Вы находитесь на странице: 1из 31

ARSENIC

TOKSIKOLOGI ORAL

Kelompok 03
D4-Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes
 Miftahul Jannah (P27834118061)
 Eko Handrianus Nahak (P27834118069)
 Ni Made Nirmala Sari (P27834118075)
 Adinda Larasati Indrasasono (P27834118082)
 Marini Ningsih Luhukay (P27834118090)
 Tonny Watoyani (P27834118092)
 Muhammad Rafli Afandi (P27834118101)
 Ika Theresia Fiscarina Sukirno (P27834118103)
K E R AC U N A A N A R S E N I C
Kasus keracunan senyawa Arsenik di Indonesia tahun 2004 silam, yang sampai
sekarang masih menjadi teka-teki adalah kasus pembunuhan aktivis HAM
“Munir Said Thalib”

The Power of PowerPoint | thepopp.com 3


Fakta Kasus Munir
1. Munir meninggal pada 07 september 2004 saat
dalam perjalanan menuju Amsterdam
2. Hasil otopsi oleh Institut forensik Belanda
menyatakan bahwa, Munir meninggal akibat racun
“Arsenik” dengan dosis yang fatal

Sumber: Tribunnews.com

The Power of PowerPoint | thepopp.com 4


PENDAHULUAN
• Bahan kimia pada dasarnya semua beracun,
akan bergantung pada jumlah zat tersebut
yang masuk ke dalam tubuh.

•Bahan kimia dapat masuk ke dalam tubuh


melalui mulut atau tertelan, kulit dan

ARSENIC/ pernafasan

•Arsen merupakan senyawa yang melimpah di

ARSENIKUM alam

•Contoh : Arsen di alam ditemukan berupa


mineral, arsenospirit (FeAsS), lollingit (FeAs2),
smaltit (CoAs2), nikolit (NiAs), tenantit
(Cu8As3S7), enargit (Cu3AsS4), proustit
(Ag3AsS), realgar (As4S4), dan orpimen
(As2S3).

6
Kegiatan manusia dapat melepaskan Arsenik menuju
tanah, air dan udara, seperti:

•Pelepasan As ke tanah; 95% yang dibebaskan ke


tanah berasal dari kegiatan industri.

Misal: penggunaan pestisida, limbah disposal, dan


limba lumpur industri.

Ti n g k a t •Pelepasan As ke udara; setengah As yang ada di


udara (atau 8.500 ton As/tahun) berasal dari abu hasil
letusan gunung berapi, asap kebakaran hutan serta

Pencemaran berbagai kegiatan industri khususnya pestisida serta


induksi produksi peralatan listrik.

•Pelepasan As ke air; sebagian besar As dibebaskan


ke air melalui proses alami saat perubahan cuaca
serta kegiatan industri,

Misal: pencucian tanah, dan aktivitas penduduk urban.

7
Kadar Batas WHO Menetapkan kadar batas aman Arsenik,

•Pada Makanan 2 µg/hari/kg berat badan

Aman •Pada air minum yang diijinkan < 10µg/L.

8
Pemberian Arsen dalam dosis yang bersar bisa
menimbulkan gejala hebat setehal 30 menit hingga 2
jam.

Gejala keracunan:

•Mual, Muntah

•Kerongkongan terasa terbakar

• Sakit perut

•Diare dan kotoran seperti air cucian beras (kadang


berdarah)

•mulut terasa kering dan berasa logam,

•napas berbau bawang putih, dan keluhan sakit


menelan

9
DARAH/ Bisa terdeteksi pada korban dengan paparan akut,
Kadar normal < 10 µg/L
WHOLE BLOOD Terpapar > 50 µg/L

Bisa terdeteksi pada korban yang baru terpapar Arsen


URINE Kadar normal < 50 µg/L
Terpapar > 100 µg/L

Bisa terdeteksi pada korban dengan paparan kronis


RAMBUT Kadar normal < 1 µg/L

The Power of PowerPoint | thepopp.com 10


MEKANISME KERACUNAN ARSEN
ORAL PERNAFASAN LINGKUNGAN

Berasal dari makanan serta Berasal dari debu udara atau Tinggal di lingkungan yang
minuman yang terkontaminasi asap pembakaran kayu yang tercemar As
Arsen diawetkan menggunakan As,
seperti pembakaran arang
EFEK KERACUNAN ARSEN

Kehilangan nafsu makan Terasa panas dan iritasi pada


tenggorokan dan lambung, nafas berbau
Nausea bawang putih, mulut berasa logam

Diare Pengaruh neurologis, yaitu gelisah, sakit


kepala kronis, pingsan, pening,
Rasa gatal pada tangan, kram dan kaku mengigau, somnolensi, konvulsi, dan
pada otot koma

The Power of PowerPoint | thepopp.com 13


Yaitu arsenat menjadi arsenit dan arsenit
menjadi arsenat. Glutation diketahui
membentuk kompleks dengan arsen dan
memperantarai reduksi arsenat menjadi
FASE PERTAMA arsenit. Kompleks glutation ini dapat
dieliminasi dalam empedu dan korelasi
(REDUKSI) yang positif telah ditemukan antara
glutation dan kandungan arsen dalam
empedu
Terjadi terutama dalam hati, memerlukan s-
adenosymetionin (SAMe) dan mungkin donor
metil lainnya (kolin, sistein, glutation, dan asam
lipoat tereduksi) untuk menghasilkan asam
monometilarsinik (MMA) dan asam
dimetilarsinik (DMA). Baik MMA dan DMA
ditemukan dalam urin manusia dan
diperkirakan sebagai produk akhir dari

FASE KEDUA metabolisme arsen. Jaringan kulit dan paru-


paru tidak mampu mengubah MMA menjadi

(METILASI) DMA secara efisien seperti halnya jaringan


lainnya dan tempat-tempat inilah adalah sisi
spesifik kanker yang diinduksi oleh arsen. MMA
dan DMA juga telah diperlihatkan membentuk
kompleks dengan glutation dan protein
sulfhidril lainnya sehingga menghasilkan
inhibisi ensim dan kerusakan sel.
Kemampuan untuk melakukan metilasi dan eliminasi arsen
dipengaruhi oleh nutrisi, gender, gaya hidup, dan
polimorfisme genetika individu. Kelihatannya ada variasi
individu yang signifikan dalam kemampuan untuk melakukan
metilasi arsen. Individu yang kurang gizi yang terpapar pada
kadar arsen tinggi kurang mampu melakukan metilasi dan lebih
beresiko pada gejala dan penyakit akibat toksisitas arsen
dibandingkan individu dengan asupan gizi yang cukup

The Power of PowerPoint | thepopp.com 16


– Gastroenteritis berat, rasa terbakar
pada oesofagus, muntah, diare
mengandung lendir dan darah.
– Kulit menjadi dingin, tekanan darah
turun, badan lemah, konvulsi dan
koma.
Gejala toksisitas – Ketidak normalan kulit, antara lain
berupa spot gelap/terang pada kulit,
As per oral keratosis pada telapak tangan/kaki,
dan akhirnya berkembang menjadi
kanker kulit
Mata : Efek arsenik terhadap mata adalah gangguan
penglihatan dan kontraksi mata pada bagian perifer sehingga
mengganggu daya pandang (visual fields) mata.
Kulit : Adanya kulit yang berwarna gelap (hiperpigmentasi),
penebalan kulit (hiperkeratosis), timbul seperti bubul (clavus),
infeksi kulit (dermatitis) dan mempunyai efek pencetus kanker
(Carcinogenik).

Implikasi klinik Darah : Efeknya menyebabkan kegagalan fungsi sum-sum

akibat paparan tulang dan terjadinya pancytopenia (menurunnya jumlah sel


darah perifer).

Arsen Liver : Paparan Arsen yang cukup lama (kronis) pada liver
akan menyebabkan efek yang signifikan, berupa
meningkatnya aktifitas enzim pada liver (SGOT, SGPT, GGT,
Ikterus, Liver sirosis/jaringan hati berubah menjadi jaringan
ikat, dan ascites/tertimbunnya cairan dalam ruang perut).

