Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dr Sakinah Baraja, Sp B.
ANATOMI
Apendiks; organ berbentuk tabung, panjang kisaran 3- 15cm dan
berpangkal di caecum. Lumennya sempit di bagian proksimal dan
melebar di bagian distal.
Bayi berbentuk kerucut, pangkalnya lebar dan menyempit ke arah
ujungnya. Keadaan ini mungkin menjadi sebab rendahnya insiden
appendicitis pada usia itu.
65% kasus, apendiks terletak intraperitoneal.
Kadang apendiks terletak retroperitoneal, di belakang caecum, di
belakang colon ascendens, atau di tepi lateral colon ascendens.
Gejala klinis appendicitis ditentukan oleh letak apendiks.
Persarafan parasimpatis berasal dari cabang n.vagus yang mengikuti
a.mesenterica superior dan a.apendikularis, sedangkan persarafan
simpatis berasal dari n.torakalis X. Oleh karena itu, nyeri visceral pada
appendicitis bermula di sekitar umbilicus.
Pendarahan apendiks berasal dari a.apendikularis yang merupakan arteri
tanpa kolateral. Jika arteri ini tersumbat, misalnya karena thrombosis pada
infeksi apendiks akan mengalami gangren.
Apendisitis Akut adalah inflamasi pada appendiks
vermiform dan ini merupakan kasus operasi
intraabdominal tersering yang memerlukan
tindakan bedah
FISIOLOGI
Pasien dibaringkan pada sisi kiri, kemudian dilakukan ekstensi dari panggul kanan. Positif
Psoas sign atau Obraztsova’s sign
jika timbul nyeri pada kanan bawah.
Pada pasien dilakukan fleksi panggul dan dilakukan rotasi internal pada panggul. Positif
Obturator sign
jika timbul nyeri pada hipogastrium atau vagina.
Dunphy’s sign Pertambahan nyeri pada tertis kanan bawah dengan batuk
Ten Horn sign Nyeri yang timbul saat dilakukan traksi lembut pada korda spermatic kanan
Nyeri pada awalnya pada daerah epigastrium atau sekitar pusat, kemudian berpindah ke
Kocher (Kosher)’s sign
kuadran kanan bawah.
Nyeri yang semakin bertambah pada perut kuadran kanan bawah saat pasien dibaringkan
Sitkovskiy (Rosenstein)’s sign
pada sisi kiri
Nyeri yang semakin bertambah pada kuadran kanan bawah pada pasien dibaringkan
Bartomier-Michelson’s sign
pada sisi kiri dibandingkan dengan posisi terlentang
Bertambahnya nyeri dengan jari pada petit trianglekanan (akan positif Shchetkin-
Aure-Rozanova’s sign
Bloomberg’s sign)
Disebut juga dengan nyeri lepas. Palpasi pada kuadran kanan bawah kemudian
Blumberg sign
dilepaskan tiba-tiba
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bagian kranial saluran usus ini berkembang menjadi bagian distal duodenum,
jejunum dan bagian ileum.
Bagian kaudal menjadi bagian bawah ileum, sekum apendiks, kolon ascendens,
3
dan dua pertiga bagian proksimal kolon transversum.
Herniasi fisiologi
Pertambahan panjang yang cepat, terutama dibagian cranial. Sebagai
akibat pertumbuhan yang cepat ini dan membesarnya hati yang terjadi
secara bersamaan, rongga abdomen untuk sementara menjadi terlampau
kecil untuk menampung semua usus. Sehingga masuk ke rongga selom
ekstraembrional di dalam tali pusat selama perkembangan minggu ke-6.
Rotasi Usus Tengah: pertumbuhan panjang usus berputar mengelilingi poros
yang dibentuk oleh arteri mesenterika superior, perputaran ini berlawanan
⁰
arah jarum jam dan perputarannya 270 .
Demikian juga usus besar juga sangat memanjang, tetapi tidak ikut berputar.
Rotasi terjadi selama herniasi (kira-kira 90⁰) maupun pada waktu kembalinya
usus ke rongga perut (180⁰).
Duplikasi usus dan kista dapat terjadi dimana saja sepanjang
saluran usus. Paling sering kelainan ini terletak di daerah ileum,
yang dapat bervariasi mulai dari sebuah segmen usus yang
panjang hingga suatu divertikulum kecil.
Gejala biasanya terjadi pada awal kehidupan, dan 33 % berkaitan
dengan cacat-cacat lain, seperti atresia usus, anus imperforate,
gastroskisis, dan omfalokel.
Penyebabnya tidak diketahui, mungkin disebabkan oleh proliferasi
abnormal parenkim.
OMFALOKEL
Definisi
Di Amerika Serikat,
Omphalocele kecil 1 : 5.000 kelahiran.
Omphalocele besar 1 : 10.000 kelahiran.
Laki-laki :perempuan 1:1.
Perempuan umur 40 tahun atau lebih cenderung melahirkan bayi
dengan omphalocele.
Etiologi
Belum diketahui.
Kegagalan kembalinya usus ke dalam abdomen pada 10-12
minggu,
Kegagalan lipatan mesodermal bagian lateral untuk berpindah
ke bagian tengah dan menetapnya the body stalk selama gestasi
12 minggu.
Faktor resiko tinggi yang berhubungan dengan omphalocele
adalah resiko tinggi kehamilan seperti infeksi, penggunaan obat-
obatan, merokok, dan kelainan genetik.
Defesiensi asam folat, hipoksia, dan salisil dapat menyebabkan
defek pada dinding abdomen.
Patogenesis
Gambaran klinik
adanya defek dinding abdomen dimana organ visera di
ekstraabdomen dengan masih dibungkus selaput amnion. Pada
omfahalocele tampak kantong yang terisi usus dengan atau
tanpa hepar di garis tengah pada bayi yang baru lahir
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Maternal Serum Alfa Fetoprotein (MSAFP).
2. Pemeriksaan radiologi
Fetal sonography dapat menggambarkan kelainan genetik
dengan memperlihatkan marker structural dari kelainan
kariotipik. Echocardiography fetus membantu mengidentifikasi
kelainan jantung. Untuk mendukung diagnosis kelainan genetik
diperjelas dengan amniosentesis.
Diagnosis Banding
1. Herniasi usus fisiologis
2. Hernia umbilicus.
3. Gastroschisis
4. Amniotic band syndrome
5. Ekstrofi dari kandung kemih
6. Thoracoabdominal pentalogy of
Cantrell
7. Ekstrofi kloaka
8. Lim-body wall complex
9. Multiple cavernous hemangiomas
10. Pseudo-omphalocele
GASTROSKISIS
Definisi
Keluarnya usus dari titik terlemah di kanan umbilikus dimana usus akan berada
di luar rongga perut tanpa dibungkus peritoneum dan amnion.
Epidemiologi
Defek hampir selalu terjadi di sebelah kanan umbilikus. Hal ini terjadi
akibat dari kegagalan pembentukan somatopleura lateral kanan
secara sempurna. Teori ini menjelaskan 95% kejadian cacat yang
terjadi di sebelah kanan umbilikus.
Bila usus bisa masuk ke cavum abdomen, inflamasi akan menurun, usus
melunak, dan bentuk kembali normal. Kelainan fungsi usus membutuhkan
waktu 6 minggu sampai beberapa bulan untuk kembali normal.
Klinis Perbandingan antara Omphalocele dengan Gastroskisis
Liver hampir tidak pernah berada diluar abdomen hanya lambung, usus halus,
dan usus besar yang biasanya diluar. Usus mungkin terjadi perforasi pada 5 %
penderita. Biasanya ovarium dan tuba falopii pada perempuan dan undescensus 13
testis pada laki-laki berada diluar. Ruangan cavum abdomen biasanya kecil.
Pasien gastroskisis lebih cenderung akan lahir prematur atau kecil untuk usia
kehamilan (SGA, small gestational age) dibandingkan bayi dengan
omphalocele.
Diagnosis
Hasil USG akan menunjukkan adanya kelainan di bagian abdomen janin. Akan
terlihat adanya usus di luar abdomen janin, melayang di cairan amnion.
AFP bermanfaat pada trimester kedua kehamilan. Ini berguna untuk kelainan
omphalocele maupun gastroskisis yang secara statistic kadar AFP gastroskisis lebih
besar daripada omphalocele.
Kerusakan usus dapat diakibatkan oleh pemaparan cairan
amnion atau karena kerusakan pembuluh darah pada usus yang
terbuka.
a) Tempatkan bayi pada ruangan yang aseptik dan hangat untuk mencegah kehilangan cairan, hipotermi dan
infeksi.
b) Posisikan bayi senyaman mungkin dan lembut untuk menghindari bayi menangis dan air swallowing. Posisi
kepala sebaiknya lebih tinggi untuk memperlancar drainase.
c) Lakukan penilaian ada/tidaknya distress respirasi yang mungkin membutuhkan alat bantu ventilasi seperti
intubasi endotrakeal. Beberapa macam alat bantu ventilasi seperti mask tidak dianjurkan; air swallowing
d) NGT/OG untuk mengeluarkan udara dan cairan dari system usus sehingga dapat mencegah muntah,
mencegah aspirasi, megurangi distensi dan tekanan (dekompresi) daam system usus sekaligus mengurangi
tekanan intraabdomen, demikian pula perlu dipasang rectal tube untuk irigasi dan untuk dekompresi system usus.
e) Pasang kateter uretra untuk mengurangi distesi kandung kencing dan mengurangi tekanan intraabdomen.
c) IV line (sebaiknya pada ekstremitas atas) untuk pemberiancairan dan nutrisi
pareteral sehingga dapat menjaga tekanan intravascular dan menjaga
kehilangan protein karena gangguan system usus, dan untuk pemberian
antibiotika broad spectrum.
g) Lakukan monitoring dan stabilisasi suhu, status asam basa, cairan dan
elekroloit.
h) Pada omfalokel defek ditutup dengan kasa st eri l s a li ne atau povi don
e iodin, lalu ditutup lagi dengan suatu oklusi f plastic dressing wrap atau
p l ast i c b o we l bag.Tndakan harus dilakukan ekstra hati-hati dimana cara
tersebut dilakukan dengan tujuan melindungi defek dari trauma mekanik,
mencegah kehilangan panas dan mencegah infeksi serta mencegah
angulasi system usus yang dapat megganggu suplai aliran darah.
i) Pemeriksaan darah lain seperti fungsi ginjal, glukosa dan hematokrit perlu
dilakukan guna persiapan operasi bila diperlukan.
j) Evaluasi adanya kelainan congenital lain yang ditunjang oleh pemeriksaan
rontgen thoraks dan EKG.
Konservatif
Teknesium scan: Teknesium radioaktif disuntikkan ke da lam tubuh. Zat ini diserap
oleh sel-sel lambung dalam divertikulum dan dapat dideteksi oleh sebuah kamera
khusus.
Eksisi divertikel
Terapi medikamentosa
Memperbaiki aliran bahan-bahan yang dihasilkan oleh
hati terutama asam empedu (asam itokolat), dengan
memberikan : Fenobarbital 5 mg/kgBB/hari dibagi 2
dosis per oral.
Melindungi hati dari zat toksik dengan memberikan :
Asam ursodeoksikolat, 8-12mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis
peroral. Asam ursodeoksikolat mempunyai daya ikat
kompetitif terhadap asam litokolat yang hepatotoksik.
Terapi Nutrisi, anak tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin,
yaitu :
1. Pemberian makanan yang mengandung medium chain
triglycerides ( MCT) untuk mengatasi malabsorbsi lemak
2. Penatalaksanaan defisiensi vitamin yang larut dalam lemak3
Kolangitis
Hipertensi portal
Hepatopulmonary syndrome dan hipertensi pulmonal
Keganasan
PROGNOSIS
Umur pada waktu dioperasi, lebih awal lebih baik. Bila operasi
dilakukan pada usia <8 minggu maka angka keberhasilannya
71,86%, sedangkan bila operasi dilakukan pada usia >8 minggu
maka angka keberhasilannya hanya 34,43%
Gambaran anatomi duktus biliaris ekstra hepatik
Ukuran duktus biliaris daerah ekstra hepatik
Ada tidaknya cirrhosis hepatis
Adanya kolangitis
Kemungkinan dapat dilakukannya transplantasi hati
Atresia Ani
Definisi
Bila fistel (-) maka dilakukan invertrogram: apabila akhiran < 1 cm dari kulit
dilakukan postero sagital anorektoplasti, apabila akhiran > 1 cm dari kulit
dilakukan kolostomi terlebih dahulu
Penatalaksanaan
Pada tes fungsi hati, yang tersering adalah peningkatan kadar ammonia 1,5 x diatas normal
(sampai 1200 mcg/dl) 24-48 jam setelah terjadinya perubahan tingkat kesadaran.
Kadar ammonia mungkin kembali pada level normal stadium 4 dan 5. Level transaminase, ALT dan
AST meningkat 3x normal tapi dapat kembali normal pada stadium 4 dan 5.
Kadar bilirubin >2mg/dl (biasanya < 3 mg/dl) pada 10-15% pasien. Jika bilirubin direk meningkat
lebih dari 15% bilirubin total, atau jika bilirubin total >3 mg/dl, pikirkan diagnosis lain.
Prothrombin time (PT) dan activated Partial Thromboplastin Time (aPTT) memanjang >1,5 x pada
>50% pasien.
Kadar amilase dan lipase meningkat
Serum bikarbonat menurun setelah muntah.
BUN dan kadar kreatinin meningkat.
Terjadi hipoglikemia, biasanya pada anak-anak berumur < 1 tahun. Pemeriksaan glukosa
serum diindikasikan pada anak-anak dengan perubahan tingkat kesadaran.
Laktat dehidrogenase (LDH) mungkin dapat naik atau turun.
Terdapat perbedaan anion pada tes untuk asidosis metabolik.
BJ urine meningkat; 80% pasien Pterjadi ketonuria
Tes laboratorium yang abnormal ini mungkin saja terjadi.
B. Pemeriksaan radiologis
CTscan kepala dapat menunjukan edema cerebral, tapi dapat juga normal.
C. Pemeriksaan lain
Kadar asam lemak bebas dan asam amino (contoh; glutamine,alanine, lysine)
mungkin meningkat.
Terjadi penurunan faktor II, VII, IX, dan X dan fibrinogen karena gangguan sintesis di
hepar.
Hasil EEG (elektroencephalogram) mungkin memperlihatkan aktivitas gelombang
pelan pada stadium awal dan gelombang datar/flat pada stadium lanjut.
Pada tes LCS, bisa terjadi peningkatan tekanan intrakranial. Sel darah putih
(biasanya limfosit) berjumlah 9x109/L (<9/mm3).
Perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui ada/tidaknya Inborn Error of
Metabolism (IEM) termasuk pemeriksaan defek dari oksidasi asam lemak, asam
amino dan asiduria organik, defek siklus urea, dan gangguan metabolisme
karbohidrat.
D. Prosedur
Biopsi perkutan dapat di indikasikanuntuk menyingkirkan IEM atau penyakit
keracunan hepar.
Perbaikan faktor koagulasi sebelum dilakukan prosedur di atas sangat penting.
Pencegahan Sindroma Reye
Herniasi otak
Status epileptikus,
Syndrome of inappropriate secretion of antidiuretic hormone
(SIADH), dan diabetes insipidus.
Selain itu dapat terjadi juga gagal nafas akut, aspirasi pneumonia,
kolaps kardiovaskular, perdarahan GIT, pancreatitis, gagal ginjal
akut, kerusakan otak yang permanen, sepsis, koma, bahkan
menyebabkan kematian
Diagnosis Banding Sindroma Reye
Tergantung usia dan ada tidaknya gejala koma.
Colok dubur
Tonus sphincter melemah, mungkin invaginat dapat diraba berupa
massa seperti portio bila jari ditarik, keluar darah bercampur lendir.
Diagnosis
Trias gejala
Nyeri perut yang datangnya secara tiba-tiba, nyeri hilang timbul.
serangan baru.
Beberapa massa tumor di perut bentuk curved sausage pada
bagian kanan atas, kanan bawah, atas tengah, kiri bawah atau kiri
atas.
BAB campur darah dan lendir yang disebut red currant jelly
stool.
Pemeriksaan penunjang
Barium enema
Dikerjakan untuk tujuan diagnosis dan terapi, untuk diagnosis dikerjakan bila
gejala-gejala klinik meragukan. Pada barium enema akan tampak
gambaran cupping, coiled spring
Ultrasonografi Abdomen
Tampilan transversal : tampak konfigurasi usus berbentuk target
/donat terdiri dari dua cincin echogenisitas rendah yang dipisahkan
oleh cincin hiperekoik, tidak ada gerakan pada donat tersebut dan
ketebalan1,6 cm. Ketebalan tepi luar lebih dari 1,6 cm
menunjukkan perlunya intevensi pembedahan.
Pada tampilan logitudinal tampak pseudokidney sign yang timbul
sebagai tumpukan lapisan hipoekoik dan hiperekoik
Diagnosis Banding
Gastroenteritis, bila diikuti dengan intususepsi dapat ditandai jika
dijumpai perubahan rasa sakit, muntah dan perdarahan.
divertikulum Meckel, dengan perdarahan, biasanya tidak ada rasa
nyeri.
Disentri amoeba, disini diare mengandung lendir dan darah, serta
adanya obstipasi, bila disentri berat disertai adanya nyeri di perut,
tenesmus dan demam.
Enterokolitis, tidak dijumpai adanya nyeri di perut yang hebat.
Prolapsus recti atau rectal prolaps, dimana biasanya terjadi berulang
kali dan pada colok dubur didapati hubungan antara mukosa dengan
kulit perianal, sedangkan pada intususepsi didapati adanya celah.
Penatalaksanaan
Nasogastric tube dekompresi distensi abdomen
Rehidrasi cairan
pemasangan catheter
Pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit darah
Pneumatic atau kontras enema masih menjadi pilihan utama
untuk diagnosa maupun terapi reduksi lini pertama pada
intususepsi di banyak pusat kesehatan.
Tindakan operatif
ada bukti nyata akan peritonitis difusa, maka penanganan operatif
harus segera dilakukan
Komplikasi