Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Artificial Lift
Seiring dengan diproduksikannya hidrokarbon dari reservoir, maka
akan terjadi penurunan TEKANAN Reservoir.
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Gas Lift
GAS LIFT
Adalah metode pengangkatan fluida dari lubang sumur dengan cara
menginjeksikan gas yang bertekanan relatif tinggi ke dalam kolom
fluidanya.
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Gas Lift
SKEMA SUMUR GASLIFT
Minyak
SCRUBBER
Katup Operasi
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Gas Lift
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Gas Lift
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Gas Lift
1. Continuous Gas Lift
Dalam continuous flow gas lift, volume yang kontinyu dari gas
bertekanan tinggi diinjeksikan ke dalam tubing sehingga gradien
tekanan fluida dalam tubing menjadi turun.
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Gas Lift
2. Intermitent Gas Lift
Intermittent flow gas lift digunakan pada sumur-sumur dengan
volume fluida rendah atau yang mempunyai Productivity Index (PI)
dan Ps rendah
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Peralatan Permukaan Gas Lift
Peralatan Permukaan Gas Lift
1. Well Head
2. X Mass Tree
3. Kompresor Gas
4. Stasiun Distribusi (Gas Line)
5. Peralatan Kontrol
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Peralatan Permukaan Gas Lift
Peralatan Permukaan Gas Lift
Stasiun Distribusi
Dalam menyalurkan gas injeksi dari kompressor ke sumur terdapat
beberapa cara, antara lain :
Kelemahan :
Distribusi tekanan dari kompresor kurang optimal, karena
kebutuhan gas yang tidak sama untuk setiap sumur.
Pemakaian pipa transport gas yang lebih panjang sehingga tidak
ekonomis.
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Peralatan Permukaan Gas Lift
Peralatan Permukaan Gas Lift
Sistem Distribusi dengan Pipa Induk
Lebih ekonomis karena panjang pipa dapat diperkecil, tetapi adanya
hubungan langsung antara satu sumur dengan sumur lainnya, jika
salah satu sumur sedang diinjeksikan gas maka sumur lain sumur lain
bisa terpengaruh.
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Peralatan Permukaan Gas Lift
Kompresor Gas
Kompresor Gas
Kompresor Gas
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Peralatan Permukaan Gas Lift
Peralatan Kontrol
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Peralatan Bawah Permukaan Gas Lift
Secara umum pemakaian katub gas lift berfungsi :
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Peralatan Bawah Permukaan Gas Lift
Pb Pb
Dome Dome
Chevron Chevron
Packing Packing
Stack Stack
Bellows Bellows
Pc Square Edged
Seat Pc
Stem Tip (Ball)
Square Edged
Seat
Pt
Chevron Chevron
Packing Pt Packing
Stack Stack
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Peralatan Bawah Permukaan Gas Lift
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Peralatan Bawah Permukaan Gas Lift
3. Fluid operated valve
Katup ini konstruksinya hampir sama dengan casing pressure
operated valve, tetapi tekanan tubing bekerja pada permukaan
bagian valve yang lebih luas, sedangkan tekanan casing bekerja
pada permukaan yang lebih kecil.
4. Combination valve
Valve ini juga disebut fluid open-pressure closed valve. Valve ini
membutuhkan penambahan tekanan fluid untuk membuka dan
pengurangan tekanan casing atau tekanan tubing untuk menutup.
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Instalasi Gas Lift
Instalasi Gas Lift
Dalam menentukan tipe instalasi (apakah Contiuous atau Intermitent)
harus didasarkan pada kemampuan sumur untuk diproduksikan, yaitu
tekanan dasar sumur dan Productivity Index (PI), yang secara grafis
digambarkan dalam kurva IPR
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Instalasi Gas Lift
Instalasi Terbuka (Open Installations)
Pada installasi ini tubing dipasang tanpa packer dan standing valve. Tipe
ini baik untuk continuous gas lift, dimana packer tidak dipasang dengan
suatu alasan seperti gas tidak dapat menyembur di sekitar tubing. Jika
instalasi ini digunakan pada intermittent gas lift maka pada saat shut-
down time fluida akan ke annulus casing
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Instalasi Gas Lift
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Gas Lift
Perencanaan Gas Lift
Perencanaan instalasi gas lift yang umum akan berdasarkan prinsip-
prinsip di bawah ini :
1. Valve sebagai titik injeksi atau biasa disebut operating valve harus
diletakkan sedalam mungkin sesuai dengan tekanan injeksi gas yang
tersedia, rate gas dan produksi minyak/liquid yang diinginkan.
2. Sedangkan valve-valve yang bertindak sebagai unloading hanya
merupakan sarana menuju operating valve. Unloading valve dalam
keadaan normal harus selalu tertutup, sehingga hanya satu valve
saja yang terbuka yaitu operating valve.
3. Semua valve diset di permukaan pada temperatur 60oF, tekanan
setting ini dikoreksi terhadap temperatur sesungguhnya di dalam
sumur.
4. Operating valve harus yang paling dalam.
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Continuous Gas Lift
Perencanaan Continuous Gas Lift
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Continuous Gas Lift
Perencanaan continuous gas lift meliputi :
a. Penentuan titik injeksi
b. Spasi katup
c. Jumlah gas yang diinjeksikan
d. Tekanan operasi valve sebelum valve di pasang
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Continuous Gas Lift
a. Penentuan titik injeksi
Titik perpotongan antara garis gradient tekanan alir dasar sumur di bawah
titik injeksi dengan garis gradient tekanan gas injeksi di atas titik injeksi
merupakan titik keseimbangan, artinya tekanan di dalam tubing dan
annulus adalah sama (tidak terjadi aliran), agar terjadi aliran dari annulus
ke dalam tubing, maka titik keseimbangan harus dikurangi tekanannya
(sekitar 100 psi). Titik potong hasil perpotongan ini merupakan titik injeksi
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Continuous Gas Lift
d. Tentukan tekanan alir dasar sumur (Pwf) dengan cara mengurangi
SBHP dengan tekanan drawdown.
e. Plot Pwf pada kedalaman sumur/ tengah perforasi.
f. Dari titik Pwf plot gradient tekanan alir di bawah titik injeksi ke arah
atas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kurva gradien
tekanan alir yang sesuai dengan GLRf, atau dengan gradient tekanan
campuran yang dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan :
Gfmix = Gradient tekanan campuran
Gfo = Gradient tekanan minyak = SGo (< 0.433)
Gfw = Gradient tekanan air = SGw (0.433)
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Continuous Gas Lift
g. Plot titik tekanan kick off (Pko) dimana Pko yang besarnya 50 psi lebih
rendah dari tekanan kick off yang tersedia (Pko = Pko - 50) dan
tekanan operasi (Pso) yang besarnya 100 psi lebih rendah dari
tekanan operasi yang tersedia (Pso = Pso – 100) pada kedalaman 0
(di permukaan)
h. Dari titik Pso, tarik garis ke bawah sampai memotong garis gradient
tekanan alir di bawah titik injeksi dengan memperhitungkan gradient
gas injeksi. Gradient gas injeksi dapat diperoleh dengan
menggunakan Weight of Gas Colomn Chart (Gambar 4.14 dan
Gambar 4.15). Titik potong ini merupakan titik keseimbangan antara
tekanan tubing dan annulus atau Point of Balance (POB).
i. Tentukan Point of Injection (POI) yang besarnya 100 psi lebih kecil
dari POB (POI = POB – 100 psi) pada kurva gradient tekanan alir.
j. Plot tekanan kepala sumur (Pwh) pada kedalaman 0 (di permukaan)
k. Dari titik Pwh , plot gradient tekanan alir di atas titik injeksi dengan
menghubungkan POI dengan Pwf. Dengan menggunakan kurva
gradient tekanan alir yang sesuai, kurva ini akan menunjukkan
perbandingan gas cairan (GLR) total.
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Continuous Gas Lift
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Continuous Gas Lift
a.2. Penentuan Jumlah Gas Injeksi
Syarat utama yang harus dipenuhi gas injeksi :
• Jumlah /volume gas
• Tekanan jaringan
Keterangan :
qgi = Laju injeksi gas, scf/day
qt max = Laju produksi total maksimum, stb/day
GLRoptimum = Gas liquid ratio, scf/stb
GLRt = Gas liquid ratio total, scf/stb
GLRf = Gas liquid ratio formasi, scf/stb
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Continuous Gas Lift
Koreksi qgi pada temperatur titik injeksi :
q gi q gi correction
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Continuous Gas Lift
2. Tarik garis Kill Fluid Gradient dari Pwh sebesar 0.4 – 0.5 psi/ft hingga
memotong garis injeksi gas (Pko), dimana Pko = Pko – 50. Titik ini
merupakan kedalaman valve pertama (Dv1) atau valve yang paling
atas.
