Вы находитесь на странице: 1из 38

Clinical Science Section

Tonsilitis, Faringitis dan


Laringitis
DIAH ERNITA
IRFAN GHANI NASUTION

SIKLUS THT-KL Agustus-September 2018


Latar Belakang
• Penyakit saluran pernapasan atas adalah penyakit yang paling sering datang ke layanan
kesehatan primer. Penyakit saluran pernapasan atas diantaranya berupa tonsilitis, faringitis, dan
laringitis.
• Etiologi yang menyebabkan infeksi pada saluran tersebut hampir sama, kebanyakan disebabkan
karna virus, dilanjutkan dengan bakteri dan bisa juga disebabkan oleh pemakaian kortikosteroid
inhalan yang terus menerus dan berlangsung lama
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis banding dari penyakit ini begitu luas dan dapat terjadi bersamaan. Tatalaksana yang
diberikan juga sering disamaratakan dengan pemberian antibiotik. Oleh karena itu, tonsilitis,
faringitis, dan laringitis yang akan dibahas dalam tulisan clinical science session ini.
Tujuan Penulisan
Mengetahui anatomi faring, tonsil dan laring, definisi, epidemiologi, etiologi,
patogenesis, diagnosis, tatalaksana, komplikasi dan prognosis dari faringitis, tonsilitis,
dan laringitis.

Metode Penulisan
Clinical Science Session ini adalah dengan studi kepustakaan dengan merujuk pada
berbagai literatur.

Manfaat Penulisan
Clinical Science Session ini adalah menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
faringitis, tonsilitis, dan laringitis.
Faringitis
• Peradangan dinding faring dan jaringan limfe di sekitarnya yang disebabkan
oleh infeksi (virus, bakteri, jamur) dan non infeksi (alergi, trauma, toksin).
Epidemiologi

± 40 Juta orang

Anak usia awal Jarang Usia


sekolah < 3 Tahun

Musim dingin dan


semi ↑↑
Etiologi

Infeksi Non Infeksi

Virus Jamur Alergi Neoplasm

Bakteri Iritasi
Klasifikasi
Akut Kronik

Viral Fungal
Hiperplastik Atrofi
Bakterial Gonorea

Spesifik

Luetika Tuberkulosis
Patogenesis
Diagnosis
• Keluhan umum: Nyeri tenggorok, sakit menelan, demam, anoreksia, lemas.
• Faktor risiko: paparan udara dingin, imunitas tubuh ↓, makanan tidak bergizi, iritasi
kronik.

Akut

Viral Bakterial Gonorea Fungal


Diagnosis
Kronik Spesifik

Hiperplastik Atrofi Luetika Tuberkulosis

Stadium:
• Primer
• Sekunder
• Tersier

• Pemeriksaan penunjang: darah lengkap, pewarnaan Gram dan KOH.


Tatalaksana
• Non medikamentosa: Istirahat cukup, minum air putih cukup, berkumur
dengan air hangat dan obat antiseptik.
• Metisoprinol (isoprenosine) dosis 60-100
mg/kgBB dibagi 4-6 x/hari untuk dewasa dan
Viral untuk anak <5 tahun diberikan 50 mg/kgBB
dibagi 4-6 x/hari

• Penicillin G Benzatin 50.000 U/kgBB/IM dosis tunggal


• Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3x/hari selama 10 hari
Bakterial atau 3x500 mg untuk dewasa
• Eritromisin 4x500 mg

Fungal • Nystatin 100.000-400.000 IU, 2 x/hari


Tatalaksana
• Sefalosporin generasi ke-3, seperti Ceftriakson 2 gr
Gonore IV/IM single dose.

• Kaustik faring dengan memakai zat kimia larutan nitras


Kronik hiperplastik argentin 25%.

• Obat batuk antitusif, ekspektoran.


• Kortikosteroid: deksametason 3x0,5 mg pada dewasa
Medikamentosa lain selama 3 hari dan pada anak-anak 0,01 mg/kgBB/hari
dibagi dalam 3 x/hari selama 3 hari

• Edukasi: menjaga imunitas, berhenti merokok, hindari makanan yang


mengiritasi tenggorok, oral higiene.
Prognosis
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad sanationam : bonam
• Quo ad functionam : bonam
Tonsilitis
• Peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer
yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri yang menyebar melalui
udara, tangan dan ciuman.
Epidemiologi

100/1000 Populasi

Jarang Usia
Anak-anak >>
< 2 Tahun
Etiologi

Infeksi

Virus Bakteri
Klasifikasi
Akut Kronik

Viral Bakterial

Membranosa

Difteri Septik

Angina Plaut Vincent Kelainan darah


Diagnosis
• Keluhan umum: Nyeri tenggorok, sakit menelan, demam, anoreksia, lemas, nyeri
telinga.
• Faktor risiko: usia, ↓ imunitas, rangsangan menahun, higiene mulut jelek, riwayat
alergi.

Akut

Viral Bakterial
Membranosa Kronik

Difteri Angina Plaut Vincent


Gradasi Pembesaran Tonsil

• Pemeriksaan penunjang: darah lengkap, swab tonsil untuk pewarnaan Gram


Diagnosis Banding

Faringitis Tumor Tonsil


Tatalaksana
• Non medikamentosa: Istirahat cukup, makan makanan lunak, oral higiene,
obat kumur antiseptik.
• Metisoprinol (isoprenosine) dosis 60-100
mg/kgBB dibagi 4-6 x/hari untuk dewasa dan
Viral untuk anak <5 tahun diberikan 50 mg/kgBB
dibagi 4-6 x/hari

• Penicillin G Benzatin 50.000 U/kgBB/IM dosis tunggal


• Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3x/hari selama 10 hari
Bakterial atau 3x500 mg untuk dewasa
• Eritromisin 4x500 mg

• Anti difteri serum dosis 20.000-100.000 u


Difteri • Penisilin atau eritromisin 25-50 mg/kgBB/hari
• Antipiretik
Tatalaksana

Angina Plaut • Antibiotik spektrum luas selama 1 minggu, dan


Vincent pemberian vitamin C serta vitamin B kompleks.

• Obat-obatan simptomatik dan obat kumur yang


Kronik mengandung desinfektan.

• Edukasi: pengobatan adekuat, menjaga imunitas, berhenti merokok, oral


higiene, cuci tangan, hindari makanan dan minuman yang mengiritasi
Tatalaksana
• Tonsilektomi:

Absolut Obstruksi saluran nafas, disfagia berat, gangguan


tidur dan komplikasi kardiopulmonar
Abses peritonsil yang tidak membaik dengan
pengobatan medis dan drainase
Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam

Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk


menentukan patologi anatomi.
Tatalaksana
• Tonsilektomi:

Terjadi ≥ 3 episode infeksi tonsil/tahun dengan


Relatif terapi antibiotik adekuat

Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak


membaik dengan pemberian terapi medis

Tonsilitis kronik atau berulang pada karier


streptococcus yang tidak membaik dengan
pemberian antibiotik laktamase resisten
Komplikasi

• Tonsilitis akut  OMA, sinusitis, abses peritonsil, abses parafaring,


bronchitis, glomerulonefritis akut, miokarditis, artritis
• Tonsilitis difteri  laringitis difteri, miokarditis, albuminuria, dan
kelumpuhan otot palatum mole, otot mata, otot faring serta otot laring.
• Tonsilitis Kronik  jaringan sekitar: rhinitis kronik, sinusitis atau OMA.
Komplikasi jauh: endokarditis, artritis, miositis, nefritis, uveitis, iridosiklitis,
dermatitis, pruritus, urtikaria, dan furunkulosis.
Prognosis
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad sanationam : bonam
• Quo ad functionam : bonam
LARINGITIS
Tinjauan Pustaka
Anatomi Laring
Tinjauan Pustaka

Anatomi Laring
Anatomi Laring
Laringitis

Laringitis Akut Laringitis Kronik

stadium infiltrasi

stadium ulserasi

stadium
perikondritis

stadium
fibrotuberkulosis
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan


Penunjang

• Tanyakan • laringoskopi • kultur swab


keluhan utama indirek tenggorok
• onset gejala
• penyakit
penyerta
• factor
pencetus
Diagnosis Banding

Karsinoma
Laring

Aktinomikosis
Pneumonia
Laring

Laringitis

Benda Asing
Faringitis
pada Laring
Tatalaksana
Vocal rest

Non Medikamentosa Hindari konsumsi makanan pedas, minuman


dingin

Menghirup udara lembab

Antipiretik Analgetik

Antibiotik
Medikamentosa
OAT

Kortikosteroid
TERIMA
KASIH

Вам также может понравиться