Вы находитесь на странице: 1из 20

PENANGANAN DAN

TERAPI PADA
VERTIGO PERIFER:
BENIGN
PAROXYSMAL
POSITIONAL
VERTIGO (BPPV)
Fridolyn Edgar
102014063
Sekenario
Seorang perempuan usia 45 tahun dating ke poliklinik RS dengan
keluhan pusing berputar sejak 2 hari yang lalu.

• Perempuan 45 thun datang


RM dengan keluhan pusing sejak 2 hari
yang lalu

• Perempuan tersebut
Hipotesis mengidap BPPV
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik &


Pemeriksaan Penunjang

Working Diagnosis & Differential


Rumusan Diagnosis
Masalah

Etiologi, Epidemiologi

Patofisiologi, Manifestasi Klinik,


Komplikasi

Penatalaksanaan & Prognosis


Anamnesis

• Identitas pasien: wanita berusia 45 tahun


• KU: pusing berputar sejak 2 hari yang lalu
• RPS: keluhan kurang dari 1 menit dan
berulang, pusing ketia merubah posisi
terutama menengok ke kanan, keluhan terjadi
selama 3 bulan yang lalu namun menghilang
sendiri, mual muntah 3x sejak kemarin, lebih
nyaman ketika menutup mata
• RPD : HIPERTENSI
• RPK : -
PEMERIK
ASAAN
• TTV
FISIK
= T: 120/80,
N:90x/min, RR: 18x/min, S:
36,5
• GCS = E4 M6 V5
• Romberg Normal
• Nervus kranialis Normal
• DIX-hallpike =(+)
kanan,Fatigue (+)
• Masa Latensi 5 detik
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan MRI dengan kontras merupakan pilihan, karena lebih sensitif
dibandingkan CT scan.

• Dapat juga dilakukan pemeriksaan laboratorium (yakni darah lengkap,


profil lipid, dan hemostasis), foto rontgen servikal, neurofisiologi sesuai
indikasi (misalnya elektroensefalografi/EEG, elektronistagmografi/ENG,
elektromiografi/EMG,BAEP/Brainstem Auditory Evoked Potential).
Working Diagnosis

• Working Diagnosis
• Benign Posisional Paroksismal Vertigo (BPPV) biasanya
menyebabkan serangan transien (berlangsung beberapa
detik) yang rekurens dan berhubungan dengan perubahan
posisi kepala, misalnya berbaring dengan bantal pada malam
hari, ekstensi leher, dan sejenisnya.
• Diagnosis BPPV ditegakkan melalui anamnesis lengkap, serta
tes provokasi spesifik, yakni manuver Hallpike, karena pada
pemeriksaan fisik konvensional biasanya tidak ditemukan
apapun; dan pemeriksaan penunjang bila perlu.
Sentral Perifer

Rasa mual berlebihan + +++

Muntah + +

Diperburuk oleh pergerakan kepala tidak spesifik ++ -

Dicetuskan oleh pergerakan kepala spesifik (mis: posisi Dix-Hallpike, perputaran + +++
kepala dalam posisi telentang)

Timbulnya nistagmus paroksismal ke atas dan rotatoar dengan manuver Dix-Hallpike - +++

Timbulnya nistagmus paroksismal ke bawah dengan manuver Dix-Hallpike ++ +

Nistagmus dengan perubahan posis horizontal paroksismal (geotropik/agetropik) + ++


yang dibangkitkan oleh perputaran posisi horizontal kepala

Nistagmus persisten ke bawah pada semua posisi +++ -

Hilangnya nistagmus dengan pengulangan posisi - +++

Membaik setelah perawatan dengan manuver posisional - +++


DIAGNOSIS BANDING
Vertigo Sentral Neuritis Vestibular Meniere Desease

Tumor fossa posterior dan paling Berhubungan dengan inveksi viral Kelainan pada bagian telinga dalam
sering nuroma akustika akibat peningkatan tenkanan karna
pembengkakan ruang endolymfe

✦ Muntah (+) ✦ Mendadak vertigo mual ✦ Trias gejala= vertigo, tinnitus,


dan pembengkakan ruang
✦ Gerakan kepala tidak tanpa gejala endolymfe
spesifik (++) ✦ Vertigo hilang sepontan
✦ Hilangnya pendengaran
✦ Nistagmus persisten ke setelah beberapa setelah serangan berulang
bawah (++) hari/minggu mengalami kekuningan pada
kulit dan mata
✦ Serangan dalam hitungan
menit dan mereda dalam
hitungan jam
Epidemologi • BPPV merupakan jenis vertigo
vestibuler perifer yang paling
umum ditemukan, 75 % dari
persentase kasus vertigo perifer.
Prevalensi angka kejadian BPPV
di Amerika serikat adalah 64 dari
100.000 orang dengan
kecenderungan terjadi pada
wanita (64 %). BPPV diperkirakan
sering terjadi pada usia rata-rata
51 – 57,2 tahun dan jarang pada
usia di bawah 35 tahun tanpa
riwayat trauma kepala. BPPV
kanal posterior merupakan tipe
terbanyak dari seluruh BPPV.
ETIOLOGI

Kebanyakan vertigo jenis perifer berhubungan dengan manifestasi patologis di


telinga, biasanya akibat adanya debris (otokonia) pada kanalis semisirkularis
posterior akibat dari degenerasi organ sensorik keseimbangan utrikulus yang
disebabkan oleh idiopatik (49 %), trauma (18 %), ototoksisitas (2 %), dan lainnya.
Beberapa faktor predisposisi lain yang mencetuskan terjadinya vertigo adalah
kurangnya pergerakan aktif, sehingga saat mengalami perubahan posisi mendadak
akan timbul sensasi vertigo; alkoholisme akut; atau pascaoperasi mayor
Patofisiologi • Gangguan sistem aferen = terdapat
ketidakcocokan informasi aferen yang
disampaikan ke pusat kesadaran

• Gangguan pemrosesan sentral =


Informasi yang diterima
diproses/diinterpretasikan secara salah
Gejala • Serangan vertigo berlangsung singkat
(kurang dari 1 menit), namun bila
Klinis ditanyakan pada pasien, biasanya
dianggap lebih lama hingga beberapa
menit. Bila serangan vertigo datang
bertubi-tubi, pasien akan merasakan
kepala ringan, merasa tidak stabil dan
rasa mengambang yang menetap
selama beberapa hari.
• Perjalanan penyakit BPPV bermacam-
macam, pada sebagian besar kasus,
gangguan hilang secara spontan dalam
waktu beberapa minggu, namun dapat
kambuh setelah beberapa waktu
kemudian.
Tatalaksana • Obat anti vertigo dapat diberikan
sebagai terapi simptomatik sewaktu
melakukan latihan atau bila muncul
eksaserbasi akut. Obat ini berguna
untuk menekan rasa mual atau pusing
berputar.
• Aktivitas antihistamin yang dapat
menekan vertigo adalah akibat adanya
efek menekan muntah di batang otak,
walaupun tujuan utamnya bukan untuk
hal tersebut. Anti histamin yang
memiliki sifat antivertigo juga memiliki
aktivitas antikolinergik di SSP. Efek
samping yang dapat dijumpai adalah
mulut kering dan penglihatan kabur,
sedangkan efek samping yang lebih
umum adalah mengantuk.
Tatalaksana
Gejala Ekstrapira-
Golongan Dosis Oral Anti Emetik Sedasi Mukosa Kering
midal

Penyekat Kalsium
Flunarisin 5-10 mg; 1x1 + + - +

Sinarisin 25 mg; 3x1 + + - +


Antihistamin
Prometasin 25-50 mg; 3x1 + ++ ++ -

Dimenhidrinat 50 mg; 3x1 + + + +


Antikolinergik
Skopolamin 0,6 mg; 3x1 + + +++ -
Atropin 0,4 mg; 3x1 + - +++ -
Monoaminergik
Amfetamin 5-10 mg; 3x1 + - + +

Efedrin 25 mgl 3x1 + - + -


Phenotiazine
Proklorperasin 3 mg; 3x1 +++ + + +
Klorpromasin ++ +++ + +++
Benzodiazepin
Diazepam 2-5 mg; 3x1 + +++ - -
Non • Latihan vestibular
• Manuver Epley
Medikamentosa • Latihan Brandt Daroff
• Terapi bedah
Komplikasi • Jarang menimbulkan
komlikasi hanya ditemukan
rikurensi pada beberapa
kasus setelah pengobatan
pertama
Prognosis • Prognosis pasien dengan vertigo
vestibular tipe perifer umumnya baik,
dapat terjadi remisi spontan dalam 6
minggu, meskipun beberapa kasus tidak
terjadi. Dengan sekali pengobatan
tingkat rekurensi sekitar 10-25 %.
Pencegahan

• Tidur dengan posisi kepala yang agak tinggi.


• Bangun secara perlahan dan duduk terlebih dahulu
sebelum berdiri dari tempat tidur.
• Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang.
• Hindari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk
mengambil suatu benda dari ketinggian.
• Gerakkan kepala secara hati-hati, jika kepala kita dalam
posisi datar (horizontal) atau bila leher dalam posisi
mendongak.
Kesimpulan
• Seorang perempuan berusia 45 tahun mengidap
BPPV
• Hipotesis diterima

Вам также может понравиться