Вы находитесь на странице: 1из 25

Welcome

!!
Prinsip-Prinsip Dasar
Etika Bisnis
Kelompok 1
Devi Izza
1 150422605621

2 Ida Meilisa
160422608232

Juwaihiriah
3 160422608253

4 Stephanie Santoso
160422608269

Yesica Sari Utami


5 160422608268
Hakikat Etika Bisnis

• Menurut kamus : istilah etika memiliki beragam


makna yang berbeda yaitu
• Etika adalah prinsip tingkah laku yang mengatur
individu atau kelompok.
• Etika adalah kajian moralitas. (meskipun etika
berkaitan dengan moralitas namun etika bukan
moralitas.)
Moralitas
Hakikat Standar Moral:
1. Persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau
benar-benar menguntungkan manusia
2. Didasarkan pada penalaran yang bukan otoritas
3. Melampaui kepentingan diri
4. Didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak
5. Pelanggaran terhadap standar moral diasosiasikan dengan perasaan
bersalah dan malu dan dengan kosa kata moral tertentu.
Etika Etika Bisnis

3 jenis masalah yang dipelajari


dalam etika bisnis:
1. Sistemik : sistem ekonomi, Etika bisnis merupakan studi
politik, hukum, dan sosial yang dikhususkan mengenai
dimana bisnis beroperasi.
moral yang benar dan salah.
2. Korporasi : kebijakan
perusahaan, praktek, dan
Studi ini berkonsentrasi pada
struktur organisasi standar moral sebagaimana
3. Individu : moralitas diterapkan dalam kebijakan,
keputusan, tindakan dan institusi, dan perilaku bisnis.
karakter individu dalam
perusahaan.
Perusahaan Multi Teknologi dan Etika
Nasional dan Etika Bisnis Bisnis

• Sebagian besar korporasi massa Teknologi terdiri atas metode, proses,


kini merupakan perusahaan dan alat yang ditemukan manusia
multinasional : Perusahaan- untuk memanipulasi lingkungan
perusahaan yang menjalankan mereka. Sejauh yang tidak pernah
pemanufakturan, pemasaran, jasa direalisasikan dalam sejarah, bisnis
dan operasi administrative kontemporer secara terus menerus
dibanyak negara. dan radikal diubah oleh evolusi
• Karena beoperasi di Negara teknologi baru yang cepat yang
Negara yang berbeda,korporasi memunculkan persoalan etis baru
multinasional semacam itu bagi bisnis.
menghadapi sejumlah
permasalahan etis yang layak
mendapatkan penjelasan khusus.
Perkembangan Moral dan Penalaran Moral
A. Perkembangan Moral Kohlberg
Postkonvensional,
Otonom, Berprinsip
Konvensional
5. Orientasi
Prakonvensional Kontrak Sosial
3. Orientasi 6. Orientasi
Kesesuaian Prinsip Etis
1. Orientasi Interpersonal. Universal.
Hukuman dan 4. Orientasi Hukum
Ketaatan. dan Keteraturan.
2. Orientasi
Instrumen dan
Relativitas.
Penalaran Moral
Penalaran moral mengacu pada proses penalaran di mana
perilaku, institusi,atau kebijakan dinilai sesuai atau
melanggar standar moral.

Penalaran moral selalu melibatkan dua komponen


mendasar :
• pemahaman tentang yang dituntut, dilarang, dinilai
atau disahkan oleh standar moral yang masuk akal;
dan
• bukti atau informasi yang menunjukkan bahwa orang,
kebijakan, institusi, atau perilaku tertentu mempunyai
ciri-ciri standar moral yang menuntut, melarang,
menilai, atau menyalahkan.
Menganalisis Penalaran Moral

Ada beragam kriteria yang digunakan para ahli etika untuk


mengevaluasi kelayakan penalaran moral, diantaranya sebagai berikut :

1. Penalaran moral harus logis.


2. Bukti faktual yang dikutip untuk mendukung penilaian harus
akurat, relevan, dan lengkap.
3. Standar moral yang melibatkan penalaran moral seseorang harus
konsisten.
Ketika terjadi inkonsistensi standar moral karena masalah yang
bertentangan, perlu adanya modifikasi salah satu (atau kedua)
standar moral.
Argumen yang Mendukung dan yang
Menentang Etika Bisnis
Beberapa asusmsi yang menjadi argumen:
 Sebagian besar industri tidak “kompetitif secara sempurna”
 langkah manapun yang diambil untuk meningkatkan keuntungan, perlu
menguntungkan secara sosial, sekalipun dalam kenyatannya ada beberapa cara
untuk meningkatkan keuntungan yang sebenarnya merugikan masyarakat .
 memproduksi apa pun yang diinginkan oleh seluruh anggota masyarakat, ketika
kenyataanya keinginan sebagian besar masyarakat (yang miskin dan tidak
diuntungkan) tidak perlu dipenuhi karena mereka tidak dapat sepenuhnya
berpartisipasi dalam pasar.
 secara esensial membuat penilaian normative (‘’ manajer seharusnya
mengabdikan diri mereka pada pencarian keuntungan yang terfokus’’) dengan
dasa standar moral yang diasumsikan, namun belum terbukti
Argumen Agen Loyal Mengandalkan
Beberapa Asumsi yang Dapat Dipertanyakan

• Argumen itu berusaha memperlihatkan bahwa etika bukan suatu


masalah.
• Argumen agen yang loyal mengasumsikan bahwa tidak ada
batasan kewajiban manajer melayani majikannya, namun
keyatannya batas semacam itu diekspresikan oleh institusi legal
dan sosial dari mana kewajiban tersebut muncul.
• Argumen agen yang loyal mengasumsikan bahwa jika manajer
setuju untuk mengabdi kepada perusahaan, maka persetujuan
tersebut secara otomatis membenarkan apapun yang dilakukan
manajer demi perusahaan.
Kasus Etika dalam Bisnis

Salah satu cara berpendapat bahwa etika


seharusnya diterapkan dalam bisnis dengan
menunjukkan bahwa etika mengatur semua
aktivitas manusia yang disengaja dan karena
bisnis merupakan aktivitas manusia ynag
disengaja, etika hendaknya juga berperan dalam
bisnis.
Tanggung Jawab dan Kesalahan Moral

Seseorang secara moral bertanggung Ada kesepakatan umum bahwa ada dua
jawab atas tindakannya dan efek- kondisi yang sepenuhnya menghilangkan
efek merugikan yang telah tanggung jawab moral seseorang karena
diketahui: menyebabkan kerugian:

• Dilakukan atau dilaksanakan


seseorang dengan sengaja dan secara
bebas; atau
• Gagal dilakukan atau dicegah dan
yang secara moral keliru karena orang 1. Ketidaktahuan
itu dengan sengaja atau secara bebas 2. Ketidakmampuan
gagal melaksanakan atau
mencegahnya.
Ada juga beberapa faktor yang meringankan tanggung
jawab moral seseorang yang tergantung pada kejelasan
kesalahan.

• Lingkungan yang mengakibatkan orang tidak pasti,


namun juga tidak yakin tentang apa yang sedang ia
lakukan.
• Lingkungan yang menyulitkan, namun bukan tidak
mungkin untuk menghindari melakukannya.
• Lingkungan yang mengurangi namun tidak sepenuhnya
menghilangkan keterlibatan seseorang dalam sebuah
tindakan.
• Keseriusan kesalahan.
Tanggung Jawab Korporasi Tanggung Jawab Bawahan

Di dalam korporasi
modern, tanggung jawab
atas tindakan korporasi Dalam sebuah korporasi,
sering didistribusikan karyawan sering bertindak
kepada sejumlah pihak berdasarkan perintah atasan
yang bekerja sama. mereka.
KASUS REVOLUSI NAPSTER
Shawn “Napster” Fanning yang berusia 16 tahun adalah mahasiswa baru di Northern
University yang keluar dari sekolah dan mendirikan Napster Inc. di San Mateo,
California pada bulan Mei 1999. Dua bulan sebelumnya, sembari bekerja di
dormitorium sekolahnya, dia mengembangkan sebuah website yang memungkinkan
pengguna menemukan pengguna lain yang ingin berbagi file musik dalam format
MP3 pada hard drive komputer mereka maupun program perangkat lunak yang
memperbolehkan pengguna saling menyalin file musik melalui internet. Perusahaan
yang didirikan Shawn memberikan program Napster secara gratis dan tidak
memungut biaya apapun dari pengguna yang menggunakan website itu untuk
mengirimkan alamat URL di mana copy musik pribadi dapat didownload. Namun,
sebulan kemudian Shawn terjebak dalam kontroversi legal dan etis ketika dua nama
rekaman, dua musisi (Metallica dan Distress risk.Dre) dan dua kelompok dagang
perusahaan musik (National Music Publishers Association dan Recording Industry
Association of America) menggugat perusahaan berusia muda itu dengan mengklaim
bahwa Software Napster memungkinkan orang lain membuat dan mendistribusikan
kopian musik yang telah memiliki hak cipta yang dimiliki oleh musikus dan
perusahaan.
Permasalahan

