Вы находитесь на странице: 1из 29

Apa Kimia Fisika?

• Serangkaian karakterisasi dari masalah kimia yang didekati


secara kuantitatif .
• Kimia fisika berusaha memprediksi atau menjelaskan ‘kejadian-
kejadian’ kimia menggunakan model atau postulat-postulat
tertentu.
• Dalam mempelajari kimia fisika diperlukan matematika dalam
hal (1). Untuk menggambarkan sifat-sifat dari sistem tanpa
menjelaskan keaslian dari sifat-sifat tersebut, dan (2).
Mengembangkan teori-teori yang menerangkan mengapa sifat-
sifat tertentu itu terjadi.
Sistem
• Sistem mengacu pada bagian tertentu dari alam semesta
(universe) yang menarik perhatian. Di luar dari sistem dikenal
keliling (surrounding).
• Didefinisikan sebagai sistem terbuka bila massa dan enegi
dapat berpindah secara dua arah dari sistem ke keliling dan
sebaliknya. Bila hanya massa yang dapat berpindah dari
keliling ke sistem sementara energi tidak, disebut dengan
sistem tertutup.
• Bila energi dan massa tidak dapat berpidah dari sistem ke
keliling dan sebaliknya, dikenal dengan sistem terisolasi.
• Sistem yang mengandung beberapa atom atau molekul disebut
sistem makroskopik sedangkan sistem yang mengandung atom
tunggal atau molekul disebut dengan sistem mikroskopik.

• Sifat makroskopis seperti suhu dan tekanan diaplikasikan


hanya pada sistem makroskopik dan sifat-sifat dari
seluruh sistem. Sifat-sifat ini dapat diamati dan dipelajari
tanpa merujuk pada sifat molekul dari zat.

• Sifat mikroskopik seperti kinetik dan momentum adalah


mekanik secara alamiah. Sifat ini dapat diaplikasikan
pada sistem makroskopik dan mikroskopik.
Keadaan dari sistem (State of a system)
• Menentukan keadaan dari sistem berarti menggambarkan
kondisi dari sistem dengan memberikan seperangkat nilai
lengkap variabel. Sebagai contoh, pada sebuah
kesetimbangan dari satu fasa cair atau gas suatu zat , tekanan
adalah fungsi dari tiga makroskopik variabel bebas, sekurang-
kurangnya salah satunya adalah proporsional pada ukuran
dari sistem.

• Seluruh variabel makroskopik kesetimbangan lainnya adalah


variable terikat, dengan nilai yang diberikan sebagai fungsi dari
variabel bebas.

• Ketiga variabel tersebut akan menentukan keadaan


kesetimbangan makroskopik dari fase gas atau cair suatu zat
dan dapat dipilih selama salah satu varibel adalah proporsional
terhadap ukuran dari sistem.
• Untuk sistem cair dari suatu zat dapat dipilih T, V dan n dalam
menentukan keadaan kesetimbangan. Dapat juga dipilih T, P, dan n
atau T, P, dan V.

• Seluruh variabel makroskopis kesetimbangan lainnya harus


variabel terikat yang menjadi fungsi variabel terpilih untuk
menentukan keadaan dari sistem. Kedua variabel di atas dikenal
dengan fungsi atau variabel keadaan.

• Ada 2 macam variabel makroskopis, yaitu (1) variabel


extensive, yang proporsional terhadap ukuran dari sistem bila P
dan T tetap dan (2) variabel intensif, yang tidak bergantung
pada ukuran dari sistem jika P dan T tetap. Sebagai contoh, V, n,
dan m, adalah variabel extensive dimana P dan T adalah
variabel intensif. Perbandingan antara dua variabel extensive
adalah vaiabel intensif. Densitas dan tekanan adalah dua contoh
yang paling terkenal sebagai variabel intensif
Satuan Pengukuran

• Satuan yang digunakan dalam fisika dan kimia secara resmi


dikenal dengan Satuan Internasional, yang berasal dari Systeme
Internationale (French) dan disingkat dengan SI.

