Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
3
3/10/2019
Pengertian: Nilai-nilai/Etik, moral, etika
profesi & hukum
• Nilai adalah
1. Segala sesuatu tentang baik dan buruk.
2. Segala sesuatu yang menarik bagi manusia sebagai subyek.
3. Hasil seleksi pengaruh perilaku
4. Dalam KBBI: nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau
berguna bagi kemanusiaan; sesuatu yg menyempurnakan
manusia sesuai dengan hakikatnya.
Kesimpulan
Nilai adalah sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subyek,
menyangkut segala sesuatu yang baik dan buruk, sebagai abstraksi,
pandangan atau maksud dari berbagai pengalaman dengan seleksi
perilaku yang ketat, batasan ini bersifat universal.
Nilai adalah perasaan-perasaan tentang apa yang diinginkan atau yang
tidak diinginkan, tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh.
3/10/2019 4
Tingkatan nilai
Menurut Arnold Green, tingkatan nilai ada 3:
1. Perasaan (sentimen) yang abstrak
Perasaan dipakai sebagai suatu landasan bagi orang2
untuk membuat putusan dan sebagai standar untuk
tingkah laku.
2. Norma-norma moral
Norma-norma moral merupakan standar tingkah laku
berfungsi sebagai kerangka patokan dala berinteraksi.
3. Keakuan (kedirian)
Keakuan berperan dalam membentuk kepribadian
melalui proses pengalaman sosial.
3/10/2019 5
Berbagi nilai dan norma sebagai dasar
membangun sikap & perilaku tim kolaborasi antar
profesi
• Berbagi nilai dan norma: dalam proses pengembangan budaya
kerja, diperlukan nilai sebagai dasar dalam bersikap dan berperilaku
kerja tinggi untuk mewujudkan visi dan misi kelompok/rganisasi.
• Dalam berbagi nilai dan norma, tahapan yang harus dilalui:
– Saling menginformasikan nilai masing2 kelompok untuk
diketahui dan dicermati.
– Memilih, menentukan dan menyepakati nilai2 bersama dalam
tim kolaborasi.
– Menyepakati norma bersama dalam membangun sikap dan
perilaku bersama dalam tim kolaborasi.
• Kesepakatan dan komitmen mengimplementasikan nilai dan norma
bersama sebagai dasar berpikir, bersikap dan berperilaku dalam tim
kolaborasi
3/10/2019 6
Moral, Etika Profesi dan Hukum
• Moral =mos/more (Latin)berari tabiat, kesusilaan atau
kelakuan/perilaku.
• Moral: suatu ajaran tentang baik dan buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, yang
dapat tertulis atau tidak tertulis tentang bagaimana manusia harus
hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang baik.
• Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral
yang terdapat di antara sekelompok manusia.
• Norma moral memiliki bobot lebih tinggi daripada norma lain seperti
norma sopan santun dan norma hukum.
• Norma hukum biasanya berlaku menurut perundang-undangan.
• Moralitas merupakan keseluruhan norma, nilai dan sikap moral
seseorang atau sebuah masyarakat.
3/10/2019 7
Etika
Etik adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak; nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat.
Etik berhubungan erat dengan etika.
Etika adalah cabang filsafat yang membahas mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam
hidupnya.
Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk
dan entang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mngenai nilai
dan norma, moral yang menentukan perwujudan sikap dan
pola perilaku hidup manusia baik secara pribadi maupun
secara kelompok.
3/10/2019 8
Prinsip Etika Profesi
3/10/2019 10
Perbedaan Etika Profesi dan Hukum
3/10/2019 11
Etik antar profesi
Etika Profesi adalah suatu pelaksanaan atau tindakan dalam melaksanakan
pekerjaan khusus yang memilki otoritas yang diberikan kepada seseorang
atas dasar keahlian khususnya yang dianggap baik dan benar menurut
kaidah2 keilmuannya.
