Вы находитесь на странице: 1из 19

MODEL-MODEL

PENGEMBANGAN
KURIKULUM
KELOMPOK 4 :
1. TRY RAMADHAN 18725251001
2. NIDIA NUR OKTA FADHILA 18725251003
1. MODEL RALPH TAYLER

Model pengembangan kurikulum


yang dikemukakan Tyler diajukan
berdasarkan pada beberapa pertanyaan
yang mengarah pada langkah-langkah
dalam pengembangan kurikulum.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut
adalah:
Berdasar pada empat pertanyaan tersebut, Tyler merumuskan empat
tahap yang harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum, yaitu
meliputi: 1. Menentukan tujuan pendidikan

2. Menentukan pengamalaman belajar

3. Menentukan organisasi pengalaman belajar

4. Menentukan evaluasi belajar


2. MODEL HILDA TABA Unit eksperimen harus dirancang melalui tahap sebagai
berikut :
(INVERTED MODEL)
1 Diagnosis kebutuhan

Membuat unit-unit eksperimen bersama 2 Merumuskan tujuan pembelajaran


dengan guru-guru
3 Memilih isi
Menguji coba unit eksperimen
4 Mengorganisasi isi

Mengadakan revisi dan konsolidasi 5 Seleksi pengalaman belajar

6 Organisasi pengalaman belajar


Mengembangankan keseluruhan
kerangka kurikulum Menentukan cara dan alat untuk
7
mengetahui hasil kegiatan

Implementasi dan desiminasi Menguji keseimbangan isi


8
kurikulum
3. MODEL OLIVA
Tahapan model pengembangan kurikulum Oliva
4.MODEL SAYLOR, ALEXANDER, DAN
LEWIS Model saylor

Goal and objectives

Perencanaan Implementasi
Evaluasi kurikulum
kurikulum (Silabus) Kurikulum (KBM)
5.MODEL ADMINISTRATIF

Disebut juga dengan istilah dari atas ke bawah (top down) atau staff lini
(line-staff procedure).

Membentuk tim/panitia pengarah (streering committee)

Membentuk tim/panitia kerja (worker committee)

Tim pengarah mengkaji ulang semua tugas tim kerja

Penyebarluasan dan penerapan kurikulum


6. MODEL GRASS-ROOTS
Menyadari adanya masalah
• Model grass roots merupakan
kebalikan dari model administratif. Mengadakan refleks
Model Grass Roots adalah model
pengembangan kurikulum yang Mengajukan hipotesis

dimulai dari bawah ke atas (buttom Menentukan hipotesis yang sangat mungkin dekat
dan dapat dilakukan sesuai dengan situasi dan
up), dilihat dari sumber inisiatif kondisi lapangan

dan upaya pengembangan Mengimplementasikan perencanaan dan


memngevaluasinya hingga masalah yang
kurikulum. dihadapi terpecahkan

Membuat dan menyusun hasil pelaksanaan


pengembangan
7. MODEL DEMONSTRATIF
Model pengembangan kurikulum idenya datang dari bawah (grass roots).

 Pertama, sekelompok guru dari satu sekolah


atau beberapa sekolah yang diorganisasi dan
 Kedua, dari beberapa guru yang merasa
ditunjuk untuk melaksanakan suatu
kurang puas dengan kurikulum yang sudah
percobaan tentang pengembangan
ada, kemudian mereka mencoba
kurikulum, bertujuan untuk mengadakan
mengadakan eksperimen dan mengadakan
penelitian dan pengembangan tentang salah
pengembangan secara mandiri.
satu atau beberapa segi atau komponen
kurikulum.
8. MODEL MILLER-SELLER
Model Kurikulum Miller-Seller merupakan pengembangan
kurikulum kombinasi dari model transmisi (Gagne) dan
model transaksi ( Taba’s & Robinson). Miller Seller (1985)
mendefinisikan kurikulum sebagai rangkaian interaksi sadar
(intentional interaction) yang bersifat eksplisit maupun
yang didesain untuk memfasilitasi belajar siswa dan
perkembangan siswa, serta untuk memberikan arti
(meaning) pada pengalaman.
2. Tujuan
Kurikulum

3. Pedoman
1. Orientasi
pembelajaran/
KURIKULUM
strategi mengajar/
pengalaman belajar

4. Proses
5. Evaluasi Pembelajaran/
Implementasi
9. MODEL BEUCHAMP
Model beuchamp atau bisa disebut beuchamp’s system
model. Sistem yang diformalisasikan oleh G.A. Beuchamp
(1975) dalam bukunya “Curriculum Theory”
mengemukakan adanya 5 langkah kritis dalam
pengambilan keputusan pengembangan kurikulum
2. Memilih serta
mengikutsertakan
siapa yang terlibat

1. Menentukan 3. Mengorganisasikan
Lokasi. personalia kedalam 5
tim pengembangan

4. Menentukan
5. Evaluasi
Implementasi
Kurikulum
kurikulum
10. MODEL ROGERS
Muriel Grosby Rogers dalam bukunya yang berjudul Who Changes
The Curriculum dalam (rusman, 2012) mengungkapkan bahwa
“perubahan kurikulum adalah perubahan manusia”. Menurut
Rogers (1970: 338) manusia berada dalam proses perubahan
(becoming, developing, changing). Sesungguhnya ia mempunyai
kekuatan dan potensi untuk berkembang sendiri, tetapi karna ada
hambatan-hambatan tertentu ia membutuhkan orang lain untuk
memperlancar atau mempercepat perubahan tersebut. Guru serta
pendidik lainnya hanyalah pendorong dan pemberi kemudahan
terhadap perkembangan anak.
1. Pemilihan Target 2. Partisipasi Guru dalam
dari sistem pengembangan kelompok
Pendidikan intensif

4. Partisipasi orang 3. Pengembangan pengalaman


tua dalam kegiatan kelompok yang intensif bagi
kelompok. kelas
11. MODEL PENGEMBANGAN
KURIKULUM DI INDONESIA
Kurikulum Nasional merupakan kurikulum yang dikembangkan di Indonesia berdasarkan
kesepakatan dari berbagai pihak kemendikbud dan sampai guru-guru (tenaga pengajar).

Pengembangan Kurikulum Nasional


1. Perencanaan Kurikulum
2. Penerapan Kurikulum
3. Evaluasi Kurikulum
PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
1947 1975 2004
Rencana Pelajaran → Kurikulum Rintisan Kurikulum
Dirinci dalam Rencana Sekolah Dasar Berbasis Kompetensi
Pelajaran Terurai (KBK)
1968 1994
2013
Kurikulum Sekolah Kurikulum 1994
‘Kurikulum 2013’
Dasar

1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015


1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum
Kurikulum Proyek Tingkat Satuan
Perintis Sekolah Pendidikan
1964 Pembangunan (KTSP)
Rencana (PPSP) 1997
Pendidikan Sekolah Revisi Kurikulum 1994
Dasar
12. KURIKULUM TERPADU
(INTERGRATED CURRICULUM)
Kurikulum ini memandang bahwa dalam suatu pokok bahasan harus terpadu
(integrasi) secara menyeluruh. Keterpaduan ini dapat dicapai melalui pemusatan pelajaran
pada satu masalah tertentu dengan alternative pemecahan melalui berbagai disiplin ilmu
atau mata pelajaran yang diperlukan, sehinbgga batas-batas antar mata pelajaran dapat
ditiadakan.

2. Social 3.
1. Function Experience
Kurikulum and / Activity
Inti Persistent Curriculum
Situations
TERIMAKASIH 

Вам также может понравиться