1. A. Apakah permasalahan legal dan persoalan moral dalam kasus ini?


B. Bagaimanakah perbedaan kedua masalah itu dan bagaimanakah hubungannya?
C. Identifikasikan dan bedakanlah persoalan (isu-isu) sistemik, korporat, dan individual
yang ada dalam kasus ini.
2. A. Apakah secara moral Shawn Fanning bersalah mengembangkan dan meluncurkan
teknologi jika mengetahui konsekuensi yang mungkin timbul?
B. Apakah secara moral salah jika individu menggunakan website dan perangkat lunak
Napster untuk menyalin dengan gratis musik yang berhak-cipta yang ada pada hard drive
orang lain? Jika menurut Anda itu salah, maka jelaskanlah secara tepat mengapa salah.
Jika Anda percaya hal itu tidak salah, lalu bagaimanakah Anda mempertahankan pendapat
Anda terhadap klaim bahwa penyalinan semacam itu adalah pencurian?
C. Anggaplah tidak ilegal bagi individu menyalin musik dengan menggunakan Napster.
Apakah ada sesuatu yang imoral jika melakukannya? Jelaskanlah.
Permasalahan
3. A. Anggap adalah salah secara moral jika seseorang menggunakan website dan
perangkat lunak Napster untuk menyalin musik yang berhak-cipta. Siapakah
kemudian yang akan bertanggung jawab secara moral untuk tindakan orang
yang salah ini?
B. Apakah hanya orang itu sendiri yang secara moral bertanggung jawab?
C. Apakah Napster, perusahaan itu secara moral bertanggung jawab?
D. Apakah Shawn Fanning secara moral bertanggung jawab?
E. Apakah operator server atau karyawan internet yang digunakan secara moral
bertanggung jawab?
F. Bagaimanakah jika seseorang tidak mengetahui bahwa musik itu berhak-cipta
atau tidak berpikir bahwa adalah ilegal menyalin musik yang berhak-cipta?
4. A. Apakah perusahaan musik berbagi tanggung jawab moral atas apa yang
terjadi?
B. Bagaimanakah pendapat Anda tentang teknologi seperti Napster yang
mungkin mengubah industri musik?
C. Dalam penilaian Anda, apakah perubahan-perubahan tersebut secara etis baik
atau buruk?
Pembahasan 1.A

• Permasalahan legal yang ada adalah terjebaknya Shawn dalam kontroversi kelegalan
dan keetisan perusahaan Napster yang dituduh telah memungkinkan orang lain untuk
meng-copy dan mendistribusikan copy­-an musik yang telah memiliki hak cipta musikus
dan perusahaan.
• Persoalan moral mengenai benar tidaknya layanan yang diberikan oleh website
Napster, Fanning selaku pemilik website Napster menjelaskan bahwa Napster tidak
melakukan sesuatu yang ilegal karena website ini secara tidak langsung telah
membantu fans untuk mengetahui terlebih dahulu lagu-lagu di dalam CD idolanya
sebelum membeli CD tersebut. Sedangkan menurut pihak penggugat, yakni Metallica
dan Distress risk.Dre serta perusahaan musik National Music Publishers Association
dan Recording Industry Association of America menuduh perusahaan Napster telah
mencuri lagu yang memiliki hak cipta yang dilakukan oleh anggota perusahaan.
Pembahasan 1.B
• Perbedaan : Melihat dari maksud etika, pihak penggugat memegang aturan bahwa suatu
karya yang telah memiliki hak cipta adalah karya yang tidak dapat disebarluaskan dengan
sembarangan tanpa izin musikus dan perusahaan yang menaungi musikus. Serta dari sisi
moral penggugat, mereka merasa kehadiran Napster sudah salah karena telah menurunkan
jumlah penjualan CD musikus.
• Selanjutnya melihat dari sisi moral, pihak Napster merasa langkahnya untuk membuat
suatu website yang menghubungkan pengguna untuk bertemu dengan pengguna lain untuk
saling berbagi musik MP3 dari hard drive pengguna adalah tidak salah karena mereka
memiliki tujuan untuk mempermudah pengguna dalam mengakses lagu-lagu idola bagi
yang tidak dapat membeli atau belum sempat membeli CD lagu idola dan masalah moral
ini juga disampaikan oleh pengguna yang mana mereka yang awalnya sangat kesulitan
untuk sekedar membeli CD idola yang begitu mahal harganya dan kemudian merasa
dipermudah dengan adanya website Napster ini. Jadi mengakibatkan adanya hubungan
antara masalah etika dan moral yang berbelit-belit antara sikap yang benar atau yang salah
sehingga kedua belah pihak sangat kuat dengan pemikiran dan keputusan masing-masing
atas tindakan yang telah mereka lakukan.
Pembahasan 1.C
Persoalan sistemik, korporat, dan individual dalam kasus:
1. Persoalan sistemik : adanya gugatan yang membawa nama Napster
ke arah pengadilan untuk dituntut atas tindakan pencurian musik
yang dituduhkan oleh penggugat kepada Napster.
2. Persoalan korporat : adanya pengguna atau anggota perusahaan
Napster yang memiliki niatan untuk menjual copy-an CD asli yang
telah memiliki hak cipta dan mendistribusikan CD copy-an
tersebut.
3. Persoalan individu : persoalan antara masing-masing pihak, yakni
pihak penggugat yang merasa dirugikan atas munculnya website
Napster dan pihak Napster yang merasa tidak bersalah atas tuduhan
yang diberikan oleh penggugat serta perbuatan pengguna yang
dimungkinkan telah menyalin musik.
Pembahasan 2.A
Menurut penilaian kami, Shawn Fanning tidak bersalah dalam mengembangkan dan
meluncurkan suatu teknologi dan inovasi yang justru membantu pengguna dalam
mengakses lagu-lagu idola meskipun dengan adanya konsekuensi seperti tuduhan
pencurian musik karena pada tujuan dibentuknya website Napster ini sendiri adalah
untuk mempermudah pengguna dalam menikmati lagu, bukan untuk menyalin dan
mendistribusikan lagu dengan ilegal secara luas.