Kode Etik Profesi adalah suatu aturan moral atau etik yang menjadi
landasan yang harus dipatuhi oleh para profesional dalam melakukan
otoritasnya. Aturan moral atau etik terhadap masyarakat umum, terhadap
dirinya sendiri dan hubungannya dengan sesama profesi serta terhadap
klien yang dilayani.
Etik profesi dapat dikatakan sebagai kumpulan asas atau nilai yang
berkaitan dengan akhlak (perilaku) yang penting dan berguna bagi
kemanusiaan, yang benar dan salah menurut suatu profesi,serta berkaitan
dengan hak dan kewajiban anggota profesi tersebut sesuai dengan hakikat
profesi tersebut.
Etik antar profesi dapat diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai yang
berkaitan dengan akhlak yang benar dan salah, hak dan kewajiban setiap
anggota dalam berinteraksi dengan profesi lain.
3/10/2019 12
Etik antar profesi
Pendidikan antar profesi perlu memberi pemahaman kepada mahasiswa
calon tenaga kesehatan tentang nilai-nilai dan etika profesi kesehatan
lain, sehingga dapat mengakui bahwa setiap profesi memiliki nilai-nilai/
etik yang bernilai sama dan penting untuk kepentingan masyarakat
pengguna pelayanan kesehatan (WHO, 2010).
Nilai-nilai/ etik antar profesi harus berorientasi pada pasien, baik individu,
keluarga, dan komunitas.
Nilai-nilai/etik antar profesi tersebut diharapkan dapat mengantarkan
pasien pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan secara
keseluruhan, pencegahan penyakit, perawatan yang komprehensif,
rehabilitasi pasien, dan memfasilitasi perawatan yang efektif pada tahap
terminal, dengan biaya yang terjangkau.
Pemahaman terhadap etik profesi lain diperlukan bagi anggota profesi
yang akan berkolaborasi dalam mengambil keputusan saat menghadapi
dan menyelesaikan masalah etik (Newman dan Britten, 2014).
3/10/2019 13
Nilai-nilai/Etik dalam profesi kesehatan
3/10/2019 14
Autonomy, Beneficiency, Nonmaleficence
1. Autonomy
Otonomi mengacu pada hak seseorang untuk membuat keputusan sendiri.
Menghargai prinsip otonomi berarti bahwa setiap tenaga kesehatan harus
memperhatikan dan menghargai hak klien untuk memilih dan memutuskan
pilihan. Akan tetapi, dalam pemilihan keputusan tersebut, klien juga berhak
untuk mendapatkan informasi yang tepat dan lengkap terkait kondisi dan
perencanaan kesehatannya (informed), sehingga klien menyetujui untuk
melakukan atau memilih keputusannya tersebut (consent). Contohnya dalam
prosedur pembedahan atau partisipasi dalam penelitian.
2. Beneficiency
BerSunday, March 10, 2019arti melakukan yang baik, atau bermanfaat. Setiap
tenaga kesehatan harus melakukan tindakan yang baik atau bermanfaat bagi
klien.
3. Nonmaleficence
Berarti tidak membahayakan. Setiap tindakan oleh tenaga kesehatan yang
diberikan kepada klien tidak membahayakan dan tidak menempatkan
seseorang pada keadaan bahaya. Untuk memenuhi prinsip ini, setiap tenaga
3/10/2019kesehatan perlu memahami dan telah teruji memenuhi prinsip-prinsip 15
keamanan pasien (patient safety) dalam melakukan setiap tindakan kepada
Justice, Fidelity, Veracity
4. Justice
Setiap tenaga kesehatan harus memperhatikan dan menerapkan prinsip
keadilan dalam memberi pelayanan kesehatan. Tidak membeda-bedakan
klien berdasarkan suku, agama, ras, hubungan keluarga, dan status sosial
ekonomi di masyarakat.
5. Fidelity
Berarti berupaya untuk memenuhi perjanjian dan janji. Janji atau kontrak
dengan klien harus dipenuhi dan tenaga kesehatan tidak boleh
mengingkari janji yang telah diucapkan atau membohongi klien.
