Вы находитесь на странице: 1из 26

SELAMAT PAGI

Model Pembelajaran NHT


Nice to meet you !

Najib Abiyoga Dhea Amalia


4101416046 4101416063

Ika Dewi Maesaroh Yusuf Hafidin


4101416110 4101416121
There are only two ways to live your life.
One is as though nothing is a miracle.
The other is as though everything is a miracle
Pengantar

Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan
diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah
ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah
untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat
terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-
kegiatan belajar.
Sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa,
yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk
memecahkan masalah.
Johnson dan Holubec (dalam Affandi Zakaria dan Zanaton Iksan,
6 2006:1) mengusulkan lima unsur penting dari pembelajaran kooperatif :

Saling ketergantungan
positif antar siswa. Guru memberi tes individu
Keberhasilan seorang kepada siswa dan secara
siswa tergantung pada Positive acak memanggil siswa untuk
keberhasilan siswa lainnya Individual
interpedence menyajikan pekerjaan
accountability
kelompok mereka
Group processing
Promotive Interpersonal and
interaction small-group skills Guru memberikan
Saling membantu, saling kesempatan kepada anggota
menukar sumber daya, kelompok untuk saling
memberikan umpan mengenal, menerima dan
balik, dan memanfaatkan mendukung satu sama lain,
Memusatkan hubungan kerjasama yang
timbal balik berkomunikasi dan
baik, memudahkan ketrampilan menyelesaikan perbedaan
kooperatif dan memastikan anggota secara kontruktif.
kelompok menerima umpan balik.
Tipe-tipe model pembelajaran kooperatif

NHT (Numbered Heads Together)


TAI (Team Assisted Individualization atau
TGT (Team Game Tournament)
Team Accelerated Instruction)

Three-Step Interview
Round Table atau Rally Table Pembelajaran
GI (Group Investigation)
Student Team Learning (STL)
Kooperatif
CIRC (Cooperative Integrated Reading
Composition)
STAD (Student Teams Achievement Division)
Jigsaw Reverse Jigsaw TPS (Think Pairs Share)

Write Around LT (Learning Together) TPC (Think Pairs Check)

Snowball Throwing TPW (Think Pairs Write) Two Stay Two Stray
NHT (Numbered Heads Together)
Pertama kali dikenalkan oleh Spencer
Kagan tahun 1993.
Merupakan suatu model pembelajaran
yang lebih mengedepankan kepada
aktivitas siswa dalam mencari,
mengolah, dan melaporkan informasi
dari berbagai sumber yang akhirnya
dipresentasikan di depan kelas (Rahayu,
2006).
Model NHT adalah bagian dari model
pembelajaran kooperatif struktural, yang
menekankan pada struktur-struktur
khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan
penguasaan akademik.
Karakteristik Model Pembelajaran NHT

Kagan (1993) mengusulkan enam kunci kesukesesan


pembelajaran kooperatif, yaitu:

1. Keefektifan pembentukkan dan pemanfaatan kerja dalam


tim
2. membangun siswa untuk bisa bekerja sama dengan yang
lainnya
3. Teknik mengatur yang efektif
4. Membangun dan menuntut siswa untuk bersosialisasi
5. Pelaksanaan sesuai susunan yang tepat
6. Mencantumkan empat dasar prinsip, disimbolkan dengan
singkatan PIES, yaitu:
a. P – Positive Interdependence (ketergantungan yang
positif) = keadaan saling menguntungkan satu sama lain
Karakteristik Model Pembelajaran NHT
b. I – Individual Accountability (tanggung jawab tiap
individu) = siswa bekerja bersama di dalam kelompok
untuk menciptakan dan mempelajari, tetapi pada akhirnya
tiap siswa bertanggung jawab atas pekerjaannya sendiri
c. E – Equal Interaction (interaksi yang seimbang) = siswa
belajar menginteraksikan isi materi dan dengan temannya
sehingga partisipasinya seimbang
d. S – Simultaneous Interaction (interaksi bersama) =
belajar siswa menjadi lebih baik ketika keaktifan mereka
tinggi