• Dalam sistem ini ada 7 satuan dasar yaitu: panjang (m), massa
(kg), waktu (second), suhu (K), arus listrik (A), intensitas cahaya
(cd), dan jumlah zat (mol).

• Satuan SI dikenal dengan satuan MKS (meter-kilogram-second).


Sebelum tahun 1961, para kimiawan dan fisikawan menggunakan
satuan CGS (centimeter-gram-second). Namun belakangan, untuk
menghindari kebingungan, satuan CGS sering dihindari, keculai
untuk kasus-kasus dalam perhitungan.
• Ada beberapa satuan turunan yang harus diketahui, diantaranya:

1. Newton (N)
Merupakan satuan SI dari gaya (F).

1 N = 1 kgms-2
2. Pascal (Pa)
Merupakan satuan SI dari tekanan (gaya per satuan luas)

1 Pa = 1 Nm-2 = 1 kgm-1s-2

3. Joule (J)
Merupakan satuan SI dari kerja (gaya yang diberikan
terhadap jarak)

1 J = 1 Nm = 1 Kgm2s-2
4. Kalori (cal)
jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1oC
dari 1 g air

1 cal = 4.184 J
5. Beberapa satuan non-SI dari tekanan: atm, torr dan bar

1 atm = 101325 Pa
760 torr = 1 atm
1 bar = 100000 Pa
Matematika Fungsi

• Sebuah fungsi matematika melibatkan dua variabel yaitu


variabel bebas dan variabel terikat. Harga dari harga variabel
terikat bergantung pada nilai dari variabel bebas.

• Fungsi dapat berupa rumus, grafik, tabel, deret matematik, dll

………………(1.1)

Pers (1.1) di atas dapat dituliskan menjadi


………………(1.2)

V menjadi variabel terikat dengan P, T, dan n sebagai variabel


bebas. Artinya, 1 variabel terikat ditentukan harganya oleh 3
variabel bebas.
Fungsi di atas, pada kimia fisika, biasa dituliskan/dinotasikan
secara sederhana menjadi,
………………(1.3)

Hubungan variabel-variabel di atas dapat diberikan pada


Gambar 1.1. di bawah ini:

Gambar 1.1. Tekanan gas ideal sebagai (a). Fungsi V pada n tetap
dan berbagai variasi T (b). Fungsi V dan T pada n tetap.
Mol dan tetapan Avogadro
• 1 mole suatu zat adalah ekivalent dengan jumlah dari satun rumus
yang mengandung sebanyak 0.012 kg atom isotp karbon-12 (12C).
Satuan massa atom didefiniskan sebagai satu atom karbon-12 yang
memiliki massa tepat 12 smu.

• Sejumlah satuan rumus, N, dalam sampel sebanding dengan


jumlah zat yang diukur dalam mol yang dituliskan menjadi,

………………(1.4)
• NAV dikenal sebagai tetapan Avogadro dengan harga 6.02214x1023
mol-1. Persamaan gas ideal dapat ditulis dalam hubungannya dengan
jumlah molekul, N

………………(1.5)
• Tetapan gas ideal R diketahui dari hasil percobaan untuk
memperoleh nilai 8.3145 J.K-1.mol-1. Dalam satuan non-SI, harga
tetapan ini sering ditulis menjadi 0.082058 atm K-1. mol-1.
• Tetapan kB dikenal sebagai tetapan Boltzman.

………………(1.6)

Contoh Soal-1.1:

Tentukan harga tekanan (dalam Pa dan dalam atm) 20 gram


gas neon yang dianggap sebagai gas ideal pada suhu 0oC
dengan volume 22.4 liter.
Jawaban:
Pertama, harus diubah satuan suhu dari Celsius menjadi Kelvin.
T = 273.15 K + 0.00◦C = 273.15 K
Jumlah gas harus diubah ke dalam mol dan volume menjadi m3
dengan metode factor-label