6. Veracity
Berman, Snyder, dan Frandsen (2016) menambahkan prinsip ini selain lima
prinsip di atas. Veracity berarti menyampaikan kebenaran. Setiap tenaga
kesehatan harus menyampaikan dengan sebenarnya tentang kondisi klien,
risiko atau akibat dari suatu tindakan atau pengobatan yang diberikan
kepada klien.
3/10/2019 16
Nilai-nilai/ Etik masing-masing profesi
1. Setiap profesi memiliki nilai-nilai khas yang menandai
identitas suatu profesi yang sering disebut dengan kode
etik.
2. Nilai-nilai dalam etik kesehatan bisa menjadi bagian dari
nilai-nilai dalam etik profesinya, tetapi mungkin ada yang
tidak menjadi etik profesi tersebut.
3. Hal ini yang perlu dipelajari dan dipahami oleh semua
calon mahasiswa profesi untuk dapat menghargai dan
berkolaborasi dengan profesi lain.
4. Masing-masing profesi harus mengetahui dan
memahami nilai-nilai/ etik dalam kode etik profesinya
dan mengidentifikasi potensi konflik dan dilemma etik
yang mungkin muncul terkait nilai-nilai/etik profesinya.
3/10/2019 17
Nilai-nilai/ Etik dalam kolaborasi tim antar profesi
Kompetensi inti terkait dengan nilai-nilai/ etik antar profesi adalah sebagai
berikut:
1. Mendahulukan kepentingan pasien dan populasi di pusatpelayanan
kesehatan interprofessional.
2. Menghormati martabat dan privasi pasien dengan tetap
menjagakerahasiaan dalam penyampaian perawatan berbasis tim
3. Merangkul keragaman budaya dan perbedaan individu yang ciri
pasien, populasi, dan tim kesehatan.
4. Menghormati budaya yang unik, nilai-nilai, peran/tanggung jawab,
dankeahlian profesi kesehatan lainnya.
3/10/2019 18
Kompetensi inti terkait dengan nilai-nilai/ etik
antar profesi
5. Bekerja sama dengan mereka yang menerima perawatan,
mereka yang memberikan perawatan, dan lain-lain yang
berkontribusi atau mendukung pemberian pelayanan
pencegahan dan kesehatan.
6. Mengembangkan hubungan saling percaya dengan pasien,
keluarga, dan anggota tim lainnya.
7. Menunjukkan kode etik dan kualitas pelayanan yang berstandar
tinggi untuk berkontribusi dalam perawatan berbasis tim.
8. Mengelola dilema etika khusus untuk pasien
interprofessional/populasi berpusat situasi perawatan.
9. Bertindak dengan kejujuran dan integritas dalam hubungan
dengan pasien, keluarga, dan anggota tim lainnya.
10. Mempertahankan kompetensi dalam profesi sendiri yang
tepat untuk lingkup praktik yang dimaksud.
3/10/2019 19
Manfaat Nilai-Nilai/ Etik Antar profesi
3/10/2019 20
Prinsip Nilai-Nilai/ Etik Antar profesi
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
nilai-nilai/ etik antar profesi adalah dalam bekerja sama dengan
individu dari profesi lain, perlu memperhatikan:
Mempertahankan iklim saling menghormati dan nilai-nilai
bersama
Berfokus pada pasien (patient-centered)
Menghormati pasien, marrtabat, dan kerahasiaan pasien
Merangkul/ menghargai keragaman budaya
Menghormati budaya yang unik dan nilai-nilai, peran/
tanggung jawab, serta keahlian profesi lain dalam hubungan
antar profesi
1) Budi – Pekerti
2) Tiga tingkat nilai perbuatan
3) Realisasi perbuatan
3/10/2019 21
Strategi belajar yang memfasitasi pembelajaran
nilai-nilai/etik
3/10/2019 22
Exposure (coursework), Immersion (clinical experience)
Mastery (practice)
1) Exposure (coursework)
Model ini merupakan tahap awal dalam pembelajaran antar profesi pada
mahasiswa.Pada tahap ini mahasiswa dari berbagai profesi belajar bersama, tetapi
interaksi di antara mereka masih lebih sedikit dibanding tahap berikutnya.