Keenam hal di atas yang dijadikan landasan untuk penciptaan


karakteristik model pembelajaran Numbered Heads Together.
Karakteristik Model Pembelajaran NHT
Karakteristik model Numbered Heads Together menurut
Rusman (2012), yaitu antara lain:
1. Pembelajaran secara tim
2. Didasarkan pada manajemen kooperatif mempunyai tiga
fungsi , yaitu :
a. Fungsi manajemen sebagai perencanaan
Pembelajaran
menunjukkan
Kemampuan kooperatif
bahwa
Keberhasilanbekerjasama
pembelajaran
dalam b. Fungsi manajemen sebagai organisasi
adalah pembelajaran
pembelajaran
dipraktikan
kooperatif kooperatif
ditentukan
melalui dilakukan
aktivitas
olehperlu c. Fungsi manajemen sebagai kontrol
secara
dalam tim.kriteria
memerlukan
dilaksanakan
ditentukan
keberhasilan Tim
kegiatan merupakan
perencanaan
sesuai
secara dengan
pembelajaran yang
keberhasilan
kelompok, 3. Kemauan untuk bekerjasama
tempat
matang
secara
baik untuk
perencanaan,
olehmelalui
karenanya mencapai
agarbentuk
proses
dan
berkelompok. langkah-
prinsip
tes tujuan.
Dengan
maupun
4. Ketrampilan bekerjasama
Oleh karena
pembelajaran
langkah
demikian,
non
kebersamaan
tes ituberjalan
siswa tim
pembelajaran
atau
perluharusyang
dengan
kerjasama
didorong
mampu
efektif
sudah
untuk membuat
ditentukan
perlu mau
ditentukan
dan sanggupsetiap siswa
dalam
belajar. Setiap
berinteraksi
pembelajaran dan anggota
kooperatif. timTanpa
berkomunikasi
harus
dengan saling
kerjasama membantu
anggota
yang lain
baik,dalam untuk
mencapai
rangka
pembelajarantujuan
mencapai pembelajaran
kooperatif
tujuan tidak
pembelajaran
akan mencapai yang
hasiltelah
yang
ditetapkan
optimal
Karakteristik Model Pembelajaran NHT
Menurut Bannet dalam Isjoni (2013) menyatakan ada lima
karakteristik Model Numbered Heads Together (NHT) adalah
sebagai berikut:
1. Positive Interdependence
2. Interaction Face to face (Interkasi tatap muka)
3. Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran
dalam anggota kelompok.
4. Membutuhkan keluwesan.
5. Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam
memecahkan masalah (proses kelompok).
Tujuan Model Pembelajaran NHT
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai
dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :
1. Hasil belajar akademik stuktural : bertujuan untuk
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman : bertujuan agar siswa
dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai
latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan sosial : bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada


konsep Kagan dalam Ibrahim (2000), dengan tiga langkah
yaitu :
1. Pembentukan kelompok
2. Diskusi masalah
3. Tukar jawaban antar kelompok
03 Langkah Pembelajaran NHT pada Pembelajaran
Matematika

1. Langkah Pembelajaran dengan model Numbered Heads Together


Menurut Agus (2014), sintak Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT yang digunakan
sebagai landasan menyusun langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebagai
berikut:

Fase-Fase Perilaku Guru


Fase 1: Establishing set Menjelaskan tujuan pembelajaran,
Menyampaikan tujuan dan informasi latar belakang pelajaran,
mempersiapkan peserta didik. mempersiapkan peserta didik untuk
belajar.
03 Langkah Pembelajaran NHT pada Pembelajaran
Matematika
Fase-Fase Perilaku Guru
Fase 2: Demonstrating Mendemonstarsikan keterampilan yang
Mendemonstasikan pengetahuan atau benar, menyajikan informasi tahap demi
keterampilan tahap
Fase 3: Guided Practice Merencanakan dan memberi pelatihan
Membimbing pelatihan awal.
Fase 4: Feed back Mengecek apakah peserta didik telah
Mengecek pemahaman dan berhasil melakukan tugas dengan baik,
memberikan umpan balik memberikan umpan balik
Fase 5: Extended pratice Mempersiapkan kesempatan melakukan
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan, dengan pelatihan
pelatihan lanjutan dan penerapan khusus pada penerapan kepada situasi
lebih kompleks dalam kehidupan sehari-
hari
03 Langkah Pembelajaran NHT pada Pembelajaran
Matematika

2. Model NHT untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika

Model NHT banyak digunakan dalam pembelajaran di sekolah karena dipercaya dapat
meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas. Model pembelajaran kooperatif tipe
NHT ini cocok digunakan di semua bidang mata pelajaran.

Indikator keberhasilan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran


kooperatif NHT dilihat dari adanya peningkatan aktivitas belajar matematika peserta
didik diamati dari awal hingga akhir tindakan kelas.
03 Langkah Pembelajaran NHT pada Pembelajaran
Matematika

3. Model NHT dalam Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Matematika


Model pembelajaran kooperatif tipe NHT juga dapat digunakan untuk pembelajaran
matematika pada saat pemecahan permasalahan. Banyak guru yang menggunakan tipe
NHT pada saat proses pemecahan masalah karena NHT merupakan proses yang sesuai
untuk menciptakan iklim persaingan yang sehat di dalam kelas.

