Вы находитесь на странице: 1из 36

A N A L I S I S P E N G A R U H K U A L I TA S

A U D I T, D E B T D E F A U LT D A N
OPINION SHOPPING TERHADAP
PENERIMAAN OPINI GOING
CONCERN
( M I R N A D YA H P R A P T I T O R I N I D A N I N D I R A J A N U A R T I )

Dipresentasikan Oleh:
Alan Smith Purba (1860203001110..)
Lila Widya Rahajeng (186020300111024)
ABSTRAK

Tanggung jawab auditor saat ini tidak hanya berpusat pada penilaian
kewajaran laporan keuangan dan mendeteksi fraud saja, tetapi juga
menilai kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan
Pendahuluan usahanya. Hal ini disebabkan adanya tuntutan dari para shareholders
kepada auditor untuk memberikan early warning akan prospek sebuah
perusahaan sebagai pertimbangan sebelum menetapkan keputusan
investasi.

Tujuan untuk menguji pengaruh kualitas audit, debt default dan opinion shopping
Penelitiann terhadap penerimaan opini going concern.

Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa


Sampel
Efek Indonesia dari tahun 1997 – 2002.

menunjukkan debt default berpengaruh signifikan sedangkan variabel


Hasil lainnya (kualitas audit dan opinion shopping) tidak berpengaruh signifikan
dengan penerimaan opini going concern. Regresi logistik digunakan untuk
menguji hipotesis.
Pendahuluan

Masalah timbul ketika


banyak terjadi kesalahan
(Chen dan Church 1992) Ketika
opini (audit failures) yang
kondisi ekonomi merupakan
dibuat oleh auditor
sesuatu yang tidak pasti, para
menyangkut opini going
investor mengharapkan
concern (Mayangsari Penyebab masalah
auditor memberikan early
2003). 1. masalah self-fulfilling prophecy yang
warning akan kegagalan
keuangan perusahaan mengakibatkan auditor enggan
mengungkapkan status going concern
yang muncul ketika auditor khawatir
bahwa opini going concern yang
Auditor bertanggungjawab untuk dikeluarkan dapat mempercepat
mengevaluasi apakah terdapat kegagalan perusahaan yang bermasalah
kesangsian besar terhadap kemampuan (Venuti 2007).
perusahaan dalam mempertahankan 2. tidak terdapatnya prosedur penetapan
kelangsungan hidupnya dalam periode status going concern yang terstruktur
waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun (Joanna 1994)
sejak tanggal laporan keuangan yang
sedang diaudit
Mutchler et al. (1997) Geiger et al. (1996)

keputusan opini going concern sebelum menemukan bukti bahwa terjadinya


terjadinya kebangkrutan secara peningkatan pergantian auditor yang
signifikan berkorelasi dengan mengeluarkan opini going concern pada
probabilitas kebangkrutan dan variabel perusahaan financial disstress.
lag laporan audit serta informasi
berlawanan yang ekstrim (contrary
information) seperti default

manajemen untuk berpindah ke


auditor lain apabila perusahaannya
terancam menerima opini audit going
concern. opinion shopping
(Bruynseels et al. 2006) Lennox (2000) Craswell et al. (1995)

Manajer dapat menunda perusahaan yang mengganti reputasi auditor kurang


atau menghindari opini auditor (switching auditor) bernilai ketika dalam suatu
going concern dengan kemungkinan akan memperoleh industri juga terdapat auditor
memberikan laporan opini yang lebih baik spesialis.
keuangan yang baik untuk dibandingkan dengan
meyakinkan auditor atau perusahaan yang tidak
dengan melakukan mengganti auditornya.
pergantian auditor (auditor
switching) dengan harapan
bahwa auditor baru tidak
memberikan opini going
concern

Perusahaan yang berhasil dalam opinion shopping


melakukan pergantianauditordenganharapanmendapat
unqualified opinion dari auditor baru.
(Juniarti 2000)

masalah going concern pada tahun tersebut umumnya adalah


perusahaan-perusahaan memiliki
1. rasio utang terhadap modal yang tinggi,
2. saldo utang jangka pendek dalam jumlah besar yang segera jatuh
tempo,
3. mengalami penurunan modal (capital deficiency) yang signifikan,
4. kerugian keuangan (financial losses) yang disebabkan karena
kerugian nilai tukar,
5. menanggung beban-beban keuangan,
6. kerugian operasional dan tidak adanya action plans yang jelas dari
pihak manajemen
Rumusan Masalah Perbedaan penelitian
terdahulu

apakah faktor debt default, Perbedaan pada


kualitas audit, dan opinion penelitian ini dengan
shopping berpengaruh penelitian sebelumnya
terhadap kemungkinan misal Ramadhany (2004),
penerimaan opini going Fanny et al. (2005),
concern pada perusahaan Setyarno et al. (2006) yaitu
yang listing di Bursa Efek adanya penambahan
Indonesia (BEI) tahun variabel opinion shopping
1997-2002? (Lennox 2002).
Manfaat Penelitian Tujuan

