Вы находитесь на странице: 1из 35

KINETIKA KIMIA

BAGIAN 1

KIMIA FISIKA 1
BY
Sri Sukadarti
PENDAHULUAN
Kinetika Kimia : ilmu yang mempelajari laju reaksi kimia,faktor-
faktor yang mempengaruhinya serta penjelasan hubungannya
terhadap mekanisme reaksi.
• Perubahan kimia secara sederhana ditulis dalam persamaan
reaksi dengan koefisien seimbang

• Namun persamaan reaksi tidak dapat menjawab 3 isu penting


1. Seberapa cepat reaksi berlangsung
2. Bagaimana konsentrasi reaktan dan produk saat reaksi
selesai
3. Apakah reaksi berjalan dengan sendirinya dan melepaskan
energi, ataukah ia memerlukan energi untuk bereaksi?
Konsep Laju Reaksi
Pada reaksi :
N2(g) + 3 H2(g)  2 NH3(g),
Laju reaksi :
- laju penambahan konsentrasi NH3
- laju pengurangan konsentrasi N2 dan H2

Perbandingan laju perubahan masing-masing komponen


sama dengan perbandingan koefisien reaksinya
• Laju reaksi hanya bergantung pada konsentrasi pereaksi
dan temperatur saja.
• Pertama kita pusatkan perhatian pada pengaruh
konsen -trasi pereaksi terhadap laju reaksi pada
temperatur tetap.
• Untuk reaksi: aA + bB cC + dD , maka hukum laju
reaksi r = kCAm CBn
• Nilai k adalah tetapan laju yang bersifat spesifik
untuk reaksi tertentu dan temperatur tertentu,
ditentukan dari percobaan.
• Nilai m dan n disebut orde reaksi yang ditentukan
berdasarkan percobaan, bukan dari persamaan
reaksinya. Harganya bisa bulat atau pecahan.
• Dalam bejana bervolume 10 L, mula-mula
terdapat 5 mol gas NO2. Gas tersebut
mengalami penguraian menurut reaksi :
2 NO2(g)  2 NO(g) + O2(g).

Setelah tiga jam tersisa 1,4 mol gas NO2.


Tentukan
a. Laju reaksi penguraian gas NO2
b.Laju pembentukan gas NO
c. Laju pembentukan gas O2
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi :
Berhubungan dengan faktor-faktor yg mempengaruhi
konstanta laju reaksi ( k) yg menurut Arhenius :
-E
k  A e RT
k  konstanta laju reaksi
A  faktor frekuensi tumbukan
e  bilangan alam  2.303
E  energi aktivasi
R  konstanta gas umum
T  suhu reaksi

Energi aktivasi reaksi : energi minimum yang dibutuhkan agar


reaktan dapat berubah menjadi produk.
Prediksi harga tetapan laju reaksi dengan Pers. Arhenius .
k = Ae –E/RT
A = faktor frekuensi tumbukan
Jika reaksi A+B C+D

= Jari-jari tumbukan molekul A dan B


kB = Konstanta Boltzman = 1.3812 X210-23J/K/molecule = 1.381
kg m /s /K/molecule

NAvo = Bilangan Avogadro = 6,022.1023 atom/mol.


• Contoh : 2HI H2 + I2
Hitunglah harga k onstanta laju reaksi dengan teori
tumbukan
Data : M HI = 127,9 g/mpl = 0,1279 kg/mol :
, T = 700 K , Ea = 183200 J
, =

kB/μAB =0,065 J/g.K= 65 J/Kg.K


A =(20.10-10)2 [ 8. ∏.65.700]1/2. NAv =428113,628.10-20 NAv
NAv = 6,023.1023 , A = 2,57853.109
k = A.e-Ea/RT , Ea/RT = 183200/(8,314.700) =31,48
k = 2,57853.109 . e-31,48 = 5,49.10-5
Soal :
1. 2HI(g) H2(g) + I2(g) memiliki tetapan laju
reaksi 9,51 x 10-9 L/(mol.det) pada 500 K dan
1,10 x 10-5 L/(mol/det) pada 600 K. Hitunglah
energi aktivasi reaksi
2. Pada reaksi N2O5 N2O4 +1/2 O2
didapat data-data percobaan sbb :
Temperatur (K) k ( det-1)
288 1,04,10-5
298 3,38.10-5 Berapa energi aktivasinya ?
313 2,47.10-4
323 7,59.10-4
338 4,87.10-3
1. Suhu :
T Energi kinetik Tumbukan mol. A k
Dari pers. Arhenius, jika T > maka k >
Setiap kenaikan suhu 10oC, laju reaksi meningkat 2 kali lipat
2. Konsentrasi :
Konsentrasi Jumlah tumbukan A k
3. Luas permukaan kontak :
Luas permukaan Jumlah tumbukan A k
Upaya untuk memperluas bidang kontak adalah dengan
pengadukan, memperkecil ukuran reaktan( jika berupa
padatan), memperbesar tekanan (gas).
Pengaruh Suhu terhadap Konstanta laju reaksi
• 4. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi.
Ada 2 jenis katalis :
Katalis terbagi menjadi dua jenis:
Katalis Homogen: yaitu zat berwujud gas, cair atau padat
yang dapat larut dalam campuran reaksi.
Katalis Heterogen: biasanya adalah zat padat yang
berinteraksi dengan pereaksi berwujud gas atau cair.

