Вы находитесь на странице: 1из 26

Batu buli buli

Dwika 170
Vesikolithiasis
• Batu yang menghalangi aliran air kemih akibat
penutupan leher kandung kemih, maka aliran
yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan
berhenti dan menetes disertai dengan rasa
nyeri ( Sjamsuhidajat dan Wim de Jong,
1998:1027)
Etiologi
• Faktor intrinsik
– Hereditair (keturunan) : penyakit ini diduga
diturunkan dari orang tuanya
– Umur : penyakit ini paling sering didapatkan pada
usia 30 - 50 tahun
– Jenis kelamin : jumlah pasien laki-laki tiga kali
lebih banyak dibanding kan dengan pasien
perempuan.
• Faktor ekstrinsik
– Geografi : pada beberapa daerah menunjukkan
angka kejadian batu saluran kemih yang lebih
tinggi daripada daerah lain
– Iklim dan temperatur
– Asupan air
– Diet : diet banyak purin, oksalat, dan kalsium
mempermudah terjadinya penyakit batu saluran
kemih.
– Pekerjaan
Etiologi
• Hiperkalsiuria
Suatu peningkatan kadar kalsium dalam urin,
disebabkan karena, hiperkalsiuria idiopatik
(meliputi hiperkalsiuria disebabkan masukan
tinggi natrium, kalsium dan protein),
hiperparatiroidisme primer, sarkoidosis, dan
kelebihan vitamin D atau kelebihan kalsium.
• Hipositraturia
Suatu penurunan ekskresi inhibitor
pembentukan kristal dalam air kemih,
khususnya sitrat, disebabkan idiopatik,
asidosis tubulus ginjal tipe I (lengkap atau
tidak lengkap), minum Asetazolamid, diare
dan masukan protein tinggi
• Hiperurikosuria
Peningkatan kadar asam urat dalam air kemih
yang dapat memacu pembentukan batu kalsium
karena masukan diet purin yang berlebih
• Batu Asam Urat
Batu asam urat banyak disebabkan karena pH air
kemih rendah, dan hiperurikosuria (primer dan
sekunder)
• Penurunan jumlah air kemih
Dikarenakan masukan cairan yang sedikit
• Jenis cairan yang diminum
banyak mengandung soda seperti soft drink, jus
apel dan jus anggur
• Hiperoksalouria
Kenaikan ekskresi oksalat diatas normal (45
mg/hari), kejadian ini disebabkan oleh diet
rendah kalsium, peningkatan absorbsi kalsium
intestinal, dan penyakit usus kecil atau akibat
reseksi pembedahan yang mengganggu absorbsi
garam empedu
• Ginjal Spongiosa Medula
Disebabkan karena volume air kemih sedikit,
batu kalsium idiopatik (tidak dijumpai
predisposisi metabolik)
• Batu Struvit
Batu struvit disebabkan karena adanya infeksi
saluran kemih dengan organisme yang
memproduksi urease
Komposisi batu
Kandungan batu kemih terdiri dari :
• 75 % kalsium.
• 15 % batu tripe/batu struvit (Magnesium
Amonium Fosfat)
• 6 % batu asam urat
• 1-2 % sistin (cystine).
Patofisiologi
• Teori Supersaturasi
Tingkat kejenuhan komponen-komponen
pembentuk batu ginjal mendukung terjadinya
kristalisasi. Kristal yang banyak menetap
menyebabkan terjadinya agregasi kristal dan
kemudian menjadi batu.
• Teori Matriks
Matriks merupakan mikroprotein yang terdiri
dari 65 % protein, 10 % hexose, 3-5 hexosamin
dan 10 % air. Adanya matriks menyebabkan
penempelan kristal-kristal sehingga menjadi
batu.
• Teori Kurangnya Inhibitor
Pada individu normal kalsium dan fosfor hadir
dalam jumlah yang melampaui daya kelarutan,
sehingga membutuhkan zat penghambat
pengendapan. fosfat mukopolisakarida dan
fosfat merupakan penghambat pembentukan
kristal. Bila terjadi kekurangan zat ini maka
akan mudah terjadi pengendapan.
• Teori Epistaxy
Merupakan pembentuk batu oleh beberapa
zat secara bersama-sama. Salah satu jenis
batu merupakan inti dari batu yang lain yang
merupakan pembentuk pada lapisan luarnya.
Contoh ekskresi asam urat yang berlebih
dalam urin akan mendukung pembentukan
batu kalsium dengan bahan urat sebagai inti
pengendapan kalsium
• Teori Kombinasi
Batu terbentuk karena kombinasi dari
bermacam-macam teori diatas
Gejala klinis
• Gejala khas  gejala iritasi seperti nyeri pada
saat miksi/ disuria hingga stranguria, perasaan
tidak enak sewaktu kencing
• kencing tiba – tiba terhenti kemudian menjadi
lancar kembali dengan perubahan posisi
tubuh
• Nyeri saat miksi sering dirasakan (refered pain)
pada ujung penis, skrotum, perineum,
pinggang sampai kaki.

Purnomo, BB. Dasar-dasar Urologi ed. 2. Sagung Seto. Jakarta, 2003. hal 57-68
• Pada anak seringkali mengeluh adanya
enuresis nokturna, di samping sering
menarik–narik penisnya (pada laki-laki) atau
menggosok vulva (pada perempuan)
• Jika terjadi infeksi dapat ditemukan tanda–
tanda sistitis dan kadang–kadang terjadi
hematuri

Purnomo, BB. Dasar-dasar Urologi ed. 2. Sagung Seto. Jakarta, 2003. hal 57-68
Pemeriksaan fisik
• Adanya nyeri tekan suprasimpisis karena
infeksi atau teraba urine yang banyak (retensi)
• Pada batu yang ukurannya besar dapat diraba
secara bimanual dan pada pria dengan usia
diatas 50 tahun dapat ditemukan pembesaran
prostat

Purnomo, BB. Dasar-dasar Urologi ed. 2. Sagung Seto. Jakarta, 2003. hal 57-68
Pemeriksaan penunjang
• Pada pemeriksaan foto polos abdomen batu
buli–buli tidak tampak sebagai bayangan opak
pada kavum pelvis, karena komposisi batu
buli–buli terdiri atas asam urat atau struvit
(jika penyebabnya infeksi).

Purnomo, BB. Dasar-dasar Urologi ed. 2. Sagung Seto. Jakarta, 2003. hal 57-68
• Pemeriksaan IVP pada fase sistogram
memberikan gambaran sebagai bayangan
negatif
• Pemeriksaan USG dapat digunakan untuk
mendeteksi batu radiolusen pada buli–buli

Purnomo, BB. Dasar-dasar Urologi ed. 2. Sagung Seto. Jakarta, 2003. hal 57-68
Tabel 4-1: Urutan Radio-opasitas Beberapa Jenis Batu Saluran Kemih

Jenis batu Radioopasitas


Kalsium Opak
MAP Semi opak
Urat/Sistin Non opak
Letak Batu di dalam saluran kemih

• Batu Ginjal
• Batu Ureter
• Batu buli-buli
• Batu Uretra
Pencegahan
• menghindari dehidrasi dengan minum cukup
dan diusahakan produksi urine sebanyak 2-3
liter per hari
• diet untuk mengurangi kadar zat-zat
komponen pembentuk batu
• aktivitas harian yang cukup
• medikamentosa
Diet cegah reccurency
Diet yang dianjurkan untuk mengurangi
kekambuhan
• Rendah protein, karena protein akan memacu
ekskresi kalsium urine dan menyebabkan
suasana urine menjadi lebih asam
• Rendah oksalat,
• Rendah garam karena natriuresis akan
memacu timbulnya hiperkalsiuri
• Rendah purin
• Rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada
hiperkalsiuri absorbtif Type ll
Manajemen
• Batu buli dapat dipecahkan dengan litotripsi
ataupun jika terlalu besar dapat dilakukan
pembedahan terbuka (vesikolitotomi). Ada hal
yang perlu diperhatikan pada kasus ini, yaitu
melakukan koreksi terhadap penyakit yang
penyebab timbulnya stasis urine

Вам также может понравиться