Nilai di atas dimasukkan ke dalam rumus


Satuan konversi dapat juga dimasukkan ke dalam perhitungan tunggal

Dalam satuan atmosfer (atm), tekanan dapat dihitung menjadi

Latihan 1.1:
Tentukan volume gas CO2 yang diproduksi dari 100 g CaCO3 jika
CO2 adalah pada tekanan 746 torr dan temperatur 301 K.
Anggap bahwa gas tersebut adalah gas ideal
Kalkulus Diferensial
• Karena variabel terikat bergantung pada satu atau lebih variabel
bebas, perubahan pada sebuah variabel bebas menghasilkan
sebuah perubahan pada variabel terikat. Jika f adalah sebuah
fungsi yang dapat didiferensiasi dari variabel tunggal x,

f = f(x) ………………(1.7)

Persamaan (1.7) di atas dapat didiferensiasi menjadi

df = ………………(1.8)

Dimana df/dx menyatakan turunan dari f hubungannya dengan


variabel x dan df adalah representasi dari diferensial variabel f.
• Turunan df/dx berarti kecepatan perubahan f hubungannya
dengan x sebagaimana dinyatakan dalam persamaan (1.8)
berikut;

………………(1.8)

• Jika suatu persamaan memiliki turunan, persamaan tersebut


dikatakan dapat diturunkan (differentiable). Ada beberapa
aturan baku untuk turunan. Sebagai contoh: turunan dari f = a
sin(bx) adalah
………………(1.9)

Dimana a dan b adalah tetapan.


• Jika sebuah fungsi bergantung pada beberapa variabel bebas,
setiap variabel bebas memberi kontribusi sebagaimana
diperlihatkan pada persamaan (1.8). Jika fungsi x, y, dan z
dapat diturunkan dan perubahan menjadi dx, dy, dan dz, maka
turunan df dapat dinyatakan sebagai,

………………(1.10)

dimana (∂f /∂x) y,z, (∂f /∂y)x,z, and (∂f /∂z)x,y adalah turunan
parsial.
• Jika fungsi ini diwakili oleh rumus, turunan parsial terhadap satu
variabel bebas diperoleh dengan cara diferensiasi biasa,
memperlakukan variabel bebas lain sebagai tetapan. Variabel
bebas yang dinggap sebagai tetap tersebut biasanya dituliskan
sebagai subskrip
• Sebagai contoh, untuk sistem kesetimbangan gas atau cair dari
satu fase, dapat dituliskan,

………………(1.11)

• Persamaan ini menyatakan perubahan kecil pada volume yang


dihasilkan ketika. Ketika dikenakan dT, dP dan dn pada sistem,
menegaskan bahwa sistem berada dalam keadaan setimbang.
Pada gas ideal, dapat dinyatakan sebagai berikut,

………………(1.12)

• Identitas pada matematika adalah sebuah persamaan yang valid


untuk semua nilai dari variabel yang terdapat dalam persamaan.
Beberapa identitas matematika khususnya dalam persamaan
parsial bermanfaat dalam menjelaskan kimia fisika.
• Salah satu identias yang perlu diketahui adalah cycle rule, yang
melibatkan 3 variabel yang masing-masing dapat dinyatakan
sebagai fungsi yang dapat diturunkan dengan 2 variabel lain,

………………(1.13)

• Turunan parsial kedua adalah sebagai hasil turunan diperoleh


dari hasil turunan parsial pertama. Kedua turunan dalam varibel
yang sama dapat dinyatakan dengan,

………………(1.14)

• Persamaan berikut disebut campuran turunan parsial kedua,

………………(1.15)
• Hubungan timbal balik Euler menyatakan bahwa turunan
parsial kedua dari suatu fungsi yang dapat diturunkan dapat
disamakan satu sama lain,

………………(1.16)
Proses

• Proses adalah kejadian-kejadian yang dapat merubah keadaan


dari sebuah sistem. Setiap proses makroskopis mempunyai daya
dorong (driving force) yang menyebabkan proses itu berlangung.
Sebagai contoh, karena perbedaan suhu maka aliran panas
terjadi.

• Besarnya daya dorong berbanding lurus dengan besarnya proses


yang berlangsung

• Proses reversibel adalah salah satu proses yang setiap saat dapat
berbalik arah hanya disebabkan oleh perubahan kecil dalam
volume.
• Proses reversibel dikenal juga dengan quasi-equilibrium process
atau quasi-static process.

• Proses reversibel sebenarnya tidak pernah berlangsung 100%.


Tetapi dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus perkiraan
saja. Contoh, persamaan (1.6) dapat dituliskan menjadi sebuah
proses reversibel terbatas sesuai dengan tahapan dengan ΔP, ΔT ,
dan Δn:

…………………….. (1.17)

Dimana ≈ artinya ‘sebanding dengan’ dan dalam notasi


matematika biasanya dituliskan menjadi

ΔV = V(final) − V(initial)
Variabel terkait dengan turunan parsial
Kompressibilitas isothermal kT didefinisikan sebagai:

…………………….. (1.18)

• Faktor 1/V dilibatkan sehingga kompresibilitas menjadi varibael


intensif. Fakta bahwa T dan n adalah tetap di dalam turunan
menunjukkan bahwa pengukuran kompresibiltas isotermal dibuat
dalam sistem tertutup pada suhu tetap. Dalam eksperimen
diperoleh bahwa harga kompresibilitas dalam berbagai sistem
selalu positif. Ini menandakan bahwa volume sistem berkurang
ketika tekanan dinaikkan.

• Koefisien muai termal  didefinisikan sebagai:

…………………….. (1.19)
• Koefisien muai termal adalah sebuah besaran intensif dan
biasanya selalu positif. Maka dari itu, jika suhu dinaikkan maka
volume juga naik. Pada beberapa sistem koefisien muai termal
bernilai negatif.

• Untuk sistem tertutup (harga n tetap), persamaan (1.17) dapat


dituliskan menjadi,
…………………….. (1.20)

Contoh 1.2.

Kompressibilitas isotermal dari air pada suhu 298.15 K and 1


atm adalah 4.57x10-5 bar-1 = 4.57 x 10-10 Pa-1. Tentukan
perubahan fraksional dalam volume dari sampel air jika
tekanannya diubah dari 1 ke 50 barr pada suhu tetap 298.15 K
Jawaban:

Kompresibilitas relatif kecil besarannya sehingga persamaan (1.18)


dapat ditulis menjadi,

…………………….. (1.21)

Perubahan fraksi

Latihan 1.1.

Tentukan persamaan kompresibilitas isotermal dan koefisien


muai termal dari gas ideal
• Koefisien muai termal linier didefinisikan sebagai

…………………….. (1.22)

L = panjang objek. Koefisien ini biasanya digunakan untuk zat


padat dimana persamaan (1.19) digunakan untuk menentukan
koefisien muai termal untuk cair dan gas.

• Koefisien
linear termal sama dengan 1/3 dari koefisien muai
termal. Benda berbentuk kubik dengan panjang L mengalami
perubahan suhu yang amat kecil, dT. Nilai panjang objek L
menjadi,

……………….. (1.23)
• Volume objek sama dengan L3

……………….. (1.24)

• Karena harga dT sangat kecil, dua suku terakhir tidak signifikan


dibandingkan dengan dengan suku yang sebanding terhadap
dT.
…………………….. (1.25)

Volume pada suhu (T + dT) diberikan oleh

…………………….. (1.26)
Perbandingan persamaan (1.25) dan (1.26) maka diperoleh

…………………….. (1.27)
Contoh 1.3

Koefisien linear dari pemuaian gelas borosilikat seperti pyrex dan


kimax adalah 3.2 × 10−6 K−1. Jika volume gelas-gelas tersebut
2.000000 liter pada suhu 20◦C, tentukan volumenya pada suhu
25◦C.
Jawaban:

V(25◦C) = V(20◦C)(1 + 3αL (5.0◦C))


= (2.000000 L)(1 + 3(3.2 × 10−6)(5.0◦C)) = 2.000096 L
Latihan 1.2.

Koefisien muai termal dari alkohol adalah 1.12 × 10−3 K−1 pada
densitas alkohol pada 20◦C adalah 0.7893 g cm−3 dan 1.000
atm.
a. Tentukan volume 1.000 mol ethanol pada 10.00◦C dan 1.000
atm.
b. Tentukan volume 1.000 mol ethanol pada 30.00◦C dan 1.000
atm

Вам также может понравиться