Вы находитесь на странице: 1из 25

Analisis Kesalahan Berbahasa

Bahasa Indonesia

Created by :

Arifyanto Refani (17101000)


Mohamad Faizal Satrio Nugroho (17101065)
Gunawan Ariyoga (171010XX)
Vina Vauziah (171010XX)
PENGERTIAN

KATEGORI
KESALAHAN
PENGERTIAN
SUMBER
KESALAHAN KATEGORI
KESALAHAN
TUJUAN
ANALISIS SUMBER
KESALAHAN
METODE
ANALISIS
TUJUAN ANALISIS

METODE ANALISIS
PENGERTIAN MENURUT AHLI

PENGERTIAN 1. Crystal (dalam Pateda,1989:32)

KATEGORI
KESALAHAN suatu teknik untuk
mengidentifikasikan,mengklasifika
SUMBER sikan, dan menginterpretasikan
KESALAHAN secara sistematis kesalahan-
kesalahan yang dibuat siswa yang
TUJUAN
sedang belajar bahasa kedua atau
ANALISIS
bahasa asing dengan
METODE menggunakan teori-teori dan
ANALISIS prosedur-prosedur berdasarkan
linguistik.
PENGERTIAN MENURUT AHLI

PENGERTIAN 2. Tarigan (1990:68)

KATEGORI
Suatu proses kerja yang
KESALAHAN
digunakan oleh para guru dan
SUMBER peneliti bahasa dengan langkah-
KESALAHAN langkah pengumpulan data,
pengidentifikasian kesalahan yang
TUJUAN terdapat di dalam data, penjelasan
ANALISIS kesalahan kesalahan tersebut,
pengklasifikasian kesalahan itu
METODE berdasarkan penyebabnya, serta
ANALISIS pengevaluasian taraf keseriusan
kesalahan itu
PENGERTIAN MENURUT AHLI

PENGERTIAN 3. Corder

KATEGORI
KESALAHAN pelanggaran terhadap kode
bahasa (breanchas of code).
SUMBER Pelanggaran terhadap kode ini
KESALAHAN bukanlah hal yang bersifat fisik semata-
mata, melainkan merupakan tanda
TUJUAN akan kurang sempurnanya
ANALISIS pengetahuan dan penguasaan
terhadap kode.
METODE
ANALISIS
KATEGORI KESALAHAN

PENGERTIAN
Kategori kesalahan berbahasa meliputi :
1. Taksonomi kategori linguistik membedakan kesalahan
KATEGORI berdasarkan komponen bahasa dan konsisten bahasa.
KESALAHAN

SUMBER
Berdasarkan komponen
KESALAHAN Berdasarkan konsisten
bahasa
bahasa
TUJUAN
1. Kesalahan tataran fonologi;
ANALISIS kesalahan terjadi pada tataran
2. Kesalahan tataran morfologi
pengunaan unsur-unsur
dan sintaksis;
METODE bahasa ketika dihubungkan
3. Kesalahan tataran semantik
ANALISIS dengan unsur bahasa lain
dan kata;
dalam satu bahasa.
4. Kesalahan tataran wacana;
KATEGORI KESALAHAN

PENGERTIAN
2. Taksonomi kategori strategi performasi, kesalahan didasarkan
kepada penyimpangan bahasa yang terjadi pada pemerolehan
KATEGORI dan pengajaran bahasa kedua(B2), ataran kesalahan bahasa dapat
KESALAHAN dibedakan menjadi 4(empat) kesalahan
1. Penanggalan (omission), penutur bahasa menanggalkan satu atau
SUMBER
lebih unsur-unsur bahasa yang diperlukan dalam suatu frase atau
KESALAHAN kalimat.
2. Penambahan (addition), penutur bahasa menambahkan satu atau
TUJUAN lebih unsur-unsur bahasa yang tidak diperlukan dalam satu frase
ANALISIS atau kalimat.
3. Kesalahan bentukan (misfromation), penutur membentuk suatu
METODE frase atau kalimat yang tidak sesuai kaidah bahasa itu.
ANALISIS 4. Kesalahan urutan (misordering), penutur menyusun atau
mengurutkan unsur-unsur bahasa dalam suatu konstruksi frase atau
kalimat di laur kaidah bahasa itu.
KATEGORI KESALAHAN

