Вы находитесь на странице: 1из 15

DESAIN INOVATIF

STASE KONSEP DASAR PROFESI (KDP)


RSUD AWS SAMARINDA RUANG ANGSOKA
“MENGATASI NYERI DENGAN AROMATERAPI LAVENDER”

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Latar Belakang
Setiap individu pasti pernah mengalami nyeri dalam tingkatan tertentu. Nyeri merupakan alasan
yang paling umum orang mencari perawatan kesehatan. Walaupun merupakan salah satu dari
gejala yang paling sering terjadi di bidang medis, nyeri merupakan salah satu yang paling sedikit
dipahami. Individu yang merasakan nyeri merasa menderita dan mencari upaya untuk
menghilangkannya.

Penanganan yang sering digunakan untuk menurunkan nyeri berupa penanganan farmakologi
dan non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat digunakan yaitu aromaterapi.
(Davood, 2016).

Beberapa studi telah menunjukkan aromaterapi efektif dalam menghilangkan rasa sakit atau
mengurangi penggunaan analgesik (Alireza et. Al, 2013; Rasool et. Al., 2013).
Tujuan

Penulisan program inovatif ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap

kasus kelolaan asuhan keperawatan dengan intervensi inovasi mengatasi nyeri


dengan aromaterapi lavender di Ruang Angsoka RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda.
Nyeri

Nyeri digambarkan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak


menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial. Sifat
nyeri tidak jelas; diketahui bahwa nyeri terdiri dari faktor fisik dan psikologis.
Selain itu, rasa sakit dan emosi telah terbukti memiliki jalur linguistik dan
neurologis yang sama (Tugba, 2016)
Intensitas nyeri
Skala (Verbal Descriptor Scale, VDS)
Skala Analog Visual (VAS)

Skala Penilaian Numerik (NRS) Skala Nyeri Wajah


Aromaterapi

Aromatherapy merupakan terapi komplementer dalam praktek keperawatan


dan menggunakan minyak esensial dari bau harum tumbuhan untuk
mengurangi masalah kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup. Bau
berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti analgesik. Bau yang
menyenangkan akan menstimulasi thalamus untuk mengeluarkan enkefalin
yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan menghasilkan
perasaan sejahtera (Shaheen, 2016).

Aroma lavender adalah aroma alami yang di ambil dari tanaman aromatik lave
nder (Koensoemardiyah, 2009).
Berbagai efek aroma lavender yaitu sebagai antiseptik, antimikroba, antivirus
dan anti jamur, zat analgesik, anti radang, anti toksin, zat balancing,
immunostimulan, pembunuh dan pengusir serangga, mukolitik dan
ekspektoran. Kelebihan minyak lavender dibanding minyak essensial lain
adalah kandungan racunnya yang relatif sangat rendah, jarang menimbulkan
alergi dan merupakan salah satu dari sedikit minyak essensial yang dapat
digunakan langsung pada kulit (Alireza et. Al, 2013)
Mekanisme

Reaksi pengobatan aromaterapi dimulai dari rongga hidung, kemudian syaraf


di bagian atas sebelah dalam hidung mengantarkan impuls yang ditimbulkan
dari aromaterapi ke pusat otak. Darisinilah reaksi pengobatan dimulai secara
spesifik dengan berbagai reaksi yang diberikan oleh otak. Dalam hal ini,
aplikasi aromaterapi secara hirup lebih memiliki pengaruh pada kondisi psikis
dan pikiran manusia. Nyeri pun dapat berubah menjadi lebih ringan bahkan hi
lang karena tubuh menjadi rileks dan persepsi nyeri dihalangi oleh bebauan ya
ng menyamankan tubuh.
No Penelitian Sampel Desain Intervensi Hasil

