Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok 4
Bella Nirmala, Endar Andiranto, Heri Harsono, Nina Marlina, Miftah
Hamdani, Sheilla Alya Shafira R, Tintin Supriatin.
Pengertian
Dengan tebal 0,3 – 0,5 µm, selain itu juga kuman lain yang memberi
infeksi yang sama yaitu M. Bovis, M. Kansasii, M. Intracellutare.
Patofisiologis
Berhasil berdiam
Aerosol yang di alveoli dan Makrofag pecah dan
Inisiasi system
terinfeksi diliputi oleh mengeluarkan
imunit innate
makrofag alveolar bakteri
Intervensi :
1. Kaji kualitas dan kedalaman pernafasan penggunaan otot aksesoris, kaji setiap
perubahan.
rasional : dipsnea terjadi peningkatan kerja nafas, kedalaman nafas, dan
bervariasi tergantung derajat gagal nafas.
2. Evaluasi tingkat kesadaran, catat sianosis dan perubahan pada warna kulit
termasuk membrane mukosa dan kuku.
rasional : akumulasi secret atau pengaruh jalan nafas dapat mengganggu
O₂, organ vital dan jaringan.
Intoleransi aktivitas b.d keletihan dan tidak
inadekuat oksigenasi untuk aktivitas
Intervensi :
1. Jelaskan aktivitas dan dan factor yang meningkatkan kebutuhan oksigen seperti
merokok, suhu sangat ekstrim, berat badan berlebih, stress
Rasional : merokok, suhu ekstrim dan stress menyebabkan vasokastriksi yang
meningkatkan beban kerja jantung dan kebutuhan oksigen, berat badan berlebih
meningkatkan tahapan perifer yang juga meningkatkan beban kerja jantung.
2. Secara bertahap tingkatkan aktivitas harian klien sesuai peningkatan toleransi
Rasional :mempertahankan pernafasan lambat, sedang dan latihan yang diawasi
memperbaiki kekuatan otot asesori dan fungsi pernafasan.
3. Memberikan dukungan emosional dan semangat
rasional : rasa takut terhadap kesulitan bernafas dapat mengahanbat
peningkatan aktivitas.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
mual muntah, anorexia.
Intervensi :
1. catat status nutrisi pasien dari penerimaan, catat turgor kulit,BB,
danderajat berkurangkanya berat badan, riwayat mual atau muntah,diare
rasional : berguna dalam mendefinisikan derajat/luasnya masalah dan
pilihan intervensi yang tepat.
2. Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein
rasional : masukan nutrisi tanpa kelemahan yang tidak perlu atau
kebutuhan energi dari makanan makanan banyak dari menurunkan iritasi
gaster.
3. Kolaborasi, rujuk ke ahli diet untuk menentukan komposisi diet
rasional : bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisi adekuat
untuk kebutuhan metabolic dan diet.