menyatakan bahwa setiap individu menurut teori ini akan membandingkan masukan dan keluaran pekerjaan mereka dengan masukan/keluaran orang lain, dan ia akan berespon untuk menghilangkan setiap ketidakadilan yang dirasakan. O/IA< O/IB : Penilaiannya adalah tidak adil karena ganjaran yang diperoleh kurang (lebih kecil). O/IA = O/IB : Penilaiannya adalah adil. O/IA> O/IB : Penilaiannya adalah tidak adil karena ganjaran yang diperoleh lebih (lebih besar). Teori Keadilan/Kesetaraan Teori ini mengatakan lebih lanjut bahwa para karyawan dapat : • Mengubah baik masukan ataupun keluaran mereka sendiri atau orang lain. • Berperilaku sedemikian rupa guna mendorong orang-orang lain untuk mengubah masukan atau keluaran mereka. • Berperilaku sedemikian rupa guna mengubah masukan atau keluaran mereka sendiri. • Memilih pembanding yang lain. • Meninggalkan pekerjaannnya. Teori Harapan (Ekspektasi)
Victor Vroom mengatakan bahwa kuatnya
kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan tertentu bergantung pada kekuatan yang berupa harapan, bahwal hasil tindakannya tersebut akan diikuti oleh suatu output tertentu dan daya tarik output tersebut. Dalam tataran praktis teori ini mengatakan bahwa seorang karyawan termotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia yakin bahwa upayanya tersebut akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian kinerja yang baik akan mendorong ganjaran (bonus, gaji, promosi). Teori Harapan (Ekspektasi) Untuk menerapkan teori ini seorang pemimpin wajib memahami tiga hal, yaitu: • Harapan (Expectancy), bahwa seseorang dengan bekerja ia akan dapat mencapai berbagai tingkatan kinerja. • Instrumentalitas (insterumentaly), bahwa berbagai hasil kerja akan timbul sebagai akibat dari pelaksanaan tugas. • Valensi, (valence), bahwa nilai yang diberikan seseorang pada hasil kerja tersebut.
Secara ringkas, teori ini dapat dinyatakan dalam formula: