2 S:
20 - Klien mengatakan sesak napas berkurang
Desember - Klien mengatakan tidak terlalu lelah saat beraktivitas
2018 O:
- Frekuensi napas 24x/menit
- Pola dan irama napas klien teratur
A : Ketidakefektifan pola napas, masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 4
I:
1. Memonitor kecepatan irama, frekuensi, kedalaman dan kesulitan bernapas (15.30
WIB)
R : Klien bernapas cepat dengan irama teratur, frekuensi napas 24x/menit.
2. Memposisikan klien semi fowler (15.35 WIB)
R: Klien mengatakan nyaman dengan posisi semi fowler.
3. Memberikan terapi oksigen sebanyak 2-3 liter (15.40 WIB)
R: Klien mudah untuk bernapas.
4. Melakukan monitoring suara napas tambahan (15.50 WIB)
R : Masih terdengar bunyi Ronchi.
E:
Klien bernapas cepat dengan irama teratur, frekuensi napas 24x/menit.
Klien mudah untuk bernapas.
Masalah teratasi sebagian.
Kamis, 3 S:
20 Desember 2018 - Klien mengatakan mulai bisa beraktivitas ke kamar mandi dengan
tidak cepat lelah seperti kemarin.
O:
- Klien mampu berjalan lebih dari 5 meter.
- Klien tampak bisa beraktivitas.
A : Intoleransi Aktivitas, masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
I:
1. Mengkaji penyebab kelelahan (16.00 WIB)
R : Klien mengatakan lelah jika berjalan lebih dari 10 meter.
2. Memberikan terapi oksigen sebanyak 2-3 liter (16.15 WIB)
R: Klien mudah untuk bernapas.
3. Membantu klien melakukan aktivitas sehari-hari (16.20 WIB)
R : Klien merasa terbantu.
4. Memotivasi klien untuk berjalan sesuai kemampuannya (16.25
WIB)
R : Klien mampu berjalan lebih dari 5 meter.
E:
- Klien bisa beraktivitas berjalan ke kamar mandi.
- Klien mampu berjalan lebih dari 5 meter.
Masalah teratasi sebagian.

Вам также может понравиться