A S U H A N K E P E R A W ATA N

K E L U A R G A P A D A N Y. A
DENGAN DIAGNOSA PRE
POST TUMOR CEREBRI
DEFINISI
Tumor cerebri / tumor otak adalah lesi intracranial setempat yang
menempati ruang didalam tulang tengkorak (Baughman, Piaree, 2000).

Tumor otak adalah sebuah lesi terletak pada intrakranial yang menempati
ruang di dalam tengkorak (Brunner & Suddarth, 2002).
A. PENGKAJIAN ( TANGGAL : 7 November 2018 )
1. Identitas
Pasien adalah seorang ibu bernama Ny. A usia 30 tahun, beragama islam, pendidikan
terakhir pasien adalah D3 Akuntasi. Pasien sudah menikah dan tinggal bersama suaminya Tn.
D yang berusia 28 tahun, anak pertamanya laki-laki usia 2,5 tahun, dan mertua di Blitar.
Pasien sudah tidak bekerja lagi dan menjadi ibu rumah tangga. Pasien adalah suku jawa.
Pasien masuk poli bedah saraf tanggal 06 november 2018 jam 09.30 WIB. Penanggung biaya
pasien adalah BPJS.

2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan penglihatan gelap
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dari poli bedah saraf jam 09.30 WIB. Pasien akan melakukan
operasi ke-3 yaitu cranioplasty. Sebelumnya, pasien sudah melakukan operasi
pertama yaitu pemasangan selang shunt pada bulan Juni 2018, dilanjutkan
pengambilan tumor di otak pada bulan September 2018.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak ingat kapan dan bagaimana tanda
dan gejala muncul, sehingga di bantu oleh suami pasien
menceritakan kapan tanda dan gejala dimulai. Pada tahun 2016
sebelum hamil pasien merasakan pusing dan penglihatan mulai
double, setelah hamil dan melahirkan pusing semakin parah
dengan intensitas sering dan penglihatan kabur sehingga
diperiksakan di rumah sakit mata dengan hasil mata tidak ada
gangguan. Pasien di anjurkan untuk melakukan CT-Scan, pasien
berkenan dan baru diketahui adanya tumor di otak pasien.

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang
mengidap atau riwayat tumor otak.

6. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan alergi makanan seafood
Keadaan umum pasien baik, dengan kesadaran compos mentis.
Tekanan darah 120Τ80 mmHg, Nadi 84x/menit, Suhu 36,6◦C, RR
20x/menit, EWS 0.
 GENOGRAM

Keterangan :

= laki –laki
30

= Perempuan

x = Meninggal

= Tinggal serumah

= Pasien
 B1 : Breath/Pernapasan

Wawancara : pasien tidak mengeluh sesak napas.

Inspeksi : penggunaan otot bantu napas tidak ada, tidak ada sputum, bentuk dada normal chest,
mampu batuk efektif.
Palpasi : vocal fremitus teraba di kedua lapang paru, simetris.
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara napas vesikuler, irama napas regular, ronchi weezing tidak ada.

B2 : Blood / Sirkulasi

Inspeksi : sklera jernih, konjungtiva anemis

Palpasi : CRT < 3 detik, akral (merah, hangat, kering), kekuatan nadi kuat
Auskultasi : irama jantung s1s2 tunggal, irama jantung regular
B3 : Brain / Persarafan

