Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KEJANG DEMAM
S H E I L A TA M A RA W I S E S A
1315028
Pembimbing :
dr. Franky S, Sp.A
Umur : 3 Tahun
Penyakit dahulu
Hepatitis : - Penyakit keluarga
Diare :-
TBC : - Asma : -
Batuk - pilek : √
Cacar Air : - TBC : -
Tifus perut : -
Campak : - Ginjal : -
Pneumonia : -
Ginjal : - Lain - lain : kejang demam (ibu saat kecil)
Batuk rejan : -
Asma / Alergi : - Penyakit darah : -
Difteri : -
Kejang : - Peny. Keganasan : -
Tetanus : -
Lainnya : - Kencing manis : -
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran penderita : compos mentis
Keadaan sakit : sedang, menangis terus
Posisi : berbaring, tidak ada letak paksa
Tanda vital
Nadi: 100x / menit , kualitas : regular, ekual, isi cukup
Respirasi: 22x / menit , tipe : abdominothorakal
Suhu: 37.8 oC
Kulit : turgor kembali cepat, tidak pucat
Kepala :
◦ Ubun-ubun : datar
◦ Mata : air mata +/+, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
◦ Hidung : tidak ada PCH, ada sekret hidung warna putih
◦ Telinga : tidak ada sekret
◦ Mulut : bibir dan mukosa mulut basah
Farmakologi
◦ Antipiretik : Paracetamol syr 120 mg/5 ml 4 x cth 1 1/2 p.o prn
◦ Antikonvulsan : Diazepam syr 2 mg/5 ml 3 x cth II p.o bila demam
◦ *Diazepam per rektal 10 mg bila kejang (Dapat diulang 2x dengan interval 5
menit)
◦ Racikan : Pseudoefedrin HCl dan Dekstrometorfan HBr
Racikan
BB : 15 kg
Dosis Dekstrometorfan HBr 0,2-0,4 mg/kgBB ,3 dosis
Dosis Pesudoefedrin HCl 1 mg/kg/kali, 3 dosis
R/ Dekstrometorfan HBr 3 mg
Pseudoefedrin HCl 15 mg
mf pulv dtd No. X
S 3dd pulvI
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
Pembahasan Kejang Demam
Definisi
Bangkitan kejang yang terjadi pada anak berumur 6 bulan sampai 5 tahun
yang mengalami kenaikan suhu tubuh (suhu di atas 38℃ dengan metode
pengukuran suhu apapun) yang tidak disebabkan oleh proses intrakranial
(AAP 2008)1
Ismael S. KPPIK-XI, 1983; Soetomenggolo TS. Buku Ajar Neurologi Anak 1999.
Epidemiologi
1,5 juta kejang demam terjadi setiap tahunnya di US
Biasa timbul usia 6 bulan – 36 bulan, paling sering pada usia 18
bulan.
Kejang demam sederhana merupakan 80% di antara seluruh kejang
demam
Lama kejang yang berlangsung > 15 menit hanya ditemukan 9%,
terjadi status epileptikus hanya 5%
Faktor Risiko
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang (<39℃)
4. Cepatnya kejang setelah demam
Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulangnya 80%
Tidak ada faktor tersebut 10-15%
Paling sering berulang pada tahun pertama
Etiologi
Etiologi kejang demam Idiopatik
Demam
◦ infeksi saluran pernapasan atas
◦ otitis media
◦ Pneumonia
◦ Gastroenteritis
◦ infeksi saluran kemih.
.
Faktor Genetik
◦ mutasi pompa ion channel natrium alfa−1, alfa−2, dan beta−1 gen subunit dan
GABA reseptor gamma−2 sub unit
Faktor Prenatal
◦ Penyakit pada ibu hamil, merokok dan alkohol saat hamil
Kejang tidak selalu timbul pada suhu yang tinggi.Kadang-kadang demam yang
tidak begitu tinggi dapat menyebabkan kejang
KLASIFIKASI
Kejang demam sederhana (Simple febrile seizure)
Kejang demam kompleks (Complex febrile seizure)
Patogenesis
Infeksi Usia maturitas otak Familial Genetik : kromosom 19p, 8q13-21
- Pengkode channel Na
- Interleukin
Toksin menyebar - Reseptor GABAA
Hiperventilasi &
Glutamat-NMDA reseptor (eksitasi) > GABA (inhibisi) kejang
alkalosis ↑pH otak
DUBE, CELINE M., ETC. 2009. FEBRILE SEIZURES: MECHANISMS AND RELATIONSHIP TO EPILEPSY.
DIAGNOSIS BANDING
Karakteristik Kejang Demam Epilepsi Infeksi SSP
Onset > 1 bln infant semua usia
Rekurensi tergantung faktor risiko setiap 1-2 bulan (pada kapan saja
Dravet syndrome)
remisi pada masa mid-
childhood
Post-ictal -/gejala fokal gangguan perkembangan gangguan neurologis
(pada Dravet syndrome) nyata
Rangsang meningeal - - +
Penurunan kesadaran - - +
DASAR DIAGNOSIS
Gejala Klinik
Anamnesis : Kejang yang berhubungan dengan demam (suhu ≥ 38°C
dengan metode pengukuran manapun)
Terjadi pada usia 6 bulan-5 tahun (rata-rata 18-22 bulan)
Tidak ada bukti infeksi SSP, atau penyakit neurologis akut
Dicetuskan oleh penyakit yang menyebabkan demam, paling sering
otitis media dan infeksi saluran pernafasan atas, roseola,
gastroenteritis.
Anamnesis
Kejang demam sederhana : berlangsung <15 menit, kejang umum
tonik-klonik, tidak berulang dalam waktu 24 jam dan tidak ada gejala
pascaiktal.
Kejang demam kompleks : berlangsung ≥15 menit, kejang
fokal/kejang umum didahului fokal, berulang dalam waktu 24 jam
dan ada gejala pascaiktal.
HTTPS://EMEDICINE.MEDSCAPE.COM/ARTICLE/1176205-OVERVIEW
Pemeriksaan Penunjang
Pungsi lumbal
◦ Meningitis dipertimbangkan sebagai diagnosis banding dan pungsi lumbal
harus dilakukan pada anak <6 bulan dengan kejang disertai demam atau pada
semua usia dengan gejala dan tanda meningitis (mis. kaku kuduk, Kernig sign,
Burdzinski sign) atau semua anak dengan riwayat atau pemeriksaan fisik yang
menunjukkan adanya infeksi intracranial.
◦ Semua bayi usia 6-12 bulan yang belum diimunisasi Hib atau Streptococcus
pneumonia atau tidak jelas status imunisasinya, pungsi lumbal merupakan
suatu pilihan.