(1) pengembangan teori dan pengetahuan tujuan dari penelitian ini


bidang akuntansi, adalah untuk menemukan
(2) regulator pasar modal (Bapepam-LK) bukti empiris dan
mengenai kemungkinan terjadinya menganalisis faktor-faktor
praktik opinion shopping dan yang mempengaruhi
(3) praktisi akuntan publik terutama bagi penerimaan opini going
auditor dalam memberikan penilaian concern pada perusahaan
keputusan opini audit yang mengacu di BEI.
pada kelangsungan hidup (going
concern) perusahaan dimasa yang akan
datang.
TINJAUAN PUSTAKA
Jensen dan Meckling (1976) menggambarkan hubungan agensi
sebagai suatu kontrak di bawah satu atau lebih prinsipal yang
Teori Agensi melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa layanan bagi
mereka dengan melakukan pendelegasian wewenang
pengambilan keputusan kepada agen.
• Opini yang diberikan merupakan pernyataan kewajaran, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha dan arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (IAI 2001).
Opini Audit • Opini yang dapat diberikan auditor yang melakukan general audit
adalah wajar tanpa pengecualian, wajar tanpa catatan dengan
bahasa penjelas, wajar dengan pengecualian, tidak wajar, menolak
memberikan pendapat (IAI 2001).

Going concern adalah salah satu konsep


penting yang mendasari pelaporan keuangan (Gray et al. 2000).
Opini Going Concern Tanggung jawab utama direktur atau manajer adalah membuat
laporan keuangan yang layak, sehingga dapat mencerminkan
keberlangsungan usahanya (Setiawan 2006).
Menurut Altman dan McGough (1974)
masalah going concern terbagi dua, yaitu • Audit report dengan modifikasi opini going concern
masalah keuangan yang meliputi mengindikasikan bahwa dalam penilaian auditor
kekurangan (defisiensi) likuiditas, defisiensi terdapat risiko bahwa perusahaan tidak dapat bertahan
ekuitas, penunggakan utang, kesulitan dalam bisnis.
memperoleh dana, serta masalah operasi • Kondisi ekonomi yang mempengaruhi perusahaan,
yang meliputi kerugian operasi yang terus- kemampuan pembayaran hutang, dan kebutuhan
menerus, prospek pendapatan yang likuiditas di masa yang akan datang (Lenard et al.
meragukan, kemampuan operasi terancam, 1998).
dan pengendalian yang lemah atas operasi.
Dalam PSA 30, indikator going concern yang banyak digunakan
auditor dalam memberikan keputusan opini audit adalah
kegagalan dalam memenuhi kewajiban hutangnya (default).
Debt default didefinisikan sebagai kegagalan debitor (perusahaan) untuk
Debt Default membayar hutang pokok dan/atau bunganya pada waktu jatuh tempo
(Chen dan Church 1992).
Auditor cenderung disalahkan karena tidak berhasil mengeluarkan opini
going concern setelah adanya beberapa peristiwa perusahaan yang
bangkrut meskipun mendapat opini wajar tanpa pengecualian.

Biaya kegagalan untuk mengeluarkan opini going concern akan


lebih tinggi ketika perusahaan dalam keadaan default.
Investor akan lebih percaya pada data akuntansi yang disajikan
ketika audit dilakukan oleh auditor yang mempunyai kualitas audit
yang tinggi (Li 2004).
Kualitas Audit
Tambahan keahlian ini akan menghasilkan return positif dalam fee audit,
sehingga para peneliti memiliki hipotesis bahwa auditor dengan
konsentrasi tinggi dalam industri tertentu akan memberikan kualitas
yang lebih tinggi (Wooten 2003).

Penerimaan opini going concern dalam dua cara (Teoh 1992).


