Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENYAKIT
MULUT
Kelompok 2
Kelas B
FKG Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama)
ANGGOTA KELOMPOK 2
Asimptomatik
Umumnya bilateral
Lebih sering pada
individu dengan
reduced overjet gigi
posterior
Terbatas pada rahang
yang bergigi
Tidak dapat dihapus
PEMERIKSAAN PENUNJANG &
PENATALAKSANAAN
Ditemukan bilateral
pada :
a. Mukosa bukal disertai
lesi pada bibir dan
lidah.
b. Hanya pada bibir atau
lidah.
Lesi yang terbentuk
tebal, seperti area parut
berwarna putih (tidak
rata) yang biasa disertai
dengan eritema, erosi,
atau ulserasi fokal
traumatik.
PATOGENESIS
Trauma fisik :
permukaan tajam, seperti cengkeram atau tepi-tepi
protesa
peralatan ortodonti
kontak dengan gigi patah atau mukosa tergigit
secara tak sengaja
Luka bakar dari makanan & minuman yg terlalu
panas umumnya terjadi pd palatum
cedera akibat kuku jari yang mencukil-cukil mukosa
Dapat diakibatkan oleh bahan-bahan kimia, panas,
listrik, atau gaya mekanik.
GAMBARAN KLINIS
Anamnesis
Pemeriksaan klinis
PENATALAKSANAAN
A .Fase akut
Disebut sebagai fase awal atau fase syok.
Dalam fase awal penderita akan mengalami ancaman
gangguan airway (jalan nafas), bre athing (mekanisme
bernafas), dan circulation (sirkulasi).
B.Fase sub akut.
Berlangsung setelah fase syok teratasi. Masalah yang terjadi
adalah kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak
denga sumber panas.
C.Fase lanjut.
Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi
parut akibat luka dan pemulihan fungsi organ -organ
fungsional.
PENATALAKSANAAN
Etiologi dari lesi putih pada mukosa mulut, antara lain factor
local, herediter, dari induk kepada turunannya, respon autoimun,
dan adanya infeksi.
Lesi putih dapat terjadi pada semua usia, baik jenis kelamin pria
ataupun wanita dan semua ras..
Perawatan :
• Hilangkan iritasi, dan biasanya akan sembuh kurang lebih dalam
14 hari.
• Topical dan analgesik
II. DRUG INDUCED ULCERATION
Etiologi :
Kontak langsung dengan bahan causative seper ti Lipstik
preparat tabir surya antiseptik preparat eugenol permen karet
tablet isap antibiotik obat kumur dan pasta gigi, kontak
langsung dengan bahan restorasi gigi dan kerangka gigi tiruan.
Penatalaksanaannya:
Pembuangan alergen atau bahan penyebab alergi untuk kasus
yang ringan
Penggunaan kor tikosteroid topikal untuk kasus yang parah,
misalnya diser tai ulseratif dan eritema.
PENYAKIT KARENA
TRAUMA RADIASI
PENYAKIT KARENA TRAUMA RADIASI
Oral Mucositis
Timbul pada minggu kedua setelah terapi
pada area yang terkena sinar X secara
langsung.
GAMBARAN KLINIS
Nyeri
Kemerahan
Pembengkakan
Ulser ditutupi oleh eksudat fibrinosa kuning-
putih
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Analgesik Topikal
• Chlorhexidine gluconate 0,2 %
Cara penggunaan: kumur selama 1 menit sebanyak 10 ml
Waktu: 2x sehari selama masih terdapat lesi sampai 2 hari setelah
lesi sembuh
• Benzydamine hydrochloride
Cara penggunaan: kumur selama 1 menit sebanyak 15 ml
Waktu: 2-3x sehari, tidak boleh lebih dari 7 hari
Antibiotik Topikal
• Chlor tetracycline
Cara penggunaan: larutkan 1 kapsul dalam 10 ml air, kumur
selama 3-5 menit
Waktu: 4x sehari namun tidak untuk terapi jangka panjang
PENYAKIT KARENA TRAUMA RADIASI
Visual
Labotaris bagi pasien yang menderita SAR
diatas 25 th dengan tipe mayor yang selalu
hilang timbul, atau bila sariawan tidak kunjung
sembuh, atau bila ada gejala dan keluhan lain
yg berkaitan dgn faktor pemicu
DIAGNOSA BANDING
Herpetiformis karena
bentuk klinisnya (yang dapat
terdiri dari 100 ulser kecil-
kecil pada satu waktu) mirip
dengan gingivostomatitis
herpetik primer (tidak ada
virus herpes
Jarang terjadi sekitar 5%-
10% dari kasus SAR
Bulat atau oval, diameter
0,5- 3,0 mm, bila ulser
bergabung bentuknya tidak
teratur
Meninggalkan jaringan parut
PENCEGAHAN