Вы находитесь на странице: 1из 25

CA Paru

M. Rizky Wibowo
1710211105
Definisi
• Kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker
yang tidak terkendali dalam jaringan paru
yang dapat disebabkan oleh sejumlah
karsinogen lingkungan, terutama asap rokok.
Menurut World Health Organization (WHO),
kanker paru merupakan penyebab kematian
utama dalam kelompok kanker baik pada pria
maupun wanita
• Kanker paru adalah semua penyakit keganasan
di paru, mencakup keganasan yang berasal
dari paru sendiri (primer) dan metastasis
tumor di paru.
– Metastasis tumor di paru adalah tumor yang
tumbuh sebagai akibat penyebaran (metastasis)
dari tumor primer organ lain.
– Kanker paru primer yakni tumor ganas yang
berasal dari epitel bronkus.
• Paparan suatu zat yang bersifat karsiogenik
– Asbestos sering menimbulkan mesotelioma
– Radiasi ion pada pekerja uranium
– Radon, arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, vinil klorida
• Polusi udara
Px lebih banyak ditemukan di daerah urban dengan banyak polusi
udara dibansingkan yang tinggal di daerah rural
• Genetik
– Terjadi perubahan/mutasi beberapa gen yang berperan dalam kanker
paru : Proto ooncogen, Tumor supressor gene, gen encoding enzim
• Teori onkogenis
– Rokok sebagai inisiator juga merupakan promotor dan progresor 
rokok sangat berkaitan (terbesar) dengan terjadinya kanker paru
• Diet
– Rendahnya konsumsi betakarotene, selenium dan vitaminA
Pembagian
praktis utk
tujuan
pengobatan:

Non Small
Small Cell
Cell Lung
Lung Cancer
Cancer
(SCLC)
(NSCLC)
Klasifikasi Histologis WHO1999
Epithelial Tumors Malignant:
Benign: Papilloma, adenoma Squamos cell Ca: Papillary,
Preinvasive Lesions: Squamos clear cell, basaloid
dysplasialcarcinoma in stu, Small Cell Ca: Combined small
atypical adenomatous cell Ca
hyperplasia, Diffuse idiopathic
pulmonary neuroendocrine cell Adeno Ca: Acinar, papillary,
hyperplasia Bronchoalveolar, dll
Others: Soft tissue tumors Large cell Ca:
Mesothelial tumors Adenosquamos Ca
Miscellaneous tumors Ca woth pleiomorphic
Lymphaproliferative diseases sarcomatoid elements
Secondary tumors Carcinoid Tumors
Unclassified Tumors Ca of salicary gland type
Tumor-like lesions
SCLC (SMALL CELL NSCLC (NON SMALL CELL
LUNG CANCER) LUNG CANCER):

Karsinoma sel
skuamosa/karsinoma bronkogenik

Adenokarsinoma

Karsinoma Bronchoalveolar

Karsinoma sel besar


Gejala-gejala klinis yg terjadi disebabkan:
1. Tumor itu sendiri  batuk, nyeri dada, dan hemoptisis
2. Obstruksi tumor pada bronkus  mengi, (whezing), stridor,
atelektasis atau dispnea
3. Pertimbuhan tumor ke pleura nyeri pleura dan gx efusi
pleura
4. Metastase ke kelenjar mediastinum :
 Suara serak
 Sindroma vena cava superior
 Hemiparese diafragma
 Disfagia
 Efusi perikardial
 Bronkialgia
5. Metastase jauh :
 Metastase ke serebral dapat menimbulkan kejang
 Metastase ke medula spinalis parese dan “Back
Pain”
6. Keluhan yg termasuk di dlm sindroma
paraneoplastik  gejala yg sistematik mempunyai
hub. Dg semua organ tubuh sprt : sindroma
cushing, hiperkalsemia, hypertrophic pulmonary
osteoartheopathy, trombosis vena perifer dan
neuropatia.
Diagnosis
Diagnosis Pemeriksaan
lanjutan Histo PA :
Biopsi jarum
Pmrx Radiologis bronkoskopi
Pungsi paru
Lesi intra torakal

Tumor Jinak Tumor Ganas


Bertujuan u/
menentukan cara
Letak lesi pengambilan jar
sentral/perifer tumor

Lesi perifer: Lesi sentral:


Biopsi dg bronkoskopi Sitologi sputum
Sikatan bronkus
Bilasan bronkus
Transtorakal biopsi/aspirasi
STAGE STADIUM T N M NSCLC
Stage kanker paru jenis
karsinoma sel kecil SCLC Occ Tx N0 M0
ult
Ca
0 Tis N0 M0
Stage terbatas (limited) jika
IA T1 N0 M0
hanya melibatkan satu sisi paru
(hemitoraks) IB T2 N0 M0
IIA T1 N1 M0
IIB T2 N1 M0, T3 N0 M0
Stage luas (extensived) jika
sudah meluas dari satu IIIA T1 N2 M0, T2 N2 M0, T3 N1
hemitoraks atau menyebar ke M0, T3 N2 M0
organ lain.
IIIB Sebarang T N3 M0,
T4 sebarang N M0
Sebarang T sebarang N M1
IV

International Staging System for Lung


Cancer 1997, berdasarkan sistem
TNM.
KATEGORI TNM UNTUK KANKER PARU :
T : Tumor Primer
To : Tidak ada bukti ada tumor primer
Tx : Tumor primer sulit dinilaipenemuan sel tumor ganas N : Kelenjar getah bening regional (KGB)
pada sekret bronkopulmoner tetapi radiologis atau bronkoskopis Nx : Kelenjar getah bening regional tak
(-) dapat dinilai
Tis : Karsinoma in situ
T1 : Tumor dengan garis tengah terbesar tidak melebihi 3 cm,
No : Tak terbukti keterlibatan kelenjar getah
dikelilingi oleh jaringan paru atau pleura viseral dan secara bening
bronkoskopik invasi tidak lebih proksimal dari bronkus lobus N1 : Metastasis pada kelenjar getah bening
(belum sampai ke bronkus utama). Tumor sembarang ukuran peribronkial dan/atau hilus ipsilateral, termasuk
dengan komponen invasif terbatas pada dinding bronkus yang perluasan tumor secara langsung
meluas ke proksimal bronkus utama. N2 : Metastasis pada kelenjar getah bening
T2 : Setiap tumor dengan ukuran atau perluasan sebagai
berikut :
mediatinum ipsilateral dan/atau KGB subkarina
- Garis tengah terbesar lebih dari 3 cm N3 : Metastasis pada hilus atau mediastinum
- Mengenai bronkus utama sejauh 2 cm atau lebih distal dari kontralateral atau KGB skalenus/supraklavikula
karina, dapat mengenai pleura viseral ipsilateral/kontralateral
- Berhubungan dengan atelektasis atau pneumonitis
obstruktif yang meluas ke daerah hilus, tetapi belum mengenai
seluruh paru. M : Metastasis (anak sebar) jauh
T3 : Tumor sembarang ukuran, dengan perluasan langsung Mx : Metastasis tak dapat dinilai
pada dinding dada (termasuk tumor sulkus superior), diafragma, Mo : Tak ditemukan metastasis jauh
pleura mediastinum atau tumor dalam bronkus utama yang M1 : Ditemukan metastasis jauh. Nodul
jaraknya kurang dari 2 cm sebelah distal karina atau tumor yang
ipsilateral di luar lobus tumor primer dianggap
berhubungan dengan atelektasis atau pneumonitis obstruktif
seluruh paru. sebagai M1
T4 : Tumor sembarang ukuran yang mengenai mediastinum
atau jantung, pembuluh besar, trakea, esofagus, korpus vertebra,
karina, tumor yang disertai dengan efusi pleura ganas atau tumor
satelit nodul ipsilateral pada lobus yang sama dengan tumor
primer.
1. Efusi pluera dengan cairan hemotosanguinus dalam
jumlah besar yang cepat terproduksi.
2. Infark vaskuler  pertumbuhan proses keganasan
ini begitu cepat sehingga melampaui
kemampuannya untuk membuat suplai pembuluh
darah baru setempat  infeksi sekunder  abses
paru setempat.
3. Hemoptisis  sedikit sampai profus.
4. Di luar paru  metastase pada tulang punggung
atau tulang pinggang maupun ekstremitas yang
selalu disertai rasa nyeri  fraktur patologis.
5. Ikterus, mual, dan rasa penuh di perut atas 
komplikasi ke hati.
6. Gangguan susunan syaraf pusat  metastase
intrakranial. Seperti nyeri kepala berat, dengan
muntah proyektil, hemiplegi/hemiparese, gangguan
kesadaran dan keseimbangan, gg pernapasan jika
pusat pernapasan terkena.
• meyembuhkan / memperpanjang masa

Kuratif bebas penyakit & me↑ angka harapan


hidup px

• mengurangi dampak kanker, me↑


kualitas hidup

Paliatif
• (rawat rumah) pada kasus terminal :
mengurangi dampak fisik maupun
psikologis kanker baik pd px maupun
keluarga

• : menunjang pengobatan kuratif paliatif

Suportif & terminal, seperti pemberian nutrisi,


transfusi darah dan komponen darah,
obat anti infeksi
• Stadium terbatas (status penampilan baik) 
Kemoterapi kombinasi + radioterapi dada
• Stadium luas (stadium penampilan baik)
 kemoterpi kombinasi
• Px dengan tumor yg responnya lengkap (seluruh
stadium)
 Radioterapi kranial profilaksis
• Px dg status penampilan yg jelek (seluruh stadium)
 kemoterapi kombinasi dg dosis yg dimodifikasi
 Radioterapi paliatif
• Kemoterapi kombinasi :
CAV : siklofosfamid + doksorubisin +
vinkristin
CAVP-16 : siklofosfamid + doksorubisin + VP-
16
VP-16 + cisplastin

Вам также может понравиться