Pertama, mengancam auditornya untuk tidak mengeluarkan opini
going concern, sehingga auditor tersebut menjadi tidak independen
karena takut diganti (ancaman pergantian auditor). Kedua, apabila
Opinion Shopping
auditor tetap independen sehingga tetap mengeluarkan opini going
concern, maka perusahaan akan menggantinya dengan auditor baru
yang tidak memberi opini going concern.
Tujuan pelaporan dalam
opinion shopping
dimaksudkan untuk
meningkatkan Opinion shopping didefinisikan oleh SEC, sebagai aktivitas mencari auditor
(memanipulasi) hasil operasi yang mau mendukung perlakuan akuntansi yang diajukan oleh manajemen
atau kondisi keuangan untuk mencapai tujuan pelaporan perusahaan, walaupun menyebabkan
perusahaan laporan tersebut menjadi tidak reliable.
Faktor

Manajer ingin laporan diantaranya keinginan


audit yang positif untuk mencapai target
(unqualified). Laporan yang ditetapkan, serta
audit yang negatif akan kebutuhan untuk mem-
mempengaruhi pertahankan
kemampuan perusahaan kelangsungan hidup
bertahan di pasar modal, perusahaan (going
dan nilai return dari concern).
saham yang dimilikinya.
dampak negatif

diantaranya dapat mengurangi kredibilitas


laporan keuangan dan kualitas keputusan
investasi dan kredit. Laporan keuangan yang
dimanipulasi sering menyebabkan kehancuran
bisnis, akibatnya berdampak pada reputasi
auditor.
PEMBENTUKAN HIPOTESIS

H U B U N G A N D E BT D E FAU LT D E N G A N H U B U N G A N KUA L I TA S AU D I T D E N G A N
P E N E R I M A A N O P I N I G O I N G CO N C E R N P E N E R I M A A N O P I N I G O I N G CO N C E R N
• Ramadhany (2004) menunjukkan bahwa variabel • Ruiz et al. (2004) menggunakan reputasi auditor sebagai
debt default, berpengaruh terhadap penerimaan proksi kualitas audit. Proksi lain dari kualitas audit adalah
opini going concern. Hasil penelitian tersebut industry specialization. Mayangsari (2003) menggunakan
industry specialization sebagai proksi kualitas audit dengan
konsisten dengan penelitian terdahulu yang mengacu penelitian Craswell et al. (1995), yaitu auditor yang
dilakukan oleh Chen dan Church (1992), Mutchler et spesialis akan lebih paham terhadap risiko dari industri
al. (1997), Carcello et al. (1992). tersebut sehingga dimungkinkan auditor tersebut akan lebih
• Penelitian Chen dan Church (1992) menemukan dapat memberikan keputusan yang tepat ketika
memberikan opini going concern
bukti yang kuat antara pemberian status debt default
dengan masalah going concern. H2 : Kemungkinan pemberian opini audit going concern
adalah lebih besar untuk perusahaan dengan auditor spesialis
H1 : Debt default berpengaruh positif terhadap dibanding auditor non-spesialis.
kemungkinan penerimaan opini audit going concern.
H U B U N G A N O P I N I O N S H O P P I N G D E N G A N P E N E R I M A A N O P I N I G O I N G CO N C E R N

• Lennox (2000) menggunakan model • Upaya yang dilakukan adalah mengganti


pelaporan audit untuk memprediksi opini auditor. Harapan perusahaan adalah
dan menguji dampaknya pada pergantian ketika mengganti auditornya maka opini
auditor.
yang akan diperoleh adalah wajar tanpa
• Ketika perusahaan menerima opini audit pengecualian.
tahun sebelumnya dengan modifikasi (opini
going concern) maka tahun berikutnya akan H3 : Opinion shopping berpengaruh negatif
berupaya untuk memperoleh opini yang terhadap kemungkinan penerimaan opini
lebih bagus audit going concern.
METODE PENELITIAN
VA R I A B E L D E P E N D E N

Opini Audit Going Concern

Opini audit non going concern


Opini audit going concern hanya untuk perusahaan yang
merupakan opini audit modifikasi Termasuk dalam opini audit menerima unqualified opinion.
yang dalam pertimbangan auditor going concern ini adalah opini Opini audit going concern
terdapat ketidak mampuan atau going concern unqualified / merupakan variabel dikotomous.
ketidakpastian signifikan atas qualified dan going concern Opini audit going concern diberi
kelangsungan hidup perusahaan disclaimer opinion. kode 1 (satu), sedangkan opini
dalam menjalankan operasinya (IAI audit non going concern diberi
2001). kode 0 (nol).
VARIABEL INDEPENDEN
Debt Default Kualitas Audit

• Debt default atau kegagalan membayar • Kualitas audit diproksikan dengan menggunakan
hutang didefinisikan sebagai kelalaian atau auditor industry specialization.
kegagalan perusahaan untuk membayar • Variabel ini diukur dengan variabel dummy, 1
untuk auditor yang memiliki spesialisasi industri,
hutang pokok atau bunganya pada saat jatuh dan 0 jika sebaliknya.
tempo (Chen dan Church 1992).
• Craswell et al. (1995), diukur dengan persentase
• Variabel dummy digunakan (1 = status debt jumlah perusahaan terbuka yang diaudit oleh
default, 0 = tidak debt default) untuk sebuah kantor akuntan publik (auditor) dalam
satu industri.
menunjukkan apakah perusahaan dalam
keadaan default atau tidak. • Apabila lebih dari 15% dikatakan spesialis dan
sebaliknya (Craswell et al. 1995).
Opinion Shopping

• pengukuran opinion shopping menggunakan • Variabel opinion shopping adalah selisih


metode yang diterapkan oleh Lennox (2000) antara opini yang diprediksi (G^Cit1 - G^Cit0).
dengan variabel dummy. Ketika (G^Cit1 - G^Cit0) > 0, perusahaan
cenderung menerima opini going concern jika
• Untuk memprediksi opini yang akan diterima melakukan pergantian auditor. Sedangkan
perusahaan (G^Cit1), dari hasil regresi 2 ketika (G^Cit1 - G^Cit0) < 0, perusahaan
apabila perusahaan mempunyai nilai GCit ≥ 0 cenderung menerima opini going concern jika
diberi nilai 1 dan GCit < 0 diberi nilai 0. perusahaan tidak melakukan pergantian
• G^Cit1 adalah opini yang diprediksi ketika auditor.
perusahaan berganti auditor sedangkan • Sehingga perusahaan menggunakan auditor
G^Cit0 adalah opini yang diterima ketika baru untuk menghindari opini going concern,
perusahaan tidak berganti auditor. ketika (G^Cit1 - G^Cit0) < 0, dan tidak
mengganti auditor pada saat (G^Cit1 -
G^Cit0)>0.
Variable Kontrol Kondisi Keuangan

• Penelitian ini menggunakan dua variabel • Variabel ini menggunakan dua proksi, yaitu
kontrol kondisi keuangan (prediksi dengan prediksi kebangkrutan revised Altman
kebangkrutan revised Altman dan return dan return saham (RETURN) seperti dalam
saham) pada pergantian auditor. penelitian Lennox (2002).
• audit lag juga dimasukkan dalam persamaan • Altman dan McGough (1974) mencoba
model pergantian auditor (switching auditor) menganalisis tingkat keakuratan prediksi
dengan alasan bahwa auditor yang baru pasti kebangkrutan dengan menggunakan opini
akan membutuhkan auditor dan model prediksi kebangkrutan.
• waktu lebih lama untuk memberikan opini
audit daripada auditor yang lama.
it oleh sebab itu auditor kemungkinan akan
haan mempunyai nilai GCit ≥ 0 memberikan opini going concern.
n GCit < 0 diberi nilai 0. G^Cit1 Model Altman yang dikembangkan
g diprediksi ketika perusahaan sebelumnya mengalami revisi yang tujuannya
P R E ^D I 0K S I
sedangkan G Cit adalah opini adalah agar model prediksinya tidak hanya
K E B A N G
tika perusahaan tidak bergantiK R U TA N
digunakan pada perusahaan manufaktur
M E N G
el opinion shopping adalah G U N A K A N M ODEL
tetapi juga dapat digunakan untuk perusahaan
pini yang R Ediprediksi
V I S I A L (G TM ^ A1N ( 1 9 8 6 ) :
Cit - selain manufaktur. Prediksi kebangkrutan
^ 1 ^ 0
G Cit - G Cit ) > 0, perusahaan menggunakan Model revisi Altman (1986):
rima opini going concern jika
gantian auditor. Sedangkan Z’ = 0.717Z + 0.874Z2 + 3.107Z3 + 0.420Z4
^ 0
- G Cit ) < 0, perusahaan + 0.998Z5
erima opini going concern
tidak melakukan pergantian Keterangan:
ga perusahaan menggunakan Z1 = modal kerja/ total aset
tuk menghindari opini going Z2 = laba ditahan/total aset
^ 1 ^ 0
(G Cit - G Cit ) < 0, dan tidak Z3 = laba sebelum bunga dan pajak/total aset
^ 1 ^ 0
or pada saat (G Cit - G Cit )>0. Z4 = nilai buku ekuitas/nilai buku utang
Z5 = penjualan/total aset
rol
a
auditor berhubungan dengan Penelitian Lennox (2002) juga menggunakan
ss, sehingga penelitian ini return saham (RETURN) sebagai variabel
dua variabel kontrol kondisi kontrol. Alasan return saham dimasukkan
diksi kebangkrutan revised dalam variabel kontrol karena opini going
urn saham) pada pergantian concern dan harga saham adalah variabel yang
tu audit lag juga dimasukkan berpengaruh pada masa depan, sedangkan
laporan keuangan adalah menunjukkan kondisi
• Ketika return saham tinggi maka
• Going concern opinion lebih kuat kemungkinan besar kelangsungan usaha
hubungannya dengan return saham perusahaan tidak menjadi masalah, oleh
daripada variabel akuntansi (Lennox sebab itu perusahaan tersebut akan
2002). memperoleh opini wajar tanpa
pengecualian.
• karena opini going concern dan harga
saham adalah variabel yang berpengaruh • Sehingga hubungan return saham dengan
pada masa depan, sedangkan laporan opini going concern adalah negatif. Harga
keuangan adalah menunjukkan kondisi saham dalam penelitian ini sudah
perusahaan yang lalu (historis). disesuaikan dengan adanya stock split,
saham bonus dan saham dividen.
return saham dengan opini going concern semua perusahaan kena dampak krisis tersebut.
adalah negatif. Harga saham dalam penelitian Sedangkan tahun 2001-2002 perusahaan mulai
ini sudah disesuaikan dengan adanya stock agak membaik. Dengan rentang waktu tersebut
split, saham bonus dan saham dividen. diharapkan dapat mewakili antara tahun jelek
dan pemulihannya.
AU D I T L AG ( A L AG )
Populasi yang digunakan dalam penelitian
RETURN = (SPit + DPSit – Spit-1)/Spit-1
ini adalah• seluruh
Audit lag perusahaan manufaktur
didefinisikan sebagai jumlah hari
Keterangan: yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sampel dalam antara akhir
penelitian periode dengan
ini diperoleh akuntansi sampai
RETURN = Return saham perusahaan i
pada tahun t metode purpossive sampling, yaitu
dikeluarkannya laporan audit. Auditor sering
perusahaan
sudah terdaftar di BEI sebelum 1 Januari 1997,
SPit = Harga saham perusahaan i memberikan
perusahaan tidak opini going
keluar (delisting) concern ketika
dari BEI
pada tahun t
DPSit = D i v i d e n d p e r s h a re
laporan
selama periode audit
penelitian tertunda dan
(1997-2002), lebih lama (McKeown
menerbitkan laporan keuangan yang telah
perusahaan i pada tahun t et al. 1991).
diaudit oleh auditor independen dari tahun
SPit-1 = Harga saham perusahaan i
1997-2002.• Auditor menunda pengeluaran laporan audit
pada tahun t-1
dengan harapan bahwa perusahaan dapat
Audit Lag i(ALAG) Metode Analisis Data
Audit lag didefinsi kan sebagai jumlah
memecahkan masalah keuangannya dan
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
hari antara akhir periode akuntansi sampai menghindari
analisis multivariat denganopini going concern.
menggunakan
dikeluarkannya laporan audit. Auditor sering regresi logistik (logistic regression), karena
memberikan opini going concern ketika laporan • Jadi, dapat disimpulkan bahwa audit lag
variabel dependennya dummy (Ghozali 2005).
audit tertunda lebih lama (McKeown et al. Model regresiberhubungan positif terhadap
logistik yang digunakan untuk opini going
1991). Auditor menunda pengeluaran laporan menguji hipotesis ada dua (Lennox 2002),
audit dengan harapan bahwa perusahaan concern.
yaitu dengan model regresi logistik sebagai
dapat memecahkan masalah keuangannya dan
berikut :
menghindari opini going concern. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa audit lag berhubungan
positif terhadap opini going concern. 1. Model regresi 1 (untuk menguji Hipotesis
O P I N I AU D I T TA H U N S E B E LU M N YA
( L AG O P I N I ) P E N E N T UA N SA M P E L DA N P O P U L A S I

• Variabel ini menggunakan variabel dummy, 1 • Tahun penelitian ini adalah tahun 1997 sampai
2002.
jika opini audit tahun sebelumnya adalah
• Karena krisis tahun 1997- 1998 sangat parah dan
opini going concern dan 0 jika opini bukan semua perusahaan kena dampak krisis tersebut.
Sedangkan tahun 2001-2002 perusahaan mulai
going concern.
agak membaik.
• Auditor lebih sering mengeluarkan opini audit • Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
going concern jika opini tahun sebelumnya
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
adalah opini going concern (Mutchler 1984). • Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan
metode purpossive sampling, yaitu perusahaan
• Sehingga, opini audit tahun sebelumnya
sudah terdaftar di BEI sebelum 1 Januari 1997,
berpengaruh positif terhadap pengungkapan perusahaan tidak keluar (delisting) dari BEI selama
periode penelitian (1997-2002), dan menerbitkan
opini going concern.
laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor
independen dari tahun 1997-2002.
M E TO D E A N A L I S I S DATA :

Pengujian hipotesis dilakukan


dengan analisis multivariat dengan
menggunakan regresi logistik
(logistic regression) Model regresi
logistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis ada dua (Lennox
2002),
Model regresi 1 (untuk menguji Hipotesis1 dan 2)
Model Regresi 2 Persamaan Model Regresi 2

• Digunakan untuk memprediksi opini yang • Persamaan model regresi 2 tentang


diterima perusahaan jika melakukan pergantian auditor untuk menguji variable
pergantian auditor atau tidak melakukan opinion shopping (pengujian hipotesis 3)
pergantian auditor. Dalam model pelaporan
audit, dimasukkan variabel pergantian
auditor dummy (AS), diberi nilai 1 jika
terdapat pergantian auditor, dan nilai 0 jika
tidak ada pergantian auditor

• Persamaan ini juga memasukkan variabel


interaksi antara pergantian auditor dan opini
tahun sebelumnya (AS x LAGOPINI) untuk
menguji apakah pergantian auditor
berhubungan dengan ketidaktepatan
pelaporan atau opini.
M O D E L R EG R ES I 3

Digunakan untuk mengetahui


arah opinion shopping atas
pergantian auditor.
Hasil dan Pembahasan

Sampel yang digunakan dalam


penelitian ini dipilih secara
purposive sampling, sehingga
sampel yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan
representasi dari populasi
sampel yang ada serta sesuai
dengan tujuan dari penelitian.
Proses seleksi sampel
berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan ditampilkan dalam
Hasil dan Pembahasan
PENGUJIAN HIPOTESIS

• Dalam pengujian Kelayakan Model Regresi • Dalam pengujian koefisien determinasi


dihasilkan dua nilai Hosmer and Lemeshow dihasilkan nilai CoxSnell's R Square
Test. Probabilitas signifikansi menunjukkan persamaan regresi pertama dalam penelitian
nilai 0,206 dan 0,305 berarti persamaan ini sebesar 0,430 dan nilai Nagelkerke R2
dapat diterima untuk persamaan pertama adalah 0.575.
dan kedua • Artinya pada persamaan 1 variabel
• Pengujian Keseluruhan Model (Overall Model independen hanya dapat menjelaskan
Fit) untuk persamaan pertama dan kedua variabel dependen sebesar 43%, sedangkan
terdapat penurunan likelihood. Hal pada persamaan 2 variabel independen hanya
tersebut mencerminkan bahwa model regresi dapat menjelaskan variabel dependen
pertama semakin baik atau dengan kata lain sebesar 57,5% sedangkan sisanya dijelaskan
model yang dihipotesiskan fit dengan data oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
PENGUJIAN MULTIKOLINEARITAS
PENGUJIAN KOEFISIEN REGRESI
Dari pengujian persamaan logistik di
Tabel 5 dapat diperoleh model
regresi pertama, yaitu :
Pengujian Koefisien Regresi

Model Regresi Kedua Berdasarkan dari Tabel 6 diperoleh persamaan


Pengujian Koefisien Regresi

Tabel 7 menunjukkan koefisien (G^C1-G^C0) adalah positif. Artinya perusahaan


perusahaan di Indonesia cenderung
menerima opini non going concern ketika
mempertahankan auditor lama.
PEMBAHASAN
KEMUNGKINAN PEMBERIAN OPINI
D E BT D E FAU LT B E R P E N G A R U H AU D I T G O I N G C O N C E R N A DA L A H
P O S I T I F T E R H A DA P K E M U N G K I N A N LEBIH BESAR UNTUK PERUSAHAAN
P E N E R I M A A N O P I N I AU D I T G O I N G D E N G A N AU D I TO R S P E S I A L I S
CO N C E R N D I BA N D I N G AU D I TO R N O N - S P E S I A L I S
• Debt default secara signifikan ber-pengaruh Hasil yang diperoleh bahwa kualitas audit di
positif terhadap penerimaan opini audit Tabel 5 tidak signifikan secara statistik,
going concern. Hal ini dapat dilihat dari karena probabilitas variabel ini sebesar
hasil uji koefisien regresi pada Tabel5 0,288 > 0,05. Walaupun variabel ini tidak
menunjukkan debt default memiliki nilai signifikan tetapi tanda dari nilai koefisiennya
telah sesuai dengan hipotesis yang
koefisien positif sebesar 2,428 dengan
diajukan (positif).
tingkat signifikansi sebesar 0,00. Kegagalan
dalam memenuhi kewajiban hutang dan Hasil ini sejalan dengan penelitian
atau bunga merupakan indikator going Bruynseels et al. (2006) dan Geiger dan
concern yang banyak digunakan oleh Raghunandan (2002) yang tidak
auditor dalam menilai kelangsungan hidup menemukan bukti yang mendukung bahwa
suatu perusahaan. auditor spesialis lebih sering memberikan
opini going concern kepada perusahaan
yang akan bangkrut.
Pembahasan

Opinion Shopping Berpengaruh Negatif terhadap


Kemungkinan Penerimaan Opini Audit Going
Concern

Opinion shopping tidak berpengaruh


signifikan terhadap kemungkinan
penerimaan opini audito going concern.
Hal ini dapat dilihat di Tabel 6 nilai
signifikansinya menunjukkan 0,495 dan
Tabel 7 juga tidak signifikan dengan
nilai 0,178. Walaupun tidak signifikan
tandanya sama dengan yang
dihipotesiskan seperti yang terlihat di
Tabel 6, yaitu nilai koefisiennya negatif (-
0,492).
VA R I A B E L KO N T R O L ( KO N D I S I K E UA N G A N , AU D I T L AG , DA N O P I N I TA H U N
S E B E LU M N YA )

• Hasil koefisien regresi untuk variabel kontrol prediksi kebangkrutan (BANKRUPT) pada
penelitian ini menunjukkan bahwa prediksi kebangkrutan berpengaruh negatif terhadap
penerimaan opini going concern. Berarti bahwa perusahaan yang sehat cenderung
tidak menerima opini going concern. Hal ini dibuktikan dengan data di Tabel 5 dan 6 dengan
nilai koefisien yang negatif dan semuanya signifikan.

• Variabel return saham menunjukkan arah yang tidak konsisten (Tabel 5 negatif dan Tabel 6
positif) meskipun sama-sama tidak signifikan. Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian
Lennox (2002). Hal ini dimungkinkan karena pasar modal di Indonesia berbeda dengan di
negara lain sehingga variabel ini kurang bisa diterapkan untuk kondisi di Indonesia.

• Audit lag berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Arah pada
kedua model regresi (l dan 2) di Tabel 5 dan 6 menunjukkan sama-sama positif tetapi
berbeda signifikansinya.
SIMPULAN

K E T E R BATA SA N
PENELITIAN SA R A N

Dalam penelitian ini hanya Keterbatasan yang


variabel debt default yang dihadapi dalam penelitian
terbukti berpengaruh positif ini hanya menggunakan
terhadap penerimaan opini Saran yang dapat diberikan
tiga variabel, yaitu satu yaitu menambah variabel
audit going concern. variabel keuangan (debt
Sedangkan variabel kualitas lain, seperti strategic action
default) dan dua variabel perusahaan,
audit yang diproksi dengan non keuangan (kualitas
auditor industry specialization memperpanjang rentang
audit dan opinion waktu penelitian,
dan opinion shopping tidak shopping) dengan R
berpengaruh terhadap square yang masih kecil
penerimaan opini audit going 43% dan 57,5%.
concern.

Вам также может понравиться

  • DSSD
    DSSD
    Документ1 страница
    DSSD
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Документ3 страницы
    Abs Trak
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Audit Kelompok 5 (Audit Quality)
    Audit Kelompok 5 (Audit Quality)
    Документ41 страница
    Audit Kelompok 5 (Audit Quality)
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Audit Presentasi Yuani PDF
    Audit Presentasi Yuani PDF
    Документ18 страниц
    Audit Presentasi Yuani PDF
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Translate Dessy
    Translate Dessy
    Документ26 страниц
    Translate Dessy
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Translate Dessy
    Translate Dessy
    Документ26 страниц
    Translate Dessy
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Fee Kemungkinan Dapat Mengubah Sikap Dan Etika Seseorang
    Fee Kemungkinan Dapat Mengubah Sikap Dan Etika Seseorang
    Документ1 страница
    Fee Kemungkinan Dapat Mengubah Sikap Dan Etika Seseorang
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Документ3 страницы
    Abs Trak
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Audit Resume Yuani
    Audit Resume Yuani
    Документ7 страниц
    Audit Resume Yuani
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Debiasing Audit Judgment With Accountability
    Debiasing Audit Judgment With Accountability
    Документ6 страниц
    Debiasing Audit Judgment With Accountability
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Richo Diana Aviyanti
    Richo Diana Aviyanti
    Документ1 страница
    Richo Diana Aviyanti
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • MBS - 02 - Siti Rodliyah
    MBS - 02 - Siti Rodliyah
    Документ4 страницы
    MBS - 02 - Siti Rodliyah
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Richo Diana Aviyanti 186020300111009 / MAGISTER AKUNTANSI (ED) Tugas RMK Auditing & Assurance
    Richo Diana Aviyanti 186020300111009 / MAGISTER AKUNTANSI (ED) Tugas RMK Auditing & Assurance
    Документ11 страниц
    Richo Diana Aviyanti 186020300111009 / MAGISTER AKUNTANSI (ED) Tugas RMK Auditing & Assurance
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Sukrisno Agoes
    Sukrisno Agoes
    Документ1 страница
    Sukrisno Agoes
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Pedoman Penulisan
    Pedoman Penulisan
    Документ78 страниц
    Pedoman Penulisan
    luna putri
    Оценок пока нет
  • Randolph P. Beatty - Auditing Kel. 4 PDF
    Randolph P. Beatty - Auditing Kel. 4 PDF
    Документ15 страниц
    Randolph P. Beatty - Auditing Kel. 4 PDF
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • RISET AUDITING
    RISET AUDITING
    Документ3 страницы
    RISET AUDITING
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Audit Resume Yuani
    Audit Resume Yuani
    Документ7 страниц
    Audit Resume Yuani
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Terjemahan Teoh & Wong
    Terjemahan Teoh & Wong
    Документ20 страниц
    Terjemahan Teoh & Wong
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Makalah Manova
    Makalah Manova
    Документ22 страницы
    Makalah Manova
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Gender
    Gender
    Документ1 страница
    Gender
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Creativa19 - Dengan Slot Foto
    Creativa19 - Dengan Slot Foto
    Документ1 страница
    Creativa19 - Dengan Slot Foto
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Debiasing Audit Judgment With Accountability
    Debiasing Audit Judgment With Accountability
    Документ6 страниц
    Debiasing Audit Judgment With Accountability
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • MANOVA
    MANOVA
    Документ6 страниц
    MANOVA
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Simpulan
    Simpulan
    Документ1 страница
    Simpulan
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Simpulan
    Simpulan
    Документ1 страница
    Simpulan
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Richo Diana Aviyanti 186020300111009 / MAGISTER AKUNTANSI (ED) Tugas RMK Auditing & Assurance
    Richo Diana Aviyanti 186020300111009 / MAGISTER AKUNTANSI (ED) Tugas RMK Auditing & Assurance
    Документ11 страниц
    Richo Diana Aviyanti 186020300111009 / MAGISTER AKUNTANSI (ED) Tugas RMK Auditing & Assurance
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • RISET AUDITING
    RISET AUDITING
    Документ3 страницы
    RISET AUDITING
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет
  • Planned Audit Quality
    Planned Audit Quality
    Документ5 страниц
    Planned Audit Quality
    KREATIFITAS TANPA BATAS
    Оценок пока нет