Ginjal : Arsen akan menyebabkan kerusakan ginjal berupa


renal damage (terjadi ichemia dan kerusakan jaringan).
Saluran Pernapasan : Paparan Arsen melalui saluran
pernapasan akan menyebabkan timbulnya laringitis (infeksi
laring), bronitis (infeksi bronkus) dan dapat pula menyebabkan
kanker paru.

Pembuluh Darah : Logam berat Arsen dapat mengganggu


fungsi pembuluh darah, sehingga dapat mengakibatkan
Implikasi klinik penyakit arteriosklerosis (rusaknya pembuluh darah), portal
hypertentation (hipertensi oleh karena faktor pembuluh darah

akibat paparan portal), oedema paru dan penyakit pembuluh darah perifer.

Arsen Sistem Reproduksi : Efek Arsen terhadap fungsi reproduksi


biasanya fatal dan dapat pula berupa cacat bayi waktu
dilahirkan, lazim disebut malformasi.

Sistem Imunologi : Terjadi penurunan daya tahan tubuh


akibatnya peka terhadap bahan karsinogen dan infeksi virus.
Gastrointestinal : Arsen akan menyebabkan mual dan muntah,
serta nyeri perut.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
5. masukkan sampel sebanyak
1. Sampel di timbang sebanyak
50 ml ke dalam tabung arsen
25,00 gram
• Arsen KIT (arsen I , arsen II , dan tambahkan air 50 ml
2. masukkan ke dalam gelas ukur
strip arsen) 6. tambahkan arsen I dan arsen II
dan tuang ke dalam lumpang
• Gelas ukur 100 ml masing – masing 1 sendok
3. haluskan sampel dengan arsen
• Contoh sampel makanan menggunakan stamper
7. Lekatkan strip arsen pada
• Aquades / air 4. masukkan kembali ke dalam penutup tabung dan diamkan
• Timbangan gelas ukur dan tambahkan selama 20 menit
• Tabung arsen (arsen kit) aquades / air secukupnya
8. Amati strip dengan indicator
• Stamper dan lumpang sampai sampel tidak terlihat
yang telah di sediakan jika
mengental
tidak terjadi perubahan pada
strip arsen maka hasilnya 0
(nol)
The Power of PowerPoint | thepopp.com 21
• Kjehdal Aparatus 4. Tambah 10 mL HClO4 sedikit demi
1. Timbang 10 gr sampel dalam
• ICP (Inductively Coupled Plasma) sedikit, panaskan lagi hingga larutan
labu kjehdal
• Neraca analitik kapasitas 200 g, menjadi jernih atau berwarna kuning
ketelitian 0,1 2. Tambah 20 mL H2SO4 p.a dan (Jika terjadi pengarangan setelah
• Beaker glass 15 mL HNO3 p.a penambahan HClO4, tambahkan lagi
• Gelas ukur 3. Setelah reaksi selesai, sedikit HNO3 p.a)
• Labu kjehdal panaskan dan tambahkan lagi 5. Masukkan ke dalam labu ukur 50 mL
• Labu ukur 50 ml HNO3 p.a sedikit demi sedikit, dan himpitkan dengan air suling
• Pipet tetes panaskan lagi hingga sampel
6. Setelah dingin masukkan larutan
• Spatula berwarna coklat atau
destruksi ke dalam labu ukur 50 ml
• Asam sulfat (H2SO4) p.a kehitaman
dan himpitkan dengan air suling
• Asam nitrat (HNO3) p.a
• Asam perklorat (HClO4) p.a
• Air suling
The Power of PowerPoint | thepopp.com 22
9. Setting parameter yang
1. Hidupkan komputer 14. Pilih standar dan sampel yang akan
diperlukan. Setiap ada dianalisa, aktifkan dengan cara diblok,
2. Alirkan gas argon, tunggu 5 menit
perubahan angka setting, klik klik kanan, dan pilihlah select for
3. Hidupkan instrumen ICP, tunggu 10 read spectrum analysis, kemudian klik start icon
menit arsen, maka kadar arsen yang
10. Klik standard dan masukkan
terkandung pada larutan destruksi
4. Hidupkan water chiller, tunggu 5 jumlah standar, nilai standar sampel akan terbaca pada layar
menit sampai temperatur stabil (0,01 mg/L; 0,03 mg/L; 0,05 komputer
(190C-200C) mg/L; 0,1 mg/L; 0,25 mg/L; 0,5 15. Setelah selesai mengukur standar
5. Buka ICP software, klik instrumen mg/L) dan sampel, celupkan blanko selama
icon 3 menit
11. Masukkan sample number dan
16. Matikan plasma, tutup worksheet,
6. Klik W/L Calib, tunggu ICP selesai calibration solution
tutup ICP software
wavelength calibration 12. Setelah klik OK, Klik manual 17. Matikan water chiller , ICP instrument,
7. Masukkan blank (=aquadest) sample source komputer, exhaust system, tutup gas
8. Hidupkan plasma, tunggu 5 menit 13. Klik analysis page
sampai stabil The Power of PowerPoint | thepopp.com 23
TINDAKAN PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN
Apabila tinggal dipemukiman, baik
Apabila peralatan kayu dirumah
dengan tanah maupun air yang tercenar
diawetkan menggunakan CCA,
As, sebaiknya gunakan air serta tanah
sebaiknya pekerja menggunakan
yang bebas dari As dan hindari kontak
masker, sarung tangan, ataupun baju
dengan As.
pelindung guna mengurangi paparan As.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 25


• Air minum yang terkontaminasi As harus berhenti
dikonsumsi
Pada tahap awal, • Apabila tidak terdapat alternatif lain untuk
mendapatkan air minum, maka air ditampung dan
bila diketahui air dibiarkan selama 12-24 jam. Kemudian ¾ bagian
air dituangkan perlahan-lahan ke tempat lain dan di
minum saring 4-5 kali menggunakan filter.
• Mengkonsumsi makanan bergizi, khususnya
terkontaminasi As makanan yang kaya vitamin A,B, dan C konsumsi
buah dan sayur segar mampu mengurangi 50%
resiko terkena kanker karena paparan As.
• Tindakan gawat darurat : Jika keracunan melalui mulut,
usahakan muntah atau lakukan pengurasan lambung diikuti
dengan pemberian obat pencuci perut.
• Antidot : Berikan dimerkaprol untuk 2 hari, kemudian diberi
penisilamin. Hentikan pemberian antidot jika kadar arsen
dalam urine dibawah 20 µg/24 jam.
• Tindakan Umum : Atasi dehidrasi dengan infus larutan
PENANGGULANGAN glukosa 5% dan larutan garam normal. Atasi syok, edema
paru, anuria dan kerusakan hati yang terjadi. Pada
KERACUNAN ARSEN keracunan berat, lakukan hemodialisa setelah terapi dengan
dimerkaprol untuk mengeluarkan dimerkaprol dan senyawa
arsen.
• Keracunan akut : Atasi reaksi hemolitik yang terjadi,
penukaran darah dengan transfusi berguna untuk
mengeluarkan kompleks arsin-hemoglobin. Dialisa perlu
dilakukan pada waktu terjadi gagal ginjal karena
hemoglobinuria.
KESIMPULAN DAN SARAN
• Semua bahan kimia memang
berbahaya tetapi jika dosisnya
berlebih
• Arsen merupakan bahan kimia yang
berbahaya yang juga merupakan
toksin
KESIMPULAN • Arsen berasal dari alam dan juga
industri seperti industri pengolahan
bijih logam, industri pestisida,
pertambangan, pelapisan logam dan
Paint Stripping
• Untuk menghindari terjadinya keracunan
akibat paparan arsen melalui udara, air
tanah, biota dan kegiatan industri, yang
harus dilakukan adalah proteksi diri
seperti menggunakan masker, sarung
tangan, kacamata, dll saat berada di
lingkungan kerja yang berhubungan
dengan pertambangan. Selain itu
SARAN melakukan surveilance medis setiap
tahun secara rutin. Ini di tunjukkan agar
tidak terjadi keracunan akibat paparan
Arsen.
• Perlu dilakukan penyuluhan kepada
masyarakat agar lebih tau mengenai zat-
zat toksik. Hal ini dapat meminimalisir
terjadinya keracunan dari zat-zat tersebut
T H A N K YO U !
Do You Have Any Questions?

Вам также может понравиться