DAN KEDOKTERAN KOMUNITAS RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI BAHTERAMAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2019 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Seiring dengan berkembangnya pembangunan di Indonesia, terjadi pola perubahan struktur masyarakat dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Perubahan tersebut membawa dampak pada pergeseran gaya hidup, termasuk pola makan dan kurangnya aktivitas. Dampak lain dari perubahan pola hidup itu terletak pada pergeseran penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit degenerative, salah satunya adalah stroke. PENDAHULUAN TUJUAN Tujuan Umum Melakukan pendekatan kedokteran keluarga terhadap pasien stroke non hemoragik dan keluarganya Tujuan Khusus 1. Mengetahui karakteristik (fungsi keluarga, bentuk keluarga, dan siklus keluarga) keluarga pasien stroke non hemoragik 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah kesehatan pada pasien stroke non hemoragik dan keluarganya 3. Mendapatkan pemecahan masalah kesehatan pasien stroke non hemoragik dan keluarganya PENDAHULUAN MANFAAT Bagi Penulis Menambah pengetahuan penulis tentang kedokteran keluarga, serta penatalaksanaan terhadap pasien stroke non hemoragik dengan pendekatan kedokteran keluarga. Bagi Tenaga Kesehatan Sebagai bahan masukan kepada tenaga kesehatan agar setiap memberikan penatalaksanaan kepada pasien stroke non hemoragik dilakukan secara holistic dan komprehensif serta mempertimbangkan aspek keluarga dalam proses penyembuhan, serta memberikan informasi kepada petugas kesehatan dalam mensosialisasikan pencegahan penyakit stroke non hemoragik. Bagi Pasien dan Keluarga Memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya bahwa keluarga juga memiliki peranan yang cukup penting dalam kesembuhan pasien dan berperan dalam memberantas penyakit stroke non hemoragik. TINJAUAN PUSTAKA DEFINISI Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak (GPDO) dengan awitan akut, lebih dari 24 jam,disertai manifestasi klinis berupa defisit neurologis dan bukan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak sepintas, tumor otak, stroke sekunder karena trauma maupun infeksi EPIDEMIOLOGI Insiden serangan stroke pertama sekitar 200 per 100.000 penduduk per tahun. Insiden stroke meningkat dengan bertambahnya usia. Konsekuensinya, dengan semakin panjangnya angka harapan hidup, termasuk di Indonesia, akan semakin banyak pula kasus stroke dijumpai. Perbandingan antara penderita pria dan wanita hampir sama. Stroke merupakan penyebab kematian utama pada usia > 45 tahun. TINJAUAN PUSTAKA KLASIFIKASI Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya Stroke hemoragik: perdarahan intra serebral, perdarahan ekstra serebral Stroke non hemoragik: stroke iskemik, infark otak, penyumbatan Berdasarkan stadium/pertimbangan waktu Transient Ischemic Attack Reversible Ischemic Neurologic deficit (RIND) Stroke in evolution Completed stroke Berdasarkan sistem pembuluh darah Sistem karotis Sistem vertebro-basiler TINJAUAN PUSTAKA FAKTOR RISIKO TINJAUAN PUSTAKA GEJALA KLINIS TINJAUAN PUSTAKA DIAGNOSIS Anamnesis Defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba, saat aktifitas/ istirahat, kesadaran baik/terganggu, nyeri kepala/tidak, muntah/tidak, riwayat hipertensi ( faktor risiko stroke lainnya), lamanya (onset), serangan pertama /ulang. Pemeriksaan fisik Ada defisit neurologis, hipertensi/ hipotensi/normotensi. Laboratorium Dilakukan pemeriksaan Darah perifer lengkap (DPL), gula darah sewaktu (GDS), fungsi ginjal (ureum, kreatinin dan asam urat), fungsi hati (SGOT dan SGPT), protein darah(albumin, Globulin), heomstasis, profil lipid(kolesterol, trigliserida, HDL, LDL), homosistein, analisa gas darah dan elektrolit. Jika perlu pemeriksaan cairan serebrospinal. TINJAUAN PUSTAKA PENATALAKSANAAN Stroke iskemik/infark Anti agregasi platelet : aspirin, tiklopidin, klopidogrel, dipiridamol, cilostazol Trombolitik : rt-PA(harus memenuhi kriteria inklusi Antikoagulan: heparin, LMWH, heparinoid(untuk stroke emboli) Neuroprotektan Perdarahan sub arakhnoid Antivasospasme : nimodipin Neuroprotektan Perdarahan intra serebral Konservatif Operatif KUNJUNGAN RUMAH TINJAUAN KASUS Tanggal Kunjungan I : 18 Desember 2018 Tanggal Kunjungan II : 24 Desember 2018 Tanggal Kunjungan III : 26 Desember 2018 Alamat : Jl.Kapt.Pierre Tendean, Lepo-lepo DATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. N Usia : 64 Tahun Status : Menikah Pekerjaan : Petani Pendidikan: SMA Agama : Islam Suku : Tolaki KUNJUNGAN RUMAH KUNJUNGAN RUMAH GENOGRAM KELUARGA KUNJUNGAN RUMAH ANAMNESIS Keluhan utama Lemah Separuh Badan Sisi Kanan Keluhan penyerta Nyeri kepala hebat Riwayat penyakit sekarang Awalnya pasien tiba-tiba terjatuh dikebun dan tidak bisa menggerakkan badannya, keluhan lemah separuh badan pada sisi kanan. Sempat dirawat selama satu minggu di RSU Bahterahmas, seiring dengan berjalannya waktu keadaan pasien mulai membaik. Satu bulan kemudian pasien telah dapat berjalan dengan kondisi kaki kanan sedikit di seret-seret. Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit lain sebelumnya, seperti Diabetes Melitus dan Hiperkolesterolemia Riwayat keluarga Riwayat keluhan serupa pada keluarga disangkal KUNJUNGAN RUMAH PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum: Tampak baik, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6) Tanda vital: o Frekwensi nadi : 72 x/menit, regular Frekwensi napas : 24 x/m, simetris Suhu : 36,8 0C per Axillar Tekanan darah : 120/80 mmHg Antropometri: o Berat badan : 50 kg Tinggi badan : 158 cm IMT : 20.02 Kg/m2 (Normal) KUNJUNGAN RUMAH KEGIATAN YANG DILAKUKAN SAAT KUNJUNGAN RUMAH Melakukan kunjungan rumah, memantau kondisi pasien, melakukan diagnosis holistik, melakukan pengobatan dan tindakan holistic. DIAGNOSIS HOLISTIK Diagnosis dari segi biologis Stroke Non Hemoragik Diagnosis dari segi prikologis Tidak ada masalah psikologis pada Ny.N dan keluarganya. Diagnosis dari segi sosial dan ekonomi Aspek ekonomi keluarga Ny.N masuk dalam kategori menengah ke bawah. Pembiayaan kesehatan Ny.N dan keluarga menggunakan asuransi kesehatan, yaitu kartu BPJS. Akses pelayanan kesehatan juga terjangkau oleh Ny.N. Aspek sosial Ny.N dan keluarga cukup baik KUNJUNGAN RUMAH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL KUNJUNGAN RUMAH INTERVENSI PADA KELUARGA 1. KUNJUNGAN PERTAMA (17 DESEMBER 2018) Memantau kondisi dan lingkungan rumah. Melakukan pendekatan pada pasien dan anggota keluarga Menggali informasi tentang keluarga pasien Mencari informasi tentang penyakit pasien yang sekarang maupun yang terdahulu dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Melakukan pemeriksaan tekanan darah 2. KUNJUNGAN KEDUA (24 DESEMBER 2018) Melakukan edukasi dan diskusi bersama pasien dan keluarga mengenai definisi, faktor risiko, pemeriksaan yang dibutuhkan, terapi dengan gaya hidup dan obat, serta komplikasi dari stroke non hemoragik. Melakukan edukasi agar pasien tetap rajin beraktivitas, mengurangi konsumsi sayuran mengandung purin dan makanan yang terlalu manis. Menyarankan kepada pasien agar minum obat teratur dan selalu berkonsultasi ke dokter atau puskesmas terdekat 3. KUNJUNGAN KETIGA (26 DESEMBER 2018) Melakukan pemeriksaan tekanan darah. Melakukan evaluasi mengenai edukasi dan intervensi yang telah diberikan Keluarga pasien menyadari pentingnya peran keluarga dalam pengobatan pasien. KUNJUNGAN RUMAH DATA POLA HIDUP KELUARGA Pola kesehatan Bila anggota keluarga sakit berobat ke Puskesmas dan Rumah Sakit Pola kebiasaan sehari-hari 1. Pola konsumsi makanan keluarga Semua anggota keluarga makan 3x sehari - Sarapan: bubur, teh, kue-kue - Makan siang: nasi putih, ikan, sayur - Makan malam: nasi putih, sayur, ikan - Penyediaan makanan : Goreng dan rebus (lebih sering diolah dengan digoreng) - Sering konsumsi makanan yang manis - Air minum : air galon 2. Pola kebersihan - Mandi 2x/ hari. Ganti pakaian dalam 2-3x/ hari. - Keluarga mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan. - Mencuci pakaian satu kali seminggu - Sumber air untuk mencuci dan mandi yaitu air sumur bor PENUTUP KESIMPULAN Simpulan yang saya dapatkan adalah sebagai berikut: Karakteristik dari pasien adalah tinggal bersama suami, anak dan menantunya, pendidikan terakhir SMA, sebagai IRT, kebersihan rumah baik. Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga serumah dan masyarakat sekitar. Keluarga pasien mendukung untuk kesembuhan pasien. Faktor risiko pada pasien ini terhadap stroke non hemoragik adalah Faktor risiko yang tidak dapat diubah : Usia, jenis kelamin Faktor risiko yang dapat diubah : Pasien memiliki riwayat penyakit lain seperti Diabetes melitus dan Hiperkolesterolemia, pasien juga suka mengonsumsi makanan yang manis dan makanan yang tinggi purin. Rencana pemecahan masalah kesehatan pasien stroke non hemoragik dan keluarganya yaitu : Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang faktor resiko, penatalaksanaan stroke non hemoragik Mengingatkan pada pasien tentang pentingnya mengetahui faktor risko dan pencegahan serta pengobatan stroke non hemoragik. Memberikan semangat dan dukungan emosional kepada pasien, semangat agar keluarga tetap berusaha untuk membantu dan mendukung kesembuhan pasien Melakukan follow up pasien tentang edukasi dan intervensi yang telah diberikan . PENUTUP SARAN Saran Kepada Penderita Berusaha untuk lebih memahami penyakit yang dideritanya. Tetap rajin mengontrol kesehatannya ke pelayanan kesehatan masyarakat terdekat. Rajin beraktivitas sesuai kondisi pasien Saran Kepada Keluarganya Hindari faktor risiko stroke non hemoragik seperti stress, dan banyak pikiran. Melakukan olahraga Melakukan pengobatan ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila sakit Saran Kepada Petugas Kesehatan Sebaiknya melakukan penyuluhan bukan hanya pada penderita stroke non hemoragik tetapi semua warga Penggunaan metode yang lebih bersifat proaktif dalam melakukan penyuluhan. DOKUMENTASI KUNJUNGAN RUMAH KE-1