Katalis dapat mempercepat reaksi karena mampu


menurunkan energi aktivasi ( E) sehingga k >
Energi aktivasi reaksi dua tahap
1. 2NO2 + F2 NO2F +F
2. NO2F + F + NO2 2NO2F
ORDE REAKSI
Pangkat perubahan konsentrasi terhadap perubahan laju
disebut orde reaksi atau sejauhmana laju reaksi dipengaruhi
oleh konsentrasi masing-masing reaktan
Ada reaksi berorde O, dimana tidak terjadi perubahan laju
reaksi berapapun perubahan konsentrasi pereaksi, r = k

 Ada reaksi berorde 1, dimana perubahan konsentrasi


pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 2 kali,
r = kC
 Ada reaksi berorde 2, dimana laju perubahan konsentrasi
pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 4 kali, dst.
NO(g) + O3(g)  NO2(g) + O2(g)
Reaksi dikatakan orde satu terhadap NO dan orde satu terhadap
O3 dan secara overall reaksi berorde dua , r = k CNO.CO3
Orde 2

Orde 1
Laju reaksi

Orde 0

Konsentrasi
CARA MENENTUKAN ORDE REAKSI
Ada beberapa cara untuk menentukan orde reaksi :
1. Cara Integrasi
2. Cara Differensiasi
3. Cara laju reaksi awal
1. Cara Integrasi
reaksi : A B
-Jika reaksi berorde nol , rA = - dCA/dt = k -dCA = k dt
jika diintegrasi : CAo-CA = kt, merupakan garis lurus CA Vs t
k dalam satuan ( mol/(Vol.waktu))
Misal reaksi orde 1
Laju reaksi = rA= - dCA/dt = kCA
-dCA/CA = k dt jika diintegrasi dengan batas pada :
t = to maka CA = CAo , pada t = t CA = CA
maka didapat : ln CAo/CA = kt atau

ln CAo – ln CA = kt , ln CA = lnCAo – kt

Y = lnCA, X = t Y = b - aX

berupa garis lurus dengan slope = k ( waktu -1),


intercept = ln CAo
Reaksi orde 2
1. Reaksi 2A C
Misal reaksi orde 2 terhadap A

Diintegrasi dengan kondisi batas: pada t= to maka CA = CAo


t= t maka CA = CA
didapat :

Jika dibuat grafik hubungan antara 1/CA Vs t merupakan


garis lurus, k dalam satuan vol./(mol.waktu)
2. Reaksi A + B C

r = -dCA/dt = - dCB/dt = k CA CB

Mis: A yang bereaksi = X mol/l, maka :dX/dt = k(A-X)(B-X)

Jika dibuat grafik Vs t berupa garis lurus


Orde satu Orde dua

Ln CA Ln CAo 1/CA

1/CAo

t t

Orde nol
CA
CAo

t
Soal :
1. Siklobutana (C4H8) terdekomposisi pada 1000oC menjadi dua
molekul etilen (C2H4) dengan konstanta laju reaksi 8,7 s-1. .
Jika konsentrasi awal siklobutana 2,00 M berapa
konsentrasinya setelah 0,010 detik?
Berapa fraksi siklobutana terdekomposisi pada waktu
tersebut
2. Reaksi : A 2B
Dari percobaan didapat data-data sbb :
Waktu (detik) CA/CAo
0 1
35 0,883 Tentukan orde reaksi
54 0,824
174 0,530 dan harga konstanta
209 0,471 laju reaksi
313 0,324
367 0,265
• Grafik ln CA/CAo Vs t
0.2

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400

-0.2

-0.4
Ln CA/CAo

Series1
-0.6 Series2
Linear (Series1)
-0.8 Linear (Series2)

-1

-1.2

-1.4
Waktu ( dtk)

Reaksi orde 1 dengan harga k = 3,37.10-3 detik -1


3. Pada reaksi CH3N2CH3(g) CH3CH3(g) + N2(g)
pada suhu 600K didapat hubungan antara Tekanan Parsial
Azometan dengan waktu sbb :
t(det) 0 1000 2000 3000 4000
P(Pa) 10,9 7,63 5,32 3,71 2,59
Tentukan orde reaksi dan harga k
4. Reaksi : 2A B+C
Mempunyai harga k = 1,2. 1011 e-40000/RT (L/(mol.det)
Konsentrasi mula-mula 0,2 M dan setelah 10 menit A
yang bereaksi mencapai 80% . Pada temperatur berapa
reaksi tersebut berlangsung ?
PR
1. Reaksi 2A B mempunyai orde reaksi 2 dengan
harga k = 3,5 .10-4 l/(mol.det) . Hitung waktu yang
dibutuhkan agar konsentrasi A berubah dari 0,260
mol/l menjadi 0,001 mol/l .
2. Pada pembuatan Urea dari Ammonium Cyanat :
NH4CNO NH2CONH2
Mula-mula 22,9 gram Amonium Cyanat dilarutkan dalam
air sehingga menjadi 1 liter larutan. Hitung : orde
reaksi, k dan massa Ammonium Cyanat setelah 300
menit .
Data : t(menit) : 0 20 50 65 150
Urea (g) : 0 7 12,1 13,8 17,7
PR
1. Reaksi dekomposisi N2O5 sbb :
2N2O5(g) 4NO2(g) + O2(g)
Data percobaan :
t (menit) : 0 1 2 3 4 5
[ N2O5)mol/l : 1 0,705 0,497 0,349 0,246 0,173
Hitung : orde reaksi, harga k dan hasil NO2 pada waktu
reaksi 5 menit.
2. Reaksi orde 2 : A + B C
Mula-mula konsentrasi A = 0,050 mol/l dan B = 0,080 mol/l.
Setelah 1 jam konsentrasi A tinggal 40% semula. Hitung
harga konstanta laju reaksi dan konsentrasi B .
Penentuan Orde Reaksi dengan Laju Reaksi Awal
Untuk menentukan orde reaksi dilakukan percobaan
dengan memvariasi konsentrasi awal dari reaktan .
Contoh : 2 NO(g) + O2(g) 2 NO2(g)
Data percobaan :
No.Perc. Konsentrasi Awal (mol/L) Laju reaksi awal
NO O2
1. 1,30.10-2 1,10.10-2 3,21.10-3
2. 1,30.10-2 2,20.10-2 6,40.10-3
3. 2,60.10-2 1,10.10-2 12,8.10-3

Berapa orde reaksinya ?


r= k[O2]m[NO]n orde reaksi = n+m
Bandingkan percobaan 1 dan 2 , konsentrasi NO tetap dan
Konsentrasi O2 berbeda,
Bandingkan dengan percobaan 1 dan 3 , konsentrasi NO berubah
dan konsentrasi O2 tetap.

Maka r = k [O2] [NO]2 dan orde reaksi = 1 + 2 = 3


Waktu Paruh
Waktu paruh ( t1/2) adalah waktu yang dibutuhkan untuk mereaksikan
reaktan sehingga konsentrasinya berkurang menjadi setengah dari
semula.
Untuk reaksi orde 1 :
-dCA/CA = k dt jika diintegrasi dengan batas pada :
t=to , CA = CAo sedang pada t = t1/2 maka CA = ½ Cao
didapat : t1/2 = ln2/k = 0.693/k
Dengan cara yang sama , maka didapat :

Orde 2 Berapa waktu paruh untuk orde 0 ?


Soal :
1. Suatu reaksi : A B berorde satu , pada awal
reaksi ( t=0) mempunyai laju reaksi 1.10-3 mol(l.menit)
dan setelah satu jam , lajunya menjadi 0,25.10-3
mol/(l.menit)
Tentukan waktu paruhnya .

2. Pada 400 K senyawa gas terdekomposisi. Tekanan awal


gas = 12,6 k.Pa . Ketika gas bereaksi 10% laju reaksinya
=9,71 Pa/det. dan ketika gas bereaksi 20% laju reaksinya
7,67 Pa/det. Hitunglah : orde reaksi, k dan t1/2
PR
1. Reaksi orde 2 A + 2B P
Mula-mula konsentrasi A = 0,075 mol/L dan konsentrasi B
= 0,030 mol/L . Setelah reaksi berlangsung 1 jam
konsentrasi A tinggal 0.045 mol/L .
Hitung : a . Konstanta laju reaksi
b. Waktu paruh

2. Pada reaksi : 2 N2O5(g) 4 NO2(g) + O2 (g)


Data –data hubungan konsentrasi N2O5 dengan waktu adalah
sbb:
T(menit) : 0 1 2 3 4 5
CN2O5 ( mol/L) : 1 0,705 0,497 0,349 0,246 0,173

Tentukan : Orde reaksi, harga k dan waktu paruh


3. Dimetyl Eter mengalami dekomposisi sebagai berikut :

CH3OCH3 CH4 + CO + H2
A B + C + D
Reaksi pada suhu 552oC dan data yang diperoleh dari
pengamatan adalah sbb :
NO Waktu ( detik) Tekanan (mmHg)
1 0 420
2 57 584
3 85 662
4 114 743
5 145 815

Tentukan orde reaksi dan konstanta laju reaksinya


6.8

6.7

6.6

6.5

6.4
Series1

6.3

6.2

6.1

6
0 20 40 60 80 100 120 140 160

Harga k = 4,38.10-3 detik -1


3. Reaksi peruraian Pospin (PH3) mengikuti reaksi :
4 PH3(g) P4(g) + 6 H2(g)
bereaksi pada suhu 950o K . Laju reaksinya dipelajari
dengan mengukur tekanan parsialnya sepanjang waktu
reaksi.
Data yang diperoleh adalah :
t ( menit) : 0 40 80
P ( mmHg) : 100 150 166,7
Tentukan orde reaksi dan konstanta laju reaksinya .

Вам также может понравиться