Вы находитесь на странице: 1из 6

GANGGUAN PEMBEKUAN

DARAH PADA KEHAMILAN


KELOMPOK 5 :
1. AFIATI DEVITA
2. DAIMATUN NI’MAH
3. NABELA BINTAN NAFIAH
4. NURFAIZ NAJUNDASARI
5. M. FAIQ BAHAUDDIN
6. RINI PUTRI OKTAVIANI
7. SITI SHOFIANA
PENGERTIAN

Gangguan pada faktor pembekuan darah (trombosit)


adalah Pendarahan yang terjadi karena adanya kelainan pada proses pembekuan
darah sang ibu, sehingga darah tetap mengalir.
ETIOLOGI

Pada periode post partum awal, kelainan sistem koagulasi dan platelet
biasanya
tidak menyebabkan perdarahan yang banyak, hal ini bergantung pada
kontraksi
uterus untuk mencegah perdarahan.
Deposit fibrin pada tempat perlekatan plasenta
dan penjendalan darah memiliki peran penting beberapa jam hingga
beberapa hari setelah persalinan. Kelainan pada daerah ini dapat
menyebabkan perdarahan post partun sekunder atau perdarahan
eksaserbasi dari sebab lain, terutama trauma.
MANIFESTASI KLINIS
1. Perdarahan berlangsung terus
2. Merembes dari tempat tusukan

PATOFISIOLOGI

Kelainan koagulasi generalisata ini dianggap sebagai akibat dari lepasnya substansi
substansi serupa tromboplastin yang berasal dari produk konsepsi ke dalam sirkulasi darah
ibu atau akibat aktivasi factor XII oleh endotoksin. Setelah itu mulailah serangkaian reaksi
berantai yang mengaktifkan mechanisme pembekuan darah, pembentukan dan
pengendapan fibrin dan, sebagai konsekuensinya, aktivasi sistem fibrinolitik yang
normalnya sebagai proteksi. Gangguan patofisiologi yang kompleks ini menjadi suatu
lingkaran setan yang muncul sebagai diathesis perdarahan klinis dengan berubah ubahnya
hasil rangkaian tes pembekuan darah sehingga membingungkan.
PENCEGAHAN

1.Persiapan sebelum hamil untuk memperbaiki keadaan umum dan mengatasi setiap penyakit
kronis, anemia dan lain-lain sehingga pada saat hamil dan persalinan pasien tersebut ada
dalam keadaan optimal.
2.Mengenal faktor predisposisi PPP seperti multiparitas, hamil kembar, hidroamnion, bekas
seksio, ada riwayat PPP sebelumnya dan kehamilan resiko tinggi lainnya yang resikonya akan
muncul saat persalinan
3.Persalinan harus selesai dalam waktu 24 jam dan pencegahan partus lamaa
4. Kehamilan resiko tinggi agar melahirkan di fasilitas rumah sakit rujukan
5. Kehamilan resiko rendah agar melahirkan di tenaga kesehatan terlatih dan menghindari
persalinan dukun
6. Mengesuai langkah-langkah pertolongan pertama menghadapi PPP dan mengadakan rujukan
sebagaimana mestinya.
PENGOBATAN

Cara pengobatan yang akan dipilih tergantung kepada ancaman jiwa pasien:
1. Bila dicurigai ada perdarahan aktif dari uterus dari persalinan operatif, harus diberikan pengobtan
sebagai terjadi :
a. Monitor tanda-tanda vital
b. Berikan oksigen melalui masker
c. Mengatasi syok dengan segera adalah penting, bila memungkinkan dengan darahlengkap
segar.
d. Pemberian faktor-faktor pembekuan
2. Bila tidak ada perdarahan uterus dan persalinannya dapat ditunda (yaitu, sindrom janin mati yang
tertinggal dalam uterus tetapi jelas tidak ada soluiso plasenta), tindakan sebagai berikut dilakukan :
a. Heparinisasi : 100 IU/kg setiap 4 jam, atau 600 IU/kg/24 jamdenga infuse kontiu
b. Pemberian heparin dihentikan setelash terjadi perbaikan faktor-faktor pembekuan kedalam
batas normal, dan hanya dalam keadaan inilah persalina boleh dilaksanakan.

Вам также может понравиться