Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
Sri Sukadarti
Kesetimbangan Fase.
Aturan fase dari Josiah Willard Gibs
F=C–P+2 Kaidah fase Gibbs
F : jumlah derajat bebas (degree of Freedom
C : jumlah komponen (Components)
P : jumlah fase (Phase)
Fase : Setiap bagian sistem yang serba sama (homogen) dan
yang mempunyai batas-batas yang jelas dan tertentu.
Contoh : campuran minyak-air adalah 2 fase
Jumlah Komponen : Jumlah terkecil senyawa kimia yang
dapat berdiri bebas ( konsentrasinya dapat diubah dg leluasa )
Contoh : dalam sistem air-uap air hanya ada 1 komponen
yaitu H2O
Pada pemanasan CaCO3 akan terbentuk CaO + CO2
Disini ada 3 senyawa , terdapat satu reaksi dan jumlah CO2=
CaO. Jumlah komponen yang bebas = 3 -1-1 =1
Jumlah derajat kebebasan atau Varian : Jumlah terkecil
besaran-besaran intensif ( Tekanan, Temperatur, Konsentrasi)
yang diperlukan untuk menentukan keadaan sistem secara
mutlak.
Contoh : untuk menentukan keadaan air diperlukan dua
variabel yaitu P dan T .
Sistem dengan jumlah derajat kebebasan satu disebut
monovarian, jika dua disebut bivarian dan kalau tiga
disebut trivarian .
Tentukan jumlah derajat kebebasan dari :
1. Sistem air-etanol dalam fase cair-uap
2. Sistem larutan jenuh NaCl dengan uapnya.
I. SISTEM SATU KOMPONEN
Diagram fasa merupakan cara mudah untuk menampilkan
wujud zat sebagai fungsi suhu dan tekanan
Contoh : sistem air dalam
Kesetimbangan dengan es
dan uap air . Pada triple
Point , Jumlah fase =3
Jumlah komponen = 1,
Jumlah derajat kebebasan =
1-3+2 =0 jadi triple point
hanya ada pada P= 0,006
atm dan T= 0,01oC
Pada setiap dua fase terdapat garis kesetimbangan :
cair-uap , cair- padat, uap-padat
Pada garis kesetimbangan 2 fase : jumlah derajat kebebasan
= 1-2+2 = 1 jadi kalau tekanan sudan ditentukan , temperatur
harus mengikuti , contoh pada kesetimbangan air-uap air jika
tekanan ditentukan 1 atm, maka temperatur pasti 100oC .
Pengaruh P terhadap T pada garis kesetimbangan fasa dapat
dihitung dengan persamaan Clapeyron :
∆V = Perubahan volume molar , ∆H = Perubahan entalpi
Menurut Clausius jika salah satu fase adalah gas , ∆ V dapat
dianggap sebagai Volume gas karena Vgas > >Vcair> V padat ,
dan V= RT/P shg persamaan disebut Pers. Clausius-Clapeyron
jika diintegrasi :
1. NH4CL(p) terdekomposisi menjadi NH3(g) dan HCl (g) ketika
dipanaskan.
a. Hitung jumlah komponen dan phase ketika garam itu
dipanaskan pada wadah yang kosong tdk ada senyawa lain.
b. Jika sebelum dipanaskan sudah ada NH3 berapa jumlah
komponen dan phasenya
2. Berapa panas penguapan air , jika didapat data percobaan
sbb :
P (mmHg) 31,82 55,32 92,51 149,31
=- 42612,5756 J/mol
Pada tekanan yang tinggi terdapat beberapa jenis kristal es .
Es pada tekanan 40000 atm, 190oC mempunyai kristal yang
berbeda dengan es pada 1 atm, 0oC
Sistem belerang (Sulfur)
Belerang membentuk dua fase
padat, yaitu S rhombis dan
S monoklin .
Sistem ini mempunyai :
4 daerah fase tunggal, 6 garis
kesetimbangan 2 fase dan 4
titik kesetimbangan 3 fase ,
Jika S dengan kristal rhombis pada P 1atm dipanaskan secara
hati-hati, kristal akan berubah menjadi monoklin dan
selanjutnya akan berubah menjadi S cair kemudian menjadi
uap/gas.
II.SISTEM DUA KOMPONEN- SISTEM DUA ZAT CAIR – IDEAL
Jika jumlah komponen =2 , menurut kaidah fase Gibbs F=2-P+2
F= 4-P , jumlah fase(P) terkecil =1 sehingga jumlah derajat
kebebasan terbesar ada 3 berarti diagram fase sistem harus
digambarkan dalam tiga sumbu ( diagram ruang ) yaitu P,T dan
komposisi. Hal ini sangat sulit untuk dipelajari. Sistem
dua komponen biasanya dipelajari dengan dua variabel
dengan satu variabel tetap.
Misal : Diagram T-X pada P
tetap, Diagram P-X pada T
.
Bi murni mempunyai titik leleh 271oC dan Cd murni mempunyai
titik leleh 321oC
Penambahan Cd akan menurunkan titik leleh Bi dan sebaliknya
penambahan Bi akan menurunkan titik leleh
Cd sepanjang kurva kelarutan nya. Pada cairan murni grafik
T Vs waktu mempunyai lereng yang tetap dan pada suhu
mengkristalnya padatan yang keluar dari cairan kurva
pendinginan mendatar jika proses berlangsung lambat . Hal
ini disebabkan karena keluarnya panas pada saat cairan
mengkristal. Pada cairan berupa campuran Cd+Bi ketika
didinginkan akan menunjukkan kurve yang patah pada saat
terjadinya pengkristalan salah satu komponen ( lihat kurve
20% Cd dan 80 %) . Pada komposisi Cd 40% terjadi pertemuan
lereng kurve Cd dan Bi pada suhu 140oC , pada titik ini
dihasilkan kristal Bi dan Cd murni dan keluar dari larutan . Titik ini
disebut dengan titik EUTEKTIK.
Pada titik Eutektik dihasilkan kristal Bi, kristal Cd dan
larutan yang mengandung Cd 40% dalam kesetimbangan.
Pada titik Eutektik derajat kebebasannya = 0
Titik Eutektik : Suhu terendah saat larutan dengan
komposisi tertentu mulai mengkristal .
Reaksi eutektik didefinisikan sebagai berikut:
Suhu eutektik
Cairan larutan padat A + larutan padat B
Perhatikan ! Jika campuran dalam kondisi cair misal titik A
didinginkan secara perlahan-lahan pada P tetap , maka
sampai di A’ larutan jenuh dengan Bi dan logam ini mulai
mengkristal, karena pada kurve ini masih mempunyai satu
derajat kebebasan maka selama pengkristalan temperatur
akan berubah . Pendinginan sampai di titik C menghasilkan
kristal Bi yang lebih banyak . Komposisi cairan berubah dari
A’ ke A’’ . Perbandingan jumlah Bi dengan jumlah cairan
dengan komposisi A’’ = CF : CA’’.
Jika suhu diturunkan lagi sampai 144oC , larutan juga jenuh
dengan Cd dan ikut mengkristal , jadi ada 3 fase dalam
kesetimbangan. F = 1-3+2 = 0 titik eutektik tak bervarian.
Sistem tiga komponen.
Kaidah fase Gibbs yang diterapkan pada sistem 3 komponen
menghasilkan jumlah derajat kebebasan = 3-P+2 = 5-P
Pada sistem satu fase , maka F = 4 untuk menggambarkan
Keadaannya diperlukan 4 variabel ini sangat sulit. Karena
itu, pada sistem ini dipelajari pada P dan T tetap . Sistem
digambarkan dengan variabel konsentrasi setiap komponen
Sehingga diagramnya berbentuk segtiga sama sisi.
C
Titik A, B, C masing-masing
. %A
Menunjukkan 100% A, 100% B dan
%C 100% C
Y
Pada titik X : 20% C , 80% B, 0% A
X
Pada titik Y : 20% A, 40% B dan 40% C
A %B B