Вы находитесь на странице: 1из 29

Dasar dasar

KEWIRAUSAHAAN
Pengarang: Ir Yanto Sidik Pratiknyo, MA
PPM-Manajemen Jakarta, Indonesia
Founding Member of International CEFE
Association for Entrepreneurship,
Frankfurt Germany

YSP
Daftar Isi
BAB 1: PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB 2: KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
BAB 3: PELUANG USAHA
BAB 4: TARGET PASAR
BAB 5: STRATEGI PEMASARAN
BAB 6: PERSAINGAN
BAB 7: PROSES PRODUKSI
BAB 8: PENGENDALIAN MUTU
BAB 9: PENGADAAN
BAB 10: BISNIS JASA
BAB 11: RUGI LABA
BAB 12: MODAL KERJA DAN KEBUTUHAN DANA
BAB 13: TITIK IMPAS
BAB 14: BENTUK USAHA
BAB 15: TUJUH PENYAKIT USAHA KECIL

YSP
BAB 1: PENGANTAR
KEWIRAUSAHAAN

SASARAN:
• Pengertian wirausaha
• Keuntungan menjadi wirausaha
• Kerugian menjadi wirausaha
• Siapa yang bisa menjadi wirausaha

YSP
Pengertian Wirausaha
Wirausaha adalah seseorang yang
menjalankan usaha dengan tujuan utama
memperoleh keuntungan sehingga bisa
menghidupi dirinya, keluarganya serta
karyawannya.
Dengan demikian wirausaha menciptakan
pekerjaan tidak hanya untuk dirinya
sendiri, tetapi juga menciptakan
pekerjaan untuk orang lain.

YSP
Siapa yang bisa menjadi wirausaha?
• Wirausaha adalah pilihan kerja, pilihan
karier.
• Seperti halnya profesi lain, misalnya guru,
ahli bangunan sipil, ahli pertanian, ahli
pengobatan, ahli listrik, ahli mesin dan
banyak keahlian lain bisa dipelajari melalui
sekolah, baik di tingkat SLTA maupun di
perguruan tinggi.
• Dengan demikian semua orang bisa menjadi
wirausaha sesuai dengan pilihan kerjanya
dan bisa mempelajarinya. YSP
Siapakah Wirausaha Itu?

• Seorang pemilik sekaligus pengelola usaha


(Owner manager)
• Seseorang yang memiliki usaha yang
kreatif.
• Seseorang yang memiliki usaha baru
• Seseorang yang memiliki usaha kecil

YSP
• Wirausaha umumnya dimulai dari kecil.
• Wirausaha kecil umumnya tidak
menerapkan ilmu manajemen.

YSP
Manajemen
• Manajemen adalah suatu proses mencapai
sasaran bersama dan melalui orang lain.
• Proses manajemen adalah suatu proses
merubah input menjadi output. Prosesnya
sendiri meliputi empat tahap yaitu
– perencanaan (planning),
– pengorganisasian (organizing),
– pelaksanaan (actuating) dan
– pengendalian (controlling).

YSP
Wirausaha modern
• Perlu menyusun perencanaan untuk mencapai
sasaran yang secara sengaja telah ditentukan.
• Langkah berikutnya adalah pengorganisasian
yaitu menetapkan orang yang bertugas untuk
mengerjakan pekerjaan yang telah dibagi bagi.
• Langkah yang paling penting adalah
pelaksanaan, sehingga segala sesuatu yang
telah ditulis dan direncanakan dilaksanakan.
• Terakhir adalah pengendalian, yaitu
membandingkan pelaksanaan dengan hasil. Bila
terjadi penyimpangan perlu segera dilakukan
perbaikan perbaikan.

YSP
Wirausaha Tanpa Manajemen
• Wirausaha mengerjakan semua hal dari
pembelian bahan (input) mengerjakan
pelaksanaan (proses) dan mengontrol
hasil (output).
• Dalam hal ini wirausaha kurang
menerapkan proses pengorganisasian,
yaitu mendelegasikan atau memberikan
tugas pada orang lain.

YSP
Wirausaha tanpa perencanaan
• Umumnya wirausaha lebih banyak
membelanjakan barang yang kurang perlu dalam
jumlah banyak karena mengejar diskon,
sedangkan kepastian penjualan tidak ada.
• Wirausaha banyak melakukan renovasi tempat
usaha, sehingga kehabisan modal kerja.
• Kurang perencanaan bisa disebabkan kurang
pengetahuan dari wirausaha, atau sikap
emosional lebih menonjol, sehingga, tindakan
yang dilakukan tanpa perencanaan.

YSP
Wirausaha tanpa tujuan yang jelas
• Sering wirausaha ini latah atau ikut
ikutan tanpa memperhitungkan dengan
masak terhadap aspek pasar dan
kejenuhan.
• Bila pisang goreng laris, wirausaha ini
segera meniru berjualan pisang goreng.
Bila singkong keju yang laku, ikut juga
berjualan singkong keju dan seterusnya.

YSP
Apa keuntungan menjadi
wirausaha?
 Mengendalikan nasib sendiri. Wirausaha adalah
pemilik suatu perusahaan meskipun pada
awalnya kecil, pemilik menjadi pengambil
keputusan sendiri. Nasib ditentukan sendiri
dari hasil keputusannya.
 Dengan demikian berbeda dengan karyawan,
meskipun bekerja diperusahaan besar,
keputusan berasal dari p[ihak lain, terutama
atasannya.

YSP
 Kesempatan melakukan perubahan.
 Perubahan bisa diputuskan sendiri, tidak
perlu persetujuan atasan atau perubahan
peraturan perusahaan yang ditentukan
dari manajemen.
 Semua hal termasuk keputusan untuk
melakukan perubahan untuk memajukan
usaha, atau melakukan inovasi dan
pembaharuan dapat diputuskan

YSP
 Memanfaatkan potensi diri sepenuhnya.
 Dalam perusahaan sering kemampuan diri
tidak dapat terwujutkan, sehingga
menjadi potensi saja.
 Menjadi wirausaha seluruh potensi dan
kemampuan dapat diwujutkan.

YSP
 Memanfaatkan peluang dan meraih
keuntungan sesuai yang diinginkan.
 Besar keuntungan yang diperoleh dari
penjualan, kesemuanya direncanakan dan
dijalankan sendiri.

YSP
 Peranannya diakui oleh masyarakat sekitar,
 Dulu menjadi wirausaha, mungkin juga sekarang,
masih ada pendapat bahwa wirausaha tidak
memiliki prospek.
 Berhubung sempitnya lapangan pekerjaan,
banyaknya PHK (pemutusan Hubungan Kerja)
karena krisis ekonomi, baik krisis global maupun
local, maka seseorang menjadi wirausaha
menjadi sangat dihargai.
 Banyak orang sukses menjadi wirausaha,
bahkan jadi konglomerat, yaitu memiliki banyak
usaha besar sekaligus.

YSP
 Melakukan hal yang paling disukai.
 Kerja dikantor sering ditempatkan pada
bagian pekerjaan yang tidak disukai,
menjadi wirausaha dapat memilih jenis
usaha yang disukai.
 Bisa sesuai hobi atau kesenangan, tidak
semata mata dilihat dari peluang saja.

YSP
Apa kekurangan menjadi
wirausaha?
 Pendapatan tidak pasti.
 Wirausaha pendapatannya memang tidak pasti.
Hal ini sebetulnya berkaitan dengan pengaturan
dari pendapatan yang diinginkan.
 Pada saat ini, banyak pekerjaan yang memberi
gaji yang tidak pasti. Karyawan digaji dari
prosentase keuntungan, atau prosentase
penjualan yang dihasilkan, kalau penjualan
tinggi pendapatan tinggi, kalau penjualan
sedikit, pendapatan ikut turun.
 Ada karyawan kontrak, habis kontrak harus
keluar
YSP
 Risiko rugi.
 Risiko ini memang selalu ada, sehingga
perencanaan yang baik perlu dilakukan.
 Tabungan adalah kunci utama, sewaktu
memperoleh keuntungan, sebagian perlu
ditabung, yang akan digunakan sewaktu
perusahaan karena suatu hal mengalami
kerugian.

YSP
 Kerja lama tidak mengenal waktu.
 Semakin banyak kerjanya, untungnya
semakin besar.
 Kerja keras, kerja lembur juga dialami
oleh karyawan.
 Sekarang ini banyak sekali yang setiap
hari kerja lembur sampai malam, dengan
status tetap sebagai karyawan.

YSP
 Perlu perjuangan sebelum mapan.
 Hal ini dialami juga oleh karyawan baru,
selalu ada perjuangan dimana mana.

YSP
 Tanggung jawab penuh.
 Hal ini adalah justru yang paling disukai
oleh wirausaha. Karena dirinya adalah
pemegang keputusan.
 Karyawan pada saat ini juga dibebani
tanggung jawab yang besar terhadap
produktivitas dan keuntungan
perusahaan. Kinerja karyawan terus
menerus diawasi dan dinilai setiap
semester atau setiap tahun oleh atasan.
YSP
• Menjadi wirausaha adalah menerapkan
kegiatan yang luhur bagi penyerapan
tenaga kerja, disamping tujuan utama
memperoleh keuntungan bagi diri dan
keluarganya.

YSP
Dianjurkan menjadi wirausaha bagi:
• Anak muda yang memiliki ketrampilan
khusus misalnya perbengkelan, masak,
ahli membangun rumah, salon dan
sebagainya agar membuka usaha.
• Anak muda yang masih sekolah agar
mengembangkan hobi atau kesenangan
agar bisa dipakai modal untuk mandiri,
baik saat ini sewaktu belajar maupun
kelak nanti setelah lulus sekolah.

YSP
• Para pengangguran, yang berusaha mencari
pekerjaan, dianjurkan untuk berwirausaha.
• Ibu rumah tangga yang tidak bekerja dirumah,
agar berwirausaha dirumah sehingga dapat
membantu suami menambah penghasilan dan
tidak meninggalkan kewajiban keluarga karena
melakukan bisnis dirumah.
• Orang orang yang memang bercita cita menjadi
wirausaha

YSP
Latihan
1. Apakah tujuan utama berwirausaha?
2. Sebutkan proses manajemen yang
diperlukan oleh seorang wirausaha.
3. Apakah hobi dan ketrampilan merupakan
modal wirausaha? Berikan contoh

YSP
YSP
YSP

Вам также может понравиться