Вы находитесь на странице: 1из 77

PERATURAN PERUNDANGAN K3

Nama : H. Sukarni.
Tempat/Tahun : Blitar / 1948.
Alamat : Jl.Wonorungkut Utara 7/5 Sby.
Telpon : 031.8701014; 081.6541.6544.
Email : sumitoteknik@gmail.com
Anak : 4 ( Empat )
Cucu : 14 ( Empat belas )
Kursus : Pengawasan Keselamatan Kerja 1975.
: Pengawasan Keselamatan Kerja 1977.
: Spesialis Listrik Tahun 1978.
: T.O.T. P2K3 Tahun 1981.
: Konstruksi Bangunan Tahun 1981.
: T.O.T. Pengawasan Ketenagakerjaan 2003.
Pengalaman : Mantan Pengawas Ketenagakerjaan
Dinas Tenaga Kerja & Kependudukan Propinsi
Jawa Timur 1974 sampai dengan 2004.
Pekerjaan.
1. Pimpinan PJK3 Riksa Uji PT. Sumito Teknik.
2. Pimpinan PJK3 Pembinaan K3 PT. I.P.S.I.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

MEJA KERJA
K3
# TEKNISI LISTRIK #
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

BAB. I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Majunya Industrialisasi,
Mekanisasi, Elektrifikasi
dengan sarana mesin, alat,
perkakas, pesawat, bahan yang
mengandung racun, mudah
terbakar, meledak, korosip
semua diproses menggunakan
tenaga listrik.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

Disisi lain diperlukan


tenaga kerja yang trampil,
berpengetahuan, pandai,
berpengalaman, dan
bersertifikat sesuai Peraturan
Perundangan undangan
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja khususnya dalam
bidang Instalasi Listrik.

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

B. TUJUAN PEMBELAJARAN.
UMUM : Melalui program
pembelajaran ini diharapkan
saudara dapat memahami
peraturan perundangan
KETENAGAKERJAAN.
KHUSUS : Melalui program
pembelajaran ini diharapkan
saudara dapat menjelaskan :
Pengertian, Pelatihan K3.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

PEMBUKAAN U.U. No.1/1970


1. Bahwa setiap tenaga
kerja berhak mendapat
perlindungan atas
keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk
meningkatkan produksi dan
produktivitas nasional.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

2. Bahwa setiap orang


lainnya yang berada di
tempat kerja perlu terjamin
pula keselamatannya.
3. Bahwa hasil produksi
yang dipakai secara aman
dan efisien.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

D. DASAR HUKUM.
1. Undang - Undang No. 13
Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
2. Undang - Undang No. 1
Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

3. Keputusan Menteri
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi R. I. No :
KEP - 75 / MEN / 2002
tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia
( SNI ) Nomor : SNI - 04 -
0225 - 2000 Mengenai
Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2000 (PUIL
2000) di Tempat Kerja.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

4. Keputusan Direktur Jenderal


Pembinaan & Pengawasan
Ketenagakerjaan No. KEP -
311 / BW / 2002 tentang
Sertifikasi Kompetensi
Keselamatan & Kesehatan
Kerja Teknisi Listrik. (40 Jp)

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

5. Keputusan Direktur Jenderal


Pembinaan & Pengawasan
Ketenagakerjaan No. KEP -
89 / PPK / XII / 2012
tentang Sertifikasi AHLI
Keselamatan & Kesehatan
Kerja Spesialis Listrik (140 Jp).

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

SEJARAH P.U.I.L VERSI


DEPARTEMEN TENANAGA KERJA
dan TRANSMIGRASI UU 1
UU 1 1970
UU 1 1970 KEP.75/M/2002

UU 1 1970 SNI
1970 PER.O4/M/1988
KEP.75/M/2002 04-0225
VR
PER.O4/M/1978
SNI SNI PUIL
VR
1910 SNI 04-0225 04-0225
2000
AVE 04-0225 AMANDEMEN
1910
1938 PUIL PUIL PUIL 2006
AVE
1977 1987 BAGIAN
DITERJEMAHKAN

1938 1964 2000 3&6

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

BAB.
II POKOK BAHASAN
A. PENGERTIAN
1. PEKERJA / BURUH adalah
setiap orang yang bekerja
dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain.

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

2. PEMBERI KERJA
adalah orang -
perorangan,
pengusaha,
badan hukum,
atau badan -
badan lainnya
yang
mempekerjakan
pekerja / buruh
dengan
membayar upah.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

3. TEMPAT KERJA adalah :


a. Tempat dilakukan
pekerjaan bagi suatu
usaha.
b. Adanya tenaga kerja
yang bekerja.
c. Adanya bahaya kerja
di tempat kerja. (Psl 1 ayat 1)

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

4. Pengurus ialah Orang


yang mempunyai tugas
meminpin langsung
suatu tempat kerja atau
bagiannya yang berdiri
sendiri. (Psl 1 ayat 2)

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

5. Pengusaha ialah : (Psl 1 ayat 3)

a. Orang / badan hukum


yang menjalankan suatu
usaha milik sendiri.
b. Orang / badan hukum
yang secara berdiri
sendiri menjalankan
suatu usaha bukan
miliknya.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

c. Orang / badan hukum


yang di Indonesia
mewakili orang / badan
hukum, jika kalau yang
diwakili berkedudukan
diluar Indonesia.

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

6. Pegawai Pengawas
adalah Tenaga teknis
berkeahlian khusus dari
Departemen Tenaga Kerja
yang ditunjuk oleh Menteri
Tenaga Kerja untuk
mengawasi ditaatinya
Undang - Undang No. 1
Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. (Psl 1 ayat 5)

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

7. Ahli Keselamatan Kerja


adalah Tenaga teknis
berkeahlian khusus dari luar
Departemen Tenaga Kerja
yang ditunjuk oleh Menteri
Tenaga Kerja untuk
mengawasi ditaatinya
Undang - Undang No. 1
Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. (Psl 1 ayat 6)

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

SYARAT SYARAT K 3 (Psl 3)

a. Mencegah dan mengurangi


kecelakaan ;
b. Mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran ;
c. Mencegah dan mengurangi
bahaya peledakan ;
d. Memberi kesempatan atau
jalan menyelamatkan diri
pada waktu kebakaran
atau kejadian kejadian
lain yang berbahaya;
PERATURAN PERUNDANGAN K3

e. Memberi pertolongan pada


kecelakaan ;
f. Memberi alat perlindungan
diri pada para pekerja;
g. Mencegah & mengendalikan
timbul atau menyebar
luasnya uap, gas, hembusan
angin, cuaca suhu,
kelembaban, debu, asap,,
sinar, atau radiasi, suara
dan getaran; HALAMAN 23 dari 44
PERATURAN PERUNDANGAN K3

h. Mencegah & mengendalikan


timbulnya P.A.K. baik
physik maupun psychis,
peracunan, insfeksi dan
penularan;
i. Memperoleh penerangan
yang cukup dan sesuai;
j. Menyelenggarakan suhu dan
lembab udara yang baik;
k. Menyelenggarakan
penyegaran udara yang
cukup; HALAMAN 24 dari 44
PERATURAN PERUNDANGAN K3

l. Memelihara kebersihan,
kesehatan & ketertipan;
m. Memperoleh keserasihan
antara tenaga kerja, alat
kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya;
n. Mengamankan, memperlancar
pengangkutan orang,
binatang, tanaman/barang ;
o. Mengamankan segala jenis
bangunan;
HALAMAN 25 dari 44
PERATURAN PERUNDANGAN K3

p. Memperlancar pekerjaan
bongkar muat, perlakuan
dan penyimpanan barang ;
q. Menyegah terkena aliran
listrik yang berbahaya ;
r. Menyesuaikan dan
menyempurnakan
pengaman pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya
menjadi bertambah tinggi.
HALAMAN 26 dari 44
PERATURAN PERUNDANGAN K3

Dengan peraturan
perundangan ditetapkan
syarat syarat K3 : (Psl 4 ayat 1)
1. Perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran,
perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan,
pemeliharaan, penyimpanan
bahan, barang, produk
teknis dan aparat produksi
yang dapat terjadi
kecelakaan kerja.
PERATURAN PERUNDANGAN K3

2. Syarat - syarat tersebut


memuat prinsip tehnis ilmiah
yang mencakup bidang
konstruksi, bahan,
pengolahan dan, pembuatan,
perlengkapan alat
perlindungan atau alat
pengaman, pengepakan,
pemeriksaan, pengujian,
pengesahan, pemberian
tanda pengenal atas bahan,
barang, produk guna
menjamin K3. (Psl 4 ayat 2)
PERATURAN PERUNDANGAN K3

PERATURAN PERUNDANGAN
01. P. P. 7 / 1973 tentang
Penggunaan Pestisida.
02. P. P. 19 / 1973 tentang K3
Bidang Pertambangan.
03. P. P. 11 / 1979 tentang K3
Pemurnian Gas Bumi.
04. PER – 01 / MEN / 1976
tentang Wajib latih
Hiperkes bagi dokter
Perusahaan.
PERATURAN PERUNDANGAN K3

05. PER - 03 / MEN / 1978


tentang Wewenang
Pegawai Pengawas & AK3.
06. PER – 01 / MEN / 1979
tentang Wajib latih
Hiperkes bagi para medis
Perusahaan.
07. PER – 01 / MEN / 1980
tentang K3. Konstruksi
Bangunan.
PERATURAN PERUNDANGAN K3

08. PER – 02 / MEN / 1980


tentang Pemeriksaan
Kesehatan tenaga kerja.
09. PER – 04 / MEN / 1980
tentang Pemasangan dan
Pemeliharaan APAR.
10. PER – 01 / MEN / 1981
tentang Wajib Lapor PAK.
PERATURAN PERUNDANGAN K3

11. PER – 01 / MEN / 1982


tentang Bejana Tekanan.
12. PER – 02 / MEN / 1982
tentang Klasifikasi Juru
Las.
13. PER – 02 / MEN / 1983
tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Otomatik.
PERATURAN PERUNDANGAN K3

14. PER – 03 / MEN / 1985


tentang K3 Pemakaian
Asbes.
15. PER – 04 / MEN / 1985
tentang Pesawat Tenaga
dan Produksi.
16. PER – 05 / MEN / 1985
tentang Pesawat Angkat
dan Angkut.
PERATURAN PERUNDANGAN K3

17. KEPBER – 174 / M / 1986


dan 104 / KPTS / 1986
tentang K3 Pada Tempat
Kegiatan Kontruksi
Bangunan.
18 PER - 03 / MEN / 1986
tentang K3 mengelola
Pestisida.
19. PER - 04 / MEN / 1987
tentang pembentukan
Panitia Pembina
Keselamatan & Kesehatan
Kerja.
HALAMAN 34 dari 44
PERATURAN PERUNDANGAN K3

20. PER – 01 / MEN / 1988


tentang Klualifikasi dan
Syarat - Syarat Operator
Pesawat Uap.
21. PER – 02 / MEN / 1989
tentang Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir.
22. KEP – 333 / MEN / 1989
tentang Diagnosis Penyakit
Akibat Kerja ( PAK ).
HALAMAN 35 dari 44
PERATURAN PERUNDANGAN K3

23. PER – 02 / MEN / 1992


tentang Penunjukan, dan
Wewenang Ahli K3.
24. KEPRES No. 22 Tahun
1993 tentang Penyakit
Yang Timbul Akibat
Lingkungan / Penyakit
Akibat Kerja.
25. PER – 04 / MEN / 1995
tentang Perusahaan Jasa
Keselamatan & Kesehatan
Kerja.
HALAMAN 36 dari 44
PERATURAN PERUNDANGAN K3

26. Ins – 11 / BW / 1997


tentang Pengawasan
Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran.
27. PER – 03 / MEN / 1998
tentang Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan.
28. PER – 04 / MEN / 1998
tentang Pengangkatan
Dokter Penasehat.
HALAMAN 37 dari 44
PERATURAN PERUNDANGAN K3

29. PER – 03 / MEN / 1999


tentang K3 Lift
Pengangkut Orang dan
Barang.
30. KEP - 407 / BW / 1999
tentang Penunjukan, Hak
dan Kewajiban Teknisi
Lift.
31. KEP – 186 / MEN / 1999
tentang Unit
Penanggulangan
Kebakaran. HALAMAN 38 dari 44
PERATURAN PERUNDANGAN K3