Pembahasan 2.B
Untuk persoalan moral pengguna yang memanfaatkan kehadiran website Napster
untuk menyalin dengan gratis musik yang telah memiliki hak cipta (bukan
menyimpan di memori handphone yang biasa orang-orang saat ini lakukan) itu
salah apabila dalam artian mendistribusikan kembali yang dapat diartikan seperti
penjualan bebas dan hak cipta yang dihapus dari musik yang telah didistribusikan
tersebut karena dapat merugikan penjualan pihak industri musik.
Pembahasan 2.B
Namun apabila pengguna hanya menyimpan musik atau sekedar bertukar musik dari
hard drive pengguna lain, hal tersebut tidak salah karena pengguna tidak
memanfaatkan kehadiran website Napster dengan cara yang salah. Justru dengan
menyimpan lagu dan saling bertukar musik seperti itu, pengguna akan semakin
dimudahkan dalam mengaskes musik-musik idola yang ingin dimiliki atau
setidaknya sebagai spoiler sebelum membeli CD idola.

Pembahasan 2.C
Perbuatan seperti menyalin sebuah karya yang mana telah memiliki hak cipta pasti
akan mengecewakan pemilik karya dan tentunya merugikan diri pemilik dan
perusahaan penaung. Musisi pasti telah bekerja keras dalam menciptakan sebuah
musik yang apik untuk penikmatnya, namun tiba-tiba karya yang telah diciptakan
dengan kerja keras tersebut telah disalin dengan semena-mena oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab pasti hal tersebut adalah perbuatan yang tidak menghormati
karya orang lain sama sekali. Jadi perbuatan menyalin karya tanpa izin pemilik
adalah perbuatan yang imoral.
Pembahasan 3 Pembahasan 4
Menurut kami, individu yang berbuat Perusahaan musik harus bertanggung jawab
kesalahan dengan menyalin musik itu lah moral apabila tuduhan yang diberikan kepada
yang harus bertanggung jawab atas Napster terbukti salah dan tanggung jawab itu
perbuatannya. Tidak mungkin Napster ikut juga harus dibagi kepada seluruh penggugat
bertanggung jawab karena pihak Napster yang memberikan tuduhan pencurian tersebut.
hanyalah pihak website yang bertujuan Menurut pendapat kami, kemunculan teknologi
untuk mempermudah akses dalam seperti Napster dalam industri musik membawa
menikmati musik-musik apik, bukan untuk perubahan etis yang baik. Sejujurnya, apabila
akses menyalin musik secara ilegal. pengguna menggunakan teknologi dalam segi
Apabila seseorang yang melakukan cara yang benar yakni tidak menyalin an
keslaahan tersebut tidak mengetahui bahwa menyebarluaskan apalagi mendistribusikan
musik disalin telah memiliki hak cipta atau kembali tanpa hak cipta pastinya teknologi
berpikir perbuatan menyalin musik berhak- seperti Napster ini sangat membantu pengguna
cipta adalah ilegal, mungkin seseorang dalam menikmati lagu-lagu dalam CD atau
tersebut dapat diberikan keringanan dan Album idola yang belum bisa dimiliki. Jadi
pendistribusian musik yang telah dilakukan tidak ada satu pun penggemar yang merasa
oleh pelaku harus ditarik dari masyarakat terasingkan karena tidak mengetahui lagu-lagu
yang telah membeli. terbaru yang dikeluarkan oleh idola.
D
D
Thank You
Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus menahan
perihnya kebodohan
“Imam Syafi’i”

Вам также может понравиться