3) Mastery (practice)
Model ini merupakan tahap yang paling kompleks dan lebih terintegratif, dan
melibatkan mahasiswa profesi yang telah memiliki pengalaman klinis sebelumnya.
Pembelajaran pada model ini menekankan pada penguasaan yang kuat terkait
identitas profesi(Charles, Bainbridge & Gilbert dalam Newman dan Britten, 2014).
3/10/2019 23
Model IPE
3/10/2019 24
Jenis-jenis pembelajaran berpusat pada
mahasiswa
• Proses pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di
tingkat diploma ke atas perlu memperhatikan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SNPT).
• Dalam permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 pasal 10 disebutkan
bahwa stardard proses pembelajaran yang merupakan kriteria
minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi
untuk mencapai capaian pembelajaran tertentu meliputi
karakteristik, perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, dan
beban belajar mahasiswa.
• Pembelajaran antar profesi akan lebih efektif menggunakan
pembelajaran berpusat pada mahasiswa.
• Karakteristik proses pembelajaran harus bersifat interaktif, holistic,
integrative, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan
berpusat pada mahasiswa.
3/10/2019 25
Jenis-jenis pembelajaran berpusat pada
mahasiswa
• Metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
menggunakan strategi belajar yang di dalamnya terdapat interaksi
antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar sesuai dengan
karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang
telah dirancang dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
• Metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswaada banyak
jenisnya: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran
kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek,
pembelajaran berbasis masalah, dan lain-lain.
• Setiap mata kuliah dapat menggunakan lebih dari satu metode
pembelajaran dalam RPS.
• Dalam pembelajaran etik antar profesi, dosen pengampu mata
kuliah ini dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran
sesuai dengan model pembelajaran seperti tampak pada gambar 1.
3/10/2019 26
Level kompetensi dan capaian
pembelajaran sesuai KKNI
• Capaian pembelajaran lulusan yang dirumuskan harus
memberi gambaran tentang isi materi pembelajaran
meliputi keluasan dan kedalaman materi.
• Capaian pembelajaran lulusan harus mengacu pada
deskripsi capaian pembelajaran dari Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sesuai dengan
level kompetensi.
3/10/2019 27
Gambar Definisi Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia
3/10/2019 28
Gambar Hubungan antara tingkat pendidikan, level
KKNI, dan pengembabagan karir.
3/10/2019 29
Tingkat Kemampuan Kerja Lulusan Tingkat
Pendidikan menurut KKNI
3/10/2019 30
Penguasaan Pengetahuan berdasarkan
Tingkat Pendidikan dan Level KKNI
3/10/2019 31
Sumber Pembelajaran Nilai-nilai/ Etik Antar
profesi
Sumber-sumber pembelajaran yang dapat digunakan dapat
bermacam-macam, bergantung pada kompetensi yang ingin
dicapai.
Penguasaan tentang konsep dan prinsip-prinsip terkait nilai-nilai/
etik antar profesi dapat menggunakan literatur buku ajar atau
literarur review dari jurnal ilmiah dan kuliah interaktif dengan pakar
terkait etik profesi terkait yang akan berkolaborasi.
Kasus-kasus dilematis yang membutuhkan analisis dan
pembahasan dari aspek nilai-nilai/ etik diperlukan untuk melatih
mahasiswa berpikir kritis dan memecahkan masalah dalam kasus
tersebut.
Praktik lapangan menggunakan metode pembelajaran
berdasarkan proyek (project-based learning) untuk menemukan
kasus-kasus yang membutuhkan analisis dan pembahasan secara
etik, membuat mahasiswa terpapar dengan kasus nyata yang ada
di lapangan dan dapat mencoba merumuskan pemecahan
masalahnya dengan berkolaborasi dengan mahasiswa dari profesi
3/10/2019 32
lain.
3/10/2019 33