Вы находитесь на странице: 1из 16

Oleh :

ERMIN SASO
N201801007

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KOTA KENDARI
2019
ANSIETAS

A. DEFINISI

ANSIETAS adalah Ansietas adalah perasaan takut yang


tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Ketika merasa cemas,
individu merasa tidak nyaman atau takut atau mungkin memiliki
firasat akan ditimpa malapetaka padahal ia tidak mengerti
mengapa emosi yang mengancam tersebut terjadi.
Ansietas merupakan alat peringatan internal yang
memberikan tanda bahaya kepada individu.
ANSIETAS

B. ETIOLOGI (PENYEBAB)

Keluhan-keluhan yang sering dikemukan oleh orangyang mengalami


ansietas, antara lain sebagai berikut :
1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah
tersinggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
3. Takut sendirian takut pada keramaian dan banyak orang.
4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegakan.
5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
6. Keluhan-keluhan somatic, misalnya rasa sakit pada otot da
tulang,pendengaran berdenging (tinnitus), berdebar-debar, sesak nafas,
gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, skit kepala dan
sebagainya.
ANSIETAS
C. TINGKATAN ANSIETAS

Ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu yaitu


ringan, sedang, berat dan panik.

1.Ansietas Ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang


berbeda dan membutuhkan perhatian khusus. Respons dari
ansietas ringan adalah sebagai berikut :

a. Respon Fisik b. Respon Kognitif


c. Respon Emosional
• Ketegangan otot • Lapang persepsi luas
• Perilaku otomatis
ringan • Terlihat tenang, percaya diri
• Sedikit tidak sadar
• Sadar akan • Perasaan gagal sedikit
• Aktivitas
lingkungan • Waspada dan
menyendiri
• Rileks atau sedikit memperhatikan banyak hal
• Terstimulasi
gelisah • Mempertimbangkan
• Tenang
• Penuh Perhatian informasi
• Rajin • Tingkat pembelajaran
optimal
ANSIETAS
2. Ansietas Sedang merupakan perasaan yang mengganggu bahwaada sesuatu yang
benar-benar berbeda; individu menjadi gugup atau agitasi. Respons dari ansietas
sedang adalah sebagai berikut :

a. Respon Fisik b. Respon Kognitif c. Respon Emosional


• Ketegangan otot sedang • Lapang persepsi menurun • Tidak Nyaman
• Tanda-tanda vital meningkat
• Tidak perhatian secara • Mudah
• Pupil dilatasi, mual
berkeringat
selektif tersinggung
• Focus terhadap stimulus • Kepercayaan diri
• Sering mondar-mandir,
memukul tangan meningkat goyah
• Suara berubah : bergetar, • Rentang perhatian • Tidak sabar
nada suara tinggi menurun • Gembira
• Kewaspadaan dan • Peyelesaian masalah
ketegangan meningkat menurun
• Sering berkemih , skait • Pembelajaran
kepala, pola tidur berubah, terjadidengan
nyeri punggung memfokuskan
ANSIETAS
3. Ansietas Berat, yakni aa sesuata yang berbeda da nada ancaman, memperlihatkan
respons takut dan distress. Menurut Videbeck (2008), respons dari ansietas berat
adalah sebagi berikut:

a. Respon Fisik
• Kontak mata buruk b. Respon Kognitif c. Respon Emosional
• Bicara cepat, nada suara • Lapang persepsi • Sangat Cemas
tinggi terbatas • Agitasi
• Tindakan tanpa tujuan dan • Proses berpikir • Takut
serampangan terpecah-pecah • Bingung
• Rahang menegang, • Sulit berpikir • Merasa tidak adekuat
mengertakan gigi • Menarik diri
• Mondar-mandir, berteriak
• Penyangkalan
• Meremas tangan, berteriak
• Ingin bebas
ANSIETAS
4. Panik, individu kehilangan dan detail perhatian hilang, karena hilangnya control,
maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah. Respons dari panic
adalah sebagi berikut :

a. Respon Fisik b. Respon Kognitif c. Respon Emosional


• Ketegangan otot sangat • Pikiran tidak logis, • Mengamuk, putus asa
berat terganggu • Marah, sangat takut
• Tanda-tanda vital • Tidak Rasional • Kaget, takut
meningkat kemudian • Halusinasi, waham,
menurun ilusi mungkin terjadi
• Tidak dapat Tidur
ANSIETAS
D. FAKTOR PREDISPOSISI

Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang


dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Ketegangan dalam kehidupan
tersebut dapat berupa:
1. Peristiwa traumatic
2. Konflik emosiaonal,
3. Konsep diri
4. Frustasi
5. Gangguan fisik
6. Pola mekanisme
7. Riwayat gangguan kecemasan
8. Medikasi
ANSIETAS
E. FAKTOR PRESIPITASI

Stressor presipitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang


dapat mencetuskan timbulnya kecemasan. Stressor presipitasi kecemasan
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Ancaman terhadap integritas fisik. Ketegangan yang mengancam
integritas fisik
2. Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal.
ANSIETAS
F. SUMBER KOPING DAN MEKANISME

1. Sumber Koping
Sumber koping diantaranya adalah asset ekonomi, kemampuan
memecahkan masalah, dukungan sosial budaya yang diyakini.

2. Mekanisme Koping
Mekanisme koping untuk mengatasi kecemasan sedang, berat dan panic
membutuhkan banyak energy.
PENGKAJIAN

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny A.
Tanggal lahir : 04-8-1979
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Alamat : kel mangga dua,
kendari

Alasan masuk RS :
Klien mengatakan masuk rumah sakit dengan keluhan
muntah-muntah kurang lebih 10x sejal tadi pagi, nyeri
ulu hati.
IVFD RL 20 Tpm
TERAPI
Inj. Omeprazole I Vial/IV
MEDIS
Inj. Ondansentron I amp/IV
Sucrafat Syr 3x1

GASTRITIS AKUT

ANSIETAS
IMPLEMENTASI
TINDAKAN KEPERAWATA

DATA SUJEKTIF : 1. Bina Hubungan saling percaya


2. Mampu mengenal ansietas
1. Klien mengatakan
khawatir ,gelisah dengan
keadaannya saat ini
2. Klien mengatakan sulit S : 1. Klien menjawab salam
tidur 2. Klien menyebut nama saya “ A”
3. Klien mengatakan nafsu 3. Klien mengatakan cemas
makannya berkurang
O : menatap kearah perawat
DATA OBJEKTIF : Bicara teratur
A : membina hubungan saling
1. Keadaan umum lemah percaya perlu ditingkatkan
2. Klien tidak mampu
melakukan kegiatan P: lanjutkan rencana intervensi
harian dengan topik mengatasi ansietas
IMPLEMENTASI

TINDAKAN KEPERAWATAN

DATA SUJEKTIF : 1. Bina Hubungan saling percaya


2. Mampu mengenal ansietas
1. Klien mengatakan 3. Mampu mengatasi ansietas
khawatir ,gelisah dengan melalui teknik relaksasi
keadaannya saat ini 4. Mampu memperagakan dan
2. Klien mengatakan sulit menggunakan teknik relaksasi
tidur nafas dalam
3. Klien mengatakan nafsu
makannya berkurang

DATA OBJEKTIF :
RENCANA TINDAK LANJUT
1. Keadaan umum lemah ( lanning perawat)
2. Klien tidak mampu
melakukan kegiatan Evaluasi teknik relaksasi nafas
harian dalam
EVALUASI

S : Klien mengatakan merasa nyaman


setelah melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam

O : Mampu melakukan tehnik


relaksasi nafas dalam

A : Ansietas

P: Latih tehnik nafas dalam


TERIMA KASIH

Вам также может понравиться