Wawancara : pasien mengatakan tidak ingat kapan dan bagaimana tanda dan gejala
awal muncul penyakitnya, pasien mengatakan masih ingat jika sudah berkeluarga dan memiliki
anak, hanya beberapa memori yang tidak ingat.
Inspeksi : GCS eye 4, verbal 5, motorik 6, total 15. Pupil isokor.
Nervus I : pasien dapat membedakan bau
Nervus II : pasien dapat membuka mata secara spontan
Nervus III : pasien mampu menggerakan bola mata
Nervus IV : pasien dapat menggerakan rahang bawah
Nervus V : Pasien dapat menggigit makanan
Nervus VI : pasien tidak mampu menggerakan mata rateral
Nervus VII : pasien mampu mengerutkan kening
Nervus VIII : pasien mampu mendengan dengan baik
Nervus IX : pasien mampu menelan dengan baik
Nervus X : pasien mengalami reflek muntah
Nervus XI : pasien tidak merasakan sesuatu pada leher dan bahu
Nervus XII : pasien mampu menjulurkan lidah
Palpasi dan Perkusi :
Reflek Fisiologis : Bisep +/+, Trisep +/+, Patela +/+
Reflek Patalogi : Babinski -/-
 B4 : Bladder / Perkemihan
Wawancara : pasien mengatakan frekuensi berkemih 4x/24 jam dengan sekali BAK satu gelas atau
300 cc, minum 1500cc/24 jam
Inspeksi : output urin 1200 cc, warna urin kuning jernih, bau tidak menyengat
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Balance cairan : 2500 cc – 1975 cc = +525 cc/24 jam
Intake : Minum 1500 cc, Infus 1000 cc, total 2500 cc
Output : BAK 1200 cc, defekasi 100 cc, IWL 675 cc, total 1975 cc

B5 : Bowel / Pencernaan
Wawancara : nafsu makan baik, defekasi 1 hari sekali dengan konsistensi lunak, warna feses gelap
Inspeksi : porsi makan habis 1 porsi setiap 2 x sehari, membrak mukosa lembab dan merah muda
Palpasi dan perkusi : tidak ada nyeri tekan, hepan dan limpa tidak teraba
Auskultasi : peristaltik usus 12 x / menit
BB sebelum sakit : 60 kg BB setelah sakit : 45 kg IMT : 17
B6 : Bone / Muskulusketal

Inspeksi : tidak ada edema, kemampuan pergerakan sendi bebas, skala kekuatan otot
tangan dan kaki 5, tidak menggunakan alat bantu, perlu didampingi jika berjalan karena
penglihatan yang gelap
Palpasi : turgor kulit baik, krepitasi tidak ada

Sistem Integumen

Warna kulit pucat, terdapat bekas luka operasi pemasangan selang shunt di sebelah kanan
kepala, dan bekas luka operasi pengangkatan tumor bagian frontal ukuran + 18 cm luka kering,
keadaan kuku bersih dan pendek.
 Pola Istirahat Tidur
Istirahat tidur : SMRS : Malam 22.00 – 04.00, Siang 12.00 – 15.00, total 9 jam ; MRS : Malam
21.00 – 04.00, Siang 12.00 – 15.00, total 10 jam
Gangguan tidur : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan tidur

