Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Apt, MM
Jakarta, 6 - 10 Maret 2 0 17
PENDAHULUAN
• Linen adalah unsur penting di Rumah Sakit
• Semua ruangan di RS memerlukan dan
menggunakan linen
• Penanganan linen kotor sangat penting guna
mengurangi resiko infeksi nosokomial
• Manajemen linen dimulai dari perencanaan
penanganan linen bersih, penanganan linen
kotor (pencucian) hingga pemusnahan
Dasar Pelayanan Linen Di RS
Antara lain :
- UU No. 23 TH. 1992 tentang kesehatan
- PP No. 27 TH. 1999 tentang amdal
- Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1992 tentang penyediaan air
bersih dan air minum
- Permenkes No. 986/Menkes/Per/XI/1992 tentang penyehatan
lingkungan RS
- Keputusan Menkes RI No.983/Menkes/SK/XI/1992 tentang
pedoman organisasi RS
- Standar pelayanan RS TH. 1999
- Pedoman manajemen linen di RS Depkes RI Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik 2004
- Keputusan Menkes No.1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
persyaratan kesehatan lingkungan RS
- Standar pelayanan minimal RS Direktorat Bina Pelayanan Medik
Depkes th 2008
Tujuan
• Tersedianya linen yang higienis, bersih dan siap
pakai
• Meningkatkan mutu pelayanan di RS
Pengertian
Definisi : - linen
- linen RS : - linen terinfeksi
- linen non infeksi
- Laundry
Jenis Linen
• Linen medis adalah linen yang digunakan
untuk kegiatan medis dimana
harus memenuhi semua standar
yang telah ditentukan.
Contoh : Laken/sprei,stik laken,jas operasi dll
• Linen non medis adalah linen yang
peruntukannya untuk menunjang
kegiatan medis yang hanya
memenuhi standar material dan
ukuran
Contoh : Taplak meja, Gordyn
Linen yang berkali-kali dipakai =- dicuci
- bisa didaur
ulang
Linen sekali pakai :
- Tidak bisa dicuci (terbuat dari bahan
khusus)
- Setelah dipakai dimusnahkan → dibakar
- Tidak dapat didaur ulang
- Harga mahal
Bahan linen berasal dari :
a. Alam : Hewan :Wool, Sutera
Tumbuh2an : Katun
b. Produksi manusia :
Sintetis :Polyester
Semi sintetis :Polykatun
Berat Linen
BeratJENIS
linen antara lain
BAHAN BERAT/GRAM
Desentralisasi Linen
Adalah terpusatnya semua kegiatan linen pada
ruangan-ruangan yang melakukan kegiatan linen.
Proses
pengadaan
Pengadaan
Penerimaan
Pemberian identitas
Distribusi ke unit-unit
terkait yang membutuhkan
Hilang Rusak
Perbaikan Musnahkan
Pencatatan/pelaporan
Pengelolaan linen
• Struktur Organisasi Pengelolaan Linen di
RS Persahabatan
Direktur Umum, SDM &
Pendidikan
Biaya linen :
7. Penyimpanan 2. Transportasi
3. Penerimaan
6. Penyetrikaan,
Penimbangan
Pelipatan
Pemilahan
4. Pemuatan
5. Pengeringan Pencucian
Pemerasan
Sirkulasi Linen
1. Pengumpulan
- Melibatkan dua pihak yaitu ruangan &
laundry
- Hindari penambahan kotoran
- Gunakan wadah berbeda untuk linen
infeksius dan non infeksius
2. Transportasi Linen
- Dapat merupakan bahaya potensial dalam
menyebarkan mikro organisme bila linen tidak
tertutup.
- Troly pengangkut linen kotor berbeda dengan troly pengangkut linen
bersih
- Troly pengangkut linen kotor segera dibersihkan di laundry dengan klorin
0,5 %
- Hindari membawa linen kotor berlebihan
3. Penerimaan linen kotor
a. Petugas
- Cuci tangan dan menggunakan APD
- Pemeriksaan secara berkala setiap 6 bulan
- Pemberian vaksin hepatitis B
- Tidak dianjurkan bekerja jika ada gangguan
pada kulit
b. Prosedur :
- Linen kotor diterima, dicatat jumlah satuan,
asal ruangan
- Penimbangan sesuai barang yang diterima
- Melakukan pemilahan berdasarkan kriteria (linen infeksi/non
infeksi, jenis dan tingkat kekotoran).
4. Pemuatan, pencucian dan pemerasan
- Pemuatan
Kapasitas yang dianjurkan linen dengan kotoran ringan 90 %, sedang 85 %,
berat 75 %
- Pencucian
a. Sebelum melakukan pencucian lakukan pemanasan/ disinfeksi untuk
membunuh seluruh organisme yang mungkin tumbuh dalam semalam
dimesin-mesin cuci
b. Faktor yang harus diketahui dalam proses pencucian:
- Jenis bahan dan zat warna yang akan dicuci
- Jenis kotoran dan tingkat kekotoran
- Tipe mesin cuci
- Kualitas air
- Jenis bahan pencuci yang digunakan
- Energi dan waktu
Jenis kotoran:
a. Washable dirt (protein, pigmen, karbohidrat)
b. Dirt soluble in solvent (lemak, minyak)
c. Bleachable dirt (natural/artifisial dye stuff)
Tingkat kekotoran:
a. Ringan (light soiled)
b. Sedang (medium soiled)
c. Berat (heavy soiled)
Jenis-jenis mesin untuk laundry
a. Washer
b. Extractor
c. Washer/extractor
d. Tumbler
e. Ironer/presser
Kualitas air untuk laundry
a. Hardness sebagai 0 – 90 ppm
1. Emulsifier
2. Alkali
3. Detergent
4.Chloro Bleach
5. Oxygen Bleach
6. Neutralizer
7. Softener
8. Starch
Energi dan Waktu
Waktu :
Waktu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
temperatur dan bahan pencuci guna mencapai hasil cucian
yang bersih dan higienis.
Suhu
Suhu yang direkomendasikan untuk linen:
- Katun ≤ 90 °C
- Polykatun ≤ 80°C
- Polyester ≤ 75°C
- Wool dan sutra ≤ 30°C
FAKTOR UTAMA OPTIMALISASI
PENCUCIAN
TIME TEMPERATUR
MAN POWER
PROCEDUR
CHEMICAL MECHANICAL
ACTION
Proses pencucian
1. Prewash
2. Mainwash
3. Rinse/pembilasan
4. Pemerasan
5. Proses pengeringan
Adalah proses lanjutan setelah pencucian yang
bertujuan menghilangkan kandungan air pada linen.
6. Proses pelipatan