Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
©Copyrights 2017
Latar belakang
Reformasi birokrasi menjadi isu utama yang
diharapkan mampu membawa perubahan menuju 1
kearah yang lebih baik.
Sedarmayanti
(2009:67) Prasojo
(2009:xv)
Reformasi merupakan proses upaya sistematis,
Reformasi merujuk pada upaya yang dikehendaki
terpadu, konferensif, ditujukan untuk
(intended change), dalam suatu kerangka kerja
merealisasikan tata pemerintahan yang baik yang jelas dan terarah, oleh karena itu persyaratan
(Good Governance). keberhasilan reformasi adalah eksistensi peta jalan
(road map), menuju suatu kondisi, status dan
tujuan yang ditetapkan sejak awal beserta indikator
keberhasilannya.
PENGERTIAN
BIROKRASI
Hegel dalam Sulistio & Budi Blau dalam Pasolong Muhaimin dalam Sulistio
(2009: 07) (2008:7) & Budi (2009: 08)
birokrasi adalah institusi yang menduduki posisi organik birokrasi merupakan birokrasi adalah keseluruhan aparat pemerintah, baik
yang netral dalam struktur sosial dan berfungsi sebagai organisasi yang dirancang sipil maupun militer yang bertugas membantu
penghubung antara negara yang memanifestasikan untuk menyelesaikan tugas- pemerintah ( untuk memberikan pelayanan publik) dan
kepentingan umum dan masyarakat sipil yang mewakili tugas administratif dengan menerima gaji dari pemerintah karena statusnya itu.
kepentingan khusus dalam masyarakat. cara mengkoordinasi
pekerjaan banyak orang
secara sistematis. 4
PENGERTIAN REFORMASI BIROKRASI
Birokrasi yang modern bertindak atas dasar wewenang yang sah,yang berbasis pada
pertimbangan rasional. Di pihak lain, apa yang dilakukan oleh birokrasi terhadap masyarakat
hanya akan dipatuhi jika ada aturan hukumnya (Weber dalam Boone and Bowen, 1984:7-8).
Weber merinci 8 kategori fundamental yang melekat dalam suatu birokrasi yang wewenangnya
rasional dan diperoleh secara sah yaitu:
- Fungsi organisasi berdasar peraturan
- Bertanggung jawab untuk mewujudkan fungsi dan wewenangnya
- Pegawai bertindak berdasar prinsip hirarki
- Pegawai diarahkan oleh aturan teknis dan norma
- Pegawai terpisah dari pemikiran alat produksi dan administrasi
- Pegawai memperoleh posisinya tanpa memberikan hadiah kepada dan berorientasi pada
norma-tujuan
- Tindakan, keputusan dan aturan administrative dicatat tertulis, meskipun secara lisan sudah
disepakati
- Prinsip-prinsip di atas dapat diterapkan di berbagai bentuk administrasi (Boone and Bowen,
1984:10-11)
LAPOR! (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online
Rakyat) adalah sebuah sarana aspirasi dan pengaduan
berbasis media sosial yang mudah diakses dan terpadu
dengan 81 Kementerian/Lembaga, 5 Pemerintah
Daerah, serta 44 BUMN di Indonesia.
8
PEMBAHASAN
1. Kaitan Aplikasi LAPOR! dengan Reformasi
Administras
2
Belum terhubungnya semua Pemerintah Daerah
dengan LAPOR!.
4
Bagi pengelola (LAPOR!), cara penyampaian aduan
masyarakat yang belum sesuai tata bahasanya
merupakan sebuah hambatan tersendiri.
4. Manfaat aplikasi LAPOR!
LAPOR! (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) adalah sebuah sarana aspirasi
dan pengaduan berbasis media sosial yang mudah diakses dan terpadu dengan 81
Kementerian/Lembaga, 5 Pemerintah Daerah, serta 44 BUMN di Indonesia. Masyarakat
umum dapat mengirimkan laporan pada LAPOR! melalui berbagai media termasuk situs
https://www.lapor.go.id/, SMS 1708 dan juga aplikasi mobile.
Reformasi administrasi erat kaitannya dengan LAPOR adalah bentuk inovasi dari
pemerintah untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan laporan atau aduan yang
terjadi diwiliayah atau daerahnya guna memperbaiki pengawasan dalam program
pembangunan yang ada di Indonesia. Pada dasarnya melakukan perubahan mendasar
pada sistem merupakan bentuk dari reformasi birokrasi.