Kemampuan pemecahan masalah didapat dari gabungan nilai kemampuan


memahami masalah, kemampuan merencanakan penyelesaian, kemampuan
melaksanakan rencana, dan kemampuan memeriksa kembali.
03 Langkah Pembelajaran NHT pada Pembelajaran
Matematika

4. Model NHT dalam Pendalaman Konsep pada Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together juga dapat digunakan
dalam pembelajaran pada saat pendalaman konsep

Contohnya saat guru memberikan tes di awal pembelajaran dengan tujuan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa (prasyarat) sebuah materi, hasilnya dapat dilihat
bahwa pengetahuan siswa dari tes kemampuan prasyarat terbagi dalam 3 kategori yaitu
rendah, sedang, dan tinggi.
Di akhir pembelajaran, guru menerapkan model NHT dengan materi penarikan
kesimpulan. Guru meminta siswa menjelaskan apa saja yang sudah didapatkan selama
proses pembelajaran selanjutnya guru memberikan tes atau kuis untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa.
Manfaat Model Pembelajaran NHT
19

1 Rasa percaya diri menjadi lebih tinggi

2 Penerimaan terhadap individu lain menjadi lebih besar


Beberapa manfaat pada model
pembelajaran kooperatif tipe 3 Konflik antara pribadi berkurang
NHT terhadap siswa yang
dikemukakan oleh Lundgren 4 Pemahaman yang lebih mendalam
dalam Ibrahim (2000), antara
lain : 5 Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

6 Hasil belajar lebih tinggi


1. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,

2. Mampu memperdalam pamahaman siswa,

3. Menyenangkan dalam belajar,

Menurut Hill (1993) 4. Mengembangkan sikap positif siswa,


dalam Tryana (2008) 5. Mengembangkan sikap kepemimpinan siswa,
bahwa model NHT
6. Mengembangkan rasa ingin tahu siswa,
memiliki kelebihan
diantaranya : 7. Meningkatkan rasa percaya diri siwa,

8. Mengembangkan rasa saling memiliki, serta

9. mengembangkan keterampilan untuk masa depan.


Ibrahim (2007) juga mengungkapkan kelebihan dari model
21 pembelajaran kooperatif tipe NHT, antara lain :

3 5
1 Siswa diharapkan siap Mengembangkan sikap
Menumbuhkembangkan untuk menjawab kepemimpinan siswa dan
kedisiplinan, minat, pertanyaan dari guru meningkatkan rasa
kerjasama, keaktifan, dan sehingga setiap siswa percaya diri siswa
kreativitas siswa berusaha memperdalam
dan memahami materi

6
Meningkatkan kebaikan
budi, kepekaan dan
2 4 toleransi, memberi
Melibatkan semua siswa Penerimaaan terhadap kesempatan kepada siswa
sehingga tanggung jawab individu lebih besar dan untuk membangkitkan ide-
individu dalam kelompok meminimalisir kegaduhaan ide dan
meningkat dikelas mempertimbangkan
jawaban yang paling tepat
Kelemahan Model Numbered Headss Together
22 Menurut Hill (1993) dalam Tryana (2008), kelemahan model NHT
adalah sebagai berikut:
1. Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru. Hal ini terjadi jika
soal yang disediakan oleh guru lebih banyak dari banyaknya siswa di dalam kelas,
tujuannya adalah sebagai usaha untuk pemahaman materi lebih mendalam.

2. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. Hal ini terjadi jika soal yang
disediakan oleh guru lebih sedikit dari banyaknya siswa di dalam kelas, bisa saja karena
materi yang sedang dipelajari memang merupakan materi yang singkat dan siswa cepat
menangkap maksud materi yang disampaikan gurunya.

3. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan


sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah. (kasus khusus)
Kelemahan Model Numbered Headss Together
23

4. Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran banyak. Perlu adanya waktu untuk
pembagian kelompok, diskusi kelompok yang terkadang siswa membutuhkan waktu
lebih banyak, serta waktu untuk mengkondisikan siswa dalam menjawab pertanyaan
terkadang sangat lama

5. Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda


serta membutuhkan waktu khusus
Sedangkan menurut Ahmad (2010) kekurangan pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together adalah:

Efisiensi Waktu

Membuat Panik Siswa

Membuat Repot Guru


Success is a journey, not a destination.
The doing is often more important than the outcome.
Thank You! 

Вам также может понравиться