Вы находитесь на странице: 1из 34

Laporan Kasus

Kehamilan Ektopik
Terganggu
Nurul Andriyati A. Tahir
111 2016 2076
Pembimbing : dr. M. Hamsah, M. Kes, Sp.OG
Status Pasien

Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 33 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Allattapampang
Status : Sudah Menikah
Suku : Makassar
Agama : Islam
Tgl masuk : 16 September 2018, pukul 22.40 WITA
No. RM : 25.37.50
Status Pasien

Keluhan Utama
Nyeri perut bagian bawah
Status Pasien

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien masuk dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak 1 hari
yang lalu, tiba-tiba, sifatnya terus menerus dan tidak dipengaruhi oleh
perubahan posisi. Pasien juga mengeluh keluar darah dari jalan lahir s
ejak 2 hari yang lalu yang berlanjut hingga sekarang, tidak terdapat gu
mpalan atau gelembung. Pelepasan darah yang keluar jumlahnya sedi
kit-sedikit beerwarna merah kehitaman. Pasien mengaku telat haid 1 b
ulan lebih dan belum melakukan tes kehamilan. Riwayat keluhan kepu
tihan beberapa bulan terakhir. Buang air besar lancar, buang air kecil l
ancar.
Status Pasien

Riwayat Penyakit Terdahulu


Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwa
yat keputihan sejak beberapa bulan terakhir (+).

Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga pasien tidak ada yang mengalami hal serupa serta tidak mem
iliki penyakit-penyakit lain.
Status Pasien

Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Lama menstruasi : 7 hari (3-4x kali ganti pembalut)
HPHT : 10 - 08 - 2018

Riwayat perkawinan
Sudah menikah
Riwayat obstetrik
2003/Lk/2600/PPN/RS/Bidan
2009/Pr/2750/PPN/RS/Dokter
2018/Kehamilan sekarang.

Kontrasepsi
Suntik KB tiap 3 bulan selama 6 tahun
Status Pasien

Pemeriksaan Fisis
Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4V5M6

Berat badan : 60 kg, tinggi badan : 154 cm ( BMI: 28,7 kg/m2 obes 1 )

Tanda Vital

– Tekanan Darah : 100/60 mmHg

– Frekuensi Nadi : 94x/menit, regular isi cukup, kuat angkat

– Frekuensi Nafas : 25x/menit, regular

– Suhu : 36,7oC, aksiler


Status Pasien

Status Generalis
Kepala

• Mata : Konjunctiva anemis (+/+), Sclera ikterik (-/-), Pupil isokor (3 mm/3m
m), Refleks cahaya (+/+)

• Hidung : Deviasi septum nasi (-), Pernapasan cuping hidung (-)

• Telinga : Gangguan pendengaran (-)

• Mulut : Sianosis (-), Pucat (-)

• Leher : Deviasi trakea (-), Pembesaran KGB (-)


Status Pasien

Status Generalis
Thoraks
• Paru
• Inspeksi : Pergerakan dada simetris, retraksi ICS (-), Pelebar
an ICS (-)
• Palpasi : Gerakan dada simetris
• Perkusi :
D S

Sonor Sonor

Sonor Sonor

Sonor Sonor

• Auskultasi : Vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-), Suara Nafas


(+)
Status Pasien

Status Generalis
Thoraks

• Jantung

• Inspeksi : Ictus cordis tampak

• Palpasi : Ictus cordis teraba

• Perkusi : Batas jantung kanan : axilaris anterior line


dekstra, batas jantung kiri : midclavicula line ICS V sinistra

• Auskultasi : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)


Status Pasien

Status Generalis
Abdomen
• Inspeksi : Datar
• Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-),
nyeri tekan perut bawah (+). Lingkar perut : 87 cm  89 cm.
• Perkusi : Timpani di seluruh lapangan abdomen
• Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas
• Superior : Hangat (+), edema (-)
• Inferior : Hangat (+), edema (-)
Status Pasien

Status obstetri
• Inspeksi : Cembung

• Palpasi : Tinggi fundus uteri (TFU) tidak teraba


Status Pasien

Status Ginekologi
• Inspeksi : perut tampak cembung, tidak ada ballotement

• Palpasi : fundus uteri sulit dievaluasi, nyeri tekan (+)


• Pemeriksaan dalam : vulvovagina normal, tidak ada pembukaan, n
yeri goyang portio (+), forniks posterior agak menonjol, nyeri teka
n forniks posterior (+), pengeluaran darah (+) berwarna merah ke
hitaman.
Status Pasien

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium darah

Tgl 16/9/18 Tgl 17/9/18


Pemeriksaan Satuan
Hasil Hasil

Hemoglobin 9,3 6,5 g/dl

Hematokrit 29,3 18,4 %

Eritrosit 3,33 2,13 Juta/ul

Leukosit 40,1 14,20 Ribu/ul

Trombosit 349 221 Ribu/ul

Plano tes: Positif (+)


Status Pasien

Pemeriksaan Penunjang
USG

Uterus anteflexi. Tampak massa di adneksa kiri (+)


Cairan bebas (+). Kesan : Kehamilan ektopik.
Resume

Pasien 33 tahun G3P2A0 gravid 5 minggu 3 hari masuk dengan keluhan nyeri perut b
agian bawah sejak kurang lebih 1 hari yang lalu. Nyeri dirasakan tiba-tiba sifatnya ter
us menerus. Pasien juga mengeluhkan adanya perdarahan pervaginam yang dirasak
an pasien sejak 1 hari yang lalu hingga sekarang. Riwayat terlambat haid satu bulan.
Riwayat keputihan (+). Pasien tidak memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya. Pada
pemeriksaan tanda vital TD: 100/60mmhg, N: 94x/i, P: 25x/i. Tampak anemis (+). Pad
a pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan perut bawah (+). Evaluasi lingkar perut me
ningkat 2 cm (87 cm89cm). Pada pemeriksaan dalam didapatkan nyeri goyang porti
o (+), forniks posterior agak menonjol, nyeri tekan forniks posterior (+), pengeluaran
darah (+) berwarna merah kehitaman. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb:
6,5 gr/dl, leukosist: 14,20 x 10^3/uL. Plano tes (+). USG didapatkan kesan Kehamilan
Ektopik adneksa kiri.
Diagnosis Kerja

G3P2A0 gravid 5 minggu 3 hari + kehamilan ektopik


terganggu
Penatalaksanaan

 O2 2 lpm
 IVFD RL 28 tpm
 Injeksi antibiotik profilaksis  Cefotaxime 1gr/iv (skin test)
 Konsul Anestesi
 Siap darah 2 bag
 Rencana cito laparatomi eksplorasi
Laporan Operasi

Diagnosis Pre operasi G3P2A0 gravid 5 minggu 3 hari + KET

Diagnosis Post operasi Ruptur Tuba Pars Ampularis Kiri

Tanggal Jam operasi dimulai Jam operasi selesai

17/09/2018 14.30 16.00

Tindakan /macam ope Laparatomi + Salpingektomi Sinistra


rasi
Terapi post-Operasi

• Infus RL 28 tpm
• Injeksi Cefotaxim 1 gr/IV/12 jam
• Injeksi Ranitidin 50 mg/IV/8 jam
• Injeksi Ketorolac 30 mg/IV/8 jam
• Transfusi PRC 2 bag
• Mobilisasi bertahap
• Cek Hb 6 jam post transfusi
Status Pasien
Follow up ruangan
Tanggal 18/09/2018 (Hari ke-1 post operasi)

• Keadaan umum : Baik • Keluhan: nyeri luka operasi


• Kesadaran : Compos mentis • Hasil lab : Hb: 8,8 gr/dl
• Tanda-tanda vital: • Terapi :
• TD : 100/60 mmHG RR : 22 x/I – IVFD RL 28 tpm pertahankan
N : 88 x/i T : 36,8 oC selama 24 jam
• Bising Usus (+) kesan normal – Selesai injeksi, aff infus dan aff
• TFU : tidak teraba kateter
• MT/NT : (-/-) – Lanjut obat oral
• Flatus : (+) • Asam mefenamat 3x500 mg
• Fluksus : (+) • SF 1x1 tab
• BAK : per kateter 1200 cc /14 jam • Cefadroxil tab 2 x 500 mg
• BAB : (-) – Boleh pindah perawatan
– Mobilisasi bertahap
– Diet biasa
Status Pasien
Follow up ruangan
Tanggal 19/09/2018 (Hari ke-2 post operasi)