Sistem Penginderaan
Sistem penglihatan : penglihatan gelap, hilangnya ketajaman, gangguan lapang pandang
Sistem pendengaran : pasien mampu mendengar dengan baik
Sistem penciuman : pasien mampu membedakan bau dengan baik
 Endokrin
Keadaan tiroid : tidak ada pembesara tiroid
Terkait DM : tidak ada riwayat diabetes mellitus
Terkait pertumbuhan : pasien tinggi dan kurus
Terkait hormone reproduksi : feminisme
Terkait hormone adrenal :wajah tidak moon face maupun buffalo hump
Sistem Reproduksi / genetalia
Wawancara : pasien mengatakan masih menstruasi rutin 7 hari setiap satu bulan sekali
Payudara : payudara simetris. puting menonjol, tidak ada benjolan
Inspeksi : keadaan genetalia baik dan bersih
Personal Hygiene
Mandi : SMRS 2 x sehari, MRS 1 x sehari
Keramas : SMRS 3 x seminggu, MRS belum keramas
Ganti Pakaian : 1 x sehari
Sikat Gigi : SMRS 2 x sehari, MRS 1 x sehari
Memotong kuku : jika kuku sudah panjang
 Psikososiocultural
Ideal diri : pasien mengatakn ingin cepat sembuh, ingin segara merawat anaknya dan
berkumpul dengan keluarga dan teman-temannya lagi.
Gambaran diri : pasien mengatakan mengalami kesusahan dalam melakukan aktivitas
sehari-hari, dan perlu bantuan karena penglihatan gelap. Berbeda saat sebelum sakit, pasien
masih mampu melakukan aktivitas sehari-sehari secara mandiri
Peran diri: pasien mengatakan berperan sebagai ibu dan istri yang menyayangi keluarganya
Harga diri : pasien tidak malu dengan penyakitnya, sangat bersemangat dan yakin akan
sembuh dan kembali seperti dulu sebelum sakit
Identitas diri : pasien adalah ibu dari satu orang anak, dan istri
Citra tubuh : pasien mengatakan menutupi kepalanya dengan kerudung agar tidak
menjadi pusat perhatian karena botak dan terdapat bekas operasi
Orang paling dekat : Suami, anak, mertua, dan kedua orang tuanya
Hubungan dengan lingkungan sekitar : pasien mengatakan semenjak sakit pasien jarang
keluar murah karena perlu bantuan untuk keluar, jadi pasien hanya di kamar atau diluar
kamar.
Keyakinan dan nilai : pasien muslim, rutin sholat 5 waktu, dan memprasahkan semua
kepada Allah atas penyakitnya
Koping dan toleran stress : pasien menyemangati diri sendiri dengan selalu mencoba
tersenyum dan bercengkrama dengan keluarga, dan berdoa.
 Data Penunjang / Hasil Pemeriksaan Diagnostik
Tanggal 06 november 2018 hasil laboratorium
BUN 9 mg/dL Normal 10 – 24 mg/dL
Creat 0,5 mg/dLNormal 0,5 – 0,8 mg/dL
Na 134,3 mmol Normal 135 – 147 mmol
K 4,13 mmol Normal 3,5 – 5 mmol
Cl 105,7 mmol Normal 95 – 105 mmol
Tanggal 06 november 2018 hasil CT-Scan
Defect tulang region frontal ukuran 18 x 13 cm

Terapi Medis
Pasien tidak mendapatkan terapi medis dari poli bedah saraf sehingga tidak
dicantumkan.
 ANALISA DATA
Data / Faktor Risiko Etiologi Masalah / Problem

DS :Pasien mengatakan penglihatan gelap DO :Pasien tidak Gangguan penglihatan Perubahan persepsi visual
mampu menggerakan mata secara rateralPasien tampak Gangguan neurologis ( cedera Gangguan memori Nyeri
gelisahPasien kehilangan ketajaman penglihatan Pasien kepela ) Agen Pencedera Akut
mengalami gangguan lapang pandang DS :pasien mengatakan Fisik ( prosedur operasi )
tidak ingat kapan dan bagaimana tanda dan gejala awal muncul
penyakitnya,pasien mengatakan masih ingat jika sudah
berkeluarga dan memiliki anakDO :suami pasien selalu
membantu menjawab apa yang tidak diingat Ny. Apasien
tampak gelisah DS :- pasien mengeluh nyeriDO :- pasien
tampak meringis- pasien menghindari kegiatan pencetus nyeri
PRIORITAS MASALAH
TANGGAL
NO MASALAH KEPERAWATAN PARAF
Ditemukan Teratasi
1 Perubahan persepsi visual 07 november 2018 08 november Paraf
berhubungan dengan gangguan 2018
2 penglihatan Gangguan memori 07 november 2018 08 november Paraf
berhubungan dengan gangguan 2018
3 neurologis ( cedera kepala ) Nyeri 08 november 2018 08 november Paraf
akut berhubungan dengan agen 2018
pencedera fisik ( prosedur operasi )
THANK YOU