PENGERTIAN
3. Taksonomi komparatif, kesalahan dibedakan menjadi 3(tiga)
tataran kesalahan yaitu :
KATEGORI
KESALAHAN a) Kesalahan interingual disebut juga kesalahan interferensi, yakni:
kesalahan yang bersumber (akibat) dari pengaruh bahsa pertama(B1)
SUMBER terhadap Bahasa kedua.
KESALAHAN b) Kesalahan intralingual adalah kesalahan akibat perkembangan
kesalahan berbahasa bersumber dari penguasaan bahasa kedua (B2)
TUJUAN yang belum memadai.
c) Kesalahan unik adalah kesalahan bahasa yang tidak dapat
ANALISIS dideskripsikan berdasarkan tataran kesalahan interlingual dan
intralingual. Kesalahan ini tidak dapat dilacak dari B1 maupun B2.
METODE Misalnya: anak kecil yang mulai belajar berbicara dalam satu bahasa,
ANALISIS tidak sedikit tuturan (kata frase atau kailmat) yang tidak dapat
dijelaskan dari B1 maupun B2.
KATEGORI KESALAHAN

PENGERTIAN
4. Taksonomi kategori efek komunikasi , kesalahan bahasa dapat
dibedakan menjadi :
KATEGORI
KESALAHAN a) Kesalahan lokal adalah kesalahan konstruksi kalimat yang
ditanggalkan (dihilangkan) salah satu unsurnya. Akibatnya
SUMBER proses komunikasi terganggu. Misalnya : penutur
KESALAHAN menggunakan kalimat atau tuturan janggal atau “nyeleneh”
saat berkomunikasi.
TUJUAN b) Kesalahan bahasa global adalah tataran kesalahan bahasa
ANALISIS yang menyebabkan seluruh tututran atau isi yang dipesankan
dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis, menjadi tidak
METODE
dapat dipahami. Akibat frase ataupun kalimat yang
ANALISIS
digunakan oleh penutur berada diluar kaidah bahasa
manapun baik B1 maupun B2.
SUMBER KESALAHAN

PENGERTIAN
1) Analisis Kesalahan Fonologi
Fonologi merupakan salah satu cabang dalam ilmu
KATEGORI
bahasa yang membahas bunyi bahasa yang digunakan dalam
KESALAHAN
proses berkomunikasi dengan orang lain. Bunyi bahasa yang
SUMBER dimaksud meliputi bunyi vokal, seperti: a, i, u, e, o, e, bunyi
KESALAHAN konsonan seperti: k, l, m, dan sebagainya, dan bunyi diftong
seperti: au, o, dan ai.
TUJUAN
a) Pelafalan fonem /n/ diubah menjadi /ng/
ANALISIS
Contoh yang lain:
METODE Ikan dilafalkan /ikang/ semestinya /ikan/
ANALISIS Taman dilafalkan /tamang/ semestinya /taman/
SUMBER KESALAHAN

PENGERTIAN
b) Pelafalan fonem /t/ pada akhir kata diubah menjadi /’/
KATEGORI Contohnya:
KESALAHAN Cepat dilafalkan /cepa’/ semestinya /cepat/
Hormat dilafalkan /horma’/ semestinya /hormat/
SUMBER
KESALAHAN c) Pelafalan fonem /e/ diubah menjadi /E/
Contoh yang lain:
TUJUAN Kalender dilafalkan /kalEndEr/ semestinya /kalEnder/
ANALISIS Liter dilafalkan /litEr/ semestinya /liter/

METODE d) Pelafalan fonem /E/ diubah menjadi /e/


ANALISIS Contoh yang lain:
Sukses dilafalkan /sukses/ semestinya /suksEs/
Lengah dilafalkan /lEngah/ semestinya /lEngah/
SUMBER KESALAHAN

PENGERTIAN
e) Pelafalan Fonem /u/ pada kata juang seharusnya dilafalkan /u/
bukan /o/
KATEGORI Contohnya:
KESALAHAN Hakikat dilafalkan /hakEkat/ semestinya /hakikat/
nasihat dilafalkan /nasEhat/ semestinya /nasihat/
SUMBER
KESALAHAN f) Pelafalan fonem /i/ diubah menjadi /E/ Fonem /i/
Contoh yang lain:
TUJUAN Santai dilafalkan /santEi/santE/ semestinya /santai/
ANALISIS Pantai dilafalkan /pantEi/pantE/ semestinya /pantai/

METODE g) Pelafalan fonem /g/ pada akhir kata diubah menjadi /h/ atau /ji/
ANALISIS Contoh yang lain:
Idiologi dilafalkan /idiolohi/atau/idioloji/ semestinya /Ideologi/
Morfologi dilafalkan /morfolohi/atau/morfoloji/ semestinya /morfologi/
SUMBER KESALAHAN

PENGERTIAN
h) Pelafalan fonem /h/ dihilangkan / / Fonem /h/
Contohnya:
KATEGORI Hijau dilafalkan /ijau/ semestinya /hijau/
KESALAHAN Pahit dilafalkan /pait/ semestinya /pahit/
SUMBER
i) Penambahan fonem /h/ pada awal atau akhir kata
KESALAHAN
Contoh yang lain:
Imbau dilafalkan /himbau/ semestinya /imbau/
TUJUAN
Silakan dilafalkan /silahkan/ semestinya /silakan/
ANALISIS
j) Pelafalan fonem /f/ diubah menjadi /p/
METODE
Contoh yang lain:
ANALISIS
Aktif dilafalkan /aktip/ semestinya /aktif/
Kreatif dilafalkan /kreatip/ semestinya /kreatif/
SUMBER KESALAHAN

PENGERTIAN
k) Pelafalan fonem /z/ diucapkan /j/ atau /s/
Contohnya:
KATEGORI Zaman dilafalkan /saman/jaman/ semestinya /zaman/
KESALAHAN Ijazah dilafalkan /ijasah/ ijajah/ semestinya /ijazah/
SUMBER
l) Pelafalan /kh/ diganti menjadi /h/
KESALAHAN
Contoh yang lain:
Khutbah dilafalkan /hutbah/ semestinya /khutbah/
TUJUAN
Khusyuk dilafalkan /husyuk/ semestinya /khusyuk/
ANALISIS
m) Pelafalan fonem /ai/ dilafalkan /E/ atau /Ei/
METODE
Contoh yang lain:
ANALISIS
Santai dilafalkan /santEi/santE/ semestinya /santai/
Pantai dilafalkan /pantEi/pantE/ semestinya /pantai/
SUMBER KESALAHAN

PENGERTIAN 2) Analisis Kesalahan Morfologi


Morfologi adalah ilmu bahasa yang mebicarakan morfem
KATEGORI dan bagaimana morfem itu dibentuk menjadi sebuah kata”.
KESALAHAN Morfem terbagi atas tiga macam yaitu morfem bebas seperti
makan, minum, dan lain-lain, morfem terikat seperti ber-ber, -
SUMBER kan, dan lain sebagainya, morfem unik, misalnya juang, tawa,
KESALAHAN dan sebagainya.
A. Kesalahan Bidang Afiksasi
TUJUAN
ANALISIS 1. Afik yang luluh, tidak diluluhkan
Kaidah afiksasi awalan meN- manakala memasuki kata
METODE dasar t, s, k, p harus luluh menjadi men-, meny-, meng-,
ANALISIS dan mem- ,Contohnya:
Mentabrak seharusnya menabrak
mempahat seharusnya memahat
SUMBER KESALAHAN

PENGERTIAN
2. Afiks yang tidak luluh,
KATEGORI diluluhkan Afiks meN- memasuki kata asal atau kata dasar
KESALAHAN yang dimulai huruf kluster seperti transmigrasi dan
presentasi,Contohnya:
SUMBER Menerasmigrasikan seharusnya mentransmigraskan
KESALAHAN memerotes seharusnya memprotes

TUJUAN 3. Morf men- disingkat n,


ANALISIS Bentuk narik merupakan salah satu contoh kata dasar dari
sekian kata dasar yang nonbaku. Kata dasar tersebut muncul
METODE dari pengaruh kesalahan afiksasi,Contohnya:
ANALISIS natap seharusnya menatap
nangis seharusnya menangis
SUMBER KESALAHAN

PENGERTIAN
4. Morf meny- disingkat ny,,
KATEGORI misalnya: Bentuk kata nyampakan, bukanlah kata dasar yang
KESALAHAN baku. Kata dasar tersebut muncul dari pengaruh kesalahan
afiksasi. ,Contohnya:
SUMBER Nyapu seharusnya menyapu
KESALAHAN nyisir seharusnya menyisir

TUJUAN 5. Morf meng disingkat ng,


ANALISIS Kata berimbuhan seperti ngoreksi bukanlah kata berimbuhan
yang baku. Kata berimbuhan tersebut muncul dari pengaruh
METODE kesalahan afiksasi alomorf meng-. .Contohnya:
ANALISIS ngarang seharusnya mengarang
ngantuk seharusnya mengantuk
SUMBER KESALAHAN

PENGERTIAN
3) Analisis Kesalahan Sintaksis
KATEGORI Sintaksis adalah salah satu cabang dari tatabahasa yang
KESALAHAN membicarakan struktur kalimat, klausa, dan frasa. Frasa adalah
satuan tatabahasa yang tidak melampaui batas fungsi subjek
SUMBER atau predikat (Ramlan, 1978).
KESALAHAN
1. Kesalahan Bidang Frasa
TUJUAN a) Pengunaan kata depan tidak tepat
ANALISIS Beberapa frasa preposisional yang tidak tepat karena
mengunakan kata depan yang tidak sesuai.Contohnya:
METODE di masa itu seharusnya pada masa itu
ANALISIS di waktu itu seharusnya pada waktu itu
SUMBER KESALAHAN

PENGERTIAN
b) Penyusunan frasa yang salah
KATEGORI struktur Sejumlah frasa kerja yang salah karena strukturnya
KESALAHAN yang tidak tepat karena kata keterangan atau modalitas
terdapat sesudah kata kerja. Misalnya:
SUMBER belajar sudah seharusnya sudah belajar
KESALAHAN makan sudah seharusnya sudah makan

TUJUAN c) Penambahan yang dalam frasa benda (B+S) F


ANALISIS rasa benda yang berstruktur kata benda + kata sifat tidak
diantarai kata penghubung yang. Misalnya:
METODE guru yang professional seharusnya guru profesional
ANALISIS Anak yang saleh seharusnya anak saleh
SUMBER KESALAHAN

PENGERTIAN
4) Analisis Kesalahan Semantik
KATEGORI Semantik adalah salah satu cabang ilmu bahasa yang
KESALAHAN menyelidiki seluk beluk makna suatu kata dan perkembangan
maknanya secara berkesinambungan .
SUMBER
KESALAHAN a) Adanya penerapan gejala hiperkoret
Gejala hiperkoret adalah suatu bentuk yang sudah betul lalu
TUJUAN dibetul-betulkan ahli akhirnya menjadi salah. Misalnya:
ANALISIS 1. /E/ diganti /e/
Kata dekan diganti menjadi dEkan, padahal kedua kata itu
METODE berbeda maknanya, dEkan ‘pimpinan fakultas’, sedang
ANALISIS dekan ‘ulat’.
- Adikku menjadi dEkan FIP UNM.
- Pepaya itu banyak dekannya.
SUMBER KESALAHAN

PENGERTIAN

KATEGORI
KESALAHAN

SUMBER
KESALAHAN b) Gejala pleonasme
Yang dimaksudkan gejalan pleonasme adalah suatu penggunaan
TUJUAN unsur-unsur bahasa secara berlebihan, misalnya,
ANALISIS - Lukisanmu sangat indah sekali
→ seharusnya Lukisanmu sangat indah atau indah sekali
METODE - Dia bekerja demi untuk keluarganya.
ANALISIS → Seharusnya Dia bekerja demi keluarganya, atau untuk
keluarganya
TUJUAN ANALISIS

PENGERTIAN
Berbahasa Penyebab
KATEGORI kesalahan berbahasa adalah kontak
KESALAHAN bahasa yang terjadi dalam diri
dwibahasawan yang menyebabkan
SUMBER saling pengaruh antara unsur-unsur
KESALAHAN bahasa itu (B1 B2).

TUJUAN Analisis kesalahan berbahasa ditujukan


ANALISIS untuk mendiskripsikan fenomena kesalahan
berbahasa kedua akibat adanya interferensi bahasa
METODE pertama yang terjadi pada perilaku bahasa
ANALISIS pembelajar bahasa.
METODE ANALISIS

PENGERTIAN
Analisis kesalahan
KATEGORI berbahasa adalah suatu prosedur
KESALAHAN kerja. Sebagai suatu prosedur kerja
atau metode, analisis kesalahan
SUMBER berbahasa memiliki langkah-langkah
KESALAHAN kerja tertentu.
Tarigan (1997) mengajukan modifikasi langkah-langkah
TUJUAN
analisis kesalahan berbahasa sebagai berikut:
ANALISIS
a) Mengumpulkan data kesalalahan berbahasa yang dibuat
METODE oleh siswa
ANALISIS b) Mengidentifikasi kesalahan berdasarkan tataran
kebahasaan misalnya: kesalahan fonologi, morfologi,
sintaksis, wacana dan sintaksis.
METODE ANALISIS

PENGERTIAN
c) Memperingkat atau atau merangking kesalahan.
d) Menjelaskan keadaan. Menjelaskan apa yang salah,
KATEGORI
penyebab kesalahan, dan cara memperbaikinya.
KESALAHAN
e) Memprediksi tataran kebahasaan yang rawan kesalahan.
SUMBER f) Mengoreksi kesalahan. Memperbaiki kesalahan yang ada,
KESALAHAN mencari cara yang tepat untuk mengurangi dan kalau dapat
menghilangkan kesalahan itu.
TUJUAN
ANALISIS

METODE
ANALISIS
PENGERTIAN

KATEGORI
KESALAHAN

SUMBER
KESALAHAN
Terima Kasih
TUJUAN
ANALISIS

METODE
ANALISIS

Вам также может понравиться