Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tingkat I:
Muntah terus-menerus, nafsu makan dan minum ↓,
berat badan ↓ dan nyeri epigastrium. Pertama-tama
isi muntahan makanan, kemudian lendir beserta
sedikit cairan empedu, dan dapat keluar darah jika
keluhan muntah terusberlanjut. Nadi ↑ sampai
100x/menit, TD sistolik ↓.
PF: mata cekung, lidah kering, penurunan turgor
kulit, dan jumlah urin ↓
Tingkat II:
Memuntahkan semua yang dimakan dan diminum,
berat badan cepat ↓, dan ada rasa haus yang hebat.
Frekuensi nadi berada pada rentang 100-140 kali/menit
dan tekanan darah sistolik < 80 mmHg. Pasien
terlihat apatis, pucat, lidah kotor, kadang ikterus,
dan aseton serta bilirubin dalam urin.
Tingkat III:
Sangat jarang terjadi: muntah berkurang atau bahkan berhenti,
kesadaran pasien menurun (delirium sampai koma), ikterus,
sianosis, nistagmus, gangguan jantung, dan bilirubin dan
protein dalam urin.
Diagnosis
Keluhan muntah yang berat dan persisten tidak
selalu menandakan hiperemesis gravidarum
Indikator sederhana awitan mual dan muntah
pada hiperemesis gravidarum biasanya dimulai
delapan minggu setelah hari pertama haid terakhir
awitan trimester kedua atau ketiga menurunkan
kemungkinan
Pemeriksaan ultrasonografi perlu dilakukan untuk
mendeteksi kehamilan ganda atau mola hidatidosa
Differential Diagnosis of Nausea and
Vomiting in Pregnancy
Gastrointestinal causes
Genitourinary causes
Metabolic disease
Neurologic disorders
Pregnancy related conditions
Miscellaneous
Intervensi
Umum
Sedapat mungkin, pertahankan kecukupan
nutrisi ibu, termasuk suplementasi vitamin dan
asam folat di awal kehamilan
Anjurkan istirahat yang cukup dan hindari
kelelahan
Khusus (Tidak Dehidrasi)
Bila perlu, 10 mg doksilamin + 10 mg vitamin B6 hingga 4
tablet/hari (misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1 tablet saat pagi, dan
1 tablet saat siang).
Bila belum teratasi, tambahkan dimenhidrinat 50–100 mg per oral
atau supositoria, 4–6 kali sehari (maksimal 200 mg/hari bila
meminum 4 tablet doksilamin/piridoksin), ATAU prometazin 5–10
mg 3–4 kali sehari per oral atau supositoria.
Bila belum teratasi, berikan salah satu:
- Klorpromazin 10–25 mg per oral atau 50–100 mg IM tiap 4–6 jam
- Proklorperazin 5–10 mg per oral atau IM atau supositoria tiap 6–8
jam
- Prometazin 12,5–25 mg per oral atau IM tiap 4–6 jam
- Metoklopramid 5–10 mg per oral atau IM tiap 8 jam
- Ondansetron 8 mg per oral tiap 12 jam
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan WHO
Khusus (Dehidrasi)
Pasang kanula intravena dan berikan cairan sesuai dengan
derajat hidrasi ibu dan kebutuhan cairannya, lalu berikan:
- Suplemen multivitamin IV
- Dimenhidrinat 50 mg dalam 50 ml NaCl 0,9% IV selama 20
menit, setiap 4–6 jam sekali
Bila perlu, tambahkan salah satu obat ini:
- Klorpromazin 25–50 mg IV tiap 4–6 jam
- Proklorperazin 5–10 mg IV tiap 6–8 jam
- Prometazin 12,5–25 mg IV tiap 4–6 jam
- Metoklopramid 5–10 mg tiap 8 jam per oral
Bila perlu, tambahkan metilprednisolon 15-20 mg IV tiap 8 jam
ATAU ondansetron 8 mg selama 15 menit IV tiap 12 jam atau 1
mg/jam terus-menerus selama 24 jam
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan WHO
Diet
Makan ketika lapar, tanpa memperdulikan
waktu makan normal
Makan sedikit tetapi sering
Banyak makan makanan kering atau hambar
Biskuit di pagi hari
Hindari makan makanan berlemak dan pedas
Jangan minum zat besi
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spon CY. Williams Obstetric. 24nd ed. USA: McGraw-Hill
Companies; 2014
Komplikasi
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spon CY. Williams Obstetric. 24nd ed. USA:
McGraw-Hill Companies; 2014
Terima kasih