32. KEP – 187 / MEN / 1999


tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya.
33. KEP – 75 / MEN / 2002
tentang Pemberlakuan
Standar Nasional
Indonesia (SNI) No. SNI –
04 – 0225 - 2000 mengenai
Persyaratan Umum
Instalasi Listrik - 2000
(PUIL-2000) di tempat
kerja. HALAMAN 39 dari 44
PERATURAN PERUNDANGAN K3

34. KEP – 311 / BW / 2002


tentang Sertifikasi
Kompetensi K3 Teknisi
Listrik.
35. PER – 79 / MEN / 2003
tentang Diagnosis dan
Penilaian Cacat Karena
Kecelakaan dan P.A.K.
36. KEP – 235 / MEN / 2003
tentang Pekerjaan
Membahayakan Anak-
Anak.
HALAMAN 40 dari 44
PERATURAN PERUNDANGAN K3

37. SE - 02 / MEN / 2006


tentang Instalasi Pipa
Bertenaga.
38. PER – 15 / MEN / 2008
tentang Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan.
39. KEP – 45 / DJPPK / IX /
2008 tentang Pedoman
Rope Access.
40. PER – 08 / MEN / 2010
tentang Alat Perlindungan
Diri.
HALAMAN 41 dari 44
PERATURAN PERUNDANGAN K3

41. PER – 09 / MEN / 2010


tentang Operator dan
Petugas Pesawat Angkat
dan Angkut.
42. PER – 13 / MEN / X / 2011
tentang N.A.B. Faktor
Fisika dan Faktor Kimia.
43. KEP – 89 / PPK / XII /
2012 tentang Ahli K3
Spesialis Listrik.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

44. P.P. No. 50 Tahun 2012


tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ( SMK3).

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

Pemeriksaan Kesehatan. (Psl 8)

1. Pengurus diwajibkan
memeriksakan kesehatan
badan, kondisi mental dan
kemampuan fisik dari
Tenaga Kerja yang akan
diterimanya maupun akan
dipindahkan sesuai dengan
sifat-sifat pekerjaan yang
diberikan padanya.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

2. Pengurus diwajibkan
memeriksakan semua
Tenaga Kerja yang berada
dibawah pimpinannya,
secara berkala pada Dokter
yang ditunjuk oleh
Pengusaha.

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

Pembinaan. (Psl.9)

1. Pengurus diwajibkan
menunjukan & menjelaskan
tiap Tenaga Kerja baru :
a. Kondisi & bahaya bahaya.
b. Semua pengaman dan
perlindungan.
c. A.P.D.
d. Cara & sikap yang aman.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

2. Pengurus hanya dapat


mempekerjakan Tenaga
Kerja yang bersangkutan
setelah ia yakin bahwa
Tenaga Kerja tersebut telah
memahami syarat syarat
tersebut diatas.

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

3. Pengurus diwajibkan
menyelenggarakan
pembinaan bagi semua
Tenaga Kerja yg dipinpinnya
dlm pencegahan Kecelakaan
Kerja dan pemberantasan
kebakaran, peningkatan K3,
dan pemberian Pertolongan
Pertama Pada Kecelakan
(P3K).
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

4. Pengurus diwajibkan
memenuhi dan mentaati
semua syarat syarat dan
ketentuan ketentuan yang
berlaku bagi usaha dan
tempat kerja yang
dijalankan.

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

Panitia Pembina Keselamatan


dan Kesehatan Kerja. (Psl.10)

Menteri Tenaga Kerja


berwenang membentuk P2K3
guna memperkembangkan
kerja sama saling pengertian
dan partisipasi efektif dari
Pengusaha dan Tenaga Kerja
untuk melaksanakan tugas &
kewajiban bersama dalam
bidang K3.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

Kecelakaan . (Psl 11)

Pengusaha atau Pengurus


diwajibkan melaporkan tiap
kecelakaan yang terjadi dalam
Tempat Kerja yang dipinpinnya
pada Pejabat yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerja.

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

Difinisi Kecelakaan Kerja.


1. Kacelakaan ialah kejadian
yang tidak dikehendaki dan
tidak diduga semula yang
dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta
benda.
2. Kejadian berbahaya lainnya
ialah suatu kejadian yg dpt
menyebabkan Kecelakaan
Kerja atau P.A.K.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

03. Kacelakaan terdiri dari :


a. Kecelakaan Kerja.
b. Kebakaran atau peledakan
atau bahaya pembuangan
limbah.
c. Kejadian berbahya lain.

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

4. Kecelakaan Kerja adalah


kecelakaan yang terjadi
berhubung dengan hubungan
kerja, termasuk Penyakit
yang timbul karena
hubungan kerja, demikian
pula kecelakaan yang terjadi
dalam perjalanan berangkat
dari rumah menuju tempat
kerja, dan pulang ke rumah
melalui jalan yang biasa
atau wajar dilalui.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

PT. SUMBER WARAS

B. NOM. B. WEk.

/////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1 HALAMAN 56 dari 76


PERATURAN PERUNDANGAN K3

Kewajiban dan Hak Tenaga


Kerja. (Psl 12)

1. Memberikan keterangan yg
benar bila diminta oleh
Pegawai Pengawas / AK3.
2. Memakai Alat Perlindungan
Diri (APD) yang diwajibkan.
3. Memenuhi dan mentaati
semua syarat syarat K3.
4. Meminta pada Pengurus
agar dilaksanakan semua
syarat syarat K3 yang
diwajibkan.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

5. Menyatakan keberatan
kerja pada pekerjaan dimana
syarat K3 serta APD yang
diwajibkan diragukan
olehnya, kecuali dalam hal
hal khusus ditentukan lain
oleh Pegawai Pengawas
dalam batas batas yg masih
dapat dipertanggung
jawabkan.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

Kewajiban bila memasuki


Tempat Kerja. (Psl.13)

Barang siapa akan


memasuki suatu Tempat Kerja,
diwajibkan mentaati semua
petunjuk Keselamatan Kerja
dan memakai alat alat
perlindungan diri yang
diwajibkan.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

Kewajiban Pengurus. (Psl.14)

1. Secara tertulis menempatkan


dalam Tempat Kerja semua
syarat syarat K3, sehelai
U.U, dan peraturan
pelaksanaannya.
2. Memasang gambar K3 dan
pembinaan lainnya.
3. Menyediakan secara Cuma
Cuma A.P.D.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

KESELAMATAN
& KESEHATAN KERJA.
(U.U. 13 Th 2003 Psl.35 ayat 3)

1. Pemberi kerja dalam


mempekerjakan tenaga
kerja WAJIB memberikan
perlindungan yang
mencakup kesejahteraan,
Keselamatan dan Kesehatan
baik mental maupun fisik
tenaga kerja.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

2. Setiap pekerja / buruh


mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. (U.U. 13 Th 2003 Psl 86)

3. Setiap perusahaan
wajib menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
(SMK3) yang terintegrasi
dengan sistem manajemen
perusahaan. (U.U. 13 Th 2003 Psl 87)

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

PENGUSAHAAN INST LISTRIK.


1. Setiap orang atau badan
perancang, pemasang dan
pemeriksa dan penguji
instalasi listrik harus
mendapat IZIN dari Instansi
yang Berwenang. (9.2.1)

2. Setiap instalasi listrik


harus dilengkapi dengan
rancangan instalasi yang
dibuat oleh perancang yang
mendapat IZIN dari Instansi
yang Berwenang.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
(9.2.2)
PERATURAN PERUNDANGAN K3

3. PARA PETUGAS yang


ditunjuk utk melaksanakan
pemasangan, pemeliharaan,
pelayanan instalasi listrik
diwajibkan untuk segera
MELAPORKAN secara tertulis
kepada atasannya, segala
kejadian yang mungkin
membahayakan / kerusakan
yang diketahuinya. (9.3)

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

4. Instalasi listrik yang


selesai dipasang atau yang
mengalami perubahan, harus
DIPERIKSA dan DIUJI dahulu
sebelum dialiri listrik :
tanda pengenal, cara
memasang, pembumian,
resistans isolasi,
kesinambungan, dan
fungsi proteksi. (9.4.3.2)

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

5. Perancang, pemasang, dan


pemeriksa penguji instalasi
listrik harus mentaati PUIL
2000 dan Pasal 1.3. (9.5.2.1).