1 Tugba Karaman 106 pasien Randomized placebo- Aromaterapi Selama penempatan


(2016) (53 pasien per controlled levender pada nyeri akses vena perifer,
kelompok) selama dan kecemasan aromaterapi minyak
kanulasi vena perifer kanula vena perifer lavender bisa menjadi
pada pasien yang pilihan yang bermanfaat
menjalani operasi untuk mengobati rasa
sakit dan kecemasan dan
meningkatkan kepuasan
pada pasien
menjalani operasi.
2 Alireza Olapour Sebanyak 60 ibu Randomized placebo- Aromaterapi lavender aromaterapi efektif dala
(2013) hamil yang controlled trial study pada nyeri post oper m menghilangkan rasa
diberikan asi cesar sakit postoperasi cesar
Aromaterapi
lavender
Strategi Pemecahan Masalah
• Jenis Intervensi
Penerapan aromaterapi lavender terhadap mengatasi nyeri pada pasien CKR post vp shunt,
multiple fraktur.
• Tujuan
Untuk mengurangi atau mengatasi nyeri
• Waktu
Waktu dilakukan intervensi ketika pasien merasa nyeri, selama 5-10 menit. Pada tanggal 19
s.d 21 Februari 2019
• Setting
Di Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Ruang Perawatan angsoka, kamar
2004 klien Tn. M.S 17 tahun dengan CKR post vp shunt, multiple fraktur
• Media/Alat Yang Digunakan
Minyak lavender/ essential oil, Korek api, Air, Lilin, Tungku aromaterapi
Laporan Kegiatan

No Hari, tanggal, jam Kegiatan Respon

Selasa, 19 Februari Pasien merasa nyaman dengan tindakan


1 Implementasi memberikan aromaterapi lavender
Jam 23.10 yang dilakukan perawat

Rabu, 20 Februari Pasien merasa nyaman dengan tindakan


2 Implementasi memberikan aromaterapi lavender
Jam 05.00 yang dilakukan perawat
Kamis, 21 Februari Pasien merasa nyaman dengan tindakan
3. Implementasi memberikan aromaterapi lavender
Jam 03.00 yang dilakukan perawat
Faktor Pendukung
1. Keluarga Tn. MR yaitu Ny R umur 32 tahun yang mana Ny R sebagai Ibu pasien yang sangat kooperatif se
hingga memudahkan pemberian intervensi

2. Alat dan bahan intervensi yang mudah didapatkan sehingga tidak menyulitkan penulis

3. Dilihat dari kondisi pasien, pasien compos mentis dan kooperatif untuk dilakukan tindakan

Faktor Penghambat
1. Pemantauan kepada Tn MR tidak kontinyu (24 jam )

2. Lingkungan yang ramai dan kurang tenang, tidak terkondisikan


Evaluasi Kegiatan

No Hari/tanggal/jam Pre Post


1 Selasa/19 Februari /23.10 4 2
2 Rabu/ 20 Februari/05.00 3 0
3 Kamis/21 Februari/03.00 3 0

4
5
Setelah dilakukan tindakan pemberian aromaterapi lavender ini ada pengaruh terhadap
penurunan nyeri tanpa menyebabkan perubahan signifikan pada tanda-tanda vital,

Sejalan dengan penelitian oleh Zahra S et al. (2013), Aromaterapi inhalasi dengan minyak esensial
lavender dapat meringankan rasa sakit setelah operasi bypass arteri koroner. Aromaterapi
lavender memiliki efek menguntungkan pada rasa sakit PVC, kecemasan, dan tingkat kepuasan
pasien yang menjalani operasi (Tugba, 2016)

Dalam sebuah studi oleh Shiina Y et al. (2008), Lavender tidak menyebabkan efek signifikan pada
tekanan darah. Ketidakkonsistenan antara temuan mungkin dikaitkan dengan perbedaan dalam
dosis lavender dalam penelitian ini. Selain itu, dalam sebuah studi oleh Rho KH et al (2016).,
Tingkat pernapasan tidak dipengaruhi oleh aromaterapi, mirip dengan penelitian ini.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться