Вы находитесь на странице: 1из 16

E- health

• Definisi
• WHO (2008) mendefisikan E-Health sebagai “the use of information and
communication technologies (ICT) for health”. WHO mendorong kepada setiap negara
untuk menyusun rencana strategis jangka panjang untuk mengembangkan layanan E-
Health di berbagai bidang kesehatan baik untuk administrasi kesehatan, kerangka
legal dan regulasi, infrastruktur serta mekanisme kemitraan publik dan swasta.
• E-Health adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pelayanan
dan informasi kesehatan, utamanya untuk meningkatan kualitas pelayanan kesehatan
dan meningkatkan proses kerja yang efektif dan efisien. Secara umum e-Health terdiri
dari informatika kesehatan (health informatics) dan upaya kesehatan jarak jauh (tele-
health)
• (Botha, 2014).
• E-health merupakan Pelayanan kesehatan yang dapat diakses melalui
aplikasi elektronik dengan bertujuan untuk membantu pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih efisien, efektif, dan
aman dengan menggunakan aplikasi elektronik sehingga pasien dapat
mengakses elayanan kesehatan dimana saja dan kapan saja.
• E-health menyediakan layanan rekam medis elektronik, telemedicine,
layanan informasi kesehatan, dan pelayanan kesehatan secara virtual
yang memudahkan pemberi layanan kesehatan dan pasien
• (Harrison & Lee, 2006).
Tujuan e-health

• Efisien, e-Health harus mampu memberikan pelayana kesehatan yang efisien


termasuk biaa kesehatan. Salah satu cara untuk mengurangi biaya kesehatan adalah
dengan menghindari penggandaan terapi.
• Meningatkan kualitas kesehatan masyarakat, pelayanan yang diberikan harus
berdasarkan bukti, dan dapat memberikan manfaat pada kesehatan masyarakat
• Evidence base, intervensi dengan menggunnakan e-Health harus berdasarkan bukti
terkait terapi yang efektifdan efisien terhadap Health.
• Pemberdayaan konsumen dan pasien,dengan membuat basis pengetahuan dan
catatan kesehatan pribadi pasien yang dapat diakses oleh konsumen melalui internet,
e- Health berorientasi berdasarkan pasien dan berdasarkan bukti.
• (Botha, 2014).
• Mendorong hubungan baru antara pasien dengan tenaga professional kesehatan, dan terapi
diambil berdsarkan keputusan bersama
• Edukasi, dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan dokter terkait dengan informasi pasien
dan dapat sebagai sumber informasi bagi pasien terkait dengan kesehatannya
• Memungkinkan standarisasi pertukaran dan komunikasi antara perusahaan yang bergerak di
bidang industri kesehatan.
• Memperluas cakupan pelayanan kesehatan secara global, karena teknologi komunikasi sudah
dapat mewujudkannya dengan teknologi internet.
• Etika, adanya tantangan baru dalam etika profesi dan privasi pasien.
• Ekuitas, pelayanan kesehatan selanjutnya dapat menjangkau semua orang dari berbagai
golongan
• (Botha, 2014).
Klasifikasi Aplikasi e-Health

1. KLasifikasi e-health berdasarkan tingkat keamanan


• Privat cloud
Model ini paling aman karena aksesnya yang terbatas. Salah satunya adalah electronic medical record
(EMR) yang hanya dapat diakses oleh petugas dari institusi penyedia layanan kesehatan.
• Public cloud
Model yang berbagi dengan pengguna lainnya. Pelayanan ini biasanya didapatkan dari penyedia layanan
lainnya (Cloud Service Provider/CSP), pada model ini biasanya terjadi penggunaan data rekam medik
yang sama dengan institusi lainnya. Sehingga system keamanan data model ini tidak terjamin.
• Hybrid Cloud
Ini adalah kombinasi dari cloud privat dan public, masing-masing model beroperasi secara individual
tetapi disatukan teknologi standar. Penerapan model ini untuk e-health sangat menguntungkan karena
menggabungkan manfaat keduanya model (publik atau pribadi). Namun itu membutuhkan keamanan
yang efisienkerangka kerja sebelum dapat dimanfaatkan secara maksimal.
(Azeez & Vyver, 2018)
Klasifikasi aplikasi e-Health berdasarkan kegunaan

Jenis Deskripsi Contoh


e-Health Content Application Aplikasi layanan Health yang Portal informasi obat, portal informasi program-program
berisi dan menghadirkan Health (Contoh: screening Health), clinical guideline,
informasi-informasi mengenai distribusi fasilitas Health dan tenaga medis dan lain
Health. sebagainya

e-Health Connectivity Aplikasi ini adalah untuk e-referral, regional Health information exchange, sistem
Application memudahkan interaksi antar informasi pendukung SPGDT, electronic public Health
pemangku kepentingan. reporting systems.

e-Health Care Application Aplikasi yang mendukung Electronic medical records, clinical decision support systems,
perawatan dan penanganan telemedicine, telecare, personal Health records dan lainnya
layanan Health.

e-Health Commerce Aplikasi yang memudahkan e-procurement, e-prescribe, computerized provider order
Application proses pembayaran dan biaya entry, dan lainnya
yang dikeluarkan di lingkungan
Health.
e-Health Service Application Aplikasi yang memberikan service Layanan API standar data Health, Informasi ketersediaan
untuk aplikasi e-kesehatan tempat tidur, Digital signature, e-Health registration for
lainnya certification, portal for standar testing compliance (connectathon).
Implementasi e-Kesehatan

• Implementasi e-kesehatan saat ini dilihat berdasarkan perspektif atau


dimensi tata kepemimpinan dan kelola, strategi dan investasi, layanan
Teknologi Informasi dan Komunikasi, standar dan interoperabilitas,
infrastruktur, kebijakan dan pemenuhan terhadap kebijakan, dan
sumber daya manusia e-kesehatan.

PERMENKES RI NO 46 TAHUN 2017


Gambaran implementasi e-health

PERMENKES RI NO 46 TAHUN 2017


• Layanan dan Aplikasi TIK
a. Beberapa sistem informasi untuk pelayanan kesehatan individu telah
dikembangkan baik oleh Kementerian Kesehatan (SIKDA Generik,
SIMRS GOS, SIHA, SITT, SIM Surveilans, SI-PTM, SISMAL), BPJS (P-Care),
maupun industri (SIMPUS, SIMRS, SIMKlinik) yang berpotensi untuk
mempercepat adopsi sistem informasi pada pelayanan kesehatan.
b. Data warehouse tingkat pusat akan mengintegrasikan berbagai sistem
data. Visualisasi informasi kesehatan di tingkat pusat sudah dapat
diakses melalui berbagaiaplikasi Komdat, Aplikasi SPM, eLogistik, SIRS
Online, Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons dan lainnya.
c. Aplikasi SPGDT dan tele-radiologi serta tele-konsultasi
PERMENKES RI NO 46 TAHUN 2017
Sistem informasi kesehatan

• SIK adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur,
perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola
secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam
mendukung pembangunan kesehatan.

• Untuk kepentingan penataan data kesehatan, perlu dibuat pengelompokkan yang


disesuaikan pada tujuan dari pembuatan sistem informasi serta hubungannya dengan
kepentingan dari pemangku kepentingan terkait (Gambar 6). Struktur basis data ini
masih perlu ditetapkan oleh karena terkait basis data berbagai fungsi yang sudah
berjalan dan akan menjadi fondasi dari e-Kesehatan.
• Kementerian Kesehatan RI .2016
• SIK di Indonesia telah dikembangkan untuk dapat menunjang ketujuh
subsistem kesehatan nasional sebagai berikut:
a. Upaya kesehatan;
b. Penelitian dan pengembangan kesehatan;
c. Pembiayaan kesehatan;
d. Sumber daya manusia kesehatan;
e. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan;
f. Manajemen dan regulasi kesehatan; dan
g. Pemberdayaan masyarakat.
• Kementerian Kesehatan RI .2016
Telehealth
• Di kalangan awam istilah tele-Kesehatan dan telemedicine sering tidak dipermasalahkan dan dianggap sama, namun untuk
kepentingan perencanaan terkait upaya pelayanan kesehatan, penggunaan kedua istilah ini dibedakan sebagai berikut:
•  Telemedicine adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh dalam
upaya meningkatkan kualitas Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Termasuk di dalamnya antara lain Teleradiologi,
Telekardiologi, Telefarmasi, Telekonsultasi, dsb.
• Tele-Kesehatan (Telehealth) adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan yang
lingkupnya lebih luas, termasuk kepentingan konsumen dan pengguna akhir yang menjadi fokus kegiatan peningkatan
Upaya Kesehatan Masyarakat.
• SIK dan tele-Kesehatan dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang. Berbicara tentang SIK berbasis elektronik tidak dapat
terlepas dari keberadaan berbagai modalitas sarana penunjang TIK, sebaliknya berbicara tentang tele-Kesehatan tidak
dapat terlepas dari SIK oleh karena dalam sistem pelayanan kesehatan, peran tele-Kesehatan semata-mata merupakan
sarana Telemedicine
• penunjang untuk melakukan komunikasi jarak jauh dan data yang dihasilkan akan disimpan dalam database yang menjadi
bagian dari SIK.
• Kementerian Kesehatan RI .2016
Ruang lingkup tele health
Rekam Medik Elektronik dan Rekam
Kesehatan Elektronik
• Data konsultasi maupun perawatan pasien yang diperoleh dari Sistem Informasi Rumah
Sakit maupun Telemedicine di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) dikenal sebagai
Rekam Medik Elektronik (RME).

• salah satu manfaat adalah data kesehatan setiap individu dapat dihimpun menjadi Rekam
Kesehatan Elektronik (RKE). Karena itu RKE mencakup berbagai fungsi dan informasi
termasuk demografi pasien, catatan kemajuan, masalah, obat-obatan, tanda-tanda vital,
sejarah masa lalu medis, imunisasi, data laboratorium, laporan radiologi, penjadwalan,
transkripsi, e-resep, evaluasi dan manajemen coding, kondisi khusus perawatan, keluhan
utama, pendukung keputusan berbasis bukti, dan pemeliharaan kesehatan.
• Kementerian Kesehatan RI .2016
• Azeez & Vyver. 2018 Security and privacy issues in e-health cloud-based system:
Acomprehensive content analysis. Egyptian Informatics Journal.2018.
• Botha M, botha A, Harselma M. The Benefits and Challenges of e-Health Applications:
A Content Analysis of the South African context. Conference Paper. 2014.
• Harrison & Lee. The Role of E-Health in the Changing Health Care Environment. CNE
Objectives and Evaluation. 2006;24(6):283-287.

• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017


TENTANG STRATEGI E-KESEHATAN NASIONAL

• Kementerian Kesehatan RI .2016. Buletin “Sistem Informasi Kesehatan”.

Вам также может понравиться