Вы находитесь на странице: 1из 13

KOMUNIKASI DALAM

PERENCANAAN
1. ANISAH DIYA AFRILIA
2. FANI OKTAVIANI
3. LARAS GUMILANG
4. RIZNA RENWARIN
5. HUSNUL AULIA
6. FINA FIONA ERLIA
7. M. ALI RIDHO
KOMUNIKASI DALAM
PERENCENAAN
 Perencenaan adalah sesuatu yang
telah dipertimbangkan secara
mendalam, tahap yang sistematis
dari proses keperawatan meliputi
kegiatan pembuatan keputusan dan
pemecehan masalah (Kozier et al
1995)
LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMBUAT
PERENCANAAN KEPERAWATAN

1. Penetapan prioritas
2. Penetapan tujuan dan kriteria hasil
yang diharapkan
3. Menentukan intervensi keperawatan
yang tepat
4. Pengembangan rencana asuhan
keperawatan
 Intervensi Keperawatan adalah tindakan
yang dirancang untuk membantu klien
dalam beralih dari tingkat kesehatan saat
ini ke tingkat yang diinginkan dalam
hasil yang diharapkan (Gordon, 1994).
 Intervensi Keperawatan adalah kegiatan
dalam keperawatan yang meliputi :
1. Meletakkan pusat tujuan pada klien
2. Menetapkan hasil yang ingin dicapai
3. Memilih intervensi keperawatan untuk
mencapai tujuan
(Potter & Perry, 1997)
Tahap perencanaan sebagai inti atau
pokok dari proses keperawatan sebab
perencanaan merupakan keputusan
awal yang memberi arah bagi tujuan
yang ingin dicapai, hal yang akan
dilakukan.
Termasuk bagaimana, kapan, dan
siapa yang akan melaukan tindakan
keperawatan.
 Tujuan penting dari perencanaan :
1. Sebagai alat komunikasi antara
sesama perawat & tim kesehatan
lainnya.
2. Meningkatkan kesinambungan
asuhan keperawatan bagi klien.
3. Mendokumentasikan proses dan
kriteria hasil asuhan keperawatan
yang ingin dicapai.
3 TIPE INTERVENSI

1. INTERVENSI PERAWAT
 Intervensi perawat adalah respon
perawat terhadap kebutuhan perawatan
kesehatan dan diagnosa keperawatan
klien.
 Intervensi ini tidak membutuhkan
supervisi atau arahan dari orang lain.
 Intervensi perawat tidak membutuhkan
instruksi dokter atau profesi lainnya.
2. INTERVENSI DOKTER
 Intervensi dokter didasarkan pada respon
dokter terhadap diagnosa medis, dan perawat
menyelesaikan intruksi tertulis dokter.
 Setiap intervensi dokter membutuhkan
tanggung jawab keperawatan spesifik dan
pengetahuan keperawatan teknik spesifik.
 Contoh : Ketika memberikan obat-obatan,
perawat bertanggung jawab untuk mengetahui
klasifikasi dari obat, kerja fisiologisnya, dosis
normal, efek samping, dll.
3. INTERVENSI KOLABORATIF
 Intervensi kolaboratif adalah terapi
yang membutuhkan pengetahuan,
keterampilan, dan keahlian dari
berbagai profesional perawatan
kesehatan.
 Jadi, intervensi perawat, intervensi
dokter, dan intervensi kolaboratif
membutuhkan penilaian keperawatan
yang kritis dan pembuatan keputusan.
SYARAT INTERVENSI
1. Aman dan sesuai usia, kesehatan, dan kondisi
individu.
2. Dapat dicapai dengan sumber yang tersedia.
3. Sesuai dengan nilai, kepercayaan, dan budaya
klien.
4. Sesuai dengan terapi lain.
5. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
keperawatan atau pengetahuan dari ilmu
pengetahuan yang relevan.
6. Memenuhi standar asuhan baku yang
ditentukan oleh hukum negara bagian,
asosiasi profesional (ANA), dan kebijakan
institusi.
LANGKAH-LANGKAH INTERVENSI
1. Beri tanggal dan tanda tangan rencana
2. Gunakan judul kategori “ Intervensi Keperawatan” dan sertakan
tanggal evaluasi pada tiap tujuan.
3. Gunakan simbol medis atau bahasa baku dan kata kunci, bukan
kalimat lengkap untuk menyampaikan ide anda.
4. Spesifik
5. Rujuk ke buku prosedur atau sumber infomarsi lain, bukan
mencantumkan semua langkah pada rencana tertulis.
6. Sesuaikan rencana dengan karakteristik unit pasien dengan
memastikan bahwa pilihan pasien.
7. Pastikan bahwa rencana keperawatan menggabungkan aspek
pencegahan dan pemeliharaan kesehatan serta aspek pemulihan.
8. Pastikan bahwa rencana berisi intervensi untuk pengkajian pasien
yang bersinambungan.
9. Sertakan aktivitas kolaboratif dan kordinasi dalam rencana.
10. Sertakan rencana pemulangan pasien dan kebutuhan perawatan
dirumah.
FAKTOR-FAKTOR INTERVENSI
1. Kalimat yang ditulis harus berupa kalimat intsruksi,
berfungsi untuk menjelaskan tindakan yang akan
dilakukan. Instruksi dibuat secara ringkas, tegas,
tepat dan kalimat mudah dimengerti.
2. Dapat dijadikan alat komunikasi antar anggota
keperawatan/tim kesehatan lain untuk kesinambungan
asuhan keperawatan yang akan diberikan kepada
klien.
3. Memuat informasi yang selalu baru.
4. Didokumentasikan pada tempat/kolom yang
ditentukan sebagai pertanggung-jawaban dan
pertanggunggugatan perawat terhadap askep yang
diberikan kepada klien.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Mengidentifikasi alternatif tindakan.
2. Menetapkan dan menguasai teknik serta prosedur
keperawatan yang akan dilakukan.
3. Melibatkan klien dan keluarganya.
4. Melibatkan anggota tim kesehatan lainnya.
5. Mengetahui latar belakang budaya dan agama klien.
6. Mempertimbangkan lingkungan, sumber, dan fasilitas
yang tersedia.
7. Memperhatikan kebijakan dan peraturan yang berlaku.
Harus dapat menjamin rasa aman klien.
8. Mengarah pada tujuan dan kriteria hasil yang akan
dicapai.
9. Bersifat realistik dan rasional.
10. Rencana tindakan disusun secara berurutan sesuai
prioritas.

Вам также может понравиться