6. Perancang, pemasang, dan


pemeriksa atau penguji
instalasi listrik wajib
memenuhi ketentuan sesuai
peraturan Perundang -
undangan K3 yang berlaku.
(9.5.2.3)
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

7. Orang yang diserahi


tanggung jawab atas semua
pekerjaan, perancang,
pemasangan, pemeriksaan
dan pengujian harus tenaga
teknisi dibidang kelistrikan,
harus memahami peraturan
kelistrikan, K3, menguasai
pemasangan, dan memiliki
IZIN bekerja. (9.5.3.1).

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

8. Orang yang MENGAWASI


pemasangan harus Tenaga
Teknisi di bidang kelistrikan,
memahami peraturan
kelistrikan, K3, menguasai
pemasangan agar jangan
terjadi kesalahan yang
mengakibatkan kecelakaan
kerja. (9.5.3.2)

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

9. Orang yang mengerjakan


pemasangan harus sehat
jasmani dan rohani serta
memiliki pengetahuan dan
ketrampilan dalam
pekerjaan listrik. (9.5.3.3)

10. Untuk tempat kerja


pemasangan instalasi listrik
harus memenuhi syarat
KESELAMATAN dan
KESEHATAN KERJA sesuai
dengan perundang-
undangan yg berlaku. (9.5.4.1)

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

11. Dalam berbagai ruang


kerja listrik yang berbahaya
seperti BENGKEL, PABRIK
dan sebagainya harus
dipasang gambar instalasi
listrik, papan peringatan,
dan tanda larangan, poster
K3, perlengkapan P3K, dan
Alat Pemadam Api Ringan
(9.5.5.2)
H. SUKARNI s
PERATURAN PERUNDANGAN K3

12. Jika pekerjaan telah


selesai, pelaksana harus
secara tertulis
memberitahuan kepada
Instansi yang berwenang
bahwa pekerjaan telah
dilaksanakan dengan baik,
memenuhi syarat - syarat
proteksi (PUIL-2000) serta
siap untuk diperiksa & diuji
(9.5.6.1)
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

13. Hasil pemeriksaan &


pengujian instalasi listrik
harus tertulis (9.5.6.2).

14. Instalasi listrik harus


diperiksa dan diuji secara
periodik atau berkala . (9.5.6.3).

15. Hasil pemeriksaan &


pengujian, termasuk hasil
uji coba, harus dilaporkan
dalam B.A.P. (9.5.7.3)
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

Memasuki Ruang Kerja Listrik.


(9.9.1)

1. Mendapat izin dari petugas


yang berwenang.
2. Ditemani paling sedikit
seorang.
3. Sehat jasmani, rohani,
pakaian kering dan
waspada terhadap bahaya
yang mungkin timbul.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

4. Memakai sepatu
pengaman, bangku
berisolasi, dan tongkat
pengaman.
5. Memperhatikan rambu
peringatan, menjaga agar
anggota badan berada
dalam jarak yang aman dari
perlengkapan listrik yang
bertegangan.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

PETUGAS PELAYANAN.
Pelayanan instalasi listrik
harus dilakukan oleh tenaga
kerja yang khusus terlatih, jika
hal itu tidak mungkin, oleh
seseorang dibawah
pengawasan dan petunjuk
petugas yang ahli. (9.10.2)

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1


PERATURAN PERUNDANGAN K3

SENTUH. (9.9.3.3)

Pekerja DILARANG
menyentuh perlengkapan
listrik yang bertegangan
dengan tangan telanjang
meskipun ia telah membuat
dirinya terisolasi dari bumi.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

Tenaga Teknisi Listrik.


Orang yang diserahi
tanggung jawab atas semua
pekerjaan, perancangan,
pemasangan, pemeriksaan /
pengujian Instalasi Listrik
harus AHLI dibidang kelistrikan
sesuai ketentuan yang berlaku,
memahami peraturan
kelistrikan, memahami
ketentuan K3, dan memiliki Izin
bekerja dari Instansi yang
berwenang.
H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com
(PUIL 9.5.3.1)
MODUL 1
PERATURAN PERUNDANGAN K3

H. SUKARNI
JL.WONORUNGKUT UTARA 7/5 SBY
TELP : 031.8701014
FAC : 031.8711061
HP : 081.6541.6544
E-mail : sumitoteknik@gmail.com

H. SUKARNI sukarni.ipsi@gmail.com MODUL 1

Вам также может понравиться