• Keadaan umum : Baik • Keluhan: nyeri luka operasi


• Kesadaran : Compos mentis • Terapi :
• Tanda-tanda vital: – Asam mefenamat 3x500 mg
• TD = 110/70 mmHG RR : 24x/I N – SF 1x1 tab
= 84x/i T : 36,5 oC – Cefadroxil tab 2x500 mg
• TFU : tidak teraba – Mobilisasi bertahap
• MT/NT : (-/-) – Observasi lanjut
• Fluksus : (+) – Rencana pulang
• Luka operasi : Verban kering – Kontrol poli 1 minggu
• BAK : lancar
• BAB : (-)
Tinjauan Pustaka

Definisi

Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan yang

pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak

menempel pada dinding endometrium kavum uteri.


Tinjauan Pustaka

Epidemiologi

• Insidensinya bervariasi antara 1-2% kehamilan

• Di Indonesia frekuensi kehamilan ektopik bervariasi antara 1 dalam


28 persalinan sampai 1 dalam 329 persalinan

• Menurut World Health Organization (2007), kehamilan ektopik adalah


penyebab hampir 5% kematian di negara maju

• Berdasarkan penelitan dari Santoso B. (2010), jumlah pasien KE terbany


ak adalah kelompok usia 26–30 tahun yaitu sebanyak 32 pasien (32,32
%), diikuti pasien dari kelompok usia 31–35 tahun sebanyak 25 pasien (
25,25%).
Tinjauan Pustaka

Kehamilan tuba meliputi > 95 % yang terdiri dari pars ampularis (55 %), pars ismika (25 %), pars
fimbriae (17 %), dan pars interstisialis (2 %). Kehamilan ektopik lain < 5 % antara lain terjadi di
serviks uterus, ovarium, atau abdominal.
Tinjauan Pustaka

Etiologi

Faktor tuba

Faktor abnormalitas zigot

Faktor ovarium

Faktor hormonal

Faktor lain
Tinjauan Pustaka
Faktor risiko yang tinggi seperti: Faktor risiko moderat sampai
rendah:
• Kehamilan ektopik sebelumnya
• Infeksi panggul sebelumnya
• Patologi tuba karena infeksi atau
• Banyak pasangan seksual
anomali kongenital
• Infertilitas
• Pembedahan rekonstruksi tuba
atau sterilisasi • Merokok
• Usia ibu > 40 tahun
• Paparan utero diethylstilbestrol
(DES) • Operasi caesar sebelumnya
• Fertilisasi in-vitro (IVF)
• Kehamilan saat menggunakan
kontrasepsi intrauterin
Tinjauan Pustaka

Manifestasi Klinis

• Amenore

• Nyeri perut bawah

• Perdarahan pervaginam

• Tanda-tanda kehamilan muda

• Pembesaran uterus

• Slinger pain
Tinjauan Pustaka

Pemeriksaan Penunjang

Serum
β-hCG Sonografi
Progesteron

Kuldosintesis Laparoskopi
Tinjauan Pustaka

Diagnosa banding

• Appendisitis akut

• PID

• Torsio ovarium

• Abortus

• Abses tubo ovarium


Tinjauan Pustaka

Penatalaksanaan

Medikamentosa Metotreksat

-Dosis awal 50 mg/m2 IM pada hari pertama, atau

-Dosis awal 50 mg/m2 IM pada hari ke 0, dengan dosis ulangan 50 mg/m2 pada hari ke-4

Operatif Salpingostomi

salpingektomi
Prognosis

Kematian karena kehamilan ektopik terganggu


cenderung turun dengan diagnosis dini.
Akan tetapi, bila diagnosis dan pertolongan awal
terlambat, maka akan meningkatkan angka
kematian.
Kehamilan Menurut Al Quran

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur`an, yang artinya: ”Sesungguhnya


Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baikny.”
(at-Tîn: 4)

Dalam Al-Qur`an disebutkan bahwa proses penciptaan manusia sela


in Adam, Hawa, dan Isa adalah dimulai dari setetes air mani. Allah b
erfirman, yang artinya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segump
al darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, da
n segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belul
ang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia m
akhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta ya
ng paling baik.” (al-Mu’minûn: 14)
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться