Вы находитесь на странице: 1из 19

Reformasi Administrasi Melalui Pelayanan Publik LAPOR!

Disusun oleh :

 Ivana Rantansari (14020114120046)/01  Nurul Lutfiana (14020115120001)/09


 Fawwaz Aldi Tilano (14020114130069)/02  Pratiwi Novie Zoelanda (14020115120004)/10
 Vien Nazmi Fadhilah P (14020114140101)/03  Rizki Budi Rahayu (14020115120005)/11
 Astri Denaya (14020114140107)/05  Nurul Najidah (14020115120000)/12
 Rizki Rindho Ayuningtyas (14020114140112)/06  Anisah Dewi Irianto (14020115120011)/13
 Shahnaz Dyah P (14020114140113)/07  Maulida Adypurnawati (14020115120012)/14
 Riskana Firdya (14020114140127)/08  Tri Yanti Nur Irson Sitorus (14020115120015)/15

©Copyrights 2017
Latar belakang
Reformasi birokrasi menjadi isu utama yang
diharapkan mampu membawa perubahan menuju 1
kearah yang lebih baik.

Birokrasi sebelum era reformasi membangun budaya


2 birokrasi yang kental dengan korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN), namun pemerintahan pasca reformasi
belum mampu menjamin keberlangsungan reformasi
Menurut KEMENPAN-RB, reformasi birokrasi birokrasi terealisasi dengan baik.
merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan
perubahan mendasar terhadap sistem
3
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut
aspek-aspek pada penerapan pelayanan prima.
Reformasi birokrasi belum sepenuhnya dapat berjalan
4 sesuai tujuan karena hingga saat ini keinginan
masyarakat untuk menikmati pelayan publik yang
efisien, responsif dan akuntabel masih belum
sepenuhnya dapat diwujudkan,
Seiring dengan berlangsungnya reformasi
birokrasi, timbul berbagai inovasi dalam 5
pelayanan publik salah satunya ialah LAPOR
!(Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online
Rakyat). 2
Pengertian Reformasi

Sedarmayanti
(2009:67) Prasojo
(2009:xv)
Reformasi merupakan proses upaya sistematis,
Reformasi merujuk pada upaya yang dikehendaki
terpadu, konferensif, ditujukan untuk
(intended change), dalam suatu kerangka kerja
merealisasikan tata pemerintahan yang baik yang jelas dan terarah, oleh karena itu persyaratan
(Good Governance). keberhasilan reformasi adalah eksistensi peta jalan
(road map), menuju suatu kondisi, status dan
tujuan yang ditetapkan sejak awal beserta indikator
keberhasilannya.
PENGERTIAN
BIROKRASI

Hegel dalam Sulistio & Budi Blau dalam Pasolong Muhaimin dalam Sulistio
(2009: 07) (2008:7) & Budi (2009: 08)
birokrasi adalah institusi yang menduduki posisi organik birokrasi merupakan birokrasi adalah keseluruhan aparat pemerintah, baik
yang netral dalam struktur sosial dan berfungsi sebagai organisasi yang dirancang sipil maupun militer yang bertugas membantu
penghubung antara negara yang memanifestasikan untuk menyelesaikan tugas- pemerintah ( untuk memberikan pelayanan publik) dan
kepentingan umum dan masyarakat sipil yang mewakili tugas administratif dengan menerima gaji dari pemerintah karena statusnya itu.
kepentingan khusus dalam masyarakat. cara mengkoordinasi
pekerjaan banyak orang
secara sistematis. 4
PENGERTIAN REFORMASI BIROKRASI

Menurut Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan


(www. ditjen. kemenkumham.go.id, diakses 20 Agustus 2014),
mengatakan bahwa reformasi birokrasi adalah upaya perubahan, dimana
perubahan yang dilakukan terkait reformasi birokrasi yaitu :
- Perubahan cara berfikir
- Penataan peraturan perundang-undangan,
- Penguatan organisasi
- Penataan tata laksana
- Manajemen SDM aparatur
- Penguatan pengawasan
- Penguatan akuntabilitas kinerja, dan
- Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Birokrasi yang ideal

Birokrasi yang modern bertindak atas dasar wewenang yang sah,yang berbasis pada
pertimbangan rasional. Di pihak lain, apa yang dilakukan oleh birokrasi terhadap masyarakat
hanya akan dipatuhi jika ada aturan hukumnya (Weber dalam Boone and Bowen, 1984:7-8).
Weber merinci 8 kategori fundamental yang melekat dalam suatu birokrasi yang wewenangnya
rasional dan diperoleh secara sah yaitu:
- Fungsi organisasi berdasar peraturan
- Bertanggung jawab untuk mewujudkan fungsi dan wewenangnya
- Pegawai bertindak berdasar prinsip hirarki
- Pegawai diarahkan oleh aturan teknis dan norma
- Pegawai terpisah dari pemikiran alat produksi dan administrasi
- Pegawai memperoleh posisinya tanpa memberikan hadiah kepada dan berorientasi pada
norma-tujuan
- Tindakan, keputusan dan aturan administrative dicatat tertulis, meskipun secara lisan sudah
disepakati
- Prinsip-prinsip di atas dapat diterapkan di berbagai bentuk administrasi (Boone and Bowen,
1984:10-11)
LAPOR! (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online
Rakyat) adalah sebuah sarana aspirasi dan pengaduan
berbasis media sosial yang mudah diakses dan terpadu
dengan 81 Kementerian/Lembaga, 5 Pemerintah
Daerah, serta 44 BUMN di Indonesia.

LAPOR! dikembangkan oleh Kantor Staf Presiden dalam


rangka meningkatkan partisipasi masyarakat untuk
pengawasan program dan kinerja pemerintah dalam
penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan publik.

Implementasi SP4N terdiri dari dua komponen


utama yaitu pengelolaan oleh Kemenpan-RB
dan Pengawasan oleh Ombudsman RI.

Aplikasi LAPOR! bisa diakses melalui portal


www.lapor.go.id dan SMS ke nomor 1708. Hal
yang dilaporkan tidak hanya kegagalan
pelayanan tapi juga pelaksanaan program
prioritas pemerintah.
Fitur LAPOR!

Tracking ID Peta dan


LAPOR! Kategorisasi

Anonim dan Opini


Rahasia Kebijakan

8
PEMBAHASAN
1. Kaitan Aplikasi LAPOR! dengan Reformasi
Administras

Kaitan reformasi administrasi dengan LAPOR adalah bentuk inovasi


dari pemerintah untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan laporan
atau aduan yang terjadi diwiliayah atau daerahnya guna memperbaiki
pengawasan dalam program pembangunan yang ada di Indonesia. Pada
dasarnya melakukan perubahan mendasar pada sistem merupakan bentuk dari
reformasi birokrasi.

Dalam hal ini aplikasi LAPOR! Merupakan salah satu perwujudan


dari perubahan birokrasi yang ada. Dengan adanya aplikasi LAPOR! Maka
masyarakat akan lebih mudah melaporkan apa yang terjadi dan harus
dilaporkan dengan cara yang mudah dan dipahami. Dengan adanya
informasi dari masyarakat yang disalurkan melalui aplikasi LAPOR! Ini
pemerintah dapat memperbaiki penyelenggaraan pemerintah terutama
yang menyangkut aspek-aspek tertentu.
2. Pelaksanaan dari Aplikasi LAPOR!

LAPOR! (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) adalah


sebuah sarana aspirasi dan pengaduan berbasis media sosial yang mudah
diakses dan terpadu dengan 81 Kementerian/Lembaga, 5 Pemerintah Daerah,
serta 44 BUMN di Indonesia. LAPOR! dikembangkan oleh Kantor Staf
Presiden dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat untuk
pengawasan program dan kinerja pemerintah dalam penyelenggaraan
pembangunan dan pelayanan publik.

LAPOR! diinisiasikan oleh Unit Kerja Presiden Bidang


Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-PPP) dalam rangka
meningkatkan partisipasi masyarakat sekaligus interaksinya dengan
pemerintah dalam rangka pengawasan program pembangunan dan
pelayanan publik
Tanggal 20 Oktober 2017 pukul Setelah laporan masuk ke situs
18.50 WIB. LAPOR! mendapatkan Pada tanggal yang sama yaitu LAPOR!, selanjutnya instansi
keluhan dari salah satu warga Kota 20 Oktober 2017 pukul 18.52 terkait akan membalas laporan
Semarang dengan user WIB, LAPOR! mendapatkan tersebut. Namun terjadi kesalahan
628139214xxxx, perihal TPS keluhan dari user yang sama dalam hal disposisi, yang
(Tempat Pembuangan Sementara) di perihal Lurah Sendangmulyo seharusnya ditujukan kepada
Jalan Menur Raya Perumnas yang tidak responsif dan Kecamatan Tembalang tapi justru
Sendangmulyo yang menimbulkan komunikatif. Didisposisikan ke Dishub Kota
bau yang tidak sedap. Semarang

Tanggal 7 November 2017 pukul Tanggal 6 November 2017


12.16 WIB, Kecamatan Tembalang pukul 07.29 WIB, Kecamatan Tanggal 2 November 2017
Kota Semarang (Pemerintah Kota Tembalang Kota Semarang pukul 15.01 WIB, Kecamatan
Semarang) menyampaikan menyampaikan kembali
kembali progress atas laporan
Tembalang Kota Semarang
yang telah disampaikan mengenai progress atas laporan yang (Pemerintah Kota Semarang),
Camat Tembalang secara khusus telah disampaikan mengenai membalas pesan disposisi dari
memberikan pembinaan kepada tanggapan Lurah Pemerintah Kota Semarang
Lurah se-Kecamatan Tembalang Sendangmulyo
3. Faktor Pendorong dan Penghambat
Aplikasi LAPOR!
adanya inisiatif dari pemerintah yang
membuat inovasi pengaduan yang
terintegrasi secara nasional

Partisipasi masyarakat yang semakin


meningkat dari tahun ke tahun
Faktor
Pendorong Tampilan website yang simple,
bagus dan menarik

laporan aduan yang sudah teratasi


sudah banyak
mempermudah masyarakat dalam
penyampaian aduan terhadap pemerintah
Faktor Penghambat

Belum semua komponen pemerintah yang terlibat di


1 LAPOR! menunjukan profesionalismenya dalam
menanggapi aduan masyarakat.

2
Belum terhubungnya semua Pemerintah Daerah
dengan LAPOR!.

Tidak semua masyarakat Indonesia dapat


3 mengakses internet dan telepon seluler.

4
Bagi pengelola (LAPOR!), cara penyampaian aduan
masyarakat yang belum sesuai tata bahasanya
merupakan sebuah hambatan tersendiri.
4. Manfaat aplikasi LAPOR!

 Mempermudah masyarakat dalam memberikan pengaduan


program pemerintah.
 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
 Mempermudah berbagai kalangan dalam memperoleh data.
 LAPOR! juga adalah alat evaluasi pemerintahan yang
partisipatif.
 LAPOR! membantu pimpinan lembaga pemerintahan dan
BUMN untuk meningkatkan efektifitas aksinya dengan
partisipasi publik
Kesimpulan

 LAPOR! (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) adalah sebuah sarana aspirasi
dan pengaduan berbasis media sosial yang mudah diakses dan terpadu dengan 81
Kementerian/Lembaga, 5 Pemerintah Daerah, serta 44 BUMN di Indonesia. Masyarakat
umum dapat mengirimkan laporan pada LAPOR! melalui berbagai media termasuk situs
https://www.lapor.go.id/, SMS 1708 dan juga aplikasi mobile.

 Reformasi administrasi erat kaitannya dengan LAPOR adalah bentuk inovasi dari
pemerintah untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan laporan atau aduan yang
terjadi diwiliayah atau daerahnya guna memperbaiki pengawasan dalam program
pembangunan yang ada di Indonesia. Pada dasarnya melakukan perubahan mendasar
pada sistem merupakan bentuk dari reformasi birokrasi.

 Meskipun Aplikasi LAPOR mempunyai beberapa manfaat, Namun, dalam pelaksanaannya


masih ada beberapa kendala yang menghambat terselenggaranya LAPOR secara
maksimal. Sehingga diperlukan perbaikan terhadap kendala yang menghambat
pelaksanan LAPOR tersebut.
Saran
 Perlu adanya kesadaran bagi semua komponen
pemerintah untuk dapat melayani pelaporan
masyarakat secara cepat dan tepat.

 Penerapan LAPOR secara menyeluruh di Indonesia


agar semua aspirasi masyarakat dapat tersalurkan.

 Mempersiapkan Sumber Daya yang memadai baik dari


Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya lainnya
yang mendukung pelaksanaan LAPOR.

 Perlu adanya fasilitas internet agar masyarakat


dapat mengakses LAPOR dengan cepat.

Вам также может понравиться