3. Untuk menentukan kedalaman valve kedua (2), (3),…dst, dapat
dilakukan beberapa cara, diantaranya :
a. Surface Opening Pressure (Pso) tetap
b. Surface Opening Pressure (so) berkurang 25 psi untuk setiap
valve.
I. Penentuan kedalaman valve dengan Pso tetap
1. Tarik garis horizontal dari Dv1 hingga memotong garis perencanaan
tubing.
2. Dari perpotongan garis perencanaan tubing dengan garis horizontal,
tarik garis sejajar dengan garis Kill Fluid Gradient sebesar 0.4 – 0.5
psi/ft hingga memotong garis Pso, dimana Pso = Pso – 100. Titik
potong tersebut merupakan kedalaman valve 2 (Dv2).
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Continuous Gas Lift
3. Lakukan langkah 1 dan 2 untuk Dv3, Dv4,..dst sampai pada
kedalaman katup yang lebih dalam dari titik injeksi (POI), sehingga
diperoleh :
valve (1)…….ft
valve (2)…….ft
dst
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Continuous Gas Lift
Valve no. Kedalaman Pso Dimana Pko = Pko - 50
1 Dv1 Pko
2 Dv2 Pko – 25
3 Dv3 Pko – 50
Keterangan :
Dv1, v2… = Kedalaman katup 1, 2, dst, ft
Pso1, Pso2… = Tekanan buka permukaan 1, 2, dst, psi
Pwh = Tekanan kepala sumur, psi
Gs = Gradient kill fluid, psi/ft
Gu = Gradient unloading, psi/ft
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Continuous Gas Lift
a.4. Penentuan Tekanan Buka Valve
1. Siapkan data penunjang seperti pada penentuan kedalaman katup.
2. Di bagian atas kanan pada grafik penentuan spasi katup buat skala
temperatur pada sumbu tekanan dan plot titik (Ts,0) dan (Td,D) dan
hubungkan titik tersebut.
3. Pada setiap katup yang didapat, baca :
a. Kedalaman katup (Dv)
b. Tentukan tekanan gas injeksi dalam casing (Pvo), yaitu :
- Untuk katup pertama Pvo1 dibaca dari garis gradient gas yang
dibuat mulai dari (Pko,0), sesuai dengan Dv1
- Untuk katup-katup berikutnya Pvo2 dst dibaca dari garis
gradient gas yang dibuat dari (Pso,0) sesuai dengan Dv2 dst.
c. Tekanan tubing (Pt) dibaca dari penentuan garis tekanan tubing.
d. Temperatur (Tv) dibaca pada garis gradient temperatur berturut-
turut Tv1, Tv2, dst sesuai dengan kedalaman masing-masing
katup Dv1, Dv2, dst.
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Artificial Lift – Perencanaan Continuous Gas Lift
4. Tentukan ukuran port setiap katup dengan menggunakan Gambar 4.18
dan Gambar 4.19
Cara menggunakan grafik tersebut adalah sebagai berikut :
a. Mulai dari Pvo (Upstream Pressure) dibuat garis tegak sampai
memotong garis Pt (DownStream Pressure).
b. Dari titik potong ini buat garis mendatar ke kiri.
c. Pada sumbu Gas Throughput (qgi), plot qgi koreksi ke bawah
sampai berpotongan dengan garis dari langkah 4b.
d. Ukuran port yang dipilih adalah titik potong dari langkah 4c. apabila
tidak tepat pada garis yang tersedia, tentukan ukuran port
berdasarkan garis terdekat.
5 Berdasarkan diameter luar tubing dan diameter dalam casing, pilih
ukuran katup. Ukuran yang tersedia adalah 1 dan 1.5 in.
6 Berdasarkan ukuran port dan ukuran katup, tentukan harga R dan 1 –
R untuk setiap katup, menurut persamaan :
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
Ap
R
Ab
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
8. Tentukan tekanan dome (pd) untuk setiap valve pada temperatur 60oF,
menurut persamaan :
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
WAKTU
KESEMPATAN USAHA
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009
“NODAL ANALYSIS” Oleh : Muchamad Yani AKAMIGAS Palembang : Semester – IV tahun 2009